Anda di halaman 1dari 1

Jakarta - Seorang bocah laki-laki berusia 10 tahun meninggal setelah

mengalami keracunan makanan pada 2011 lalu yang disebabkan daging sapi yang


terkontaminasi bakteri. Sejak itu, ia menjalani perawatan secara intensif.

Dikutip dari BBC, bocah bernama Nolan Moittie dan 14 anak lainnya sakit setelah
makan burger daging sapi yang terinfeksi bakteri Escherichia coli (E.coli) pada tahun
2011. Mereka langsung dibawa ke rumah sakit di Lille dan Douai, negara bagian
Perancis. Saat diperiksa, ternyata mereka terkena gejala infeksi usus dan ginjal.

Nolan mengalami kelumpuhan dan harus menjalani beberapa operasi, namun


nyawanya tetap tidak bisa terselamatkan. Pada Sabtu lalu (14/9/2019), ia meninggal
dan menjadi korban yang terinfeksi bakteri E.coli paling buruk.

Baca juga: Warung Makan ala Halte Tanah Abang Tak Higienis, Ini Risiko
yang Mengintai

Sebagian besar jenis bakteri E.coli tidak berbahaya. Biasanya hanya menyebabkan
diare yang relatif singkat. Namun, saat seseorang mengkonsumsi makanan yang
terkontaminasi bakteri ini, bisa berpengaruh pada organ-organ dalam seperti rusaknya
hati dan ginjal.

Diketahui daging sapi beku yang menjadi bahan dasar burger tersebut berasal dari
sebuah perusahaan bernama SEB, di Perancis Utara. Pada tahun 2017, mantan
pemilik SEB Guy Lamorlette telah dipenjara selama dua tahun karena kasus keracunan
tersebut.

Pengacara dari keluarga Moittie, Florence Rault, mengatakan kematian Nolan menjadi
akhir dari penyiksaan panjang yang dijalaninya. Selama ini Nolan hanya bisa makan
melalui selang yang digunakan untuk mengalirkan makanannya.

"Ini adalah akhir dari penderitaannya yang tidak pernah berhenti. Banyak yang harus
ditanggungnya, seperti anggota tubuh cacat, tulang rapuh, menjalani beberapa operasi,
tidak bisa makan, menelan, berbicara, maupun bergerak," ujar Rault.

Anda mungkin juga menyukai