Anda di halaman 1dari 5

Jurnal Biologi IAIN Kerinci Vol.1. No.

1-November 2018

Revolusi Homo Neanderthal ke Homo Sapiens


Tomi Apra Santosa1, Kurnia Agung Prokasa2, Pendi Iskandar3
Asisten Dosen Jurusan Tadris Biologi, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
Institut Agama Islam Negeri Kerinci
Email:Santosaomiapra@gmail.com

Abstraks
Evolusi manusia adalah sejarah fenotipe genus homo, termasuk munculnya homo sapiens
sebagai spesies yang berbeda dan sebagai kategori hominid yang unik (kera besar). Manusia
binatang yang menggunakan simbol. Manusia bagian dari spesies hominid yang mengalami
evolusi dalam waktu jutaan tahun. Hominid merupakan leluhur manusia yang mirip kera yang
mempunyai kekerabatan dekat dengan manusia modern (homo sapiens). Homo Neandertal
spesies hominid yang memiliki bentuk dengan homo sapiens di zaman modern.

Kata Kunci: Evolusi Manusia, Homo Neandertal dan Homo Sapiens

Pendahuluan

Manusia selalu diaggap sepenuhnya berbeda dari makhluk ciptaan lain. Itu
dinyatakan dalam kitab suci Al-Quran,Injil,Taurat,Weda dan Tripitaka. Bagi
kebanyakan orang, manusia adalah puncak penciptaan dan berbeda dari segala
hewan dalam berbagai hal, terutama memiliki jiwa rasional. Oleh sebab itu,
bergoncang dahsyatlah zaman Ratu Victoria ketika Darwin, berdasarkan teori
kesamaan leluhurnya, memasukan manusia dalam dunia hewan sebagai leluhur
primata .(Ernst Mayer:310) Walau awalnya Darwin sendiri agak berhati-hati
dalam menyatakannya, beberapa pengikutnya, seperti Thomas Henry Huxley
dan Haeckel, begitu semangat dalam manyatakan bahwa leluhur manusia adalah
kera. (Ernst Mayer:310)

Kemiripan yang tampak antara manusia dan kera tak luput dari perhatian
para ahli ilmu hayat terdahulu. Carolus Linneus bahkan memasukan manusia
dalam genus homo. Tapi teori baru kesamaan leluhur oleh Darwin, menyatakan
bahwa segala makhluk hidup adalah keturunan leluhur yang bersama, membuat
pengakuan asal usul manusia dari primata tak bisa dihindari.(Ernst Mayer:310)
Teori Darwin diperkuat dengan temuan fosil Homo Neandertel tahun 1856.

1
Jurnal Biologi IAIN Kerinci Vol.1. No.1-November 2018

Pembahasan
1. Evolusi manusia
Evolusi manusia adalah sejarah fenotipe genus homo, termasuk
munculnya homo sapiens sebagai sebagai spesies berbeda dan sebagai hominid
yang unik “ kera besar atau great apes” dan mamalia. (Said Munif
Hassan,dkk:125) Studi evolusi manusia melibatkan banyak ilmu termasuk
antropologi fisik, primatologi, arkeologi, linguistik, dan genetika. Istilah
manusia dalam konteks evolusi manusia merujuk pada genus homo, namun
studi evolusi manusia biasanya mencakup hominid yang lain seperti
Australopithecine, yang merupakan moyang genus homo yang memisah sekitar
2,3 hingga 2,4 juta tahun yang lalu di Afrika. ( Munif S. Hassan, dkk:125)
Ilmuwan mengistimasi bahwa manusia merupakan cabang dari moyang
umum simpanse sekitar 5-7 juta tahun lalu. Beberapa spesies dan subspesies
Homo sudah berevolusi dan saat ini punah , ada yang hilang sama sekali, dan
ada yang tersisa. Contohnya Homo erectus ( yang memenuhi Asia, Afrika, dan
Eropa) dan Neandertal (bisa Homo Neanderthalensis atau Homo Sapiens
Neanderthalensis) (yang menghuni Eropa dan Asia). Homo sapiens kuno
berevolusi antara 400.000 dan 250.000 tahun yang lalu. (Munif S. Hassan,
dkk:125)

2. Homo Neandertal
Hidup sekitar 200.000 hingga 27.000 tahun yang lalu. Fosil Homo
neandertalensis pertama kali ditemukan oleh perkerja tambang Jerman pada
musim panas tahun 1856 ketika meledakan disebuah gua di lembah Neander,
dekat Dusseldolf, untuk mencari batu gamping para perkerja tambang itu
menyangkanya sebagai tulang beruang karena bentuknya yang kekar dan
kokoh. (Helmi Junaidi:68) pada tahun 1997, Mark Stoneking mengatakan:

Hasil ini (berdasarkan DNA mitokondria yang diekstrak dari tulang


Neanderthal) menunjukan bahwa Neanderthal tak berkontribusi pada
DNA manusia modern. ( Munif S.Hassan:132)

2
Jurnal Biologi IAIN Kerinci Vol.1. No.1-November 2018

Namun sekuensing tahun 2010 terhadap genom Neandertal menunjukan


bahwa Neanderthal memang betul saling kawin dengan Homo sapiens sekitar
75.000 SM (setelah Homo sapiens berpindah dari Afrika, tapi sebelum mereka
masuk ke Eropa, Timur Tengah, dan Asia). ( Munif S. Hassan:132) Tingginya
sampai 160 cm, kepalanya relatif besar, kakinya manusia sekarang. Rahang
menonjol ke depan, dahi mundur dengan lengkungan tebal di atas mata, dagu
tidak ada. (Franz Dahler: 6) di kemudian hari, tulang manusia Neandertal ini
juga ditemukan di Inggris, Belgia, Israel, Perancis selatan, bahkan hingga jauh
di Timur, yaitu Uzbekistan. (Helmi Junaidi:69)

3. Homo Sapiens
Homo sapiens berarti manusia yang bijaksana. Salah satu ras dari
manusia sejati ini, yaitu manusia Cro-Magnon, muncul di Eropa sekitar
400.000 tahun yang lalu. Mereka adalah masyarakat yang gemar melukis di
gua-gua batu. Jenisnya paling tua masih sempat bertemu manusia lembah
Neandertal dan mungkin sempat terlibat struggle for existence dengannya.
Selain ras Cro-Magnon yang ciri-cirinya mirip dengan orang Eropa ini, ada
juga ras Grimaldi yang menunjukan ciri-ciri khas orang-orang negro. (Helmi
Junaidi:70) Pada tahun 1925 di gua Mugharet-el Zuttuyeh (Palestina) di
temukan fragmen dan wajah manusia yang berumur 150.000 tahun. Ia
menunjukan evolusi menuju manusia modern. Dahi tidak begitu mundur, tetapi
masih memiliki beberapa ciri dari Homo erectus. Pada 1976 di Quafzeh, dekat
Nazaret, ditemukan fosil manusia yang berusia 90.000 tahun dengan kuburan
berisi perbekalan.(Franz Dahler:24)
Bnetuk tubuh dekat lagi pada manusia modern lengkungan di atas mata
tidak ada, dahi lebih tinggi dan lurus. Fosil –fosil dari Skhul (Karmel, Israel)
punya ciri-ciri yang mirip. Di Tiongkok Selatan (Mapa) ditemukan tengkorak
yang berumur 100.000 tahun dan mempunyai ciri-ciri menengah antara Homo
erectus dan manusia modern. Di Afrika Timur tempat-tempat tersohor seperti
Lembah Omo, Laetoli, selain berisi fosil-fosil Australopithecus juga memuat
sisa manusia yang hidup 100.000 tahun yang lalu. (Franz Dahler: 24)

3
Jurnal Biologi IAIN Kerinci Vol.1. No.1-November 2018

Dalam 10.000 tahun terakhir, Homo sapiens semakin terbiasa menjadi


satu-satunya spesies manusia sehingga sulit bagi kita untuk membayangkan
kemungkinan lain. Ketiadaan saudara menyebabkan lebih mudah untuk
membayangkan bahwa kita adalah intisari dari penciptaan, dan bahwa satu
jurang memisahkan kita dari anggota lain kerajaan binatang. Ketika Charles
Darwin menunjukan bahwa Homo sapiens hanya satu jenis binatang, orang
marah. (Harari:21) Homo sapiens sejak lama memilih untuk memandang diri
terpisah dari binatang, yatim yang kehilangan famili, tak punya saudara atau
sepupu, dan paling penting, tanpa orang tua. Namun, kenyataan tidak seperti
itu. Suka atau tidak suka, kita adalah anggota dari satu famili besar dan sangat
berisik yang disebut kera besar.(Harari:5) Kerabat terdekat kita yang masih
hidup antara lain simpanse, gorila, dan orang hutan. Simpanse adalah yang
terdekat. Hanya enam juta tahun lalu, satu kera betina tunggal punya dua anak
perempuan. Satu menjadi leluhur simpanse, dan satu lagi adalah nenek buyut
kita. (Harari:5).

Penutup
Dari penjelasan diatas dapat kita ambil kesimpulan bahwa Homo
Neandertal bentuk revolusi dari Homo sapiens yang berkembang manusia
manusia modern. Perkembangan itu terjadi pada 250.000 juta tahun yang lalu.
Homo Neandertal dan Homo Sapiens saling berkontribusi untuk
berkembangbiak menjadi manusia yang ada sekarang. Homo Neandertal
saling kawin dengan Homo sapiens mereka mulai masuk di dataran Eropa,
Afrika dan Asia.

Daftar Pustaka
Dahler, Franz. 2013. Teori Evolusi Asal dan Tujuan Manusia. Yogyakarta:
Kanisius
Hassan, Munif S. 2014. Pengantar Evolusi Biologi. Jakarta: Erlangga
Harari, Yoval N.2017. Sapiens. Jakarta: Pusatka Alvabet
Junaidi, Helmi. 2010. Adam dan Hawa Bukan Manusia Pertama. Yogyakarta:
Jejak Kata Kita

4
Jurnal Biologi IAIN Kerinci Vol.1. No.1-November 2018

Anda mungkin juga menyukai