Analisis Dampak Pandemi Covid-19 Terhadap Kecemasan Masyarakat
Analisis Dampak Pandemi Covid-19 Terhadap Kecemasan Masyarakat
Keywords : ABSTRACT
Covid-19 pandemic, The purpose of this study is to analyze the impact of the Covid 19
anxiety, panic pandemic on anxiety in society. This study uses a literature review study
method to collect, identify, evaluate the impact of the Covid-19 pandemic
on public anxiety. Sources of data used in this study are secondary data
sources, where the data obtained through Pubmed and Google scholars
are used to search for relevant journals. The journals that are obtained
are selected based on the title made by the author. The author found 15
journals that have been summarized into 5 journals representing all
journals with the same opinion. The results obtained are that there is a
dominant influence between age, family status, personal protective
equipment and knowledge of anxiety in the community, that anxiety has
several types, namely general anxiety, panic disorder anxiety, social
anxiety, and obsessive anxiety. During the Covid-19 pandemic it can
cause Anxiety Disorders (Anxiety) in the community which is
characterized by sleep disorders which are very risky for committing
suicide, anxiety, shortness of breath, tense muscles, panic buying, and
disturbing Obsessive compulsive disorder (OCD) mental health risks.
Therefore, people must correct sleep disorders, check news based on
valid and reliable facts, reflect on themselves, and have psychosocial
knowledge.
Negatif Covid- 19 sebesar 248. 577 Orang. perawatan. Gejala ini diperberat jika penderita
Melihat pengumuman pemerintah adalah usia lanjut dan mempunyai penyakit
tentang kasus Covid-19 tersebut, membuat penyerta lainnya, seperti penyakit paru
masyarakat cemas sehingga timbul panic obstruktif menahun atau penyakit jantung
buying untuk membeli alat pelindung diri Antisipasi penularan virus corona dengan
sebagai pencegahan, sembako, dan lain-lain. meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan
Pendapat lain menurut Spesialis Kedokteran di pintu masuk negara, baik di bandara,
Jiwa di Klinik Psikosomatik, dr. Andri, SpKJ pelabuhan maupun lintas batas darat negara.
pandemi dapat membuat gangguan pada Di pintu masuk negara terutama yang ada
kesehatan jiwa, seperti gangguan kecemasan, akses langsung dengan Wuhan atau Cina,
depresi sehingga mudah terkena efek mengaktifkan penggunaan thermal scanner
kepanikan dan ancaman yang berhubungan sebagai deteksi awal gejala demam pada
dengan virus corona. Saat masyarakat pelaku perjalanan yang masuk. Jika ada yang
mendengar informasi secara terus menerus tertangkap dengan alat ini maka dilakukan
tersimpan ingatan tersebut di amigdala, pusat pemeriksaan lebih lanjut dan jika perlu dirujuk
memori. Pusat memori ini merupakan inti ke Rumah Sakit rujukan untuk perawatan lebih
kecemasan yang berlebihan seperti memiliki lanjut.
gejala yang dihubungkan dengan orang yang Menurut Siska nia et al (2020) Beberapa
terinfeksi Covid-19 seperti batuk pilek, upaya kesehatan individu COVID-19 dapat
demam, sesak napas. dijelaskan sebagai berikut:
Berdasarkan latar belakang diatas
maka penulis tertarik untuk mengkaji secara Aktivitas fisik
mendalam dengan judul “ ANALISIS Ketika kasus COVID-19 menjadi
DAMPAK PANDEMI COVID- 19 pandemic, WHO meminta banyak orang
TERHADAP KECEMASAN DI untuktinggal dirumah atau karantina sendiri.
MASYARAKAT”. pusat olahraga dan lokasi yang ramai individu
beraktivitasdilakukan penutupan sementara.
Pokok Permasalahan Tinggal di rumah dalam waktu lama dapat
Berdasarkan latar belakang yang telah menimbulkan tantangan besar untuk tetap aktif
diuraikan yang menjadi pokok permasalahan secara fisik. Perilaku menetap dan tingkat
adalah bagaimana dampak pandemi Covid-19 aktivitas fisik yang rendah dapat memiliki efek
terhadap kecemasan di masyarakat. negatif pada kesehatan, kesejahteraan, dan
kualitas hidup individu. Karantina sendiri juga
KAJIAN TEORITIS dapat menyebabkan stres tambahan dan dapat
Analisis menganggu kesehatan mental warga. Kegiatan
Analisis adalah menguraikan beberapa fisik dan teknik relaksasi dapat menjadi alat
pokok berbagai bagiannya dan menelaah yang baik untuk membantu ketenangan dan
bagian untuk mendapatkkan arti secara menjaga kesehatan.
keseluruhan (KBBI) Beberapa aktivitas fisik yang dapat
dilakukan pada orang yang tidak mempunyai
Pandemi gejala atau diagnosis penyakit pernapasan akut
Pandemi adalah wabah penyakit yang pada masa karantina pada wabah/pandemi
global yaitu penyakit yang baru menyebar di COVID-19:
seluruh dunia melampaui batas (WHO) 1) WHO merekomendasikan 150 menit
intensitas sedang atau 75 menit aktivitas
Covid- 19 ( Novel Coronavirus) fisik intensitas tinggi per minggu, atau
Coronavirus merupakan keluarga besar kombinasi keduanya. Rekomendasi ini
virus yang menyebabkan penyakit ringan masih dapat dicapai bahkan di rumah,
sampai berat, seperti common cold atau pilek tanpa peralatan khusus dan dengan ruang
dan penyakit serius seperti MERS dan SARS terbatas. Menari, bermain dengan anak-
Penularan dari hewan kemanusia dan manusia anak, dan melakukan pekerjaan rumah
ke manusia sangat terbatas. Sehingga 2019- seperti membersihkan dan berkebun
nCov masih belum diketahui penyebabnya. adalah cara lain untuk tetap aktif di
Tanda dan gejala demam lebih dari 38 derajat rumah.
celcius, batuk, sesak napas yang membutuhkan
f. Tutup hidung dan mulut ketika bersin a. Kecemasan Neurosis (neurotic anxiety),
atau batuk dengan tisu. Kemudian, merupakan perasaan cemas akiba bahaya
buanglah tisu dan cuci tangan hingga yang tidak diketahui. Perasaan itu sendiri
bersih. berada pada ego, tetapi muncul dari
g. Jangan keluar rumah dalam keadaan sakit. dorongan sendiri.
h. Kenakan masker dan segera berobat ke
fasilitas kesehatan ketika mengalami b. Kecemasan Realistis (realistic anxiety),
gejala penyakit saluran napas. kecemasan ini didefinisikan sebagai
i. Selain itu, kamu juga bisa perkuat sistem persaaan yang tidak menyenangkan dan
kekebalan tubuh dengan konsumsi idak spesifik yang mencakup
vitamin dan suplemen sebagai bentuk kemungkinan bahaya itu sendiri.
pencegahan dari virus ini. c. Kecemasan Moral(moral anxiety),
bermula dari konflik antara ego dan
Kecemasan uperego. Ketika anak membangun
Menurut Kholil Lur Rochman ( 2010: 104) superego biasanya di usia lima atau enam
Kecemasan merupakan suatu perasaan tahun mereka mengalami kecemasan yang
subjektif mengenai ketegangan mental yang tumbuh dari konflik antara kebutuhan
menggelisahkan sebagai reaksi umum dari realistis dan perintah superego.
ketidakmampuan mengatasi suatu masalah
atau tidak adanya rasa aman. Perasaan yang Menurut Hanifah Muyasraroh (2020 :5)
tidak menentu tersebut pada umumnya tidak Indikator kecemasan yaitu:
menyenangkan yang nantinya akan
menimbulkan atau disertai perubahan a. Kecemasan umum, gemetar dan
fisiologis dan psikologis. berkeringat dingin, otot tegang, pusing,
Menurut Kholil Lur Rochman ( 2010: 104) mudah marah, sering buang air kecil, sulit
mengemukakan beberapa gejala- gejala dari tidur, dada berdebar-debar, mules. Mudah
kecemasan antara lain : lelah, nafsu makan menurun, dan susah
a. Ada saja hal-hal yang sangat berkonsentrasi
mencemaskan hati, hampir setiap
b. Kecemasan gangguan panik, gejalanya
kejadian menimbulkan rasa takut dan
berupa jantung berdebar, berkeringat,
cemas. Kecemasan tersebut merupakan
nyeri dada, ketakutan, gemetar seperti
bentuk ketidakberanian terhadap hal-hal
tersendak atau seperti berasa diujung
yang tidak jelas.
tanduk, detak jantung cepat, wajah pucat.
b. Adanya emosi-emosi yang kuat dan
sangat tidak stabil. Suka marah dan sering c. Kecemasaan sosial, rasa takut atau cemas
dalam keadaan exited (heboh) yang yang luar biasa terhadap situasi sosial
memuncak, sangat irritable, akan tetapi atau berinteraksi dengan orang lain, baik
sering juga dihinggapi depresi. sebelum, sesudah maupun sebelum dalam
c. Diikuti oleh bermacam-macam fantasi, situasi tersebut.
delusi, ilusi, dan delusion of persecution
(delusi yang dikejar-kejar). d. Kecemasan obsessiv, ditandai dengan
d. Sering merasa mual dan muntah-muntah, pikiran negatif sehingga membuat
badan terasa sangat lelah, banyak gelisah, takut dan khawatir
berkeringat, gemetar, dan seringkali
menderita diare. Tingkat Kecemasan
e. Muncul ketegangan dan ketakutan yang
kronis yang menyebabkan tekanan Semua orang pasti mengalami kecemasan
jantung menjadi sangat cepat atau tekanan pada derajat tertentu,Peplau mengidentifikasi
darah tinggi. 4 tingkatan kecemasan yaitu:
a. Kecemasan Ringan
Jenis – jenis kecemasan Kecemasan ini berhubungan dengan
Menurut Sigmund Freud (dalam Feist kehidupan sehari-hari.Kecemasan dapat
& Feist, 2012), membagi kecemasan menjadi memotivasi belajar menghasilkan
tiga jenis, yaitu : pertumbuhan serta kreatifitas. Tanda dan
gejala antara lain: persepsi danperhatian
meningkat, waspada, sadar akan stimulus bahkan kematian.Tanda dan gejala dari
internal dan eksternal, mampu mengatasi tingkat panik yaitu tidak dapat fokus pada
masalah secara efektif serta terjadi suatu kejadian.
kemampuan belajar. Perubahan fisiologi
ditandai dengan gelisah, sulit tidur, Aspek-Aspek Kecemasan
hipersensitif terhadap suara, tanda vital
dan pupil normal. Gail W. Stuart (dalam Annisa & Ifdil 2016)
b. Kecemasan Sedang mengelompokkan kecemasan (anxiety) dalam
Kecemasan sedang memungkinkan respon perilaku, kognitif, dan afektif,
seseorang memusatkan pada hal yang diantaranya.
penting dan mengesampingkan yang lain, a. Perilaku, diantaranya: gelisah, ketegangan
sehingga individu mengalami perhatian fisik, tremor, reaksi terkejut, bicara cepat,
yang selektif, namun dapat melakukan kurang koordinasi, cenderung mengalami
sesuatu yang lebih terarah. Respon cedera, menarik diri dari hubungan
fisiologi : sering nafas pendek, nadi dan interpersonal, inhibisi, melarikan diri dari
tekanan darah naik, mulut kering, gelisah, masalah, menghindar, hiperventilasi, dan
konstipasi. Sedangkan respon kognitif sangat waspada.
yaitu lahan persepsi menyempit,
rangsangan luar tidak mampu diterima, b. Kognitif, diantaranya: perhatian
berfokus pada apa yang menjadi terganggu, konsentrasi buruk, pelupa,
perhatiaannya. salah dalammemberikan penilaian,
c. Kecemasan Berat preokupasi, hambatan berpikir, lapang
Kecemasan berat sangat persepsi menurun, kreativitasmenurun,
mempengaruhi persepsi individu, individu produktivitas menurun, bingung, sangat
cenderung untuk memusatkan pada waspada, keasadaran diri, kehilangan
sesuatu yang terinci dan spesifik, serta objektivitas, takut kehilangan kendali,
tidak dapat berfikir tentang hal lain. takut pada gambaran visual, takut
Semua perilaku ditujukan untuk cederaatau kematian, kilas balik, dan
mengurangi ketegangan. Tanda dan gejala mimpi buruk.
dari kecemasan berat yaitu: persepsinya c. Afektif, diantaranya:mudah terganggu,
sangat kurang, berfokus pada hal yang tidak sabar, gelisah, tegang, gugup,
detail, rentang perhatian sangat terbatas, ketakutan, waspada, kengerian,
tidak dapat berkonsentrasi atau kekhawatiran, kecemasan, mati rasa, rasa
menyelesaikan masalah, serta tidak dapat bersalah, dan malu.
belajar secara efektif. Pada tingkatan ini
individu mengalami sakit kepala, pusing, METODE
mual, gemetar, insomnia, palpitasi,
takikardi, hiperventilasi, sering buang air Penelitian ini menggunakan metode
kecil maupun besar, dan diare.Secara kajian literature review untuk mengumpulkan,
emosi individu mengalami ketakutan serta mengidentifikasi, mengevaluasi tentang
seluruh perhatian terfokus pada dirinya. dampak pandemic Covid- 19 terhadap
d. Panik kecemasan masyarakat. Sumber data yang
Pada tingkat panik dari kecemasan digunakan dalam penelitian ini adalah sumber
berhubungan dengan terperangah, data sekunder, dimana data yang didapatkan
ketakutan, dan teror. Karena mengalami melalui Pubmed, dan Google scholar yang
kehilangan kendali, individu yang digunakan untuk mencari jurnal yang relevan.
mengalami panik tidak dapat melakukan Jurnal- jurnal yang didapat dipilih berdasarkan
sesuatu walaupun dengan pengarahan. judul yang dibuat oleh penulis.
Panik menyebabkan peningkatan aktivitas Pemilihan jurnal dilakukan sesuai dengan
motorik, menurunnya kemampuan keterkaitan judul, dibuat kesimpulan yang
berhubungan dengan orang lain, persepsi menceritakan tentang dampak pandemi Covid-
yang menyimpang, kehilangan pemikiran 19 terhadap kecemasan di masyarakat.
yang rasional. Kecemasan ini tidak sejalan Sebelum membahas tersebut penulis
dengan kehidupan, dan jika berlangsung meringkas berupa tabel yang berisi Nama
lama dapat terjadi kelelahan yang sangat
peneliti (author), metode penelitian, instrumen Dapat dilihat dari hasil tersebut bahwa
penelitian, intervention dan hasil. Hasil masyarakat Cilacap memiliki kecemasan yang
pencarian terdapat 15 jurnal selanjutnya cukup tinggi sebesar 18 % di antaranya
dipilah yang memenuhi kriteria untuk direview kecemasan umum, panik, sosial dan obsessive.
sebanyak 5 Jurnal Sedangkan pendapat lain, kecemasan
Tabel 1 Jurnal Penelitian dapat terjadi saat menonton program di
televisi, mendengarkan radio dan membaca
atau menonton melalui media sosial seperti
WhatsApp dan Facebook tentang virus, yang
menggambarkan cuci tangan berulang,
sehingga mencuci secara berlebihan dan dapat
menimbulkan gejala Obsessive compulsive
disorder (OCD) yaitu gangguan mental yang
menyebabkan penderita selalu ingin
melakukan tindakan berulang- ulang, dan lebih
mengkhawatirkan jika pasien yang sudah
menderita penyakit OCD sebelumnya( Ajay
Kumar, 2020)
Menurut Kellyana et al, bahwa
HASIL DAN PEMBAHASAN kecemasan, ketakutan, dan kepanikan
Dari rangkuman Jurnal diatas, terdapat termasuk kedalam resiko kesehatan mental
jurnal yang menyimpulkan bahwa gangguan terutama orang dalam pemantauan (ODP)
tidur berhubungan dengan kecemasan, depresi, sehingga dianjurkan untuk tenaga kesehatan,
dan perilaku bunuh diri. Kelainan tidur adalah masyarakat dan lain-lain memiliki
faktor yang sangat berisiko untuk melakukan pengetahuan tentang psikososial.
ide percobaan bunuh diri dan kematian bunuh Menurut Nurkholis (2020) bahwa
diri, sehingga mengobati insomnia sangat perkembangan virus cukup signifikan terutama
penting selama masa stress seperti pandemic berdampak pada psikologis pendidikan yaitu
Covid- 19. (leo Sher (2020)) rasa cemas atau ketakutan berlebihan yang
Penelitian yang dilakukan dimasyakat menimbulkan panic buying, terutama
memiliki beberapa jenis kecemasan yaitu penderita yang takut dijauhi masyarakat dan
kecemasan umum,kecemasan gangguan panik, cemas informasi identitas diketahui
kecemasan sosial, dan kecemasan obsessive ( masyarakat.
Hanifah Muyasaroh et al (2020)) Menurut Perhimpunan Dokter
Spesialis Kedokteran Jiwa Indonesia
(PDSKJI) per tanggal 23 April 2020 setelah
dilakukan Swaperiksa di web Pdskji dengan
sebaran di Jawa barat 23,4%, DKI Jakarta
16,9%, Jawa tengah 12.8%, Banten 7 %, DI
Yogya 5.5% Sumatera Barat 1.7%, Aceh
1.6%, Sulawesi Selatan 1.4% dan lainnya <
1%. Dengan responden sebanyak 1305 orang,
yang memiliki gejala cemas utama yaitu
sesuatu yang buruk akan terjadi, kuatir
berlebihan, mudah marah atau jengkel, dan
sulit rileks dengan masalah psikologis cemas
sebesar 63%.
Gambar 1 Jenis kecemasan
Internet
Dr. Rizal Fadli (2020). Coronavirus. Diakses
dari:
https://www.halodoc.com/kesehatan/c
oron avirus pada tanggal 10 Juni 2020