Anda di halaman 1dari 6

TUGAS ARTIKEL

MATA KULIAH OTOMASI

Disusun oleh :
Nama : Triady Pamungkas
Nim : 21218222
Kelas : A2/Semester 5/Teknik Industri

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SERANG RAYA
2020
SENSOR STRAIN GAUGE
A. Definisi Strain Gauge
Strain gauge adalah komponen elektronika yang dipakai untuk mengukur
tekanan (deformasi atau strain). Alat ini berbentuk foil logam atau kawat logam
yang bersifat insulatif (isolasi) yang ditempel pada benda yang akan diukur
tekanannya, dan tekanan berasal dari pembebanan. Prinsipnya adalah jika
tekanan pada benda berubah, maka foil atau kawat akan terdeformasi, dan
tahanan listrik alat ini akan berubah. Perubahan tahanan listrik ini akan
dimasukkan kedalam rangkaian jembatan Whetstone yang kemudian akan
diketahui berapa besar tahanan pada Strain Gauge.
Sensor strain gauge pada umumnya adalah tipe metal-foil, dimana
konfigurasi grid dibentuk oleh proses photoeching. Karena prosesnya sederhana,
maka dapat dibuat bermacam macam ukuran gauge dan bentuk grid. Untuk
macam gauge yang terpendek yang tersedia adalah 0,20 mm; yang terpanjang
adalah 102 mm. Tahanan gauge standard adalah 120 mm dan 350 ohm, selain itu
ada gauge untuk tujuan khusus tersedia dengan tahanan 500, 1000, dan 1000
ohm.
Sg adalah factor gauge atau konstanta kalibrasi untuk gauge. Factor Sg
selalu lebih kecil dari sensitivitas alloy metallic Sa karena konfigurasi grid dari
gauge dengan konduktor transverse lebih kecil responsifnya ke strain axial dari
pada konduktor lurus uniform.
Pengukuran ketegangan menggunakan strain gauge dilakukan dengan
menempatkan strain gauge pada rangkaian jembatan. Dalam prakteknya, orde
pengukuran strain tidak lebih dari milistrain (e x 10-3), oleh karena itu
pengukuran ketegangan memerlukan pengukuran yang sangat akurat dari
perubahan yang sangat kecil dari resistansinya.

B. Macam-macam Strain Gauge


Sensor gaya muatan Berfungsi untuk mengubah gaya, beban, torsi dan
regangan menjadi resistansi/hambatan. Sensor ini terbuat dari kawat tahanan
tipis berdiameter sekitar 1 mm. Kawat tahanan yang biasa digunakan adalah
campuran dari bahan konstantan (60 % Cu dan 40 % Ni). Kawat tahanan ini
dilekatkan pada papan penyangga membentuk strain gauge dengan tipe-tipe:
 Bonded strain gage
Susunan kawat tahanan di dalamnya berliku-liku sehingga memudahkan
pendeteksian terhadap gaya tekanan yang tegak lurus dengan arah panjang
lipatan kawat, karena tekanan akan menarik kabel sehingga meregang. Dengan
meregannya starin gage, maka terjadi perubahan resistansi kawat.
 Unbonded strain gage
Jenis strain gage yang dibentuk dengan kawat tahanan yang terpasang lurus
dan simetris. Jika papan atau rangka mendapat tekanan dari luar, maka
resistansinya akan bertambah.

C. Karakteristik strain gauge


1. Konstanta kalibrasi untuk gage stabil. Tidak bervariasi dengan waktu,
temperature atau factor-faktor lingkungan lainnya.
2. Gage mampu mengukur stain dengan ketelitian ± 1µm/m. dalam range
strain besar ±10%.
3. Ukuran gage kecil sehingga strain diperirakan dengan kesalahan kecil.
4. Respon gage, sebagian besar dikontrol oleh inersia, memungkinkan
untuk merekam strain dinamik dengan komponen-komponen melebihi
100 kHz.
5. Sistem gage mudah penempatan dan pembacaannya.
6. Keluaran gage selama periode pembacaan tidak bergantung kepada
temperature dan parameter lingkungan lainnya.
7. Gage dan peralatan pendukungnya rendah biaya dan dapat dipakai secara
luas.
8. System gage mudah diinstal dan dioperasikan
9. Gage menunjukkan respon linier terhadap strain pada range lebar.
10. Gage cocok dipakai dalam elemen pengindera di dalam system
transduser lainnya dimana sebuah kuantitas tidak diketahui seperti
tekanan diukur dalam bentuk strain
D. Prinsip kerja sensor strain gauge
Sensor strain gauge adalah grid metal-foil yang tipis yang dilekatkan pada
permukaan dari struktur. Apabila komponen atau struktur dibebani, terjadi strain
dan ditransmisikan ke foil grid. Tahanan foil grid berubah sebanding dengan
strain induksi beban. Sensor strain gauge pada umumnya adalah tipe metal-foil,
dimana konfigurasi grid dibentuk oleh proses photoeching. Karena prosesnya
sederhana, maka dapat dibuat bermacam macam ukuran gauge dan bentuk grid.
Untuk macam gauge yang terpendek yang tersedia adalah 0,20 mm; yang
terpanjang adalah 102 mm. Tahanan gauge standard adalah 120 mm dan 350
ohm, selain itu ada gauge untuk tujuan khusus tersedia dengan tahanan 500,
1000, dan 1000 ohm.
Gaya yang diberikan pada suatu benda logam (material ferrit / konduktif),
selain menimbulkan deformasi bentuk fisik juga menimbulkan perubahan sifat
resistansi elektrik benda tersebut.
Dengan menempelkan jenis material tersebut pada suatu benda uji
(specimen) menggunakan suatu perekat yang isolatif terhadap arus listrik, maka
material tadi akan menghasilkan adanya perubahan resistansi yang nilainya
sebanding terhadap deformasi bentuknya.

Apabila ada gaya akan mengubah nilai resistansinya, perubahan


resistansinya sesuai dengan gaya yang diberikan. Prinsip dasar dari penggunaan
hambatan listrik strain gauge merupakan fakta bahwa hambatan dari perubahan
kawat sebagai fungsi tegangan, meningkat dengan tekanan dan menurun dengan
adanya pemampatan. Perubahan dalam hambatannya diuur dengan
menggunakan rangkaian jembatan Wheatstone. Strain gauge terikat pada
spesimen dan kemudian pengukur (gauge) dikenanan pada tekanan yang sama
sebagaimana spesimen yang sedang dalam pengujian (U.A.Bakshi, 2008).

E. Aplikasi Strain Gauge


Secara umum, aplikasi dari strain gauge digunakan untuk mendeteksi adanya
perubahan tekanan pada suatu materi uji. Strain gauge sering digunakan dalam
penelitian teknik mesin dan pengembangan untuk mengukur tekananan yang
dilakukan oleh mesin. Pengujian komponen pada pesawat merupakan salah satu
area penggunaannya, berbagai komponen penting dari rangka pesawat
menggunakan strain gauge untuk menguji ketahanannya terhadap tekanan
(Carpenter, 2008).
Aplikasi lain dari strain gauge juga dapat ditemukan dalam bidang biomedis.
Beberapa contoh aplikasinya antara lain: dapat digunakan sebagai untuk
mengukur kontraksi otot kardia secara kontinyu, dapat digunakan untuk
mengukur tekanan darah untuk mengetahui abnormalitas dari kardiovaskular,
untuk mengukur laju pernapasan, dan juga secara luas dikembangkan untuk
mendeteksi tekanan yang cocok dalam melakukan pemasangan anggota tubuh
buatan (C. Raja Rao, 2000).
Aplikasi lain Strain Gauge:
1. Digunakan pada pengkur berat badan digital.
2. Timbangan Digital pada kapasitas berat yang diangkut oleh bus, truck,
dll.
3. Mengukur batas maksimal tumpangan pada lift.
Misal:
 Pada Timbangan Digital pada kapasitas berat yang diangkut oleh bus,
truck, dll.
Sensor ini dapat di pasang di kenadaran bermotor seperti, motor, mobil, truck
ataupun bus. Karena banyak kendaraan bermotor tidak menaati peraturan dalam
berkendara. Biasanya mereka membawa beban dalam kendaraannya melebihi
yang standart kendaraan yang seharusnya. Itu mengakibatkan dapat terjadinya
keolengan kemudian terjadi kecelakaan. Untuk menghindari hal tersebut dapat
kita dapat memasangkan sensor ini. Jika terjadi kelebihan muatan kendaraan
tersebut akan berbunyi dengan keras, dan mesin tidak dapat dihidupkan.
 Pada pengukura batas maksimal tumpangan pada lift
Dalam sebuah lift, biasanya dibatasi berat maksimal bila ingin menggunakan lift.
Alat ini bekerja dengan cara apabila kita memasuki lift, maka alat ini akan
menampilkan jumlah berat total orang yang memasuki lift.
 Alat ini dinamakan dengan Strain Gage Motor alias SGM. Timbangan
Digital pada Permukaan Motor, hal ini berguna untuk mencegah motor
ditumpangi melebihi kapasitas berat tumpangan. Karena angka digital
memiliki tingkat presisi yang teliti. Sehingga Motor tidak akan bisa
digunakan selama indikator timbangan digital belum menizinkan

Anda mungkin juga menyukai