Anda di halaman 1dari 3

INDENTIFIKASI KESULITAN SISWA SMA BELAJAR FISIKA

SECARA DARING SE-KECAMATAN KLUET TIMUR

A. Latar belakang

Saat ini, dunia sedang bekerja bersama memerangi wabah pandemi virus

corona atau disebut COVID-19. Covid 19/Virus Corona pertama kali muncul kota

Wuhan di Negara Cina lalu dengan cepat tersebar dengan cepat hampir ke-seluruh

dunia termasuk Indonesia. berdasarkan data update corona indonesia

(02/09/2020), terkonfirmasi 3.075 kasus positif corona sebanyak 180.646 kasus.

Dampak terbesar yang disebabkan virus ini adalah kematian. Sejauh ini ada kasus

meninggal dunia akibat covid-19 sebanyak sebanyak 7.616 kasus. Khususnya di

provinsi Aceh, kasus posistif sebanya 1.697, dengan total kasus sembuh sebanyak

395 diikuti kasus meninggal berjumlah 68 kasus. Penyebaran covid-19 ini sangat

mudah, yaitu melalui kontak fisik secara langsung seperti berjabat tangan, bahkan

bisa melalui udara. Oleh karena itu mesti ada solusi dan upaya bersama untuk

menghentikan penyebaran virus ini agar tidak tersebar lebih luas lagi

(Kompas.com).

Pemerintah dan lembaga keagamaan di Indonesia telah berupaya memutus

mata rantai penyebaran Covid-19 dengan menerbitkan beberapa peraturan

protokol kesehatan. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud)

melalui Surat Edaran nomor 36962/MPK.A/HK/2020 memerintahan seluruh

instansi pendidikan, khususnya sekolah untuk menerapkan pembelajaran secara


daring dan bekerja dari rumah dalam rangka pencegahan COVID 19. Dengan

adanya peraturan ini tentunya sekolah dalam waktu singkat harus memikirkan

strategi pembelajaran jarak jauh sesuai dengan kompetensi yang dimiliki setiap

sekolah baik unsur kompetensi guru, siswa, orangtua, maupun dari sarana yang

dimiliki.

Strategi yang diterapkan sekolah tentunya beragam dan bukan berarti

tanpa kendala, bagi sekolah yang sudah terbiasa melaksanakan pembelajaran

berbasis digital atau daring sudah tentu bukan menjadi masalah, apalagi bagi guru

yang telah mahir melakukan penilaian portofolio dengan berbagai tugas yang

bervariasi sehingga tidak menjadi beban bagi siswanya. Beberapa masalah yang

sering terjadi dan saat ini juga dikeluhkan oleh para orangtua, bahwa saat

mendampingi siswa belajar di rumah merupakan beban tersendiri bagi orangtua

yang tidak memiliki latar belakang pendidikan yang cukup ataupun sarana dan

fasilitas yang memadai seperti gedget dan kuota internet. Kendala lainnya adalah

siswa tidak memiliki buku paket sebagai sumber belajar di rumah karena selama

ini buku hanya dipinjamkan oleh sekolah dan hanya digunakan saat pembelajaran

di kelas, buku tersebut tidak bisa dibawa pulang oleh siswa karena jumlahnya

terbatas sehingga penggunaannya harus bergantian dengan siswa lain.  Guru yang

ingin membuatkan Lembar kerja untuk siswa juga terkendala distribusi tugas

tersebut ke masing masing siswa  mengingat jika tugas tersebut diambil di sekolah

dikhawatirkan akan membuat kerumunan (Utami dkk., 2020).

Kondisi dan situasi pembelajaran daring di kecamatan kluet timur saat ini

sudah melakukan proses pembelajaran secara daring dengan jumlah SMA 2


sekolah dan satu SMK dengan jumlah siswa SMA N 1 Kluet Timur sebanyak 133

orang dan jumlah SMA Swasta Pucuk Lembang Kluet Timur sebanyak 55 orang.

Berdasarkan latar belakang di atas, maka perlu adanya identifikasi secara

lamgsung kelapangan untuk melihat kesulitan-kesulitan siswa SMA se-kecamatan

Kluet Timur dalam melaksanakan pembelajaran fisika secara daring.

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah pada penelitian ini adalah apa saja kesulitan siswa SMA

se-kecamatan Kluet Timur dalam melaksanakan pembelajaran fisika secara

daring.

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kesulitan siswa SMA se-

kecamatan Kluet Timur dalam melaksanakan pembelajaran fisika secara daring

D. Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian adalah:

1) Bagi mahasiswa, menjadi sumber data untuk melakukan penelitian lanjutan.

2) Bagi guru, menjadi bahan pertimbangan untuk memilih menyesuaikan proses

pembelajaran daring sesuai situasi dan kondisi siswa.

3) Bagi instansi pendidikan, menjadi bahan pertimbangan untuk mengambil

kebijakan-kebijakan yang berkaitan dengan pelaksanaan pembelajaran secara

daring.

Anda mungkin juga menyukai