Anda di halaman 1dari 10

PEMANFAATAN SERBUK ARANG CANGKANG KELAPA SAWIT SEBAGAI

SUBSTITUSI CARBON BLACK UNTUK BAHAN PENGISI KOMPON KARET

UTILIZING CHARCOAL POWDER OF PALM OIL SHELL AS THE SUBTITUTE


OF CARBON BLACK FOR RUBBER COMPOUND FILLER
Zainal Abidin Nasution dan Harry P Limbong
Balai Riset dan Standardisasi Industri Medan
Jl. Sisingamangaraja No. 24 Medan
e-mail : zainal_an7@yahoo.com

Diterima : 18-01-2017 Direvisi : 16-05-2017 Disetujui : 05-06-2017

ABSTRAK

Penelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui pengaruh perlakuan pemberian serbuk arang cangkang
kelapa sawit diawal dan diakhir dari penggilingan/pencampuran pada rancangan formula pembuatan
contoh kompon karet. Serbuk arang cangkang kelapa sawit yang digunakan sebagai bahan pengisi
(filler) dengan ukuran lolos ayakan 200 mesh (ukuran partikelnya adalah 74 mikron atau 0,074 mµ)
adalah berasal dari hasil penyangraian cangkang kelapa sawit. Percobaan pembuatan kompon karet,
formulasinya adalah RSS/SBR/ACS dimana phr (100/30/50) dan (100/30/60) dengan pemberian
serbuk arang cangkang kelapa sawit adalah diawal dari penggilingan/pencampuran. Kemudian
percobaan pembuatan kompon karet berikutnya, dengan formulasi RSS/SBR/ACS dimana phr
(100/30/50) dan (100/-/40) dengan perlakuan pemberian serbuk arang cangkang kelapa sawit adalah
diakhir dari penggilingan/pencampuran. Parameter yang diuji adalah waktu pemasakan kompon
karet, kekerasan, kekuatan tarik, modulus 300 %, perpanjangan putus dan kekuatan sobek. Hasil uji
yang baik adalah dari formulasi RSS/SBR/ACS dimana phr (100/-/40) yaitu formulasi pembuatan
contoh kompon karet pada pemberian serbuk arang cangkang kelapa sawit diakhir daripada
penggilingan/pencampuran. Hasil uji yang diperoleh adalah kekuatan tarik = 132 kg/cm2, modulus
300 % = 23 psi, perpanjangan putus = 689% dan kekuatan sobek = 26kgf/cm2. Sedangkan
kekerasannya dari seluruh formula yang dicobakan adalah yang terendah yaitu kekerasan = 48 –
49 shore – A.

Kata kunci : arang cangkang kelapa sawit, kompon karet, penyangraian cangkang kelapa sawit
carbon black

ABSTRACT

The study was conducted to determine the effect of pre-and post-mixing treatment of adding
charcoal powder of palm oils shell to the designed formula of the making of rubber compound
sample. The palm oil shell charcoal powder used is derived from roasting palm shells with a particle
size of 200 mesh sieve passes (particle size of 74 micron). Variation of the experiment is the
formulation of RSS/SBR/ACS with phr (100/30/50) and (100/30/60) with the provision of palm oil
shell charcoal at the beginning of the milling/mixing. Then the formulation RSS/SBR/ACS with phr
(100/30/50) and (100/-/40) with charcoal treatment by giving palm oil shells powder at the end of
the milling/the mixing. The parameter tested were rubber compound cooking time, hardness,
modulus 300 %, elongation at break and tear strength. A good test result is gotten from the
formulation of RSS/SBR/ACS with (100/-/40) phr, that is the formulation of the production of rubber
compound sample on the adding of palm oil shell powder at the end of the milling/mixing. The
finding of this research shows the result of the test as the following: tensile strength = 132 kg/cm2,
modulus 300 % = 23 psi, elongation at break = 689 % and tear strength = 26 kg/cm 2. On the other
hand, the hardness of all tested formula was at the lowest level of hardness that is at 48-49 shore-A.

Keywords : palm oil shell charcoal powder, the roasting of palm shell rubber compound, carbon
black
66 Zainal Abidin Nasution dan Harry P Limbong
Pemanfaatan Serbuk Arang Cangkang Kelapa Sawit sebagai
Substitusi Carbon Black untuk Bahan Pengisi Kompon Karet
PENDAHULUAN berbagai keperluan, antara lain adalah

L
uas lahan perkebunan kelapa sawit bahan baku pembuatan serbuk arang
di Indonesia tahun 2015 mencapai cangkang kelapa sawit sebagai Carbon
10.701.436 Ha, dengan rincian Black.
perkebunan kelapa sawit rakyat 4.810.271 Menurut Ramadhan (2014) para
Ha, perkebunan kelapa sawit BUMN peneliti sekarang ini sedang memfokuskan
704.094 Ha dan perkebunan kelapa sawit penelitian untuk mengembangkan bahan
swasta 5.207.071 Ha,dengan total produksi pengisi yang bersifat menguatkan untuk
Tandan Buah Segar (TBS) adalah mensubstitusi Carbon Black dalam kompon
30.948.931 ton TBS (Anonim, 2014). karet. Carbon Black yang terbuat dari
Menurut Pardamaian (2008) basis minyak bumi, sumbernya mulai terbatas
satu ton Tandan Buah Segar Kelapa Sawit serta dapat menyebabkan polusi dan
(TBS), akan menghasilkan 20 % - 23 % indikasi karsinogenik bagi pembuat
CPO, 5 % - 7 % PKO dan sisanya berupa kompon karet. Sebagai alternatif antara
limbah padat, yaitu 20 % - 23 % tandan lain adalah arang cangkang kelapa sawit.
kelapa sawit, 10 % - 12 % serat buah Banyak sudah penelitian yang
kelapa sawit dan 7 % - 9 % cangkang dilakukan tentang pembuatan arang
kelapa sawit. cangkang kelapa sawit dengan bermacam-
Menurut Naibaho (1996) setiap macam perlakuan, seperti yang telah
Pabrik Kelapa Sawit (PKS) selalu dilengkapi dilaksanakan oleh Muhammad Halim dkk
dengan boiler sebagai generator uap yang (2009), Haji (2010) dan Djoko Purwanto
digunakan untuk keperluan proses (2011).
produksi dan menggerakkan turbin uap Menurut Rahmawati (2009) arang
sebagai pembangkit tenaga listrik dalam cangkang kelapa sawit dapat digunakan
rangka menjalankan mesin-mesin sebagai bahan pengisi (filler) kompon karet,
pengolahan CPO, penerangan dan lainnya. karena kemiripan struktur permukaan,
Bahan bakar yang digunakan untuk boiler luas area dan bilangan Iodine hampir
adalah limbah padatnya, yaitu serat buah mendekati karakteristik Carbon Black eks
sawit dan cangkang kelapa sawit. impor. Sesuai dengan parameter yang
Konsumsi bahan bakar untuk boiler PKS ditetapkan pada SNI.9712:2010 tentang
dengan kapasitas olah 30 tonTBS/jam Karbon Hitam Untuk Produk Ban dan Karet
adalah 3,8 ton/jam serat buah kelapa sawit lainnya, merupakan revisi dari SNI.06 –
dan 1,5 ton cangkang kelapa sawit. Dari 0712 -1989 tentang Hitam Karbon Untuk
proses produksi PKS dengan kapasitas 30 Ban Jenis ISAF N 220 (ukuran partikel
ton TBS per jam akan diperoleh limbah 0,020 mikron – 0,025 mikron), meliputi
padatnya adalah 3,0 ton - 3,6 ton serat pengujian bilangan Iodine, absorbsi
buah sawit dan 2,1 ton – 2,7 ton cangkang minyak Linseed, kekerasan butiran dan
kelapa sawit, atau kalau dirata-ratakan logam (Cu dan Mn).
sekitar 2,4 ton cangkang kelapa sawit. Berat jenis arang cangkang kelapa
Pemakaian serat buah sawit sebagai bahan sawit adalah 0,45 gr/cm3 - 0,50 gr/cm3
bakar boiler, adalah maksimal artinya (www.slideshare,net/SS/70952/gasifikasi_p
semua serat buah kelapa sawit terpakai elatihan_bahan_biomass, 2016).
untuk bahan bakar boiler. Artinya masih Berat jenis curah (pour density)
tersisa sekitar rata-rata 0,9 ton/jam Carbon Black N 330 (ukuran partikel 0,026
cangkang kelapa sawit dari proses mikron – 0,030 mikron) adalah 0,025
produksi PKS dengan kapasitas 30 ton gr/cm3.(http://MAKROchemsp.zo.ul.Bursaki
TBS per jam. Andaikan setiap hari 19,20 – 150 Lubin Poland, diakses tgl. 12
beroperasi selama 10 jam, maka akan Mei 2016).
diperoleh rata-rata 9 ton cangkang kelapa Carbon Black adalah arang halus
sawit yang dapat dimanfaatkan untuk dari pembakaran yang tidak sempurna dari

JRTI 67
Vol.11 No.1 Juni 2017
berbagai material, antara lain seperti antara lain adalah bahan semi cepat (MBT,
bahan bakar fosil, biofuel maupun MBTS) dan bahan cepat ditunda.
biomassa. Pasar Carbon Black di Indonesia b. Filler (bahan pengisi). Berdasarkan
terus meningkat. Perkiraan konsumsi klasifikasinya, filler dibedakan atas :
Carbon Black untuk industri yang • Reinforcingfiller, selain berfungsi
membutuhkannya pada tahun 2016 sebagai bahan pengisi ,juga akan
diperkirakan 55.000 ton. Pasar Carbon mempengaruhi sifat-sifat fisik
Black sebagai bahan baku maupun (menambah kekuatan tarik, daya
pembantu di Indonesia meliputi industri tahan terhadap gesekan dan lainnya).
karet, pigment hitam pada pembuatan Yang dimaksud dengan filler tersebut
plastik, cat, karpet mobil, karpet drainase adalah carbon black.
untuk rumah/hotel, karpet sapi, sandal, sol • Inert filler, hanya berfungsi sebagai
sepatu, aspal, kabel listrik, pipa, film penambah volume saja. Contohnya :
plastik, karet-karet otomotif dan lainnya. bentonit, kalsium karbonat, kaolin
Harga Carbon Black dipasaran pada tahun dan lainnya.
2015, berkisar antara Rp.7.000 per kg s/d c. Bahan pemvulkanisasi.
Rp.20.000 per kg tergantung pada jenis Bahan pemvulkanisasi adalah bahan
dan kualitasnya. (www.Carbon lack. kimia yang dapat bereaksi dengan
CV.BINAJAYA.Indonetwork.co.id, 2016). gugus aktif pada molekul karet,
Kompon karet adalah merupakan membentuk ikatan silang tiga dimensi.
turunan yang paling utama dari komoditi Paling umum digunakan adalah Sulfur
karet. Hampir semua kompon karet, (belerang) yang khusus digunakan
menggunakan Carbon Black sebagai bahan untuk vulkaniser karet alam atau karet
pengisi (filler). Bahan pengisi Carbon Black sintetis, misal : SBR, NBR, IR dan EPDM.
berfungsi sebagai penguat (reinforcing), d. Anti Oksidan
memperbesar volume, memperbaiki sifat- Penambahan anti oksidan pada kompon
sifat fisik dari barang-barang karet dan karet akan menghambat kerusakan
memperkuat vulkanisat (Boonstra dalam karet karena udara (O2), sinar matahari
Prasetya, 2013). dan ozon. Karet tanpa anti oksidan akan
Proses pembuatan kompon karet mudah teroksidasi sehingga menjadi
adalah proses pencampuran antara karet lunak, kemudian lengket dan akhirnya
mentah dan bahan-bahan kimia karet menjadi keras dan retak-retak.
(aditip). Bahan – bahan kimia untuk Pemakaian anti oksidan harus
membuat kompon karet adalah seperti memenuhi beberapa syarat, yaitu
berikut : mudah terdispersi pada seluruh bagian
a. Accelerator (bahan pencepat). karet, inert terhadap hasil vulkanisasi
Merupakan senyawa kimia yang dan tidak mempengaruhi warna hasil
ditambahkan untuk mempercepat vulkaniser. Contoh anti oksidan waxes,
proses vulkanisasi kompon karet. phenol dan lainnya.
Beberapa keuntungan yang dapat e. Bahan pelunak (softener), adalah
diperoleh dengan menambahkan bahan berfungsi untuk melunakkan karet alam
pencepat adalah : dan karet sintetis agar mudah diolah
• dapat menggunakan bahan dasar menjadi kompon karet. Contoh bahan
karet kualitas rendah pelunak adalah minarex oil dan lainnya.
• dapat memperbaiki penampilan dan Pembuatan kompon karet biasanya
kemampuan untuk diberi warna menggunakan alat pencampur (mixer),
• meningkatkan daya tahan terhadap dapat berupa mesin giling tertutup
aging (penuaan) ataupun mesin giling terbuka. Alat
Bahan pencepat yang digunakan dapat pencampur yang paling sederhanaadalah
berupa satu atau kombinasi dari dua atau mesin giling terbuka yang terdiri dari dua
lebih jenis bahan pencepat. Jenisnya rol stainless steel.

68 Zainal Abidin Nasution dan Harry P Limbong


Pemanfaatan Serbuk Arang Cangkang Kelapa Sawit sebagai
Substitusi Carbon Black untuk Bahan Pengisi Kompon Karet
BAHAN DAN METODE Peralatan yang digunakan untuk
Bahan dan alat membuat contoh kompon karet adalahTwo
Bahan bakunya adalah cangkang Roll Mixing Mill For Rubber, Timbangan,
kelapa sawit yang berasal dari limbah NeracaAnalitis, Gunting Besar dan Kecil,
proses PKS Padang Brahrang, Kabupaten Kuali Besi, Lumpang Besi, Kompor, Wadah-
Langkat, Provinsi Sumatera Utara. Bahan- wadah, Sudip, Termometer Air Raksa Skala
bahan kimia yang digunakan dalam 360oC dan lainnya. Contoh kompon karet
penelitian untuk pembuatan contoh dibuat di Laboratorium Teknologi Baristand
kompon karet adalah RSS-20, SBR, Industri Palembang di Palembang.
Minarex Oil, ZnO, Stearic Acid, TMQ, MBTS, Pembuatan Serbuk Arang Cangkang
Bentonit, Coumarin Resin, Anti Oksidan Kelapa Sawit
dan Sulfur. Bahan-bahan kimia untuk Percobaan pembuatan serbuk
pembuatan contoh kompon karet dibeli arang cangkang kelapa sawit dilaksanakan
dari PTWilqis (Inkaba) di Bandung. dengan metode penyangraian.

Cangkang Kelapa Sawit

Dijemur Dibawah Sinar


Matahari Sampai Kering

Penimbangan

Disangrai Diudara Terbuka


Sampai Asapnya Habis
Tidak lolos ayakan

Ditumbuk/Digiling

Pengayakan 200 mesh

Serbuk Arang Cangkang


Kelapa Sawit

Gambar 1. Diagram Alir Percobaan Pembuatan Serbuk Arang Cangkang Kelapa Sawit

Pembuatan Kompon Karet Dengan c. Proses pencampuran dilakukan pada


Bahan Pengisi Serbuk Arang gilingan terbuka (open mill), seperti
Cangkang Kelapa Sawit Hasil berikut :
Penyangraian • Mastikasi (menghomogenkan) RSS dan
Prosedur pembuatan contoh SBR selama 6 menit s/d 7 menit
kompon karet pada penelitian ini adalah • Menambahkan bahan-bahan kimia
sebagai berikut : sesuai dengan urutan pada masing-
a. Penimbangan bahan bahan. masing formula dan digiling/
Semua bahan-bahan dari masing- pencampuran sampai diperoleh berupa
masing formula ditimbang sesuai dengan lembaran, dan dipotong-potong untuk
yang telah ditentukan. digiling kembali sampai tiga kali
b. Mixing/blending (pencampuran). selama 2 menit s/d 3 menit, agar

JRTI 69
Vol.11 No.1 Juni 2017
bahan bahan kimia menjadi homogen diuji sifat-sifat fisiknya di
pada lembaran kompon karet. laboratorium PT .Wilqis di Bandung.
• Mencampurkan belerang hingga Metode Dan Analisa Data
mencapai kematangan yang diinginkan Parameter yang diuji dari kompon
• Kompon karet dikeluarkan dari open karet hasil penelitian adalah :
mill dan buat ukuran ketebalan • waktu pemasakan kompon,
lembaran kompon karet, keluarkan rheometer (ASTM D– 5289) ;
dan ditutup dengan plastik transparan • kekerasan (ASTM D-
bagian atas dan bagian bawah, 2240) ;kekuatan tarik (ASTM D-412) ;
diperam selama 24 jam agar bahan- • modulus (ASTM D-412)
bahan kimia bereaksi secara sempurna. perpanjangan putus (ASTM D-412) ;
• Contoh kompon karet hasil penelitian • kekuatan sobek ( (ASTM D-624)

Tabel 1. Formula Pembuatan Kompon Karet (Pemberian Arang Cangkang Kelapa Sawit Diawal
Penggilingan/Pencampuran)
Suhu Rol 700C
No Nama Bahan Formulasi RSS/SBR/ACS (phr)
100/30/50 100/30/60
1. RSS-20 100 100
2. SBR 30 30
3. Arang Cangkang Sawit 50 60
4. Minarex Oil 20 20
5. ZnO 10 10
6. Stearic Acid 10 10
7. TMQ 20 20
8. MBTS 20 20
9. Bentonit - 30
10. Sulfur 8 12
Jumlah 268 312

Tabel 2. Formula PembuatanKompon Karet (Pemberian Serbuk Arang Cangkang Kelapa Sawit
Diakhir Penggilingan/Pencampuran)
Suhu Rol 700C
No Nama Bahan Formulasi RSS/SBR/ACS(phr)
100/30/50 100/-/40
1. RSS-20 100 100
2. SBR 30 -
3. ZnO 4 4
4. Stearic Acid 2 2
5. CBS 1 1
6. MBTS 2 1
7. Coumarin Resin 4 2
8. Arang Cangkang Sawit 50 40
9. Minarex Oil 7 4
10. Sulfur 3 2
Jumlah 203 156

70 Zainal Abidin Nasution dan Harry P Limbong


Pemanfaatan Serbuk Arang Cangkang Kelapa Sawit sebagai
Substitusi Carbon Black untuk Bahan Pengisi Kompon Karet
HASIL DAN PEMBAHASAN b. Pembahasan
a. Hasil Penelitian Dari data – data tersebut diatas
Dari hasil pengujian contoh diperoleh dapat dibahas sebagai berikut :
data – data sebagai berikut :

Gambar 2. Foto SEM Arang Cangkang Sawit Pembesaran 500

Tabel 3. Hasil Pengujian Kompon Karet


Hasil Uji Formulasi RSS/SBR/ACS (phr)
No Pengujian 100/30/ 100/30
100/30/50 100/-/40
50 /60
1. Rheometer
ML (mm), dn.m 0,40 0,05 0,55 0,58
MH (maks) dn.m 23,28 25,47 10,80 12,26
Tc 10, menit 3,22 5,08 5,10 2,55
Tc 90, menit 8,06 10,24 10,53 6,34
2. Hardness, Shore-A 74-75 66-67 45-46 48-49
3. Tensile Strength, kg/cm2 63 19 78 132
Modulus 300%,psi 29 18 18 23
4. Elongation at Break, % 240 230 680 689
5. Tear Resistence, kg/cm 21 21 14 26

Pembuatan Arang Cangkang Kelapa proses pembakaran adalah 90 menit,


Sawit Dengan Cara Penyangraian diperoleh rendemen rata rata arang
Dari percobaan pembuatan arang cangkang kelapa sawit sebesar 41 %.
cangkang kelapa sawit dengan metode Hasil penelitian Haji dkk (2010) pembuatan
penyangraian, rendemen hasilnya adalah arang cangkang kelapa sawit
rata-rata 38,20 % (yaitu diperoleh pada menggunakan metode pembakaran
suhu terakhir 348 oC, dimana proses tertutup dengan mempertahankan suhu
penyangraian dihentikan pada saat asap pembakaran sebesar 378 oC dan lamanya
sudah habis, dinyatakan pirolisis sudah proses pembakaran adalah 5 jam,
selesai). kemudian api didalam tungku dipadamkan
Hasil penelitian Halim dkk (2009) dengan menyiramkan air dan dibiarkan
pembuatan arang cangkang sawit dingin secara alami. Rendemen rata –
menggunakan metode reaktor pirolisis rata arang cangkang kelapa sawit adalah
dengan mempertahankan suhu 38,31 %.
pembakaran sebesar 400 oC dan lamanya

JRTI 71
Vol.11 No.1 Juni 2017
Menurut Yokoyama (2008) bahwa ditumbuk/digiling ampai menjadi serbuk
pirolisis biomassa berakhir pada bagian dan diayak dengan ayakan lolos 200 mesh
lignin yaitu pada suhu 280 oC s/d 500 oC. (ukuran partikel 74 mikron).
Dilihat dari rendemen dan suhunya, Serbuk arang cangkang kelapa
ternyata tidak terjadi perbedaan yang sawit tersebut harus dibuat hasil ujinya,
signifikan dengan penelitian lainnya, yaitu untuk mengetahui apakah dapat berfungsi
dari hasil penelitian diperoleh rendemen sebagai bahan pengisi (filler) kompon
arang cangkang kelapa sawit adalah karet.
38,20 % dan suhu terakhir penyangraian Penjelasan tentang parameter
adalah 348 oC. yang diujikan kepada kompon karet
Perbedaan Struktur Antara Carbon adalah seperti berikut :
Black Dan Serbuk Arang Cangkang Kekerasan
Kelapa Sawit. Kekerasan suatu kompon karet bisa
Carbon Black adalah sebuah serbuk diartikan sebagai tekanan balik dari
yang sangat halus dengan luas permukaan kompon karet pada saat kompon karet
sangat besar dan terdiri hanya dari atom tersebut diberikan tekanan. Kekerasan
karbon.Carbon Black merupakan material karet tergantung kepada peranan bahan
nano yang paling banyak dan agregatnya pengisi dan bahan pelunak yang digunakan
berukuran dari belasan sampai ratusan pada penyusunan campuran vulkanisat.
nanometer dimana ukuran tertentu akan Penambahan bahan pengisi menyebabkan
memberikan sifat tertentu pada komposit kerapatan ikatan silang akan naik,
dimana Carbon Black digunakan. (www. sehingga kompon karet menjadi semakin
scribd.com/doc/59066912/Proses-Produksi- keras. Sedangkan bahan pelunak
Carbon-Black, 2016). digunakan agar memudahkan
Arang adalah residu hitam berisi penggilingan karet mentah (melunakkan
karbon tidak murni yang dihasilkan dari karet).
proses pembakaran bahan yang Kekuatan tarik merupakan
mengandung unsur karbon. Arang pengujian fisik kompon karet yang
umumnya didapatkan dari bahan baku terpenting dan paling sering dilakukan.
yang mengandung karbon, umumnya dari Sehingga dari pengujian ini dapat diketahui
tumbuh-tumbuhan, antara lain adalah waktu vulkanisasi optimum suatu kompon
cangkang kelapa sawit. (www. id/apa-sih- karet dan pengaruh pengusangan pada
bedanya-arang-dengan-arang aktif, 2016). suatu proses vulkanisasi.
Menurut Haji dkk (2010) dari Menurut Sasongko (2012)
percobaan foto SEM serbuk arang penelitian yang diamatinya tentang
cangkang kelapa sawit ukuran 100 mesh, pengaruh jumlah phr carbon black dan
terjadi perubahan pola topografi ukuran partikel carbon black. Jumlah
permukaan arang cangkang kelapa sawit, carbon black yang diteliti pada 30 ,40 dan
akibat proses pirolisis, yaitu terbentuknya 50 phr dengan pemakaian carbon black N
pori-pori. Pori-pori tersebut terbentuk 220, N330, N 550 dan N 660. Dari hasil
karena zat-zat yang ada pada serbuk yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa
cangkang kelapa sawit menguap sehingga ukuran partikel memberikan pengaruh
terjadi rongga atau pori-pori pada struktur terhadap kekuatan tarik dari kompon.
serbuk arang cangkang kelapa sawit. Sedangkan untuk peningkatan phr yang
Pembuatan Kompon Karet Dengan lebih besar secara linier akan memberikan
Bahan Pengisi Serbuk Arang pengaruh terhadap kekerasan dari kompon
Cangkang Kelapa Sawit Hasil karet.
Penyangraian Dari hasil pengujian kompon karet
Arang cangkang kelapa sawit yang dapat diketahui bahwa pada arang
diperoleh dari metode penyangraian, cangkang kelapa sawit yang diberikan
diawal penggilingan / pencampuran,

72 Zainal Abidin Nasution dan Harry P Limbong


Pemanfaatan Serbuk Arang Cangkang Kelapa Sawit sebagai
Substitusi Carbon Black untuk Bahan Pengisi Kompon Karet
vulkanisat karet tidak masuk kedalam karet bukan hanya berada dicelah-celah
pori-pori arang cangkang kelapa sawit. butiran arang cangkang kelapa sawit.
Arang cangkang kelapa sawit bertindak Tetapi juga masuk kedalam pori-pori
sebagai aggregat, yaitu berada dicelah- ataupun rongga pada arang cangkang
celah antara butiran arang cangkang kelapa sawit tersebut, menyebabkan
kelapa sawit diisi oleh vulkanisat karet, kompon karet menjadi kuat dan kaku.
sehingga kekerasannya menjadi tinggi. Ketahanan sobek
Modulus 300 % Ketahanan sobek menunjukkan tenaga
Menurut ASTM – 412, maksudnya yang dibutuhkan untuk menyobek
adalah tensile stress yang terjadi pada vulkanisat karet. Kekuatan sobek akan
300 % perpanjangan (elongation). Contoh, terus meningkat sejalan dengan
bila tensile stress adalah 100 psi, artinya pertambahan jumlah ikatan silang pada
modulus 300 % adalah 100 psi. proses vulkanisasi (Eirich dalam Pireno,
Kekuatan Tarik dan Perpanjangan 2013).
Putus Berdasarkan percobaan pengujian fisik
Kekuatan tarik merupakan contoh kompon karet hasil penelitian
pengujian fisik kompon karet yang dengan ukuran partikel arang cangkang
terpenting dan paling sering dilakukan. kelapa sawit adalah 200 mesh ( 74 mikron),
Sehingga dari pengujian ini dapat diketahui dimana formula pembuatan contoh
waktu vulkanisasi optimum suatu kompon kompon karetnya seperti yang terlihat
karet dan pengaruh pengusangan pada Tabel – 1 dan Tabel – 2, dimana
(penuaan) pada suatu proses vulkanisasi. hasilnya pada Tabel – 3.
Selain daripada itu diketahui bahwa Dari Tabel-3, dapat dilihat hasil
nilai perpanjangan putus berbanding lurus pengujian kompon karet dari pemberian
dengan nilai kekuatan tarik. Semakin tinggi bahan-bahan aditif sesudah terjadinya
nilai tegangan putus berarti energi yang peristiwa adsorbsi molekul karet pada pori-
digunakan untuk memutuskan vulkanisat pori arang cangkang sawit (pemberian
semakin besar. artinya ikatan silang yang arang cangkang kelapa sawit diawal
terbentuk semakin banyak. Ikatan silang penggilingan/pencampuran) dan
yang terbentuk semakin banyak pemberian bahan-bahan aditif sebelum
menyebabkan elastisitas vulkanisat terjadinya peristiwa adsorbsi molekul karet
menjadi lebih baik. Sehingga kemampuan pada pori-pori arang cangkang kelapa
vulkanisat untuk memanjang semakin sawit (pemberian arang cangkang kelapa
bagus dan nilai perpanjangan putusnya sawit sesudah penggilingan/pencampuran),
semakin tinggi. yaitu :
Dari Gambar – 2, foto SEM arang a. Pemberian arang cangkang kelapa
cangkang kelapa sawit untuk perbesaran sawit diawal penggilingan, akan
500 x (masih utuh belum digiling), dapat menghasikan kekerasan yang lebih kuat
dilihat pori-porinya dimana sebagai contoh dari pada pemberian arang cangkang
adalah cursor height = 9,381 mikron = kelapa sawit diakhir penggilingan.
0,0094 mµ dan cursor width = 14,74 b. Pemberian arang cangkang kelapa
mikron = 0,0147 mµ. Serbuk arang sawit diakhir penggilingan akan
cangkang kelapa sawit yang digunakan menghasilkan kekuatan tarik dan
adalah lolos ayakan 200 mesh (ukuran perpanjangan putus yang lebih kuat dari
partikel = 74 mikron = 0,0740 mm). Pada pemberian arang cangkang kelapa sawit
arang cangkang kelapa sawit yang diawal penggilingan.
diberikan diakhir penggilingan/
pencampuran, maka butiran pori-pori KESIMPULAN DAN SARAN
ataupun rongga, akan diisi oleh karet yang Kesimpulan
sudah lunak/matang tadi. Jadi arang Dari hasil penelitian dapat
cangkang kelapa sawit, tidak bertindak disimpulkan bahwa Carbon Black asal
sebagai aggregat saja, yaitu vulkanisat arang cangkang kelapa sawit dapat
JRTI 73
Vol.11 No.1 Juni 2017
digunakan sebagai bahan pengisi (filler) Haryadi B dan Syamsul Bahri, 2006,
kompon karet. Pemanfaatan Arang Tempurung
Hasil pengujian fisik dengan Kelapa dan Arang Kelapa Sawit
perlakuan pemberian bahan-bahan aditif Sebagai Bahan Pengisi Kompon
sesudah arang cangkang kelapa sawit Karet, Abstrak, Dinamika Penelitian
digiling/dicampur dan perlakuan BIPA, Vol. 17 No. 30.
pemberian bahan-bahan aditif sebelum Marlina, P dan Dewantara Daud, 2009,
arang cangkang kelapa sawit digiling/ Penggunaan Minyak Biji Karet
dicampur menunjukkan, bahwa pemberian Sebagai Pelunak Karet, Jurnal
arang cangkang kelapa sawit diawal Industri Hasil Perkebunan, Vol 4 No
penggilingan/ pencampuran akan 1, hal.8-13.
menghasilkan kekerasan yang lebih baik Naibaho, PM, 1996, Teknologi Pengolahan
daripada pemberian arang cangkang Kelapa Sawit, PPKS Medan.
kelapa sawit diakhir penggilingan/ Nuyah dan Rahmaniar, 2013, Pembuatan
pencampuran kekuatan tarik = 132 Kompon Karet Dengan Bahan Pengisi
kg/cm2, modulus 300 % = 23 psi, Arang Cangkang Sawit, Jurnal
perpanjangan putus = 689% dankekuatan Dinamika Penelitian Industri, Vol. 24
sobek = 26 kgf/cm2. Kemudian pemberian No. 2, hal. 114-121.
arang cangkang kelapa sawit diakhir Okroigwe, E C, C M Saffron and P D
penggilingan/pencampuran akan Kamdem, 2014, Characterization Of
menghasilkan kekuatan tarik dan Palm Kernell Shell For Materials
perpanjangan putus yang lebih kuat Reinforcement And Watwer
daripada pemberian arang cangkang Treatment, Journal Of Chemical
kelapa sawit diawal dari Engineering And Materials Science,
penggilingan/pencampuran. Vol 5 No 1.
Pardamean, M, 2008, Panduan Lengkap
Saran Pengelolaan Kabun dan Pabrik
Agar diperoleh data/informasi yang Kelapa Sawit, Cetakan Pertama,
lebih luas dan lengkap, penelitian perlu Pustaka Angromedia, Jakarta.
dilanjutkan, yaitu percobaan pembuatan Pireno, CA, Agus Wijaya dan Rindit
kompon karet dengan perlakuan ukuran Pambayun, 2013, Pengaruh Suhu
butiran dan jumlah phr dari arang dan Waktu Vulkanisasi Terhadap
cangkang kelapa sawit, untuk pemberian Karakteristik Kompon Sol Karet
diawal maupun diakhir penggilingan/ Berbahan Pengisi Arang Cangkang
pencampuran. Sawit, Jurnal Dinamika Penelitian
Industri, Vol. 24 No. 1, hal. 31-38.
DAFTAR PUSTAKA Prasetya HA dan Poppy Marlina, 2013,
Anonimous, 2010, Pembuatan Produk Penggunaan Sekam Padi Sebagai
Karet dan Plastik, Scribd, Balai Besar Bahan Pengisi dan Antioksidan Pada
Kulit, Karet dan Plastik, Yogyakarta. Pembuatan Kompon Karet, Jurnal
Anonimous, 2014, Statistik Perkebunan Dinamika Penelitian Industri, Vol. 24
Indonesia Krlapa Sawit 2012 – 2015, No. 2, hal. 66 – 73.
Ditjend, Kementan. Ramadhan,A, B Soegijono Fathurrohman,
Haji, AG, G. Pari, Habibati, Amiroddin dan 2014, Pegaruh Organobentonit Dan
Maulina, 2010, Kajian Mutu Arang Asam Stearat Terhadap Karakteristik
Hasil Pirolisis Cangkang Kelapa Pematangan Dan Sifat Mekanik
Sawit, Jurnal Purifikasi, Vol. II No. 1, Vulkanisat Karet Alam.Jurnal
hal. 77-86. Penelitian Karet,Vol.32 No.1,hal.45-
Halim, M, P Darmadji dan R Indrati, 2009, 55.
Fraksinasi dan Identifikasi Senyawa Purwanti, D, 2011, Arang Dari Limbah
Volatil Asap Cair Cangkang Sawit, Tempurung Kelapa Sawit,Jurnal
Agritech Vol 23 No 3, hal.117-123.
74 Zainal Abidin Nasution dan Harry P Limbong
Pemanfaatan Serbuk Arang Cangkang Kelapa Sawit sebagai
Substitusi Carbon Black untuk Bahan Pengisi Kompon Karet
Penelitian Hasil Hutan,Vol 29 No, 1,hal.57- Sidabutar, VTP, 2014, Kajian Literatur
66. Modifikasi Kekerasan Kompon
Rahmawati, 2009, Pengaruh Komposisi Ditinjau Dari Elastomer, Bahan
Arang Cangkang Kelapa Sawit dan Pengisi, Proses Oil dan Accelerator,
Hitam Arang (Carbon Black) Karya Tulis ilmiah, BBPPFI, Ditjend
Terhadap Kualitas Kompon Karet Sol Pengembangan Ekspor Nasional,
Sepatu, Skripsi, FMIPA Universitas Kemendag RI, Jakarta.
Sumatera Utara, Medan. Supraptiningsih, A Buchroni dan Sri
Sari D P, Tamrin dan DD Brataningsih dan Puji Lestari, 2005,
Novita,2015,Pengaruh Suhu dan Pengaruh RSS/SBR dan Filler CaCO3
Waktu Penyangraian Terhadap Terhadap Sifat Fisis Kompon Karet,
Karakteristik Tulang,Artikel Ilmiah Majalah Kulit, Karet dan Plastik, Vol.
Teknik Pertanian Lampung,hal,45-50. 21 No. 1, hal. 34-40.
Siagian,N, M Supriadi dan C Yokoyama, S, 2008, The Asian Biomass
Anwar,2010,Potensi Produksi Kayu Handbook : A Guide for Biomass
Karet Tua Di Tingkat Petani Dan Production and Utilization,The Japan
Perkebunan Serta Kendala Dalam Institute of Energy.
Pemanfaatannya,Jurnal Penelitian
Karet,Vol 28 No 1,Hal.26-43.

JRTI 75
Vol.11 No.1 Juni 2017

Anda mungkin juga menyukai