Apa Genetika ?
E
D
KROMOSOM (2)
Kromatid kembarannya.
Bagian-bagian kromosom.
KROMOMER DAN KROMONEMA
SUATU KROMOSOM.
Kromomer. Kromonema.
kromomer Sentromer.
kromonema
KROMOSOM (3)
Tampilan
visual
kromosom
setiap
Individu
dinamakan
Kariotipe.
Kariotipe manusia.
MACAM-MACAM BENTUK
KROMOSOM
A B A. metasentrik.
B.submetasentrik
.
C. akrosentrik.
C D
D. telosentrik.
MACAM-MACAM KROMOSOM
Autosom Gonosom
kromosom tubuh kromosom seks,
merupakan merupakan
kromosom yang kromosom yang
tidak menentukan menentukan jenis
jenis kelamin. kelamin.
-Pada manusia -Pada manusia
pria dan wanita pria (XY) dan
bentuk serta wanita(XX),
jumlahnya sama. memiliki bentuk
(22 pasang atau jenis yang
autosom) berbeda.
TIPE DAN JUMLAH KROMOSOM
Setiap sel somatik manusia memiliki kromosom
sebanyak 46, kecuali sel gamet.
memiliki 2 lokus A a
untuk setiap
kromosom
karakter tertentu.
LETAK DAN SIMBOL ALEL
Homozigot dominan = buah manis
MM.
Homozigot resesif = buah asam
mm.
Heterozigot = buah manis
Mm.
Fenotip = sifat yang tampak.
Genotip = penyusun genetik
dari fenotip.
STRUKTUR DNA
Merupakan struktur heliks ganda.
Terpilin ke kanan.
Satu nukleutida terdiri dari:
1.Gula deoksiribosa.
2.Basa nitrogen =
purin : Adenin dan Guanin ( A dan G ).
pirimidin : Sitosin dan Timin ( S/C dan T ).
A selalu berpasangan dengan T.
S/C selalu berpasangan dengan G.
3.Gugus phosfat.
STRUKTUR DNA DOUBLE HELIX
Pasangan S dan G
Memiliki 3 ikatan hidrogen
3”- T A A S A G S T S S – 5”
Bab 3 Substansi
Genetika
DNA A
(2)
C B
Polaritas rantai
Bab 3 Substansi Genetika
Replikasi DNA
Konservatif
Semi-
konservatif
Dispersif
Bab 3 Substansi
Genetika
Rantai RNAd.
Struktur kimia urasil
dan ribosa pada RNA.
Struktur RNAt.
Bab 3 Substansi Genetika
Kode
Genetik
Keterangan:
Phe : Fenilalanin
Leu : Leusin
Ser : Serin
Tyr : Tirosin
Cys : Sistein
Trp : Triptofan
Pro : Prolin
His : Histidin
Gln : Glutamin
Arg : Arginin
Ice : Isoleusin
Met : Metionin
Thr : Treonin
Asn : Asparagin
Lys : Lisin
Ser : Serin
Val : Valin
Ala : Alanin
Asp : Asam
aspartat
Glu : Asam
glutamat
Gly : Glisin
Bab 3 Substansi Genetika
Tahapan
transkripsi.
Bidang Pemakaian Genetika
Pisum sativum
Keragaman yang jelas bisa dibedakan:
warna biji, bentuk biji, warna bunga.
Bunga cukup besar, memudahkan
persilangan buatan
Siklus hidup pendek
Sifat-sifat Pisum sativum
Mendel mulai dari menyilangkan tanaman 1
dengan
sifat beda
Hasilnya
Sampel Dominan Resesif Rasio
7.324 biji 5.474 bulat 1.850 keriput 2.96 : 1
8.023 biji 6.022 kuning 2.001 hijau 3.01 : 1
929 tanaman 705 bunga ungu 224 bunga putih 3.15 : 1
580 tanaman 428 polong hijau 152 polong kuning 2.82 : 1
KESIMPULAN
1. Sifat dikontrol oleh faktor yang menurun
2. Setiap individu memiliki sepasang faktor (kecuali
pada sel reproduktif)
3. Faktor diteruskan (segregasi) ke keturunan
melalui sel reproduktif (mendapat 1 faktor dari
pasangan faktor)
4. Pada fertilisasi tiap faktor memiliki peluang yang
sama untuk berpasangan
GEN
ALEL
Faktor yang mengendalikan/gen genotipe
Gamet D D
Gamet E
D DD Dd
(tinggi) (tinggi)
d Dd Dd
(tinngi) (pendek)
TERMINOLOGI
P→individu tetua
F1 → keturunan pertama
F2 → keturunan kedua
Gen D →gen atau alel dominan
Gen d →gen atau alel resesif
Alel → bentuk alternatif suatu gen yang terdapat pada lokus
(tempat) tertentu.
Gen dominan → gen yang menutupi ekspresi alelnya
Gen resesif → gen yang ekspresinya ditutupi oleh ekspresi
alelnya
heterozigot → Dd
Fenotip →ekspresi gen yang lansung dapat diamati sebagai
suatu sifat pada suatu individu
Genotip →susunan genetik yang mendasari pemunculan suatu
sifat
HUKUM SEGREGASI
(HUKUM MENDEL I)
Gamet ♀
GW GGWW GGWw GgWW GgWw
(Kuning, halus) (Kuning, halus) (Kuning, halus) (Kuning, halus)
Monohibrid 2 4 2 3 3:1
Dihibrid 4 16 4 9 9:3:3:1
Trihibrid 8 64 8 27 27:9:9:9:3:3:3:1
N hibrid 2n 4n 2n 3n (3:1)n
Modifikasi Nisbah Mendel
Modifikasi nisbah 3 : 1
Semi dominansi
→ terjadi apabila suatu gen dominan tidak
menutupi pengaruh alel resesifnya dengan
sempurna, sehingga pada individu heterozigot
akan muncul sifat antara (intermedier).
ex” : Pewarisan warna bunga pada Bunga Pukul
Empat
(Mirabilis jalapa)
P: ♀ Merah x Putih ♂
MM mm
Gamet M m
F1 : Merah muda
Mm
IAIB X IAIB
1 IAIA (Golongan darah A)
2 IAIB (Golongan darah AB)
1 IBIB (Golongan darah B)
Golongan darah A : AB : B = 1 : 2 : 1
Gen Letal
→ Gen yang dapat mengakibatkan kematian
pada individu homozigot (embrio).
Macam-macam gen letal :
Gen letal dominan
P: LLhh x llHH
HCN rendah HCN rendah
F1 : LlHh
HCN tinggi
F2 : 9 L-H- HCN tinggi
3 L-hh HCN rendah
3 llH- HCN rendah
1 llhh HCN rendah
HCN tinggi : HCN rendah = 9 : 7
Epitasis dominan ganda
→gen dominan dari pasangan gen I epistasis
terhadap pasangan gen II yang bukan alelnya,
sementara gen dominan dari pasangan gen ini
juga epistasis terhadap pasangan gen I, maka
epistasis yang terjadi.
ex” : pada pewarisan bentuk buah capsela
P: CCDD x ccdd
segitiga oval
F1 : CcDd
segitiga
F2 : 9 C-D- segitiga
3 C-dd segitiga
3 ccD- segitiga
1 ccdd oval
segitiga : oval= 15 : 1
Epistasis dominan-resesif
→ terjadi apabila gen dominan dari pasangan gen I
epistasis terhadap pasangan gen II yang bukan
alelnya, sementara gen resesif dari pasangan gen II ini
juga epistasis terhadap pasangan gen I.
ex” : pewarisan warna bulu ayam ras.
P: IICC x iicc
putih putih
F1 : IiCc
putih
F2 : 9 I-C- putih
3 I-cc putih
3 iiC- berwarna
1 iicc putih
putih : berwarna= 13 : 3
Epistasis gen duplikat dengan efek
kumulatif
→ epistasis yang muncul akibat adanya duplikat
dari gen sebelumnya dengan adanya efek
komulatif
ex” : pada Cucurbita pepo yang memiliki tiga
macam bentuk buah yaitu cakram, bulat, lonjong
P: BBLL x bbll
cakram lonjong
F1 : BbLl
cakram
F2 : 9 B-L- cakram
3 B-ll bulat
3 bbL- bulat
1 bbll lonjong
walnut kacang
tungal mawar