Anda di halaman 1dari 8

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES)

CITRA DELIMA BANGKA BELITUNG


Jalan Pinus I Kacang Pedang Atas Pangkalpinang – 33125
Telepon (0717) 422531 Email : STIKESCD@yahoo.co.id

UJIAN TENGAH SEMESTER


SOAL ESSAY

Mata Kuliah : Keperawatan Komunitas I


Dosen Pengampu : Ns. Ardiansyah., S.Kep., M.Kep
Bobot SKS : 2 SKS
Semester : V (Lima)

PETUNJUK UMUM :
1. Tulis nama, kelas dan NIM anda pada lembar jawaban yang tersedia
2. Bacalah soal dengan seksama sebelum anda menjawab pertanyaan soal
3. Kerjakanlah soal-soal yang anda anggap paling mudah terlebih dahulu
4. Selamat bekerja

A. Pertanyaan Soal
1. Jelaskan sejarah perkembangan epidemiologi?
2. Jelaskan pengertian pandemi dan wabah, serta sebutkan contoh kasusnya diindonesia ?
3. Sebutkan permasalahan kependudukan di indonesia yang berkaitan dengan tenaga kerja, dan
berikan solusinya?
4. Sebutkan sasaran dalam keperawatan komunitas dan ruang lingkup praktik keperawatan
komunitas?
5. Sebutkan dan jelaskan metode pengumpulan data dalam keperawatan komunitas?
6. Sebutkankan dan jelaskan tahapan awal dalam memberikan asuhan keperawatan komunitas?
7. Jelaskan model konsep teory keperawatan Betty Neuman?
Nama : Darna Fidiawati
Nim : 1910069P
Semester : V
Kelas : B

Jawaban
1. Sejarah Perkembangan Epidemiologi
Sesuai dengan sejarah kelahirannya, epidemiologi memberikan perhatian
terhadap penyakit yang menimpa penduduk. Penyakit yang banyak menimpa
penduduk pada saat itu hingga akhir abad 19 adalah penyakit wabah atau epidemi
(penyakit yang mengenai penduduk secara luas). Epidemiologi memberikan perhatian
tentang epidemi yang banyak menelan korban kematian. Pada awal
perkembangannya, epidemiologi mempunyai pengertian sempit. Epidemiologi
dianggap sebagai ilmu tentang epidemi. Pada perkembangan selanjutnya hingga
dewasa ini Epidemiologi dapat diartikan sebagai ilmu tentang distribusi (penyebaran)
dan determinan (faktor-faktor penentu) masalah kesehatan masyarakat yang bertujuan
untuk pembuatan perencanaan dan pengambilan keputusan dalam menanggulangi
masalah kesehatan. Dengan demikian, epidemiolgi tidak hanya mempelajari penyakit
epidemi saja, tetapi menyangkut masalah kesehatan secara keseluruhan. Sebagai ilmu
yang berkembang, epidemiologi mengalami perkembangan pengertian dan karena itu
pula mengalami modifikasi dalam batasan atau definisi. Berbagai definisi telah
dikemukakan oleh para penulis dan mereka para para pakar yang mencurahkan
waktunya dalam epidemiologi. 
1. Antonie van Leewenhoke (1632-1723)
 Ilmuwan Belanda yang menemukan Mikroskop, Bakteri dan Parasit (1674)
dan spermatozoa (1677).
2. Robert Koch
i. Penemu sel
ii. Penemu basil tuberkulosis (1882)
iii. tuberkulin (1890)
3. Max van patternkofer percobaan basil kolera untuk identifikasi penyebab suatu
penyakit (kolera)
4. John Snow (1813-1858)
 Ahli anastesi yang mengatasi penyakit kolera di london dengan
menggunakan pendekatan epidemiologi dengan menganalisis faktor orang,
tempat dan waktu. (the father of field epidemiology)
5. Percival Pott
 Bapak epidemiology modern, yang menggunakan pendekatan epidemiologis
dalam menganalisis tingginya kejadian kanker.
6. James Lind
7. Bapak trial klinik, dengan penemuannya yaitu hubungan scurvy dengan
kekurangan vit C.
 Doll dan Hill 2 orang pelopor penelitian dibidang epidemiologi klinik.
penemu hubungan merokok dengan kanker paru

2. Pandemi adalah suatu wabah penyakit global. Menurut World Health


Organization (WHO), pandemi dinyatakan ketika penyakit baru menyebar di
seluruh dunia melampaui batas.

contoh : pandemi COVID-19. Pandemi yang mirip flu ini dinyatakan oleh WHO
pada 12 Maret 2020.

Wabah adalah adalah munculnya penyakit di masyarakat. Berbeda dengan penularan


masif, wabah dikategorikan dengan jumlah orang yang terjangkit jauh lebih banyak.
Penyakit yang menyerang juga terjadi di musim-musim tertentu. Kriteria wabah
sendiri adalah penyakit baru yang tak diketahui atau penyakit yang baru muncul di
daerah tersebut. Penyakit yang sudah lama tak menjangkiti masyarakat di sana juga
bisa disebut wabah.
Contoh : HIV/AIDS, Difteri, Campak, Tetanus, Rabies, Leptospirosis, Tuberkulosis,
Polio dan berbagai penyakit lainnya.
3. Masalah ketenagakerjaan di Indonesia yang termasuk negara berkembang, berkaitan
dengan :
1. Sempitnya peluang kerja
2. Rendahnya mutu tenaga kerja
3. Tingginya angka pengangguran
4. Rendahnya gaji dan upah
5. Jaminan sosial yang kecil

Permasalahan ketenagakerjaan ini harus mendapatkan perhatian yang serius dari


berbagai pihak baik pemerintah maupun swasta. Masalah ketanagakerjaan
merupakan masalah pokok yang harus dihadapi oleh negara dan masyarakat
Indonesia.

Solusi Pemecahan Masalah Ketenagakerjaan di Indonesia

1. Jumlah Angkatan Kerja yang Besar 

 Pemecahan masalahnya:

Jumlah angkatan kerja yang besar disebabkan karena tingginya tingkat kelahiran atau
pertubuhan penduduk. Maka solusi yang harus dilakukan pemerintah dalam menekan
atau mengurangi tingginya tingkat pertumbuhan penduduk yaitu dengan
memaksimalkan pelaksanaan program keluarga berencana (KB). Jika program KB
berjalan baik, maka jumlah angka pertumbuhan atau kelahiran akan menurun,
demikian pula angkatan kerja semakinseimbang.

2. Kualitas Tenaga Kerja Relatif Rendah 

Penyebab rendahnya kualitas tenaga kerja di Indonesia diantaranya karena rendahnya


pendidikan, kurikulum pendidikan yang tidak sesuai dengan pekerjaan yang tersedia,
kurangnya pelatihan dan pemagangan kerja.
Pemecahan masalahnya:

Untuk mengatasi masalah rendahnya kualitas tenaga kerja dapat dilakukan dengan
cara sebagai berikut:

a) Melakukan pelatihan kerja


b) Pemagangan
c) Meningkatkan kualitas pendidikan masyarakat
d) Membenahi upah dan gaji tenaga kerja
e) Peningkatan Gizi dan Kesehatan

3. Persebaran Tenaga Kerja Tidak Merata

Persebaran tenaga kerja tidak merata disebabkan karena terkonsentrasi (terpusat)nya


penduduk Indonesia di Pulau Jawa. Hampir 60 % penduduk Indonesia berada di
pulau Jawa. Kondisi ini dapat menimbulkan dampak semakin banyaknya jumlah
pengangguran di pulau Jawa, sedangkan di luar pulau Jawa pembangunan akan
terhambat karena kekurangan tenaga kerja untuk mengolah sumber daya yang ada.
Pemecahan Masalahnya:

Untuk pemecahan masalah tersebut, pemerintah juga telah mengeluarkan beberapa


kebijakan dalam rangka pemerataan pesebaran tenaga kerja. Berikut ini beberapa
kebijakan yang dilakukan pemerintah.

a. Mengadakan transmigrasi
b. Pemberdayaan tenaga kerja
c. Pengembangan usaha sektor informal di daerah-daerah

4. Kesempatan Kerja Masih Terbatas

Untuk mengatasi terbatasnya kesempatan atau peluang kerja ini dapat dilakukan
dengan cara pengembangan industri padat karya yang mampu menyerap tenaga kerja
yang besar. Hal ini dapat dilakukan dengan cara meningkatkan penanaman modal
dalam negeri. Usaha lainnya yang dapat dilakukan dalam mengatasi masalah
terbatasnya lapangan kerja ini adalah dengan pengembangan pekerjaan umum,
seperti pengadaan proyek pembangunan jalan, pembuatan saluran air, irigasi,
pembuatan jembatan, dan perbaikan jalan.

5. Pengangguran

Masalah pengangguran ini disebabkan oleh keempat masalah yang disebutkan di


atas, oleh karena itu pengangguran dapat di tekan atau diperkecil bila keempat
masalah tadi juga sudah dapat diatasi. Pengangguran di samping disebabkan oleh
keempat masalah tadi, bisa juga terjadi karena sering terjadinya pemutusan hubungan
kerja (PHK) dan ketergantungan angkatan kerja pada lowongan pekerjaan yang
disediakan oleh pemerintah dan perusahaan. Mereka lebih suka menunggu lowongan
pekerjaan dibuka, jarang sekali angkatan kerja yang berkeinginan untuk menciptakan
lapangan kerja sendiri melalui kegiatan wirausaha.

4. Ruang Lingkup dan Sasaran Keperawatan Komunitas  Ruang Lingkup Keperawatan


komunitas Ruang lingkup keperawatan komunitas meliputi:
1. Upaya promotif Upaya promotif dilakukan untuk meningkatkan kesehatan
individu, keluarga, kelompok dan masyarakat
2. Upaya preventi : Upaya preventif ditujukan untuk mencegah terjadinya
penyakit
3. Upaya kuratif : Upaya kuratif ditujukan untuk merawat dan mengobati
anggotaanggota keluarga, kelompok dan masyarakat yang menderita penyakit
atau masalah kesehatan.
4. Upaya rehabilitative merupakan upaya pemulihan kesehatan bagi penderita-
penderita yang dirawat di rumah, maupun terhadap kelompok-kelompok
tertentu yang menderita penyakit yang sama.
5. Upaya resosialitatif : Upaya resosialitatif adalah upaya mengembalikan
individu, keluarga dan kelompok khusus ke dalam pergaulan masyarakat 
5.
 Data Langsung

1. Wawancara informan

2. Observasi partisipan: kepercayaan/keyakinan masyarakat, norma, nilai,


kekuatan, struktur kekuasaan, proses penyelesaian masalah

3. Windshield surveys: kehidupan dan lingkungan masyarakat (karakteristik


masyarakat, tempat berkumpul, kualitas perumahan, ritme kehidupan
bermasyarakat, ikatan geografis

4. Angket.
 Data Laporan

Secondary analysis: hasil dari pertemuan dengan masyarakat, dokumen publik,


survey kesehatan, data statistik dan catatan kesehatan

Survey: data dari sampel

6.

1. Fase awal: Mendifinisikan komunitas dan membuat kontrak/ partnership

2. Pengkajian

a) Pengumpulan data

b) Mengembangkan database

c) Interpretasi data

d) Analisa data

3. Diagnosa keperawatan
4. Perencanaan

a) menentukan prioritas
b) Membuat goals dan objectives
c) Menentukan aktivitas
5. Implementasi

6. Evaluasi

7.

 Model Community As Partner dari Anderson dan McFarlane (2000) merupakan


pengembangan dari Model Betty Neuman (1972), dengan fokus komunitas sebagai
partner dan menggunakan proses keperawatan sebagai sebuah pendekatan.
 Neuman memandang klien sebagai sistem terbuka yang memiliki siklus input,
proses, output dan feedback, dimana klien dan lingkungannya berada dalam
interaksi yang dinamis.
 Sistem klien terdiri dari individu, keluarga, kelompok dan komunitas.
 Klien dalam kondisi sehat apabila mampu mempertahankan keseimbangan yang
dinamis. Tujuan dari model ini adalah untuk mencapai stabilitas sistem secara
optimal.

Anda mungkin juga menyukai