Anda di halaman 1dari 10

POLUSI UDARA DI BEIJING MENGANGGU PERSIAPAN LAGA

ARGENTINA VS BRAZIL

GIOVANNI ARISSA PUTRI

19 Desember 2015

RINA WIJAYANTI

JURUSAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS LAMPUNG

2015
I.PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Polusi udara yang parah di Beijing membuat ibu kota Cina itu 'nyaris tidak cocok
untuk kehidupan manusia'. Sedangkan Brasil dan Argentina akan beradu kemampuan
di ajang uji coba internasional yang akan digelar di Beijing National Stadium (Bird
Nest Stadium). Para kedua tim ini tidak bisa melakukan persiapan secara optimal,
Sebab kondisi kota Beijing masih diselimuti polusi udara yang terbilang sangat parah.
Kedua tim tersebut tidak bisa melakukan persiapan secara optimal, karena polusi udara
ini bisa mengganggu kenyamanan para pemain.

Kondisi kota Beijing masih diselimuti polusi udara yang terbilang sangat parah. Polusi
di sebagian besar wilayah Tiongkok disebabkan oleh gas-gas buangan pabrik tekstil,
elektronik dan barang-barang lainnya. Selain itu, asap kendaraan bermotor juga ikut
mempengaruhi tercemarnya udara di Tiongkok. Emisi gas buang dari kendaraan
bermotor berkontribusi sebesar 31% terhadap pencemaran udara.

Pemerintah Kota China telah menerbitkan anggaran sebesar US$ 275 miliar untuk
mengatasi masalah pencemaran udara dalam lima tahun ke depan. Pemerintah China
juga melakukan penarikan lima juta mobil pemerintah serta berencana menarik lima
juta mobil lainnya yang beredar di sejumlah wilayah China. Aksi ini dilakukan untuk
penghematan energi dan menciptakan udara yang rendah karbon dalam dua tahun ke
depan. Sebelumnya, Pemerintah Kota Beijing telah menawarkan subsidi kepada
pemilik mobil tua untuk tidak menggunakan kendaraannya, selain itu pemerintah juga
melakukan langkah lain seperti meningkatkan kualitas bahan bakar yang dipercaya
mampu mengurangi polusi udara dan asap.

1.2 Tujuan

1. Untuk mengetahui seberapa buruk polusi udara di Beijing


2. Untuk mengetahui bagaimana menanggulangi polusi udara di Beijing
II. HASIL DIKUSI

Kualitas udara di Beijing sangat parah, mengakibatkan orang yang menghirup udara setara
dengan 40 batang rokok, karena udara di Beijing mengandung partikel polin 2,5 mikron
yang dapat menyebabkan kanker paru-paru. Korban jiwa dari pencemaran udara tersebut
mencapai sekitar 4.000 orang. Di udara tersebut juga mengandung zat-zat kimia seperti
PB, yaitu sistem hemoglobin darah yang dapat merusak syaraf, sumsum tulang belakang,
dan lain-lain.

Penyebab pencemaran/polusi udara di Beijing yaitu dari asap kendaraan motor, pabrik
sepatu, mainan yang akan di ekspor ke seluruh dunia. Upaya pemerintah untuk
menanggulanginya seperti, memberi sanksi kepada penyebar polusi udara, pemerintah
menetapkan investasi 1,7 triliun Yuan sampai dengan tahun 2017, mengontrol dan
mengurangi polusi udara di beberapa daerah, mengurang pabrik-pabrik di Beijing, serta
mengupgrade batubara hingga 5 tahun ke depan.

Tingkat polusi udara di Beijing mengganggu laga Brazil vs Argentina yang menyebabkan
pemain bola dari kedua tim tersebut sulit untuk bernafas karena udara di stadion tersebut
kering. Pertandingan sepakbola ini tidak dipindahkan ke ruangan karena di beijing sendiri
belum mempunya stadion yang ada di dalam ruangan. Dalam pertandingan laga tersebut
mempunyai kendala polusi yang menyebkan jarak pandang yang menyulitkan para pemain.

Asap yang menyelimuti ibu kota Cina tersebut sudah sangat tebal, yang mengakibatkan
ganguana kesehatan, hal ini dilihat juga dari awan Beijing yang warnanya orange.
Pemerintah di Beijing pernah melakukan kebijakan 10 hari tanpa adanya pencemaran dan
mengakibatkan langit Beijing tersebut menjadi abu-abu, sehingga diadakan 10 hari tanpa
adanya pencemaran udara.

Upaya pemerintah Cina dalam pengurangan emisi gas buang di Beijing yaitu
menggunakan program CMD yang hanya berlaku pada tahun 2005-2008. Penduduk
Beijing pada saat melakukan aktivitas di luar ruangan dengan menggunakkan masker dan
pemerintah juga menyarankan untuk mengurangi aktivitas di luar ruangan karena udara di
Beijing sudah sangat berbahaya, tetapi masih banyak yang mengabaikan bahayanya kabut
asap sehingga pemerintah mengerahkan petugas keamanan karena warga Beijing yang
tidak peduli dengan himbauan pemerintah. Masyarakat merasa kecewa karena kurangnya
fasilitas dari pemerintah. Alat yang mengukur polusi udara di Beijing adalah CL J-B(II),
dimana alat ini dapat menghitung partikulat udara.

Di negara Kanada ada seseorang yang menjual oksigen botolan untuk di jual ke negara
China dan oksigen botolon tersebut laku keras di negara tersebut. Mereka mengambil
oksigen dari pegunungan Roxy karena udara di pegunungan tersebut masih bagus dan
segar. Di kalangan masyarakat China harga satu botol oksigen $ 2.0000 tidak
memberatkan, karena udara yang bersih sangat sulit di dapatkan di China. Dampak dari
penggunaan oksigen botolan belum ada tetapi dampak negatif terlihat banyak dari polusi
udara.

Kondisi di Beijing pada musim dingin yang berat, dimana sumber polusi udara berasal dari
pemanasan di rumah – rumah, dengan penduduknya yang sangat padat ( 27000/km2
tahun 1990) yang menggunakan bahan bakar utama adalah arang batubara yang
mempunyai konsentrasi SO2, SPM dan CO yang tinggi (anonim,2015).

DAMPAK PENCEMARAN UDARA BAGI LINGKUNGAN

Dampak Terhadap Tanaman


Tanaman yang tumbuh di daerah dengan tingkat pencemaran udara tinggi dapat terganggu
pertumbuhannya dan rawan penyakit, antara lain klorosis, nekrosis, dan bintik hitam.
Partikulat yang terdeposisi di permukaan tanaman dapat menghambat proses fotosintesis.

Dampak Terhadap Kesehatan


Pencemaran udara dapat berakibat pada terganggunya kesehatan dan pertumbuhan anak-
anak, misalnya anemia. Memang, di masa pertumbuhan sel-sel darah merah terus
diproduksi, namun, karena masuknya timbal ke dalam tubuh akan merusak sel darah
merah, yang jumlahnya makin lama makin berkurang dan akhirnya anak menderita
anemia. Timbal yang masuk ke dalam tubuh juga akan merusak sel-sel darah merah yang
mestinya dikirim ke otak. Akibatnya, terjadilah gangguan pada otak. Hal yang paling
dikhawatirkan adalah anak bisa mengalami gangguan kemampuan berpikir, daya tangkap
lambat, dan tingkat IQ rendah. Dalam hal pertumbuhan fisik, keberadaan timbal ini akan
berdampak pada beberapa gangguan, seperti keterlambatan pertumbuhan dan gangguan
pendengaran pada frekuensi-frekuensi tertentu (Purwatiningsih,2004).

Pencemaran udara dibedakan menjadi pencemar primer dan pencemar sekunder. Pencemar
primer adalah substansi pencemar yang ditimbulkan langsung dari sumber pencemaran
udara. Karbon monoksida adalah sebuah contoh dari pencemar udara primer karena ia
merupakan hasil dari pembakaran. Pencemar sekunder adalah substansi pencemar yang
terbentuk dari reaksi pencemar-pencemar primer di atmosfer. Pembentukan ozon dalam
smog fotokimia adalah sebuah contoh dari pencemaran udara sekunder.

JENIS-JENIS PENCEMAR UDARA

Ada delapan (8) jenis pencemar udara, di antaranya :

1. Karbon Monoksida CO
Asap kendaraan merupakan sumber utama bagi karbon monoksida di berbagai
perkotaan. Data mengungkapkan bahwa 60% pencemaran udara di Jakarta disebabkan
karena benda bergerak atau transportasi umum yang berbahan bakar solar terutama
berasal dari Metromini.

2. Sulfur Oksida (SOx)


Pencemaran oleh sulfur oksida terutama disebabkan oleh dua komponen sulfur bentuk
gas yang tidak berwarna, yaitu sulfur dioksida (SO2) dan Sulfur trioksida (SO3), yang
keduanya disebut sulfur oksida (SOx). Pengaruh utama polutan SOx terhadap manusia
adalah iritasi sistem pernafasan. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa iritasi
tenggorokan terjadi pada kadar SO2 sebesar 5 ppm atau lebih, bahkan pada beberapa
individu yang sensitif iritasi terjadi pada kadar 1-2 ppm.

3. Ozon (O3)
Ozon merupakan salah satu zat pengoksidasi yang sangat kuat setelah fluor, oksigen dan
oksigen fluorida (OF2). Meskipun di alam terdapat dalam jumlah kecil tetapi lapisan
ozon sangat berguna untuk melindungi bumi dari radiasi ultraviolet (UV-B).
Hidrokarbon (HC)

Hidrokarbon di udara akan bereaksi dengan bahan-bahan lain dan akan membentuk
ikatan baru yang disebut plycyclic aromatic hidrocarbon (PAH) yang banyak dijumpai
di daerah industri dan padat lalu lintas. Bila PAH ini masuk dalam paru-paru akan
menimbulkan luka dan merangsang terbentuknya sel-sel kanker.

4. Khlorin (Cl2)
Gas Khlorin ( Cl2) adalah gas berwarna hijau dengan bau sangat menyengat. Berat jenis
gas khlorin 2,47 kali berat udara dan 20 kali berat gas hidrogen khlorida yang toksik.
Gas khlorin sangat terkenal sebagai gas beracun yang digunakan pada perang dunia ke-
1.Selain bau yang menyengat gas khlorin dapat menyebabkan iritasi pada mata saluran
pernafasan.

5. Partikulat Debu (TSP)


Pada umumnya ukuran partikulat debu sekitar 5 mikron merupakan partikulat udara
yang dapat langsung masuk ke dalam paru-paru dan mengendap di alveoli. Keadaan ini
bukan berarti bahwa ukuran partikulat yang lebih besar dari 5 mikron tidak berbahaya,
karena partikulat yang lebih besar dapat mengganggu saluran pernafasan bagian atas
dan menyebabkan iritasi.

6. Timah Hitam (Pb)


Gangguan kesehatan adalah akibat bereaksinya Pb dengan gugusan sulfhidril dari
protein yang menyebabkan pengendapan protein dan menghambat pembuatan
haemoglobin, Gejala keracunan akut didapati bila tertelan dalam jumlah besar yang
dapat menimbulkan sakit perut muntah atau diare akut. Gejala keracunan kronis bisa
menyebabkan hilang nafsu makan, konstipasi lelah sakit kepala, anemia, kelumpuhan
anggota badan, kejang dan gangguan penglihatan.

7. Nitrogen Dioksida (CO2)


NO2 bersifat racun terutama terhadap paru. Kadar NO2 yang lebih tinggi dari 100 ppm
dapat mematikan sebagian besar binatang percobaan dan 90% dari kematian tersebut
disebabkan oleh gejala pembengkakan paru (edema pulmonari). Kadar NO2 sebesar 800
ppm akan mengakibatkan 100% kematian pada binatang-binatang yang diuji dalam
waktu 29 menit atau kurang (tim dosen IAD,2004).
III. KESIMPULAN

1. Polusi udara disebabkan aktivitas hidup manusia seperti asap kendaraan motor,
pemanasan dari rumah menggunakan arang batu bara dan asap pabrik.
2. Dampak polusi udara terhadap manusia dan tanaman sangat mengganggu kesehatan
dan pertumbuhan serta beresiko kematian.
3. Perlu kesadaran masyarakat untuk menjaga lingkungan dengan melakukan gerakan
menanam pohon (go green) dan mengurangi aktivitas menggunakan kendaraan
pribadi.
4. Kebijakan pemerintah yang berpihak terhadap kebutuhan publik seperti;
menyediakan fasilitas layanan kendaraan umum untuk mengurangi penggunaan
kendaraan pribadi dan meningkatkan kualitas bahan bakar yang dipercaya mampu
mengurangi polusi udara dan asap.
5. Pemerintah melakukan pengawasan dan pengendalian terhadap pembangunan
pabrik dan memberikan sanksi (punishmen) kepada pelaku penyebar polusi udara.
DAFTAR PUSTAKA

Anonim(2015), http://nugheanugerah.blogspot.co.id/, akses 22 desember 2015 ,19.45


Purwatiningsih. 2004. Biologi Untuk SMA Kelas X. Surakarta: PT. Pabelan.
Tim Dosen IAD. 2004. Ilmu Alamiah Dasar (IAD). Makassar: UNM.

Anda mungkin juga menyukai