ABSTRACT
Jiwo Hills, Bayat is one of the three place in Jawa that pre-tertiary and paleogene
rocks are exposed, the other two are at Karangsambung, Central Java and Ciletuh, West
Ja-va. These rocks consist of metamorphics, igneous and sedimentary rocks where some of
them able to proposed as geotourism sites. The spesific rocks outcrope and Olso its
specific relation exposed at Bendungan, Sekarbolo, Watuprahu, Bukit Temas and Bukit
Jo-kotuwo. The oldest rocks at the Jiwo Hills is pre-Tettiary Phillyte Lithodem, its consist
phyllites, mica schist, chlorite schist •and marble that unconformably covered by Eocene
Gamping-Wungkal Formation. Phyllite Litodem and Gamping-Wungkal Formation are
cutted by some Late Eocene to Early Oligocene (39.8, 33.2 dan 31,3 Ma) basaltic orogenic
dyke. These thee litologic units (formation) are unconformably covered by Oyo Formation
that concist of calcarenite and marl stratification. The Geotourism sites in the Jiwo Hills
are the ideal places for the object study and researh for students and geologists. At last, we
propose to preserve all the object geotourism at the Jiwo Hills as natural labora tory for
earth sciences.
Keywords: Goelogy, Geotourism, Jiwo Hills
INTISARI
Perbukitan Jiwo, Bayat merupakan satu diantara tiga tempat di Pulau Jawa di mana
batuan berumur pre-tersier dan paleogen tersingkap disamping daerah Luk Ulo,
Karangsambung dan Citetuh, Jawa Barat, selain itu di daerah ini tersingkap tiga jenis
batuan; batuan metamorfik, batuan beku dan batuan sediment yang beberapa dapat
dijadikan situs geowisata. Situs geowisata berupa singkapan-singkapan batuan spesifik
serta yang memperlihatkan hubungan antar formasi batuan dan cirri-ciri masing-masing
batuan terdapat di Dusun Bendungan, Sekarbolo, Watuprahu, Bukit Ternas dan Bukit
Jokotuwo. Batuan tertua yang terdapat di daerah ini adalah Litodem Filit berumur pre-
Tersier terdiri atas filit, sekis mika, sekis klorit dan marner; secara tidak selaras batuan pre-
tersier ditutup oleh Formasi Gamping-Wungkal yang berumur Eosin. Formasi-formasi
batuan tersebut di atas diterobos oleh intrusi basaltic orogenik berumur 39.8, 33.2 dan 31,3
Ma atau Eosin Akhir hingga Oligosin Awal yang disebut Litodem Gabro. Sementara
Formasi Oyo yang disusun oleh perlapisan kalkarenit dan napal berumur Miosen Tengah
secara tidak selaras menutup Litodem FilitJ Formasi Camping-Wungkal dan Ljtodem
Gabro. Situs-situs geowisata di perbukitan Jiwo tersebut merupakan tempat ideal untuk
obyek geowisata sebagai pembelajaran lapangan ilmu kebumian bagi pelajar, mahasiswa,
hingga para pakar ilmu kebumian.Kami mengusuikan Perbukitan Jiwo dijadikan
laboratorium alam untuk ilmu kebumian yang harus dilestarikan.
110
JURNAL TEKNOLOGI TECHNOSCIENTIA ISSN: 1979-8415
No. Agustus 2008
7049'20" LS. Daerah di mana batuan (1974); Soeria Atmadja et al (1991) dan
berumur pre-tersier dan paleogen Sutanto et al (1994), meneliti batuan
tersingkap ini merupakan perbukitan volkanik di Pulau Jawa termasuk
yang lebih dikenal dengan nama diantaranya umur secara radiometrik
perbukitan Jiwo Barat dan Ji- (metode penanggalan isotopik K/Ar)
voı. ı ı beberapa batuan beku di daerah Bayat
dan sekitarnya.
451905
111
JURNAL TEKNOLOGI TECHNOSCIENTIA ISSN: 1979-8415
No. Agustus 2008
Voı. ı ı beberapa tempat di Duşun Padasan
(Jiwo Timur); sedangkan serpentinit
terdapat di Duşun Pagerjurang di
sebelah utara Bukit Jabalkat. Serpentinit
pada singkapan ini merupakan alterasi
Batuan yang membentuk dari gabro yang menerobos flit dan
perbukitan Jiwo Barat dan Timur akhirnya marmer merupakan lensa pada
tersebut dianggap sebagai melange filit terdapat di Bukit Jokotuwo. Pada
tektonik oleh Hamilton (1979) seperti semua batuan dalam litodem Sekis tidak
kelompok batuan pre-tersier di dijurnpai fosil, sehingga umur pastinya
Karangsambung. Formasi Gamping dan tidak diketahui, tetapi karena tertutup
formasi Wungkal yang terdiri dari oleh formasi batuan tersier maka
batugamping foraminifera berumur ditetapkan umurnya Pre- Tersier.
Eosin, batupasir dan batulempung Beberapa ahli menyebut
terletak tidak selaras di atas kelompok satuan ini sebagai Formasi
batuan metamorf, tersingkap di deşa Konang, dengan menggunakan
Bendungan dan disekitar Bukit Jabalkat, penamaan berdasar Sandi
Cakaran (Jiwo Barat) dan Pendul (Jiwo Stratigrafi (1996) satuan ini
Timur). Beberapa dyke basaltik dan stok djsebut sebagai Litodem Filit.
gabroik • menerobos formasi-formasi Batuan utama yang membentuk
tersebut di ataş. perbukitan Jiwo Barat dan Jiwo
Batuan sedimen, turbiditik Timur tersebut dianggap sebagai
volkanik dari formasi Kebo-Butak melange tektonik oleh Hamilton
tersingkap kurang lebih 5 km disebelah (1979), seperti halnya kelompok
Selatan perbukitan Jiwo Timur, tetapi batuan pre-tersier di
hubungan stratigrafinya tidak diketahui Karangsambung. Meskipun
karena tertutup oleh endapan aluvial. demikian anggapan tersebut tidak
Selain mengandung foraminifera semuanya didasari dengan buktj-
plangtonik berumur Oligosin akhir - bukti lapangan yang mendukung,
Miosin awal (N2-N4), juga dijumpai lava oleh karenanya dengan data-data
basaltik berstruktur bantal dan beberapa lapangan yang ada pembentukan
sill basaltik. Lebih ke selatan formasi ini (emplacement) batuan di daerah
ditutup oleh satuansatuan yang lebih ini masih terbuka untuk
muda dan membentuk pegunungan diperdebatkan.
Baturagung yang bisa diikuti sampai Forması' Gamping -
Parangtritis. Formasi Semilir tidak selaras Wungkal terdiri dari konglomerat
diatas formasi Kebo-Butak, terdiri dari polemik, batupasir marsa,
batuan sedimen turbiditik volkanik, batulempung dan batugamping
conglomerat dan tuf lapili, Formasi ini foram-minifera (Assilina dan
mengandung foraminifera kecil berumur Camerina) yang menunjukkan
Miosin awal (N5). umur Eosen Awal (Ta). Di
Secara stratigrafi daerah perbukitan Jiwo Barat, satuan ini
Perbukitan Jiwo, Bayat disusun oleh tersingkap di Bukit Wungkal,
urutan formasi batuan sebagai berikut: deşa Sekarbolo di mana tempat
1) batuan metamorfik berumur pre- tersebut merupakan tipe lokasi
Tersier yang disebut Litodem Sekiş; 2) yang diusulkan oleh Bothe
Formasi Gamping-Wungkal; dan 3) (1929). Selain itü singkapan yang
Formasi Oyo. penting terdapat di puncak Bukit
Litodem Sekis terdiri dari flüt, Jabalkat hingga lereng baratnyaı
sekis, serpentinit dan marmer. Filit puncak Bukit Merak menerus ke
merupakan batuan metamorfik yang puncak Bukit Cakaran hingga
paling utamal di Perbukitan Jiwo Barat lereng baratnya, dan deşa
tersingkap baik di Bukit Sari, Bukit Bendungan. Pada singkapan
Buda, Bukit Merak dan Bukit Kebo, terakhir ini formasi Wungkal
sementara di Jiwo Timur tersingkap di sebagian beşar terubah menjadi
Bukit Konang dan Bukit Semangu. hornfels yang disebabkan oleh
Meskipun tidak luas sekis tersingkap intrusi gabro. Singkapan batas
baik di lereng barat Bukit Merak dan di dengan batuan pre-tersier tidak
112
JURNAL TEKNOLOGI TECHNOSCIENTIA ISSN: 1979-8415
No. Agustus 2008
dijumpai, tetapi bisa dipastikan
bahwa Formasi Wungkal ini
terletak secara nonconformity
terhadap satuan batuan di
bawahnya. Sedangkan di
Perbukitan Jiwo Timur Formasi
Gamping - Wungkal terdiri dari
batugamping foraminifera
(Camerjna dan Discocyclina)
berumur Eosen Akhir (Tb),
batupasir dan batulempungı
terletak nonconformity di atas
litodem fiiit, tersingkap di sekitar
Bukit Pendul dan Watuprahuı dan
di Deşa Gamping di sebelah
selatan Bukit Pendul.
Litodem ini terdiri atas beberapa
113
JURNAL TEKNOLOGI TECHNOSCIENTIA ISSN: 1979-8415
1 No. Agustus 2008
114
1 No. Agustus 2008
31.3 48
Umur (Ma)
33.2 73.60
50.85 48.83
Si02 1.48 50.90 0.97 1.55
Ti02 14.68 1.58 16.01 13.81
A1203 10.94 14.85 8.67 1.04
Fe203 0.18 11.20 0.13 0.04
MnO 6.02 0.18 8.25 0.38 1
Mgo 9.53 5.10 10.80 3.27
CaO 2.78 3.16 4.89
7.58
Na20 0.55 3.60 0.30 0.23 50
K20 0.10 0.73 0.05 0.07
P205 2.97 0.19 3.03 0.78
100.08 3.28 100.20 99.66
LOI
Total 99.19
115
JURNAL TEKNOLOGI TECHNOSCIENTIA ISSN: 1979-8415
Vol. 1 No. Agustus 2008
116
JURNAL TEKNOLOGI TECHNOSCIENTIA ISSN: 1979-8415
Vol. 1 No. 1 Agustus 2008
117
JURNAL TEKNOLOGI TECHNOSCIENTIA ISSN: 1979-8415
Vol. 1 No. 1 Agustus 2008
(Sutanto, 1993) dan batuan ini singkapan (segar) pada batas kedua
bertekstur diabasik. Perlu diingat batuan tersebut akan didapatkan
bahwa klasifikasi secara mineralogi batuan filit yang telah terubah
tidak selalu mudah untuk menjadi hornfels sehingga foliasinga
membedakan gabro dengan diorit hilang/tidak jelas. Hornfels di IQkasi
(karena penyusun utamanya ini tidak sebaik pada di situs
plagioklas dan piroksen), hanya Bendungan. Hal ini bisa dimengerti,
biasanya (tidak selalu) gabro akan karena batuan bertekstur kasar
berwarna tebjh gelap karena (dimensi lebih besar) memerlukan
kandungan mafik mineral lebih waktu untuk mendingin jauh lebih
banyak. lama dibanding intrusi basalt yang
tebalnya tidak lebih dari 2 meter
(foto 2). Dyke-dyke basalt pada
singkapan ini mempunyai pola
penyebaran sejajar dengan arah
memanjang Bukit Sari yaitu reiatif
Barat - Timur di mana arah tersebut
merupakan jurusnya, sedang
pengukuran pada batas
menunjukkan kemiringanya vertikal.
Foto 2 Batas antara dyke basalt Basalt pada umumnya
dengan filit ditandai dengan efek memperlihatkan pelapukan
bakar (baking effect) dj dusun menguiit bawang (onion skin), di
Brumbung. mana perkembangan pelapukan
sangat dikontrol oleh pola kekar
Situs ini terletak di jalan pada basalt tersebut. Sedang filit
kampung di sebelah barat Bukit Sari, memperlihatkan struktur foliasi
menuju kali Kebo. Singkapan di jalan dengan arah kemiringan umum ke
sepanjang ± 25 meter ini terdiri dari arat baratdaya, walaupun ada
filit yang diterobos o!eh beberapa beberapa yang membentuk lipatan
intrusi/dyke basalt. Secara umum kecil (microfold).
singkapan dalam keadaan lapuk. Batuan tertua pada singkapan ini
Meskipun begitu basalt segar adalah filit/sekis yang aslinya berupa batuan
terdapat pada bagian tengah (inti) pelitik yang termetamorfosis regionnal
pelapukan mengulit bawang (onion dynamo-termal sehingga membentuk foliasi
skin), sedang pelapukannya yang bagus. Secara teoritis batuan metamorf
memberikan warna coklat jenis ini terbentuk paling tidak pada
kemerahan. Filit memperlihatkan kedalaman 6000 hingga 7000 meter dibawah
foliasi dan dibeberapa tempet permukaan bumi. Sekis ini berumur Pra-
terdapat urat kwarsa yang Tersier, sedang basalt di singkapan ini
memotong atau sejajar foliasi. Tanah berumur 39 juta tahun (Eosin Akhir).
peiapukannya berwarna coktat Situs ini berupa sebuah bukit yang
tetapi tidak semerahtua pelapukan dikenal dengan Bukit Wungkal, terlerak di
basalt. Zona kontak antara kedua dusun Sekarboio, di mana gunung ini
batuan tersebut lebih resisten dikelilingi oleh endapan aluvial. Batuan yang
disbanding basalt dan filit, meskipun tersingkap adalah batupasir kwarsa dan
sudah lapuk tetapi terlihat lebih batulanau (umumnya lapuk) yang ditutupi
keras disbanding sekitarnya. oleh batugamping foraminifera. Batuannya
Kedua jenis batuan (filit dan berlapis dengan kemiringan ke arah barat.
basalt) yang di singkapan kelihatan Bukit Wungkal ini adalah lokasi tipe Formasi
berulang-ulang ternyata kontaknya Wungkal yang diusulkan oleh Bothe (1929).
berupa intrusi. Bila diamati pada Singkapan ini dikelililngi oleh endapan aluvial,
118
JURNAL TEKNOLOGI TECHNOSCIENTIA ISSN: 1979-8415
Vol. 1 No. 1 Agustus 2008
119
JURNAL TEKNOLOGI TECHNOSCIENTIA ISSN: 1979-8415
Vol. 1 No. 1 Agustus 2008
120
JURNAL TEKNOLOGI TECHNOSCIENTIA ISSN: 1979-8415
Vol. 1 No. 1 Agustus 2008
121
JURNAL TEKNOLOGI TECHNOSCIENTIA ISSN: 1979-8415
Vol. 1 No. 1 Agustus 2008
122
1979-8415
ISSN
Jurnal Teknologi
TBCWNOSCHJUNEW
vol. 1 No.l Agustus 2008
1979-8415