Limbah
wikipedia
Makroskopis
Mikroskopis
Sitikembar’s
PERAN JAMUR
Bermanfaat
Merugikan
KEGIATAN RISET PEMANFAATAN JAMUR
Konversi
Limbah
Bioetanol
Pertanian
Proses delignifikasi
Raw Enzim
Metodologi
Pretreatment (delignifikasi)
NaOH (delig. kimia); jamur pelapuk putih (delig. biologi)
Karakterisasi bagas
(lignin, selulosa, hemiselulosa, XRD,
IR, gula reduksi)
Filtrasi
Crude etanol
• Metode hidrolisis dengan larutan alkali dan larutan asam, lebih mahal.
Isu lingkungan juga mempengaruhi penggunaan bahan kimia ini
(Howard, R.L. 2003)
Seleksi
10 jenis isolat dan
jamur pelapuk Reaksi Analisa
putih: karakte oksidasi kehilangan
P.ostreotus, Jamur
M.superio, P . risasi: jamur pada berat lignin, terpilih
media agar delignifik selulosa
florida, P.
eryngii,
macam serta
sebagai
L.edodes,T. medium, asam tanat asi hemiselulosa pende-
versicolor, suhu (AAT) dan dengan gredasi
P.crysosporium, agar asam metode lignin
G. frondosa, S, inkubasi, galat (AAG). klason
comune, dan
Polyporus sp. pH
medium
Pengaruh Media terhadap Pertumbuhan Koloni Isolat Jamur
Pelapuk setelah diinkubasi pada suhu kamar selama 7 hari (cm)
Isolat MPA
Media
MEA PDA
Rerata
Diameter koloni (cm) Isolat
Marasmius superio 9,44 9,44 9,44 9,44
Tremetes versicolor 6,93 9,44 9,44 8,60
Polyporus 5,68 9,44 9,44 8,18
Pleuorotus sp. 5,93 9,44 8,46 7,94
Phanarochaeta chrysosporium 8,59 6,70 7,94 7,74
Pleorotus florida 6,22 6,82 6,00 6,34
S . comune 4,22 7,10 7,23 6,18
Pleorotus eryngii 4,82 5,98 5,48 5,43
Grandiflora frondosa 2,10 4,67 4,31 3,69
Lentinula edodes 1,41 6,37 3,10 3,61
Rerata Media 5,59 7,57 7,00
Pengaruh Suhu Inkubasi terhadap Pertumbuhan Koloni Isolat
Jamur Pelapuk setelah diinkubasi selama 7 hari (cm)
Isolat Media
AAT AAG
Reaksi Oksidasi
Marasmius superio +++ +++
Tremetes versicolor + +
Polyporus +++ +++
Pleuorotus sp. + +
Phanarochaeta chrysosporium ++ ++
Pleorotus florida ++++ ++++
S . comune + +
Pleorotus eryngii + +
Grandiflora frondosa +++++ +++++
Lentinula edodes ++++++ ++++++
Pengaruh perlakuan jamur pelapuk putih terhadap kandungan lignin
pada bagas setelah diinkubasi selama 15, 30, dan 45 hari
• Degradasi lignin pada bagas dengan jamur pelapuk putih Pleurotus sp.,
dengan waktu inkubasi 30 hari yaitu 18,79%
B. Enzim Selulase Kasar Aspergillus niger FNCC 6018
untuk Produksi Bioetanol melalui Proses Sakarifikasi dan
Fermentasi Serentak
Aktivitas spesifik maksimum A.niger FNCC 6018 dioptimasi dengan
perlakuan variasi pH 5, 6, 7; suhu 27, 37, 50°C dan waktu inkubasi 5,
7, 9 hari.
Perlakuan isolat (T. viride, T. hamatum ,dan campuran), suhu (27°C, 37 °C,
dan 50 °C), dan waktu inkubasi (7, 9, dan 11 hari).
Setelah inkubasi enzim kasar yang diperoleh diukur aktivitas selulasenya
menggunakan metode FPase dan kandungan protein terlarut
menggunakan metode Lowry.
Tahun 2012
Pengembangan Budidaya Jamur Tiram di UKM Media Agro Merapi
Teknologi sederhana pembuatan bibit jamur tiram
Tahun 2015
Pengembangan Budidaya Jamur Tiram di UKM Sitiram Godean
Teknologi sederhana pembuatan bibit jamur tiram