Nim : 1910069P
Kelas : B
Semester : V
1. Definisi Perawatan palliative telah mengalami beberapa evolusi. menurut WHO pada
1990 perawatan palliative adalah perawatan total dan aktif dari untuk penderita yang
penyakitnya tidaklagi responsive terhadap pengobatan kuratif. Berdasarkan definisi ini
maka jelas Perawatan Paliatif hanya diberikan kepada penderita yang penyakitnya sudah
tidak respossif terhadap pengobatankuratif. Artinya sudah tidak dapat disembuhkan
dengan upaya kuratif apapun. Tetapi definisiPerawatan Paliatif menurut WHO 15 tahun
kemudian sudah sangat berbeda.
2. Tujuan perawatan paliatif adalah untuk meningkatkan kualitas hidup pasien dalam
menghadapi setiap penyakit yang diderita dan mempersiapkan diri menghadapi kematian
dengan tenang dan nyaman tanpa merasa tertekan atas penyakit yang diderita, baik
secara fisik (nyeri, mual, muntah) maupun psikis yang berbasis spiritual.
5. Merupakan peran unik penuh penghargaan utk melaksanakan elemen2 inti praktik kepera
watan yg berdasarkan pengetahuan ilmiah yaituperawatan, pengobatan dan koordinasi m
elalui fungsi2 independen, dependen daninterdependen.
Dampak yang dapat ditimbulkan dari penyakit kronik terhadap klien diantaranya
(Purwaningsih dan kartina, 2009) adalah :
a. Dampak psikologis
Dampak ini dimanifestasikan dalam perubahan perilaku, yaitu :
1) Klien menjadi pasif
2) Tergantung
3) Kekanak-kanakan
4) Merasa tidak nyaman
5) Bingung
6) Merasa menderita
b. Dampak somatic
Dampak somatic adalah dampak yang ditimbulkan oleh tubuh karena keadaan
penyakitnya. Keluhan somatic sesuai dengan keadaan penyakitnya. Contoh : DM
adanya Trias P
1) Dampak terhadap gangguan seksual
Merupakan akibat dari perubahan fungsi secara fisik (kerusakan organ) dan perubahan
secara psikologis (persepsi klien terhadap fungsi seksual).
2) Dampak gangguan aktivitas
Dampak ini akan mempengaruhi hubungan sosial sehingga hubungan social dapat
terganggu baik secara total maupun sebagian.