Anda di halaman 1dari 7

STUDI EFEKTIFITAS BAHAN DAN FORMULA DARI

PEMBUATAN HAND SANITIZER


Annyssa Maylia, Lutfi Kusuma Wardani, Moch Farhein Ferdinal
Jurusan Teknik Kimia, Politeknik Negeri Malang, Jl. Soekarno Hatta No. 9, Malang, Indonesia
1741420008@polinema.ac.id , 1741420058@polinema.ac.id

ABSTRAK
Hand Sanitizer merupakan salah satu bahan antiseptik yang sering digunakan masyarakat sebagai media
pencuci tangan yang praktis. Adapun kelebihan hand sanitizer dapat membunuh atau mengurangi bakteri
dalam waktu relatif cepat karena mengandung senyawa alkohol. Oleh sebab itu pembuatan hand sanitizer perlu
diperhatikan dengan baik. Review ini bertujuan untuk mengetahui berbagai jenis formula hand sanitizer. Studi
literatur ini berisi tentang efektifitas bahan dan formulasi handsanitizer dari beberapa jurnal. Metode yang
digunakan yaitu dengan review 11 jurnal terkait keberhasilan formula-formula hand sanitizer kemudian
dianalisis dan disimpulkan. Hasil analisa jurnal mendapatkan formula hand sanitizer menggunakan bahan
tambahan seperti carbopol, triclosan, metil paraben. Selain itu adapun beberapa penelitian jurnal
menggunakan bahan-bahan alami seperti lengkuas, batang pisang, kemangi, aloe vera, sirih, biji teratai, rumput
laut, sirsak, kembang bulan. Dari hasil analisa menunjukan formula - formula hand sanitizer pada penelitian
jurnal efektif menurunkan jumlah koloni bakteri. Sehingga formula-formula tersebut efektif dalam pembuatan
hand sanitizer.

Kata kunci: hand sanitizer, etanol


ABSTRACT
Hand Sanitizer is one of the antiseptic ingredients that are often used by the public as a practical hand washing
medium. The excess of hand sanitizer can kill or reduce bacteria relatively quickly because they contain alcohol
compounds. Therefore, making hand sanitizers needs to be considered well. This study aims to look at various
types of hand sanitizer formulas. Literature studies contain the effectiveness of ingredients and hand sanitizer
formulations from several journals. The method used was a review of 11 journals, then hand sanitizer formulas
were analyzed and observed. The results of the journal analysis show that the hand sanitizer formula uses
additional ingredients such as carbopol, triclosan, methyl paraben. In addition, several journal studies use
natural ingredients such as galangal, banana stalks, basil, aloevera, betel, seaweed, soursop, and moonflower.
The analysis shows that hand sanitizer formulas in journal research are effective in reducing the number of
bacterial colonies. So that these formulas are effective in making hand sanitizers.

Keywords: hand sanitizer, ethanol

1. PENDAHULUAN
Pada era globalisasi ini, kebutuhan manusia semakin beragam. Salah satunya kebutuhan
di bidang sanitasi atau kebersihan. Selain itu gaya hidup modern menuntut manusia harus
bergerak cepat dan menggunakan waktunya seefisien mungkin untuk menjaga kesehatannya
dari penyakit. Oleh karena itu, untuk mencegahnya masyarakat dapat mencuci tangan
dengan sabun dan air mengalir . Selain itu terdapat cara lain yang dapat digunakan, yaitu
dengan pembersih tangan berbasis alkohol untuk membersihkan tangan yaitu hand
sanitizer.

Corresponding author: Jurusan Teknik Kimia Diterima: 5 Oktober 2020


Politeknik Negeri Malang Disetujui: 5 Oktober 2020
Jl. Soekarno-Hatta No.9, Malang, Indonesia ©Politeknik Negeri Malang
E-mail: 1741420070@polinema.ac.id
Hand Sanitizer merupakan salah satu bahan antiseptik berupa gel yang sering
digunakan masyarakat sebagai media pencuci tangan yang praktis. Adapun kelebihan hand
sanitizer dapat membunuh kuman dalam waktu relatif cepat, karena mengandung senyawa
alkohol (etanol, propanol, isopropanol) dengan konsentrasi ± 60% sampai 80% dan
pelembap kulit. Senyawa yang terkandung dalam hand sanitizer memiliki mekanisme kerja
dengan cara mendenaturasi dan mengkoagulasi protein sel kuman [1]

Pembuatan handsanitizer berpedoman dari formula WHO terdiri dari alkohol 96%,
H2O2 3%, gliserol 98% dan aquades [2]. Pada penelitian hasil analisis jurnal, peneliti
menggunakan bahan tambahan seperti carbopol, triclosan, metil paraben serta beberapa
peneliti menggunakan bahan-bahan alami seperti minyak atsiri rimpang lengkuas, batang
pisang, daun kemangi, aloe vera, sirih, biji teratai, rumput laut, daun sirsak, dan daun
kembang bulan yang memiliki senyawa-senyawa yang dapat membunuh mikroba, Sehingga
formula hand sanitizer lebih berinovasi dan lebih efektif dalam mengurangi jumlah mikroba.

Semakin berkembangnya teknologi dan pemikiran manusia. Para peneliti


mengembangkan formula hand sanitizer menggunakan bahan tambahan alami maupun
kimiawi. Bahan tambahan kimiawi dapat berupa seperti carbopol, triclosan, metil paraben.
Selain itu adapun beberapa penelitian jurnal menggunakan bahan-bahan alami seperti
lengkuas, batang pisang, kemangi, aloe vera, sirih, biji teratai, rumput laut, sirsak, kembang
bulan.

Pada review jurnal ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas dari berbagai jenis
formula pembuatan handsanitizer dari beberapa jurnal.

2. METODOLOGI PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode studi literatur. Studi literatur
dilakukan dengan mereview 11 jurnal terkait formula-formula yang digunakan dalam
pembuatan hand sanitizer. Data yang telah dikumpulkan akan dianalisis dengan cara
membandingkan efektifitas formula handsanitizer dalam menurunkan jumlah koloni bakteri.

Menurut Widjayanto, dkk [3] pada penelitiannya minyak atsiri rimpang lengkuas
dicampur dengan metilparaben, propylparaben, dan propilen glikol sampai tercampur rata,
kemudian dimasukkan ke dalam larutan carbopol. Kedalam campuran tersebut,
ditambahkan air sampai volume 100 mL, selanjutnya ditambahkan TEA tetes demi tetes
sambil diaduk perlahan sampai terbentuk gel yang jernih.

Menurut Wida, dkk [4] dalam penelitiannya pembuatan gel diawali dengan
menaburkan HPMC diatas aquades kemudian ditunggu selama 15 – 30 menit sampai gelling
agent mengembang, kemudian nipagin dan ekstrak daun kembang bulan yang telah
dilarutkan dalam propilen glikol dicampurkan HPMC tersebut. Campuran kemudian diaduk
hingga homogen.

Menurut Nur, dkk [5] pada penelitiannya karbopol didispersikan dalam mL air suling
dan diamkan 24 jam, kemudian ditambahkan 2 tetes trietanolamin. Metil paraben, ekstrak
rumput laut E. spinosum, dan ekstrak rumput laut E. cottonii dilarutkan dalam propilen glikol

2
dan alkohol. Selanjutnya dicampur sedikit demi sedikit dan diaduk hingga homogen.
Pewarna fast green dilarutkan dalam alkohol hingga homogen, lalu ditambahkan parfum
green tea.

Menurut Johan [6] pada penelitiannya carbopol 940 0,5 g ditaburkan di atas aquades
20 ml di dalam mortir. Kemudian diaduk dan ditambah TEA sebanyak dua tetes, aduk sampai
membentuk masa gel. Metil paraben 0,2 g dilarutkan ke dalam alkohol 70% 5 ml, kemudian
dimasukan ke dalam mortir, diaduk hingga homogen. Triklosan 1,5 g untuk konsentrasi 1,5%
dan 2 g untuk konsentrasi 2% dilarutkan kedalam alkohol 55 ml dan diaduk sampai larut.
Triklosan yang sudah larut dimasukkan ke dalam mortir, dicampur sampai homogen,
dipindahkan ke beaker glass yang sudah dikalibrasi. Ditambah aquades sampai 100 ml dan
diaduk sampai homogen.

Menurut Lili, dkk [7] pada penelitiannya Carbomer 940 sebanyak 2 gram ditaburkan
diatas aquades 20 mL yang sudah dipanaskan. Kemudian diaduk dan ditambahkan TEA
sebanyak 2,5 gram. Metil paraben sebanyak 0,2 gram dilarutkan dalam aquades sebanyak 5
mL, dimasukkan ke dalam mortir, diaduk sampai homogen. Gliserin ditambahkan kedalam
mortir, diaduk sampai homogen. Ekstrak daun sirsak sebanyak 3 gram dan dilarutkan ke
dalam aquades sebanyak 56,05 mL dan diaduk sampai larut. Ekstrak daun sirsak yang sudah
larut dimasukkan ke dalam mortir, dicampur sampai homogen dan digerus sampai terbentuk
gel dan diaduk sampai homogen.

Menurut Ahmad, dkk [8] pada penelitiannya alkohol 96% dimasukkan ke dalam
wadah tertutup rapat (tangki/ jerigen penampung) sebanyak 8780 ml, kemudian di
tambahkan H2O2 3% sebanyak 100 ml, gliserol 98% sebanyak 5 ml kemudian tutup rangka
tangki/ jerigen penampung untuk mencegah penguapan dan Goyang/ kocok tangki atau
jerigen penampung selama 10 menit sampai tercampur secara merata.

Menurut Aminah, dkk [9] pada penelitiannya tahap pelaksanaan pembuatan ekstrak
batang pisang sebagai gel handsanitizer alami dengan metode maserasi. Pembuatan
handsanitizer dengan perbandingan alkohol triclosan sebanyak 2 ml : 1,75 g dan 1 ml : 1,5 g
kemudian volume gliserin sebanyak 4 ml, 3 ml dan 2 ml.

Menurut Farindya, dkk [10] dalam penelitiannya sediaan gel dikerjakan dengan cara
basis gel dikembangkan dengan ditaburkan carbonal 940 di atas air suling dalam gelas kimia .
TEA dicampurkan kedalam basis yang telah dikembangkan lalu dihomogenkan. Ditambahkan
ekstrak biji teratai, metil paraben dan gliserin lalu tambahkan ke dalam basis, setelah itu
dihomogenkan sehingga terbentuk gel.

Menurut Susanty, dkk [11] dalam penelitiannya poligel ca sebanyak 1,2 gram
dilarutkan kedalam aqua DM 150 ml diaduk sampai homogen. kemudian ditambahkan TEA
sebanyak 1-10 tetes hingga terbentuk gel. Setelah itu ditambahkan Alkohol 70% sebanyak
330ml sedikit demi sedikit diaduk sampai homogen. Propilen glycol sebanyak 20 ml
ditambahkan dan diaduk sampai homogen. Kemudian di tambahkan parfum 10 ml, pewarna
secukupnya dan aloe vera diaduk sampai homogen.
3
Menurut Retno, dkk [12] pada penelitiannya Carbopol dikembangkan dalam air
panas, kemudian diaduk. Ekstrak daun sirih dicampur dengan gliserin, korigen odoris (melon)
dan natrium metabisulfite sampai tercampur rata,kemudian dimasukkan ke dalam carbopol.
Kedalam campuran tersebut, ditambahkan air sampai volume yang dikehendaki, kemudian
tambahkan TEA tetes demi tetes sambil diaduk perlahan sampai terbentuk gel yang jernih.

Menurut Indri, dkk [13] pada penelitiannya pembuatan sediaan gel antiseptik
(handsanitizer) menggunakan formula kombinasi ekstrak daun kemangi dan ekstrak kulit
jeruk dengan konsentrasi 75%:25%, 50%:50%, dan 25%:75%, kemudian di campur dengan
bahan-bahan lain sehingga menghasilkan gel antiseptic (handsanitizer)

3. HASIL DAN PEMBAHASAN


Formula-formula pembuatan hand sanitizer
No. Formula pH Efektifitas Referensi
Antibakteri

Minyak atsiri rimpang


lengkuas 0,01% +
metilparaben 0,18% +
propylparaben 0,02% + Penurunan Jumlah
1 5 Banu, dkk
propilen glikol 15% + Koloni 70 %
Carbopol 940 0,5% + TEA
0,5% + air 100%

HPMC 5% + air suling 100%


+ nipagin 0,02% + ekstrak Diameter Zona
2 daun kembang bulan 6% + 5,61 Hambat Bakteri Wida, dkk
propilen glikol 15% + 35,19 Mm
pewangi melon 0,75%

Carbopol 0,5% + air suling


65,3% + triethanolamine 5
Memiliki Aktivitas
tetes + Metil paraben 0,2%
Bakterisidal Karena
+ kombinasi ekstrak rumput
Tidak Nampak
laut E. spinosum & ekstrak
3 5,7 Pertumbuhan Nur, dkk
rumput laut E. cottonii 4% +
Bakteri S. Aureus
propilen glikol 15% +
Dan E. Coli Pada
alcohol 15% + pewarna fast
Media
green 1 tetes+ parfum
greentea 2 tetes

Dapat Menurunkan
Carbopol 0,5 gram +
Jumlah Bakteri Pada
aquades 100 ml+ TEA 2
Ibu Jari Kiri
tetes + metal paraben 0,2
4 6,15 Sebanyak 64,5% Johan
gram + alcohol 70% 60 ml +
Dan Pada Ibu Jari
triclosan 2 gram + gliserin 1
Kanan Sebanyak
ml
63,7%.

4
Carbomer 2 gram + Daya Hambat
aquades 100 ml + TEA 2,5 Sebesar 22 Mm
5 gram + metil paraben 0,2 6 Terhadap Bakteri Lili, dkk
gram + gliserin 10,25 ml + Staphylococcus
ekstrak daun sirsak 12% Aureus.

Percentage Kill Pada


Bakteri Escherichia
Coli, Staphylococcus
Epidermidis,
Alcohol 96% 8780 ml +
Pseudomonas
6 H2O2 3% 100 ml + gliserol 7 Ahmad, dkk
Aeruginosa, Dan
98% 5 ml + aquades 10 liter
Methicillin-Resistant
Staphylococcus
Aureus (MRSA)
mencapai 99,90%
Daya Hambat
Bakteri Tinggi Pada
Percobaan Sebelum
Dan Sesudah
Ekstrak batang pisang + Pemakaian serta
Widjajanto,
7 alcohol 2ml + triclosan 1,75 5,5 pengaruh yang
dkk
gram + gliserin 4 ml berbeda saat
pemakaian serta
butuh sedikit
penyimpanan
khusus

Zona Hambat
Carbonal 1% + air suling Sebesar 12 Mm
15%+ TEA 1% + ekstrak biji Terhadap
8 teratai 1,5% + metal 5,1 Staphylococcus Farindya, dkk
paraben 0,2 % + gliserin Aureus Dan Sebesar
10% 10 Mm Terhadap
Escherichia Coli.

Hambat
Pertumbuhan
Polygel ca 1,2 gram + aqua Escherichia Coli
DM 150 ml + TEA 1-10 tetes Sebesar 12 Mm Dan
+ alcohol 70% 330 ml + Menunjukan Tanda
9 7,1 Susanty, dkk
propylene glycol 20 ml + Negatif Pada
parfum 10 ml + pewarna + Pertumbuhan
aloe vera 75% Bakteri
Staphylococcus
Aureus
10 5,12 Mampu
Carbopol 0,5% + ekstrak Menghilangkan Retno, dkk
daun sirih 25% + gliserin 1% Semua
+ korigen odoris (melon) Mikroorganisme
8gtt + natrium
metabisulfite 0,2% +
5
aquade 200ml + TEA 0,5%

11 6 Mempunyai Nilai
Ekstrak daun kemangi 75% Signifikan Sebesar Indri, dkk
+ ekstrak kulit jeruk 25% + 0,359 Terhadap
Carbopol + etanol + Kontrol Positif
aquades

4. KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan
Keterbaruaan dalam keefektifitasan formula hand sanitizer dapat menggunakan
bahan tambahan alami maupun kimiawi. Bahan tambahan kimiawi seperti carbopol,
triclosan, metil paraben. Selain itu adapun beberapa penelitian jurnal menggunakan bahan-
bahan alami seperti lengkuas, batang pisang, kemangi, aloe vera, sirih, biji teratai, rumput
laut, sirsak, kembang bulan. Dari hasil analisa menunjukan formula - formula hand sanitizer
pada penelitian jurnal cukup efektif dapat menurunkan jumlah koloni bakteri. Sehingga
formula-formula tersebut efektif dalam pembuatan hand sanitizer. Selain itu pH yang
dihasilkan mendekati netral sehingga aman bagi konsumen. Namun pada beberapa resep
masih didapatkan ketahanan produk yang tidak terlalu lama dan belum diketahui seberapa
awet produk tersebut, selain itu masih terdapat proses pembuatan yang tidak efisien
sehingga harga produk mahal.

Saran
Penelitian selanjutnya direkomendasikan untuk menambahkan sebuah pewarna atau
fragrance pada formula sehingga dapat meningkatkan daya tarik para konsumen. Selain itu
juga diperlukan studi lebih lanjut tentang zat yang bisa menjadikan produk lebih awet dan
terjamin keawetannya, selain itu juga bisa mencari metode dalam peningkatan efisiensi
proses pembuatan sehingga ikut memiliki nilai komersil lebih dipasar dan bisa menyaingi
penjualan handsanitizer berbasis alkohol

REFERENSI

[1] Asngad, A., & Bagas, A. R. (2018). Kualitas Pembersih Tangan Hand Sanitizer. Jurnal
Bioeksperimen, 4(2), 61–70.
[2] WHO-recommended Handrub Formulations
[3] Wijayanto, B. A., Kurniawan, D. W., dan Sobri, I., 2013, Formulasi dan Efektivitas Gel
Antiseptik Tangan Minyak Atsiri Lengkuas (Alpinia galanga (L.) Willd.), jurnal ilmu
kefarmasian Indonesia, Vol. 11, No. 2, 102-107
[4] Ningsih, W., Firmansyah, F., dan Anggraini, S., 2016, Formulasi dan Uji Aktivitas
Antibakteri Gel Pembersih Tangan Ekstrak Etanol Daun Kembang Bulan (tithonia
diversifolia (hemsley) a. gray), Jurnal Ilmiah Farmasi, Vol. 12, No. 2, 79-85
[5] Akib, N. I., Wulandari, I. W., Suryani, S., dan Hanari, H., 2019, Formulasi Gel Hand
Sanitizer Antibakteri Kombinasi Ekstrak Rumput Laut Eucheuma Spinosum dan
Eucheuma Cotonii Asal Kepulauan Wakatobi Sulawesi Tenggara, Jurnal Fish Protech,
6
Vol. 2, No. 2, 180-188
[6] Wijaya, J. I., 2013, Formulasi Sediaan Gel Hand Sanitizer Dengan Bahan Aktif Triklosan
1,5% dan 2%, Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya, Vol. 2, No. 1, 1-14
[7] Widyawati, L., Mustariani, B. A. A., dan Purmafitriah, E., 2017, Formulasi Sediaan Gel
Hand Sanitizer Ekstrak Etanol Daun Sirsak (Annona Muricata Linn) Sebagai Antibakteri
Terhadap Staphylococcus Aureus, Jurnal Farmasetis, Vol. 6, No. 2, 47-57
[8] Subhan, A., Manalu, W., Rahminiwati, M., dan Darusman4, H. S., 2019, Inovasi Formula
Produk Hand Rub Berbasis Alkohol Sebagai Upaya Efisiensi Pengelolaan Sediaan
Farmasi Di Rumah Sakit, Majalah Farmasetika, 4 (Suppl 1), 256-262
[9] Asngad, A., Bagas, A. R., dan Nopitasari, N., 2018, Kualitas Gel Pembersih Tangan
(Handsanitizer) Dari Ekstrak Batang Pisang Dengan Penambahan Alkohol, Triklosan
Dan Gliserin Yang Berbeda Dosisnya, Jurnal Bioeksperimen, Vol. 4, No. 2, 61-70
[10] Cahyaningtyas, F. D., Ukrima, Z. A., Nora, N., dan Amaria, A., 2019, Pemanfatan Ekstrak
Biji Teratai Sebagai Bahan Aktif Antibakteri Untuk Pembuatan Hand Sanitizer,
Indonesian Chemistry And Application Journal (ICAJ), Vol. 3, No. 1, 7-13
[11] Susanty, S., Hendrawati, T. Y., dan Rusanti, W. D., 2020, Pengaruh Penambahan Gel
Aloe Vera Terhadap Efektifitas Antiseptik Gel, Jurnal Teknologi Universitas
Muhammadiyah Jakarta, Vol. 12, No. 1, 79-86
[12] Sari, R., dan Isadiartuti, D., 2006, Studi Efektivitas Sediaan Gel Antiseptik Tangan
Ekstrak Daun Sirih (Piper Betle Linn.), Majalah Farmasi Indonesia, 17(4), 163-169
[13] Dewi, I. K., dan Yunianto, B., 2016, Uji Efektivitas Sediaan Hand Sanitizer Kombinasi
Ekstrak Daun Kemangi (Ocimum Sanctum L) Dan Ekstrak Kulit Jeruk Purut (Citrus
Hystrix), Jurnal Kebidanan dan Kesehatan Tradisional, Vol. 1, No. 2, 130-135

Anda mungkin juga menyukai