Anda di halaman 1dari 4

Rencana Asuhan Keperawatan Pasien Gagal Jantung

Penurunan Curah Jantung (SDKI D.0008 hal.34)

Gejala tanda mayor

Perubahan preload

Subjektif : lelah

Objektif : 1. Edema

2. Distensi Vena jugularis

3. Central venous pressure (CVP) meningkat/menurun

4. Hepatomegali

Gejala tanda minor

Perubahan Preload

Subjektif : -

Objektif : 1. Murmur jantung

2. Berat badan bertambah

3. Pulmonary arteri wedge pressure (PAWP) menurun

Perfusi perifer tidak efektif

Gejala tanda mayor

Penurunan aliran arteri dan/atau vena (SDKI D.0009 hal. 37)

Subjektif : -

Objektif : 1. Pengisian kapiler >3detik

2. Nadi perifer menurun atau tidak teraba

3. Akral teraba dingin

4. Warna kulit pucat

5. Turgor kulit menurun


Gejala tanda minor

Subjektif : 1. Parastesia

2. Nyeri ekstremitas (klaudikasi interminten)

Objektif : 1. Edema

2. Penyembuhan luka lambat

3. Indeks ankle-brachial <0.90

4. Bruit femoral

Standar Luaran Keperawatan

Perubahan preload dibuktikan dengan curah jantung ( SLKI L.02008)

1. Edema cukup menurun


2. Hepatomegali cukup menurun
3. Murmur jantung menurun
4. Berat badan meningkat
5. Pulmonary artery wedge pressure (PWAP) cukup membaik
6. Central venous pressure cukup membaik

Penurunan aliran arteri dan/atau vena dibuktikan dengan perfusi perifer (SLKI
L.02011)

1. Warna kulit pucat cukup menurun


2. Edema menurun
3. Nyeri ektremitas cukup menurun
4. Bruit femoral cukup menurun
5. Turgor kulit cukup membaik
6. Indeks ankle-brachial membaik

Standar intervensi keperawatan

Perubahan preload dibuktikan dengan curah jantung (SIKI I.02075)

Intervensi utama : perawatan jantung

Observasi

PERAWATAN JANTUNG (I.02075)

1. Observasi
a. Identifikasi tanda/gejala primer Penurunan curah jantung (meliputi dispenea,
kelelahan, adema ortopnea paroxysmal nocturnal dyspenea, peningkatan CPV)
b. Identifikasi tanda /gejala sekunder penurunan curah jantung (meliputi
peningkatan berat badan, hepatomegali ditensi vena jugularis, palpitasi, ronkhi
basah, oliguria, batuk, kulit pucat)
c. Monitor tekanan darah (termasuk tekanan darah ortostatik, jika perlu)
d. Monitor intake dan output cairan
e. Monitor berat badan setiap hari pada waktu yang sama
f. Monitor saturasi oksigen
g. Monitor keluhan nyeri dada (mis. Intensitas, lokasi, radiasi, durasi, presivitasi
yang mengurangi nyeri)
h. Monitor EKG 12 sadapoan
i. Monitor aritmia (kelainan irama dan frekwensi)
j. Monitor nilai laboratorium jantung (mis. Elektrolit, enzim jantung, BNP,
Ntpro-BNP)
k. Monitor fungsi alat pacu jantung
l. Periksa tekanan darah dan frekwensi nadisebelum dan sesudah aktifitas
m. Periksa tekanan darah dan frekwensi nadi sebelum pemberian obat (mis.
Betablocker, ACEinhibitor, calcium channel blocker, digoksin)
2. Terapeutik
a. Posisikan pasien semi-fowler atau fowler dengan kaki kebawah atau posisi
nyaman
b. Berikan diet jantung yang sesuai (mis. Batasi asupan kafein, natrium,
kolestrol, dan makanan tinggi lemak)
c. Gunakan stocking elastis atau pneumatik intermiten, sesuai indikasi
d. Fasilitasi pasien dan keluarga untuk modifikasi hidup sehat
e. Berikan terapi relaksasi untuk mengurangi stres, jika perlu
f. Berikan dukungan emosional dan spiritual
g. Berikan oksigen untuk memepertahankan saturasi oksigen >94%

Intervensi pendukung

1. Edukasi
 Anjurkan beraktivitas fisik sesuai toleransi
 Anjurkan beraktivitas fisik secara bertahap
 Anjurkan berhenti merokok
 Ajarkan pasien dan keluarga mengukur berat badan harian
 Ajarkan pasien dan keluarga mengukur intake dan output cairan harian
2. Kolaborasi
 Kolaborasi pemberian antiaritmia, jika perlu
 Rujuk ke program rehabilitasi jantung

Penurunan aliran arteri dan/atau vena dibuktikan dengan perfusi perifer (SIKI
I.02079)

Intervensi utama : perawatan sirkulasi

1. Observasi
 Periksa sirkulasi perifer(mis. Nadi perifer, edema, pengisian kalpiler, warna,
suhu, angkle brachial index)
 Identifikasi faktor resiko gangguan sirkulasi (mis. Diabetes, perokok, orang
tua, hipertensi dan kadar kolesterol tinggi)
 Monitor panas, kemerahan, nyeri, atau bengkak pada ekstremitas
2. Terapeutik
 Hindari pemasangan infus atau pengambilan darah di area keterbatasan perfusi
 Hindari pengukuran tekanan darah pada ekstremitas pada keterbatasan perfusi
 Hindari penekanan dan pemasangan torniquet pada area yang cidera
 Lakukan pencegahan infeksi
 Lakukan perawatan kaki dan kuku
 Lakukan hidrasi

Intervensi pendukung

Edukasi

1. Anjurkan berhenti merokok


2. Anjurkan berolahraga rutin
3. Anjurkan mengecek air mandi untuk menghindari kulit terbakar
4. Anjurkan menggunakan obat penurun tekanan darah, antikoagulan, dan penurun
kolesterol, jika perlu
5. Anjurkan minum obat pengontrol tekakan darah secara teratur
6. Anjurkan menghindari penggunaan obat penyekat beta
7. Ajurkan melahkukan perawatan kulit yang tepat(mis. Melembabkan kulit kering pada
kaki)
8. Anjurkan program rehabilitasi vaskuler
9. Anjurkan program diet untuk memperbaiki sirkulasi( mis. Rendah lemak jenuh,
minyak ikan, omega3)
10. Informasikan tanda dan gejala darurat yang harus dilaporkan( mis. Rasa sakit yang
tidak hilang saat istirahat, luka tidak sembuh, hilangnya rasa)

Anda mungkin juga menyukai