Anda di halaman 1dari 21

ANALISA PROGRAM POKOK KESEHATAN LINGKUNGAN DAN

PROGRAM PENGEMBANGAN PELAYANAN KESEHATAN LANJUT USIA


PUSKESMAS MRICAN KEDIRI

Oleh :
Diannoka Ihza Ganung (201820401011150)

Pembimbing :
dr. Djaka Handaya, MPH
dr. Gita Sekar Prihatini, MPd. Ked
dr. Muhammad Fajri M
dr. Shirley Astrid

KEPANITERAAN KLINIK ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
FAKULTAS KEDOKTERAN
2020
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pusat Kesehatan Masyarakat yang selanjutnya disebut Puskesmas

adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan

masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan lebih

mengutamakan upaya promotif dan preventif di wilayah kerjanya (Permenkes

No. 43 Tahun 2019)

Puskesmas mempunyai program pokok yang wajib dilaksanakan dan

program pengembangan. Program pokok puskesmas terdiri dari 6 program

yaitu pelayanan promosi kesehatan, pelayanan kesehatan lingkungan,

pelayanan kesehatan keluarga, pelayanan gizi, pelayanan pencegahan dan

pengendalian penyakit (Permenkes No. 43 Tahun 2019).

Program kesehatan lingkungan merupakan suatu program puskesmas

yang bertujuan untuk menciptakan suatu kondisi lingkungan yang mampu

menopang keseimbangan ekologi yang dinamis antara manusia dan

lingkungan untuk mendukung tercapainya kualitas hidup manusia yang

bahagia dan sejahtera (Permenkes, 2014).

Selain program pokok, puskesmas juga mempnyai program

pengembangan yaitu upaya kesehatan masyarakat yang kegiatannya bersifat

inovatif dan/atau disesuaikan dengan prioritas masalah kesehatan, kekhususan

wilayah kerja dan potensial sumber daya yang tersedia di Puskesmas

(Permenkes No. 43 Tahun 2019). Di Puskesmas Mrican salah satu program

pengembangannya adalah Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia.


Dalam makalah ini akan dijabarkan program pokok kesehatan

lingkungan dan program pengembangan pelayanan kesehatan lanjut usia

beserta pencapaiannya
BAB 2

VISI MISI PUSKESMAS MRICAN

VISI :

Terwujudnya Puskesmas Mrican Sebagai Pusat Pelayanan Kesehatan Yang

Bermutu Dan Sehat Mandiri

PENJELASAN VISI :

Adapun pengertian visi tersebut adalah Mewujudkan Pelayanan Kesehatan

di Puskesmas yang melayani masyarakat dengan pelayanan yang sesuai dengan

kompetensi petugas dan prosedur yang berlaku agar tercapai masyarakat yang

sehat secara optimal. Oleh karena itu pencapaian Visi akan berhasil apabila

pengertian seluruh staf dan pimpinan serta seluruh lapisan masyarakat

senantiasa dan bertekad untuk mewujudkan dan meningkatkan derajat

kesehatan secara mandiri dan berkeadilan.

Masyarakat sehat secara mandiri ditandai dengan :

a. Peran serta masyarakat yang aktif dalam mewujudkan kemandirian hidup

sehat;

b. Perilaku masyarakat yang proaktif untuk memelihara dan meningkatkan

kesehatan dan mencegah terjadinya penyakit;

c. Pelayanan Kesehatan yang berkualitas berhasil dan berdaya guna tersebar

merata di Kota Kediri ;

d. Meningkatnya Derajat Kesehatan Masyarakat

MISI :
Untuk mewujudkan visi tersebut telah ditetapkan misi secara jelas sebagai

suatu pernyataan untuk menetapkan arah kebijakan dan strategi yang ingin

dicapai, sebagai berikut:

1. Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan Sesuai Dengan Standar Dan

Memuaskan Masyarakat .

Pelayanan Kesehatan dengan Cepat Tepat dan Bermutu sesuai standart

pelayanan, sehingga pasien segera mendapatkan pelayanan kesehatan yang

benar, berkualitas dan memuaskan sesuai prosedur di Puskesmas

2. Memberikan Pelayanan Kesehatan Dasar Paripurna Dan Terjangkau

Seluruh Lapisan Masyarakat.

Pelayanan Kesehatan dasar yang meliputi promotif,preventif,kuratif

dan rehabilitatif dimana pelayanan kesehatan yang menjangkau seluruh

lapisan masyarakat di wilayah puskesmas dan sekitarnya


BAB 3

DATA PROGRAM POKOK KESEHATAN LINGKUNGAN DAN PROGRAM PENGEMBANGAN PELAYANAN KESEHATAN LANJUT USIA

3.1. Rencana Usulan Kegiatan Program Pokok Kesehatan Lingkungan 2019

No Bentuk Tujuan Sasaran Target sasaran Kebutuhan Indikator kinerja Sumber pembiayaan
kegiatan anggaran (rp)

               
1. IS Pasien PBL Melihat kondisi rumah Pasien 20 % dari pasien Rp 500.000 Menurunnya kasus PBL dan BOK
dan sarana sanitasi PBL PBL (10 kasus) pasien PBL sembuh

2. Intervensi PBL Sebagai bentuk tindakan Pasien 40 % dari pasien Rp 500.000 Pasien PBL sembuh dan BOK
penyehatan, pengamanan PBL PBL (10 kasus) dapat memecahkan masalah
dan pengendalian untuk kesehatan lingkungan di
mewujudkan kualitas rumah
lingkungan yang sehat

(Sumber : RUK 2019)


3. Pembinaan TTU memenuhi syarat SD, SMP, 88 % (20 TTU) Rp 1.000.000 TTU yang memenuhi syarat BOK
sarana TTU kesehatan sesuai Puskesmas kesehatan
pedoman yang ada , Fayankes
dimana secara teknis
cukup aman untuk
dipergunakan dan tidak
memiliki resiko negatif
terhadap pengguna,
petugas dan lingkungan
sekitarnya

4. Pengawasan IS sarana air bersih yang SG, SPT, 20% (100 SAB) Rp 1.500.000 SAB yang MS BOK
sarana air beresiko terjadi tingkat PDAM,
bersih (SAB) pencemaran tinggi Sumur
Bor

5. Pemeriksaan Pemantauan kualitas air SG, SPT, 10 % sample yang Rp 1.500.000 Air minum yang MS BOK
sample air minum DAM diperiksa
minum bagi
bayi / balita
stunting dan
masyarakat
miskin dan
DAM
6. Pembinaan Pengawasan TPM RM, 60% Rp 1.000.000 TPM memenuhi syarat BOK
TPM memenuhi syarat yang Depot,
tidak berpotensi Warung,
menimbulkan Catering,
kontaminasi atau dampak PIRT
negatif kesehatan

7. Pembinaan Inspeksi rumah yang Rumah 40% Rp 2.000.000 Rumah sehat yang MS BOK
sanitasi terindikasi tidak MS tidak sehat
perumahan kesehatan (Tidak
MS)

8. Monev limbah Monitoring pengelolaan BPM, 100% Rp 400.000 BPM dan klinik sudah BOK
B3 ke BPM, dan penyimpanan limbah Klinik mengelola dan menyimpan
Klinik B3 infeksius limbah B3 secara benar dan
berizin

9. Stikerisasi 5 Menurunkan angka Pasien 100% Rp 3.000.000 Rumah yang sudah tersedia BOK
pilar STBM kejadian penyakit PBL : fasilitas sanitsi 5 pilar
bagi kelurahan berbasis lingkungan Diare, STBM dipasang stiker
ODF DBD,
TBC,
kecacinga
n, Kusta,
ISPA
10. Pemberian Pembinaan dan Pengelola 100% Rp 1.500.000 Adanya pemasangan stiker BOK
stiker pada pengawasan pedagang makanan tempat penjual kaki 5 dan
pedagang kaki kaki 5 dan pedagang penjual makanan jajanan
5 dan pedagang makanan jajanan anak anak sekolah yang sudah
jajanan anak sekolah yang memenuhi memenuhi syarat dan aman
sekolah syarat kesehatan dan bagi masyarakat dan anak
makanan aman bagi sekolah
masyarakat dan anak
sekolah
3.2. Rencana Usulan Kegiatan Program Pengembangan Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia 2019

No Bentuk Tujuan Sasaran Target sasaran Kebutuhan Indikator kinerja Sumber pembiayaan
kegiatan anggaran (rp)

1. Pembinaan Meningkatkan Kader kader posyandu Rp 490.000 Sistem pelaporan dan admin BOK
kader kemandirian dan Posyandu lansia pada 14 lengkap
perubahan perilaku Lansia posyandu Lansia
kader dalam
melengkapi
administrasi di
posyandu lansia baik
dalam sistem
pelengkapan admin
maupun sistem
pelaporan

2. Kunjungan Meningkatkan cakupan lansia 16 kasus Lansia Rp 800.000 Tercapainya pelayanan BOK
rumah lansia kunjungan lansia resiko Resiko Resiko Tinggi kesehatan resiko tinggi
risiko tinggi tinggi yang belum Tinggi dan
pernah terdeteksi keluarga
pelayanan kesehatan

3. Sosialisasi Agar terciptanya Kader 4 kelurahan di Rp 140.000 Tercapainya Sosialisasi BOK


Rencana Kerja kerjasama dan Posyandu wilayah kerja Rencana Kerja Program di
Program kolaborasi yang kuat Lansia di UPTD Puskesmas Wilayah Kerja UPTD
Kesehatan antar petugas dan kader Wilayah Mrican Puskemas Mrican
lansia dalam melakukan kerja UPTD
kegiatan Program Puskesmas
Kesehatan lansia Mrican
4. Pemeriksaan Tercapainya cakupan Lansia yang 14 Posyandu Rp 9.010.000 Peningkatan cakupan BOK
Kesehatan pelayanan kesehatan berkunjung Lansia di Wilayah pelayanan kesehatan pada
lansia di 14 sesuai PKP pada lansia di 14 Kerja UPTD pra lansia dan lansia resiko
Posyandu Posyandu Puskemas Kerja tinggi
Lansia lansia di
Wilayah
kerja UPTD
Puskesmas
Mrican

5. Screening Meningkatkan cakupan Lansia > 60 Lansia Rp 4.200.000 100% BOK


lansia pada yankes pada lansia tahun
posyandu
lansia

3.3 Pencapaian Program Kerja Kesehatan Lingkungan 2019

Ketercapaian Target
Jenis Kegiatan Pelayanan Kesehatan/ Program/Variabel/Sub Variabel Target Tahun 2019 Tahun n
No % Cakupan Riil
Program (dalam %)

Penyehatan Air Pengawasan Sarana Air Bersih ( SAB ) 20% 20,01 Tercapai
 1 SAB yang memenuhi syarat kesehatan 85% 85,04 Tercapai
 
  86% 85,99 Tercapai
Rumah Tangga yang memiliki akses terhadap SAB
Penyehatan Makanan dan Pembinaan Tempat Pengelolaan Makanan (TPM) 60% 60,00 Tercapai
 2 Minuman
TPM yang memenuhi syarat kesehatan 45% 44,83 Tercapai
 
Penyehatan Perumahan Pembinaan sanitasi perumahan 40% 40,02 Tercapai
 3 dan Sanitasi Dasar
  Rumah yang memenuhi syarat kesehatan 75% 75,01 Tercapai
Pembinaan Tempat Pembinaan sarana TTU Prioritas 88% 85,71 Tercapai
 4 Tempat Umum ( TTU )
  TTU Prioritas yang memenuhi syarat kesehatan 63% 61,11 Tercapai

Yankesling (Klinik Konseling Sanitasi 10% 26,03 Tercapai


 5 Sanitasi)
  Inspeksi Sanitasi PBL 20% 31,25 Tercapai
  Intervensi terhadap pasien PBL yang di IS 40% 150,00 Tercapai

Sanitasi Total Berbasis KK memiliki Akses terhadap jamban sehat 87% 87,01 Tercapai
Masyarakat ( STBM ) =
 6 Pemberdayaan Desa/kelurahan yang sudah ODF 70% 100,00 Tercapai
  Masyarakat
  Jamban Sehat 75% 75,01 Tercapai
 
Pelaksanaan Kegiatan STBM di Puskesmas 75% 100,00 Tercapai
3.4 Pencapaian Program Kerja Kesehatan Lingkungan 2018

Jenis Kegiatan Upaya Pelayanan Kesehatan/ Program/Variabel/Sub Target Tahun 2018


No %Cakupan Riil Analisa
Variabel Program (T) dalam %

Penyehatan Air Pengawasan Sarana Air Bersih ( SAB ) 15% 15,0 Tercapai
 1
SAB yang memenuhi syarat kesehatan 84% 84,1 Tercapai
 
 
Rumah Tangga yang memiliki akses terhadap SAB 86% 86,0 Tercapai

Penyehatan Makanan dan 55%


Minuman Pembinaan Tempat Pengelolaan Makanan ( TPM ) 59,4 Tercapai
2
  40%
TPM yang memenuhi syarat kesehatan 41,4 Tercapai
Penyehatan Perumahan Pembinaan sanitasi perumahan 30% 30,2 Tercapai
3 dan Sanitasi Dasar 73%
  Rumah yang memenuhi syarat kesehatan 73,1 Tercapai
Pembinaan Tempat-
 4 Tempat Umum ( TTU ) Pembinaan sarana TTU 87,5% 57,1 Tidak tercapai
 
TTU yang memenuhi syarat kesehatan 61% 66,7 Tercapai
Yankesling (Klinik 10%
Konseling Sanitasi 0,0 Tidak tercapai
Sanitasi)
 5 40%
  Inspeksi Sanitasi PBL 0,0 Tidak tercapai
  40%
Intervensi terhadap pasien PBL yang di IS 0,0 Tidak tercapai

Sanitasi Total Berbasis 85%


 6 Rumah Tangga memiliki Akses terhadap jamban sehat 85,1 Tercapai
Masyarakat ( STBM ) =
 
Pemberdayaan Desa/kelurahan yang sudah ODF 60% 75,0 Tercapai
 
Masyarakat
Jamban Sehat 65% 65,2 Tercapai
  75%
Pelaksanaan Kegiatan STBM di Puskesmas 100,0 Tercapai

3.5 Pencapaian Program Kerja Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia 2019

Jenis Kegiatan Upaya Pelayanan Kesehatan/ Program/Variabel/Sub Target Tahun 2019


No % Cakupan Riil Analisa
Variabel Program (T) dalam %

 1 Pelayanan Kesehatan Pelayanan Kesehatan pada Usia Lanjut (usia>60 tahun)


43,10 Tidak Tercapai
  Lansia yang di screening (SPM 7) 100%
  Pelayanan Kesehatan pada Pra Lansia (45-59 tahun 100% 44,27 Tidak Tercapai

3.6 Pencapaian Program Kerja Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia 2018

Jenis Kegiatan Upaya Pelayanan Kesehatan/ Program/Variabel/Sub Target Tahun 2018


No %Cakupan Riil Analisa
Variabel Program (T) dalam %

 1 Pelayanan Kesehatan Setiap warga negara Indonesia usia 60 tahun ke atas


  Lansia mendapatkan skrining kesehatan sesuai standar 100% 21,18 Tidak Tercapai
 
BAB 4
ANALISA DATA
4.1. Program yang sudah baik

Berdasarkan perbandingan data program pokok kesehatan lingkungan

tahun 2018 ke tahun 2019, dapat disimpulkan terjadi kenaikan capaian pada

hampir semua program. Program yang pada tahun 2018 tidak tercapai target

pada tahun 2019 semua sudah mencapai terget. Program yang sudah

mengalami perbaikan meliputi :

- Pembinaan sarana TTU, solusi yang diterapkan yaitu melakukan

koordinasi antara kader dan penanggung jawab program, serta

dilakukannya pendataan ulang oleh petugas baru

- Pelayanan kesehatan keliling, solusi yang diterapkan yaitu Koordinasi

dengan unit pelayanan ( Unit Pengobatan, Unit Lansia, Unit TB, Unit

KIA), Mengajukan ruang unit sanitasi dekat dengan unit pelayanan

Koordinasi dengan unit pelayanan ( Unit Pengobatan, Unit Lansia, Unit

TB, Unit KIA), Membuka jam layanan konseling, Membuat register

pencatatan pasien PBL yang dikonseling

Dari hasil perbandingan program pengembangan kesehatan lanjut usia

juga terjadi kenaikan pencapaian pada tahun 2019, walaupun masih belum

mencapai target. Dapat disimpulkan bahwa upaya puskesmas berikut ini

masih belum maksimal :

- Masih belum maksimalnya : upaya koordinasi dengan petugas di

laboratorium(analis), Pengajuan dana untuk pengadaan stik, Koordinasi

dengan kelurahan untuk pengadaan stik GD dan kolestrol melalui dana


prodamas, Koordinasi dengan Pj program PTM, UPU, jejaring dan

posbindu

4.2. Program yang tidak memenuhi target

Berdasarkan data PKP tahun 2019 program pokok kesehatan

lingkungan semua sudah memenuhi target. Untuk program pengembangan

pelayanan kesehatan lanjut usia terdapat 2 program yang tidak mencapai

target yaitu :

- Pelayanan Kesehatan pada Usia Lanjut (usia > 60 tahun) yang di

screening

- Pelayanan Kesehatan pada Pra Lansia ( 45 – 59 tahun )

Beberapa penyebab program tidak memenuhi targer sebagai berikut :

- Kurangnya petugas analisis (pengambil darah)

- Keterbatasan alat stik gula darah dan kolesteril

- Tidak ada dana untuk pembelian stik GD dan kolesterol

- Kurangnya koordinasi dengan kelurahan

- Kurangnya koordinasi dengan lintas program dan jejaring

Tetapi terjadi kenaikan pencapaian dari tahun 2018.

4.3. Trend
Grafik trend pencapaian program pokok kesehatan lingkungan
Chart Title
160
120
80
40
0

2018 Column1

Trend pencapaian program pokok kesehatan lingkungan dilihat dari grafik


terjadi peningkatan dari tahun sebelumnya
Grafik trend pencapaian program pengembangan pelayanan kesehatan lanjut
usia

Chart Title
50
45
40
35
30
25
20
15
10
5
0
Pelayanan Kesehatan Pelayanan Kesehatan
pada Usia Lanjut pada Pra Lansia (45-59
(usia>60 tahun) yang di tahun)
screening (SPM 7)

2018 Column1

Trend pencapaian program pengembangan pelayanan kesehatan lanjut usia


dilihat dari grafik terjadi peningkatan dari tahun sebelumnya

4.4. Saran Perbaikan


Kegiatan Hambatan Saran Perbaikan
Pelayanan Kesehatan 1. Kurangnya 1. Melatih petugas
pada Usia Lanjut (usia petugas dan kesehatan lain
> 60 tahun) yang di analis (misal perawat)
screening.(SPM 7) dan untuk dilatih
Pelayanan Kesehatan pemeriksaan laborat
pada Pra Lansia ( 45 - sederhana(GDA,
59 tahun ) tidak Asam urat,
mencapai target kolesterol)
2. Keterbatasan 2. Melakukan
alat stik gula koordinasi dengan
darah dan kelurahan untuk
kolesterol pengadaan stik Gula
Darah dan
kolesterol melali
dana prodamas

3. Tidak ada dana 3. Koordinasi dengan


untuk kelurahan untuk
pembelian stik pengadaan stik Gula
Gula Darah dan Darah dan
kolesterol kolesterol melalui
dana prodamas

4. Kurangnya 4. Koordinasi dengan


koordinasi Penanggung Jawab
dengan lintas Progam PTM, UPU,
program dan jejaring dan
jenjang posbindu

5. Kurangnya 5. Meningkatkan
koordinasi koordinasi, bisa
dengan melakukan
kelurahan koordinasi secara
online dengan via
Whatsapp, zoom dl

4.5. Keterkaitan program puskesmas dengan pencapaian SDGs


Semua kegiatan yang dilakukan baik pada program pokok kesehatan
lingkungan maupun program pengembangan pelayanan kesehatan lanjut usia
sangat terkait dengan pencapaian 17 program SDGs.

Berikut daftar keterkaitan program pokok kesehatan lingkungan dengan


pencapaian tujuan SDGs

1. Jenis kegiatan Penyehatan Air, Penyehatan Perumahan dan Sanitasi


Dasar, Yankesling (Klinik Sanitasi), Sanitasi Total Berbasis Masyarakat
( STBM ) = Pemberdayaan Masyarakat sangat erat kaitannya dengan
pencapaian SDGs nomer 6 yairu Menjamin ketersediaan dan
pengelolaan air serta sanitasi yang berkelanjutan bagi semua orang.

2. Jenis kegiatan Penyehatan Makanan dan Minuman erat kaitannya


dengan pencapaian SDGs nomer 12 yaitu Menjamin pola produksi dan
konsumsi yang berkelanjutan

3. Jenis kegiatan Pembinaan Tempat-Tempat Umum ( TTU ) erat


kaitannya dengan tujuan pencapaian SDGs nomer 11 yaitu Menjadikan
kota dan pemukiman manusia inklusif, aman, berketahanan dan
berkelanjutan
Berikut daftar keterkaitan program pengembangan pelayanan kesehatan
lanjut usia dengan pencapaian tujuan SDGs

1. Kegiatan pelayanan Kesehatan pada Usia Lanjut (usia > 60 tahun) yang
di screening dan Pelayanan Kesehatan pada Pra Lansia ( 45 – 59
tahun ) berkaitan erat dengan tujuan SDGs nomer 3 yaitu Menjamin
kehidupan yang sehat dan mendorong kesejahteraan bagi semua orang
di segala usia.

Dari atas diatas bisa disimpulkan bahwa semua program puskesmas


mendukung tercapainya tujuan SDGs.
Daftar Pustaka

Peraturan Menteri Kesehatan No. 43 tahun 2019 tentang Pusat Kesehatan


Masyarakat

Badan Pusat Statistik, 2014, Kajian Indikator Sustainable Development Goals


(SDGs)

Anda mungkin juga menyukai