Anda di halaman 1dari 10

STANDAR OPERASIONAL PROCEDURE

SOP ANTROPOMETRI, SOP TTV, SOP PEMEBERIAN KEMOTERAPI

Nama : Indri Sudirman Ilyas

Nim : 711490120015

POLTEKKES KEMENKES MANADO

PRODI NERS LANJUTAN JURUSAN KEPERAWATAN

TAHUN 2020/2021
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

PEMERIKSAAN ANTROPOMETRI BAYI DAN ANAK

Pengertian : Melakukan penimbangan berat badan, pengukuran tinggi

badan/panjang badan, lingkar kepala

Tujuan :
Untuk mengetahui tingkat pertumbuhan bayi / Balita

Persiapan : Tempat : ruangan yang tenang, bersih


Alat : alat pencatat, timbangan berat badan ( timbangan bayi untuk anak sampai 2 tahun,
timbangan injak untuk anak > 2 tahun), alat pengukur panjang/tinggi badan, pita ukur lingkar
lengan atas

Prosedur Kerja :

1. Cuci tangan
2. Jelaskan tujuan pemeriksaan kepada orang tua

PENIMBANGAN BERAT BADAN DENGAN MENGGUNAKAN TIMBANGAN BAYI

1. Letakkan timbangan pada meja yang datar dan tidak mudah


goyang
2. Lihat posisi jarum atau angka harus menunjukkan angka 0
3. Lepaskan baju bayi, tanpa topi, kaus kaki atau sarung tangan
4. Baringkan bayi dengan hati-hati di atas timbangan
5. Lihat jarum timbangan sampai berhenti
6. Baca angka yang ditunjukkan oleh jarum timbangan atau angka
timbangan. Bila bayi terus bergerak, perhatikan gerakan jarum, baca angka di tengah-tengah
antara gerakan jarum ke kanan dan ke kiri.

PENIMBANGAN BERAT BADAN DENGAN MENGGUNAKAN TIMBANGAN INJAK

1. Letakkan timbangan di lantai yang datar sehingga tidak


mudah
Bergerak
2. Lihat posisi jarum atau angka harus menunjukkan angka 0
3. Anjurkan anak memakai baju yang tipis, tidak memakai alas kaki, jaket, topi, jam
tangan, kalung dan tidak memegang sesuatu
4. Berdirikan anak di atas timbangan tanpa dipegangi
5. Lihat jarum timbangan sampai berhenti
6. Baca angka yang ditunjukkan oleh jarum timbangan atau angka timbangan. Bila
anak terus bergerak, perhatikan gerakan jarum, baca angka di tengah-tengah antara gerakan
jarum ke kanan dan ke kiri.

PENGUKURAN PB/TB DENGAN CARA BERBARING


(sebaiknya oleh 2 orang petugas)
1. Letakkan bayi berbaring terlentang pada alas yang datar
2. Tempelkan kepala bayi pada pembatas angka 0 ( petugas 1)
3. Pegang kepala bayi agar tetap menempel pada pembatas angka 0 (pembatas
kepala)
4. Petugas 2 :
5. tekan lutut bayi dengan tangan kiri
6. dan dengan menggunakan tangan kapan tekan batas kaki ke telapak kaki bayi
7. Petugas 2 : Baca angka di tepi luar pengukur

PENGUKURAN PB/TB DENGAN CARA BERDIRI


1. Lepas sandal atau sepatu anak
2. Berdirikan anak tegak menghadap ke depan
3. Tempelkan punggung, pantat dan tumit anak pada tiang pengukur
4. Turunkan batas atas pengukur sampai menempel di ubun-ubun
5. Baca angka pada batas tersebut
6. Interpretasikan hasi pemeriksaan TB/PB dan BB dengan menggunakan tabel BB/TB
PENGUKURAN LINGKAR KEPALA

1. Lingkarkan pita ukur pada kepala anak melewati dahi, menutupi alis mata,
di atas kedua telinga, dan bagian belakang kepala yang menonjol, tarik agak kencang
2. Baca angka pada pertemuan dengan angka 0
3. Tanyakan tanggal lahir bayi/anak, hitung umur bayi/anak
4. Catat hasil pengukuran pada grafik lingkar kepala menurut umur dan jenis
kelamin
5. Buat garis yang menghubungkan antara ukuran yang lalu dengan ukuran
sekarang
PENGUKURAN LINGKAR LENGAN ATAS

1. Lingkarkan pita ukur pada lengan atas (pada titik tengah lengan
atas)
2. Baca angka pada pertemuan dengan angka 0
3. Catat hasil pengukuran
4. Informasikan hasil pemeriksaan antropometri pada keluarga
5. Rapikan pasien
6. Rapikan lingkungan dan peralatan
7. Cuci tangan
SOP MENGUKUR TANDA-TANDA VITAL

STANDARD
PEMERIKSAAN TANDA-TANDA VITAL
OPERSIONAL
PROSEDUR

Pemeriksaan tanda vital (Vital Sign) merupakan suatu cara untuk


mendeteksi adanya perubahan sitem tubuh. Tanda vital meliputi suhu tubuh,
denyut nadi, frekuensi pernafasan dan tekanan darah. Tanda vital
mempunyai ini lai sangat penting pada fung situbuh. Adanya perubahan
PENGERTIAN tanda vital, misalnya suhu tubuh dapat menunjukkan keadaan metabolism
dalam tubuh; Denyut nadi dapat menunjukkan perubahan pada system
kardiovaskuler; Frekuensi pernafasan dapat menunjukkan fungsi
pernafasan; dan Tekanan darah dapat menilai kemampuan system
kardiovaskuler yang dapat dikaitkan dengan denyut nadi.

 Untuk mengetahui adanya kelainan pada pasien

TUJUAN
 Mengetahui kondisi dan perkembangan vital sign pasien
 Mengetahui frekuensi, irama pernafasan, frekuensi nadi, tekanan
darah dan suhu tubuh pasien

 Pasien baru masuk rumah sakit


 Pasien dengan sakit yang berhubungan dengan vital sign
KEBIJAKAN  Semua pasien dirawat
 Pasien dengan gangguan system pernafasan, cardiovaskuler, dan
suhu tubuh

PETUGAS Perawat
1. Handscoon
2. Thermometer  air raksa
3. 3 botol masing-masingberisi: Cairansabun, cairandesinfektan, air
bersih.
4. Tissue
5. Tensimeter : Spingo manometer/tensi air raksa
PERALATAN 6. Stetoskop
7. Jam tangan/stopwatch
8. Baki beserta alasnya
9. Bengkok
10. Grafik perkembangan vital sign
11. Alat tulis

PROSEDUR A.    TahapPraInteraksi
PELAKSANAA
N 1. Menyiapkan alat dan pasien dengan benar
2. Melakukan verifikasi data sebelumnya bila ada
3. Menempatkan alat di dekat pasien dengan benar dan posisi
pemeriksa dengan benar

B.     TahapOrientasi

1. Memberikan salam sebagai pendekatan terapeutik


2. Menjelaskan tujuan  dan prosedur tindakan pada keluarga/pasien
3. Memberikan kesempatan pasien bertanya
4. Menanyakan kesiapan klien sebelum kegiatan dilakukan

C.    TahapKerja

1. Mencuci tangan
2. Menjaga privasi pasien
3. Atur posisi yang nyaman : duduk atau berbaring dengan posisi
tangan rileks
4. Memakai sarung tangan
5. Memposisikan perawat di sisisebelah kanan pasien
6. Keringkan ujung thermometer. Kemudian turunkan air raksa sampai
skala nol. Sebelum meletakkan di aksila, bersihkan/keringkan aksila
sebelah kiri pasien terlebih dahulu dengan menggunakan tissue.
7. Letakkan thermometer diaksila sebelah kiri. Selanjutnya sambil
menunggu naiknya air raksa pada thermometer lakukan pemeriksaan
nadi, pernafasan dan tekanan darah dengan cara:
8. Letakkan ujung  tiga jari-jari tangan kecuali ibu jari pada arteri/nadi
yang akan diukur, (mulai dari radiialis, brakhialis, carotis, dan
temporalis) tekan dengan lembut
9. Hitung frekuensi nadi mulai hitungan nol (0) selama 30 detik
(kalikan 2x untuk memperoleh frekuensi dalam satu menit). Jika
ritme nadi tidak teratur, hitung selama satu menit. Lanjutkan
perhitungan pernafasan
10. Lalu sembari memegang arteri radialis (seolah-olah masih
menghitung denyut nadi), hitung jumlah pernafasan klien selama 1
menit (naik turunnya dada klien)
11. Selanjutnya siapkan pasien untukpemeriksaan tekanan darah
(persiapan tensi meter).
12. bebaskan area brakhialis dengan cara gulung lengan baju klien.
13. Palpasi arteri brakhialis. Letakkan manset 2,5 cm diatas nadi
brakhialis (ruangan tekubital).
14. Naikkan tekanan dalam manset sambil meraba arteri radialis sampai
denyutnya hilang kemudian tekanan dinaikkan lagi kurang lebih 30
mmhg.
15. Letakkan stetoskop pada arteri brakhialis pada fossa cubitti dengan
cermat dan tentukan tekanan sistolik
16. Mencatat bunyi korotk off I dan V atau bunyi detakpertama
(systole) dan terakhir (diastole) pada manometer sebagai mana
penurunan tekanan
17. Turunkan tekanan manset dengan kecepatan 4 mmhg/detik sambil
mendengar hilangnya pembuluh yang mengikuti 5 fase korotkof
18. Ulang pengukuran 1 kali lagi dengan air raksa dalam spigno
manometer dikembalikan pada angka 0. Lakukan tindakan seperti
diatas.
19. Kemudian membuka manset, melepaskan manset dan merapikan
kembali.
20. Melepaskan thermometer dari aksila membaca kenaikan suhu,
kemudian mencuci thermometer kedalam air sabun kemudian air
desinfektan terakhir ke air bersih
21. Keringkan thermometer dan turunkan kembali air raksanya
22. Merapikan kembali pasien dan alat-alat.
23. Melepaskan handscoon
24. Mencuci tangan
D.    TahapTerminasi

1. Melakukan evaluasi tindakan


2. Melakukan kontrak untuk kegiatan selanjutnya
3. Berpamitan dengan klien
4. Membereskan alat-alat
5. Mencatat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan

PEMBERIAN OBAT KEMOTERAPI

PENGERTIAN : Kemoterapi merupakan cara pengobatan kanker dengan jalan


memberikan zat/obat yang mempunyai khasiat membunuh sel kanker.

TUJUAN :
1. Menurunkan ukuran kanker sebelum operasi
2. Merusak semua sel-sel kanker yang tertinggal setelah operasi
3. Mengobati beberapa macam kanker darah
Menekan jumlah kematian penderita kanker tahap dini
4. Menunda kematian atau memperpanjang usia hidup pasien untuk sementara waktu
Meringankan gejala
5. Mengontrol pertumbuhan sel- sel kanker

PERSIAPAN KLIEN :
1. Berikan salam, perkenalkan diri anda, dan identifikasi klien dengan memeriksa identitas
klien secara cermat.
2. Jelaskan tentang prosedur tindakan yang akan dilakukan, berikan kesempatan kepada klien
untuk bertanya dan jawab seluruh pertanyaan klien.
3. Minta pengunjung untuk meninggalkan ruangan, beri privasi kepada klien
Atur posisi klien sehingga merasakan aman dan nyaman

PERSIAPAN ALAT :
1. Obat sitostatika
2. Cairan NaCl 0,9 %, D5% atau intralit
Pengalas plastik dengan kertas absorbsi atau kain diatasnya
3. Gaun lengan panjang, masker, topi, kaca mata, sarung tangan, sepatu
4. Spuit disposible (5cc, 10cc, 20cc, 50cc).  
5. Infus set dan vena kateter kecil
Alkohol 70% dengan kapas steril
Bak spuit besar
6. Label obat
7. Plasttik tempat pembuangan bekas
8. Kardex (catatan khusus)
CARA BEKERJA :

Tahap PraInteraksi

1. Mengecek program terapi yang digunakan, serta waktu pemberian obat sebelumnya
2. Mencuci tangan
3. Periksa nama pasien, dosis obat, jenis obat, cara pemberian obat
4. Menyiapkan alat

Tahap Orientasi

1. Memberikan salam dan sapa nama pasien


2. Menjelaskan tujuan dan prosedur pelaksanaan
3. Menanyakan persetujuan/kesiapan (inform concent) pasien maupun keluarga

Tahap Kerja

Persiapan Obat

5. Perawat mencuci tangan


6. Meja dialasi dengan pengalas plastik diatasnya ada kertas penyerap atau kain
7. Pakai gaun lengan panjang, topi, masker, kaca mata, sepatu
8. Ambil obat sitostatika sesuai program, larutkan dengan NaCl 0,9%, D5% atau intralit
9. Sebelum membuka ampul, pastikan bahwa cairan tersebut tidak berada pada puncak ampul
10. Gunakan kasa waktu membuka ampul agar tidak terjadi luka dan terkontaminasi dengan kulit
11. Pastikan bahwa obat yang diambil sudah cukup dengan tidak mengambil 2 kali
12. Keluarkan udara yang masih berada dalam spuit dengan menutupkan kapas atau kasa steril
diujung jarum spuit
13. Masukkan perlahan-lahan obat kedalam flabot NaCl 0,9% atau D5% dengan volume cairan
yang telah ditentukan
14. Jangan tumpah saat mencampur, menyiapkan dan saat memasukkan obat kedalam flabot atau
botol infus
15. Buat label, nama pasien, jenis obat, tanggal, jam pemberian serta akhir pemberian atau dengan
syringe pump
16. Masukkan kedalam kontainer yang telah disediakan
17. Masukkan sampah langsung ke kantong plastik, ikat dan beri tanda atau jarum bekas
dimasukkan ke dalam tempat khusus untuk menghindari tusukan

Pemberian Obat :

1. Periksa pasien, jenis obat, dosis obat, jenis cairan, volume cairan, cara pemberian, waktu pemberian
dan akhir pemberian
2. Pakai proteksi : gaun lengan panjang, topi, masker, kacamata, sarung tangan dan sepatu
3. Lakukan teknik aseptik dan antiseptic
4. Pasang pengalas plastik yang dilapisi kertas absorbsi dibawah daerah tusukan infuse
5. Berikan anti mual ½ jam sebelum pemberian anti neoplastik (primperan, zofran, kitril secara intra
vena)
6. Lakukan aspirasi dengan NaCl 0,9%
7. Beri obat kanker secara perlahan-lahan (kalau perlu dengan syringe pump) sesuai program
8. Bila selesai bilas kembali dengan NaCl 09%
9. Semua alat yang sudah di pakai dimasukkan ke dalam kantong plastik dan di ikat  serta diberi etiket
10.Buka gaun, topi, masker, kacamata kemudian rendam dengan detergent
11.Bila disposible masukkan dalam kantong plastik kemudian di ikat dan diberi etiket, kirim ke
incinerator/bakaran

Dokumentasikan Nama Tindakan/Tanggal/jam tindakan, Hasil Yang diperoleh, Respon klien selama
tindakan, Nama dan paraf perawat Pelaksana
Hal-hal yang perlu diperhatikan :

1. Perhatikan kontaminasi obat dengan kulit


Pastikan keadaan umum pasien sebelum pemberian kemoterapi

Anda mungkin juga menyukai