Anda di halaman 1dari 9

PROGRAM PROFESI NERS

STASE MANAJEMEN KEPERAWATAN


SKENARIO DISKUSI REFLEKSI KASUS (DRK)

oleh
KELOMPOK 1

Silvira Yoniar Kristy NIM 192311101150


Rifatus Syarifah NIM 192311101069
Arif Gustyawan NIM 192311101076
Anasthasia Arinda W NIM 192311101077

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PERGURUAN TINGGI


UNIVERSITAS JEMBER
FAKULTAS KEPERAWATAN
2020
Naskah Role Play Diskusi Reflek Kasus

Arif Gustyawan : Kepala Ruangan


Rifatus Syarifah : Ketua Tim
Anasthasia Arinda W : Perawat 1
Silvira Yoniar Kristy : Perawat 2
Arif Gustyawan : Fasilitator

Ny.S (39th) berada di ruang edelweiss RSD dr Soebandi Jember. Dengan


diagnose medis Sarkoma punggung, dengan keluhan pasien mengatakan nyeri
dipunggung sebelah kanan yang tepat adanya sarcoma. Berdasarkan hasil ttv yang
ada S: 36,5C , N: 80 x/mnt, TD : 80/60mmHg, RR: 20 x/mnt, pasien composmentis,
akral hangat dan mukosa bibir kering. Berdasarkan hasil pemeriksaan laboratorium
didapatkan hasil HB : 12,0 gr/dl, Trombosit : 276 109/L, Leukosit : 11,8 109/L, dari
hasil tersebut adanya peningkatan pada hasil leukosit pasien. Dari pemeriksaan head
to toe terdapat benjolan pada punggung sebelah kanan dan sudah terpasang kassa.
Pasien juga mengatakan nyeri jika beraktifitas dengan skala nyeri 6. Sebelumnya
pasien mengatakan jika terasa sakit parah hanya melakukan pengobatan di
puskesmas. Dan baru kali ini pasien berobat di rumah sakit. Dengan kondisi yang ada
maka perawat melakukan DRK dengan kasus tersebut

Perawat mengutarakan keadaan pasien dan meminta persetujuan diadakannta


DRK kepada ketua tim

Perawat 1 : Selamat pagi Bu !


Ketua Tim : Selamat pagi !
Perawat 1 : Saya ingin memberikan informasi jika pasien yang berada di bed 5
yaitu Ny S yang berusia 39 tahun dengan diagnosa medis Sarkoma
punggung telah dirawat selama beberapa hari namun tidak
menunjukkan peningkatan kondisi tubuh yang berarti. Pasien
mengatakan masih merasa sakit dam nyeri pada bagian punggung
yang terdapat benjolan Berdasarkan hasil pemeriksaan TTV
didapatkan S: 36,5C , N: 80 x/mnt, TD : 80/60mmHg, RR: 20 x/mnt,
pasien composmentis, akral hangat dan mukosa bibir kering.. Jadi
saya bermaksud untuk melakukan DRK terkait dengan kasus Tn. Y.
Apakah Ibu setuju?
Ketua Tim : Baik saya setuju. Terkait pelaksanaanya bagaimana ya?
Perawat 1 : Pelaksanaannya besok hari Rabu tanggal 7 Oktober 2020 pada
pukul 06.30 WIB. Bagaimana apakah Ibu setuju?
Ketua Tim : Baik saya setuju

DRK dilaksanakan pada tanggal 7 Oktober 2020 pukul 06.30 WIB di ruang
perawat dan dihadiri oleh seluruh anggota tim DRK

Fasilitator : Assalamualaikum wr wb… Selamat pagi ! Selamat datang di


kegiatan diskusi refleksi kasus. Pada kesempatan kali ini kita akan
membahas kasus Sarkoma punggung, kira-kira membutuhkan waktu
sekitar 45 menit. Apakah para peserta setuju?
Peserta : Setuju…
Fasilitator : Terkait mekanisme pelaksanaannya, materi akan disampaikan oleh
penyaji selama 15 menit yang kemudian dilanjutkan dengan ses
diskusi selama 30 menit. Kepada penyaji dipersilahkan.
Penyaji : Assalamualaikum wr wb… Selamat pagi !. Pada kesempatan
diskusi refleksi kasus kasus hari ini saya akan menyampaikan terkait
Sarkoma punggung yang dialami oleh Ny S di bed 5. Ny S
mengalami sarcoma punggung yakni adalah tumor ganas (kanker)
yang menunjang dan menghubungkan struktur di sekeliling tubuh.
Yang termasuk dalam jaringan ini, antara lain adalah lemak, otot,
pembuluh darah, saraf, tendon, dan lapisan pada tulang sendi.
Pada kasus Ny S yang sudah dirawat selama beberapa hari. Ny S
mengatakan masih merasa nyeri pada punggung sebelah kanan.
Berdasarkan hasil pemeriksaan TTV didapatkan S: 36,5C , N: 80
x/mnt, TD : 80/60mmHg, RR: 20 x/mnt, pasien composmentis, akral
hangat dan mukosa bibir kering. Berdasarkan data tersebut diagnosa
keperawatan yang dapat diambil adalah Nyeri. Intervensi yang telah
dilakukan adalah :
1. Observasi TTV
2. Berikan kompres hangat untuk menurunkan panas
3. Anjurkan pasien memakai baju tipis dan menyerap keringat agar
pasien merasa nyaman dan mengurangi penguapan tubuh
4. Anjurkan pasien minum air sebanyak 1500-2000 cc untuk
mengganti cairan tubuh yang menguap akibat hipertemi
5. Kolaborasi pemberian antipiretik dan antibiotik untuk
menurunkan panas dan infeksi
Sekian yang dapat saya sampaikan, saya kembalikan kepada
fasilitator
Fasilitator : Mungkin dari penjelasan tersebut ada yang ingin ditanyakan atau
diklarifikasi?
Perawat 1 : Terkait nyeri yang dialami pasien, apakah belum mengalami
penurunan ?
Penyaji : Nyeri pasien belum mengalami penurunan dan sampai saat ini
pasien masih merasakan nyeri tersebut dengan skala nyeri 6.
Perawat 2 : Apakah terkait pemberian Spiritual Emotional Freedom Technique
(SEFT) sudah dilakukan terhadap pasien ? untuk menunjang kualitas
hidup pada pasien yang bisa saja terjadi penurunan.
Penyaji : Sampai saat ini belum pernah dilakukan terhadap pasien.
Perawat 1 : Mungkin dapat diberikan Spiritual Emotional Freedom Technique
(SEFT). Terapi Spiritual Emotional Freedom Technique (SEFT)
merupakan suatu teknik yang bermula dari teknik emotional freedom
technique (EFT). SEFT merupakan teknik penggabungan dari sistem
energy tubuh (energy medicine) dan terapi spiritualitas dengan
menggunakan metode tapping pada beberapa titik tertentu pada
tubuh. Gejala nyeri menjadi gejala yang paling ditakuti oleh pasien
karena menjadi faktor utama dalam mengalami penurunan kualitas
hidupnya. Maka dari itu terapi SEFT sangan membantu dalam
mengurangi nyeri pasien sarcoma dengan mengkombinasikannya
dengan terapi farmakologi
Fasilitator : Baik saran diterima, mungkin ada lagi yang ingin disampaikan
Perawat 2 : Baik mungkin itu akan dilakukan dalam perawatan selanjutnya
untuk menambahkan Spiritual Emotional Freedom Technique
(SEFT). Guna meningkatkan serta membantu dalam mengurangi
nyeri pasien sarcoma dengan mengkombinasikannya dengan terapi
farmakologi.
Ketua tim : Baik mungkin terapi tersebut dapat diterapakan keapda Ny S dan
kita akan melakukan evaluasi setelah 3 hari diterapkannya Spiritual
Emotional Freedom Technique (SEFT). Jika tidak terdapat
perkembangan dapat dicarikan solusi lain.
Fasilitator : Ada lagi yang ingin disampaikan?
Peserta : Tidak ada
Fasilitator : Baik jika tidak ada yang ingin disampakan lagi, saya akan tutup
diskusi ini. Kesimpulan diskusi hari ini adalah penerapan Spiritual
Emotional Freedom Technique (SEFT) untuk menurunkan nyeri pada
Ny S dan jika tidak terdapat perkembangan dalam waktu 3 hari maka
akan dicarikan solusi lain. Jangan lupa untuk mengisi daftar hadir di
lembar yang sudah disediakan. Saya akhiri diskusi hari ini,
Wassalamualaikum Wr. Wb. Selamat siang !

REFLEKSI DISKUSI KASUS (RDK)

No. Dokumentasi No. Revisi Halaman

1/1
Tanggal berlaku
SPO
PELAYANAN
KEPERAWATAN

Pengertian Merefleksikan dan mendiskusikan kasus nyata serta menarik


berdasarkan pengalaman

Tujuan 1. Meningkatkan pengetahuan staf


2. Meningkatkan keterampilan berkomunikasi
3. Menyelesaikan suatu masalah
Kebijakan 1. Yang direfleksikan harus kasus nyata dan
menarik
2. Minimal dilakukan 1 kali sebulan
3. Dilaksanakan oleh satu profesi atau satu
unit
Persiapan 1. Daftar hadir
2. Format laporan RDK
Prosedur Kerja 1. F
asilitator membuka pertemuan diikuti dengan salam
2. F
asilitator menyampaikan dengan ringkas persyaratan diskusi
- Selama penyampaian tidak boleh ada interupsi
- Berbicara hanya satu orang pada satu saat
- Tidak boleh ada dominasi dalam diskusi
- Bertanya tanpa memojokkan/mengarahkan
3. F
asilitator memberikan kesempatan kepada presenter untuk
menyajikan kasus/masalah selama 15-20 menit
4. S
etelah selesai, fasilitator mempersilahkan peserta untuk
mengajukan pertanyaan klarifikasi selama 20-30 menit
5. F
asilitator boleh mengajukan pertanyaan/klarifikasi
6. B
ila diskusi telah selesai, fasilitator bertanya kepada presenter apa
yang dapat dipelajari dalam diskusi ini.
7. M
asalah issue yang muncul didiskusikan serta dicatat untuk
menjadi pedoman di masa yang akan datang
8. S
emua peserta diskusi menandatangani daftar hadir
9. F
asilitator menyimpulkan hasil diskusi
10. F
asilitator membuat laporan dalam format DRK
11. S
epakati jadwal DRK yang akan datang
12. F
asilitator menutup pertemuan dan mengucapkan terima kasih
13. S
emua peserta bersalaman sambil meninggalkan tempat
pertemuan
14. D
okumen DRK disimpan dalam arsip
Unit Terkait Perawat

DAFTAR PUSTAKA

Karra dkk. 2019. The Difference Between the Conventional warm Compress and
Tepid Sponge Technique Warm Compress in the Body Temperature Changes of
Pediatric Patiens with Typhoid Fever. Jurnal Ners, 14(3): 321-326
Keliat dkk. 2020. Dukungan Kesehatan Jiwa dan Psikososial Covid-19 : Keperawatan
Jiwa. Depok : FIK-UI
Rahman, S., dan Bahar, T. 2020. Covid-19: The New Treat. Int J Infect, 7(1)
http://intjinfection.com/articles/102184.html
Wardiyah. A, dkk. 2016. Perbandingan Efektifitas Pemberian Kompres Hangat Dan
Tepid Sponge Terhadap Penurunan Suhu Tubuh Anak Yang Mengalami
Demam Di Ruang Alamanda Rsud Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung
Tahun 2015. Jurnal Kesehatan Holistik Vol 10. No 1. Hal 36-44.

Anda mungkin juga menyukai