Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

KEPERAWATAN KOMUNITAS I

KONSEP KOMUNITAS

OLEH :

KELOMPOK 01 KELAS 5D

ANGGOTA KELOMPOK

MUZAINI (1130017154)

ALBAINUR AZIZAN (1130017124)

MUHAMMAD FAJRUL FALAH (1130017149)

FASILITATOR
RUSDIANINGSEH, M.Kep.,Ns.Sp.Kep.Kom

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SURABAYA
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat,hidayah serta kesempatan kepada kelompok kami sehingga kelompok kami
dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya.

Tidak lupa pula kami menyampaikan banyak-banyak terimakasih kepada


Dosen, yang telah membimbing serta mengajarkan kami,sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya.

Demikian pula dengan makalah ini tentu masih banyak kekurangan,maka dari
pada itu,kami sangat mengharapkan kritik dan saran dari pembaca demi
penyempurnaan makalah ini.

Akhir kata kami sampaikan,semoga makalah ini dapat berguna dan membantu
proses pembelajaran bagi para siswa,terutama bagi kami sebagai penyusun.

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar............................................................................................i
Daftar Isi.......................................................................................................ii
BAB I Pendahuluan.....................................................................................1
1.1 Latar Belakang.........................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah....................................................................................3
1.3 Tujuan......................................................................................................3
1.3.1 Tujuan Umum.................................................................................3
1.3.2 Tujuan Khusus................................................................................3
BAB II Tinjauan Teori................................................................................4
2.1 Definisi Kesehatan...................................................................................4
2.2 Definisi Komunitas..................................................................................4
2.3 Definisi Keperawatan Komunitas............................................................5
2.4 Tahap-tahap Perawatan Kelompok Khusus.............................................11
2.5 Tahapan pencegahan................................................................................12
BAB III Penutup..........................................................................................14
3.1 Kesimpulan..............................................................................................14
3.2 Saran .......................................................................................................14
DaftarPustaka..............................................................................................15

ii
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Perawatan kesehatan merupakan suatu lapangan khusus di bidang kesehatan,
di mana keterampilan hubungan antar manusia serta keterampilan organisasi
diterapkan dalam hubungan yang seerasi dengan keterampilan anggota profesi
kesehatan lain dan tenaga sosial, demi memelihara kesehatan masyarakat. Oleh
karena itu, perawatan kesehatan masyarakat ditujukan kepada individu, keluarga,
dan kelompok. melalui upaya peningkatan kesehatan, pemeliharaan kesehatan,
penyuluhan kesehatan, koordinasi, dan pelayanan keperawatan berkelanjutan
sebagai suatu pendekatan yang komprehensif. Selain itu, masyarakat/komunitas
juga dipandang sebagai target pelayanan kesehatan yang bertujuan untuk
mencapai kesehatan komunitas, sebagai suatu upaya peningkatan kesehatan dan
menggunakan kerja sama sebagai suatu mekanisme dalam mempermudah
pencapaian tujuan yang berarti masyarakat/komunitas dilibatkan secara aktif
untuk mencapai tujuan tersebut.
Dalam pelaksanaannya, keperawatan kesehatan masyarakat (nursing process
community) diupayakan dekat dengan masyarakat, sehingga strategi pelayanan
kesehatan yang akan diberikan. Artinya, upaya pelayanan atau asuhan yang
diberikan tersebut merupakan upaya yang esensial atau sangat dibutuhkan oleh
masyarakat/komunitas, dan secara universal upaya tersebut mudah dijangkau.
Dengan demikian, di dalam keperawatan komunitas penggunaan teknologi tepat
guna sangat ditekankan. Wujud aplikasi kegiatan nyatanya adalah seorang perawat
komunitas mampu melakukan rangsangan atau memotivasi masyarakat di wilayah
binaannya dengan memilih alat edukatif sederhana yang tersedia di wilayah
tersebut.

1
Peran serta komunitas tersebut diartikan sebagai suatu proses dimana individu,
keluarga, dan komunitas bertangguang jawab atas kesehatannya sendiri dengan
berperan sebagai pelaku kegiatan upaya peningkatan kesehatannya berdasarkan
asas kebersamaan dan kemandirian. Bantuan diberikan oleh perawat komunitas
karena ketidakmampuan, ketidaktahuan, dan ketidakmauan masyarakat dalam
mengenal masalah kesehatan serta dengan menggunakan potensi lingkungan
berusaha memandirikan masyarakat, sehingga pengembangan wilayah setempat
(locality development) merupakan bentuk pengorganisasian yang paling tepat
digunakan. Di dalam praktik keperawatan komunitas, pendekatan ilmiah yang
digunakan adalah proses keperawatan komunitas yang terdiri atas empat tahap,
yaitu pengkajian (assessment), perencanaan (planning), pelaksanaan
(implementation), dan evaluasi (evaluating). Intervensi keperawatan yang
dilakukan haruslah yang dapat dilakukan oleh perawat, baik secara mandiri
maupun berkolaborasi dengan tim kesehatan yang lain melalui lintas program dan
lintas sektoral.
Namun, pada kenyataannya belum semua tenaga keperawatan komunitas
mampu memberikan pelayanan sesuai dengan konsep. Hal ini dapat disebabkan
oleh pemahaman perawat komunitas yang belum sama megenai konsep dasar
keperawatan komunitas dan peranannya dalam keperawatan komunitas.

1.2 Rumusan Masalah

2
1. Bagaimana cara mengidentifikasi pengertian dari komunitas?
2. Bagaimana cara mengidentifikasi pengertian dari keperawatan komunitas?
3. Bagaimana cara mengidentifikasi tujuan keperawatan komunitas?
4. Bagaimana cara mengidentifikasi sasaran keperawatan komunitas?
5. Bagaimana cara mengidentifikasi strategi intervensi keperawatan komunitas?
6. Bagaimana tahapan pencegahan ( tujuan dan strategi serta pelayanan
kesehatan utama ) keperawatan komunitas?
1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum
1. Mampu mennjelaskan tentang keperawatan komunitas
1.3.2 Tujuan Khusus
1. Mampu menjelaskan pengertian dari komunitas
2. Mampu menjelaskan pengertian dari keperawatan komunitas
3. Mampu menjelaskan tujuan keperawatan komunitas
4. Mampu menjelaskan sasaran keperawatan komunitas
5. Mampu menjelaskan strategi intervensi keperawatan komunitas
6. Mampu menjelaskan tahapan pencegahan ( tujuan dan strategi serta
pelayanan kesehatan utama ) keperawatan komunitas

BAB 2
TINJAUAN TEORI
2.1 Definisi Kesehatan
3
Sehat didefinasikan sebagai kemampuan melaksanakan peran dan fungsi
dengan mefektif (parson). Kesehatan adalah proses yang berlangsung mengarah
kepadqa kreatifitas, konstruktif dan produktif (Peplau).

Menurut HL Bloom ada4 faktor yang mempengaruhi kesehatan:

a. Keturunan
b. Perilaku
c. Pelayanan kesehatan
d. Lingkungan

Sehat merupakan tujuan dqalam pemberian pelayanan keperawatan, dimana


kondisi sehat-sakit berada dalam suatu rentang dari kondisi sehat optimal sampai
dengan status kesehatan yang terendah yaitu kematian dan kondisi normal berada
di tengah.

2.2 Definisi Komunitas


Para ahli mendefisikan komunitas dari berbagai sudut pandang, yaitu sebagai
berikut : (Mubarak & Chayatin,2013).
1. Komunitas berarti sekelompok individu yang tinggal pada wilayah tertentu,
memiliki nilai-nilai keyakinan dan minat yang relatif sama serta berinteraksi
satu sama lain untuk mencapai tujuan.
2. WHO (World Health Organization) tahun 1974 mendefinisikan komunitas
sebagai sesuatu kelompok sosial yang ditentukan oleh batas-batas wilayah,
nilai-nilai keyakinan dan minat yang sama serta ada rasa yang saling mengenal
dan interaksi antara anggota masyarakat yang satu dan yang lainnya.
3. Spradley (1985), komuitas sebagai kumpulan orang yang saling bertukar
pengalaman penting dalam hidupnya.
4. Koentjaraningrat (1990), komunitas sebagai suatu kesatuan hidup manusia
yang menempati suatu wilayah nyata dan berinteraksi menurut suatu sistem
adat istiadat, serta terikat oleh rasa identitas suatu komunitas.
5. Sounders (1991), komunitas sebagai tempat atau kumpulan orang-orang atau
sistem sosial.
2.3 Definisi Keperawatan Komunitas

4
WHO (1974), keperawatan komunitas mencakup perawatan kesehatan
keluarga (Nurse Healthy Family) juga kesehatan dan kesejahteraan masyarakat
luas, membantu masyarakat mengidentifikasi masalah kesehatannya sendiri, serta
memecahkan masalah kesehatan tersebut sesuai dengan kemampuan yang ada
pada mereka sebelum mereka meminta bantuan kepada orang lain.
Ruth B. Rimen (1981), keperawatan komunitas adalah kasatuan yang unik dari
praktik keperawatan dan kesehatan masyarakat yang ditujukan pada
pengembangan serta peningkatakan kemampuan kesehatan, baik diri sendiri
sebagai perorangan maupun secara kolektif sebagai keluarga, kelompok khusus,
atau masyarakat. Pelayanan tersebut mencakup spektrum pelayanan kesehatan
untuk masyarakat.
Departemen Kesehatan RI (1986), keperawatan kesehatan masyarakat adalah
suatu upaya pelayanan keperawatan yang merupakan bagian integral dari
pelayanan kesehatan yang dilaksanakan oleh perawat dengan mengikut sertakan
tim kesehatan lainnya dan masyarakat untuk memperoleh tingkat kesehatan
individu, keluarga, dan masyarakat yang lebih tinngi.
Pradley (1985), Logan dan Dawkin (1987), keperawatan komunitas adalah
pelayanan keperawatan profesional yang ditujukan kepada masyarakat dengan
penekanan pada kelompok risiko tinggi, dalam upaya pencapaian derajat
kesehatan yang optimal melalui pencegahan penyakit dan peningkatan kesehatan,
dengan menjamin keterjangkauan pelayanan kesehatan yang dibutuhkan, juga
melibatkan klien sebagai mitra perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pelayanan
keperawatan.
Winslow (1920), seorang ahli kesehatan masyarakat, membuat batasan yang
sampai saat ini masih relevan, yaitu kesehatan masyarakat adalah ilmu dan seni
mencegah penyakit, memperpanjang hidup, serta meningkatkan efisiensi hidup
melalui usaha-usaha pengorganisasian untuk hal-hal berikut ini.

1. Kelompok-kelompok masyarakat yang terkoodinir

5
2. Perbaikan kesehatan lingkungan
3. Mencegah dan memberantas penyakit menular
4. Memberikan pendidikan kesehatan kepada masyarakat / perseorangan
5. Dilaksanakan dengan mengoordinasikan tenaga kesehatan dalam satu
wadah pelayanan kesehatan dalam masyarakat yang mampu
menunjukkan swadaya masyarakat untuk peningkatan derajat
kesehatan masyarakat secara optimal
Menurut Ferry Efendi dan Makhfudli (2009) Berbagai definisi mengenai
keperawatan kesehatan komunitas telah dikeluarkan oleh organisasi-organisasi
profesional. Pada tahun 2004, American Nurses Asociation (ANA)
mendefinisikan keperawatan kesehatan komunitas sebagai tindakan untuk
meningkatkan dan mempertahankan kesehatan dari populasi dengan
mengintegrasikan keterampilan dan pengetahuan yang sesuai dengan keperawatan
dan kesehatan masyarakat. Praktik tersebut dilakukan secara komprehesif, umum
(tidak terbatas pada kelompok tertentu), berkelanjutan dan tidak terbatas pada
keperawatan yang bersifat episodik. Definisi keperawatan kesehatan komunitas,
Menurut American Public Health Association (2004), yaitu sintesis dari ilmu
kesehatan masyarakat dan teori keperawatan profesional yang bertujuan
meningkatkan derajat kesehatan pada seluruh kesehatan komunitas.
Definisi klasik dari C.E. Winslow tentang kesehatan komunitas adalah Ilmu
dan seni dalam mencegah penyakit, memperpanjang kehidupan dan promosi
kesehatan serta pengorganisasi komunitas yang efisien guna menunjang sanitasi
lingkungan, kontrol infeksi penyakit menular, pendidikan individu dalam
kebersihan perorangan (personal hygine) pengorganisaian pelayanan medis dan
keperawatan untuk diagnosis dini dan pencegahan penyakit. Pengembangan
jaminana sosial agar setiap oerang dapat hidup sesuai dengan standart guna
menjaga kesehatannya.
Kunci keberhasilan dalam tugas perawat komunitas adalah “pengorganisasian
dukungan masyarakat”, seperti penggerakan pada kantor-kantor pemerintahan,

6
yang antara lain adalah departemen kesehatan dengan program pelayanan
kesehatan masyarakatnya. Kesehatan masyarakat merupakan realisasi dari
dukungan pemerintah maupun swasta termasuk dalam pendanaannya.
Struktur kesehatan komunitas terdiri dari 2 yaitu pelayanan kesehatan untuk
melindungi masyarakat dari bencana/bahaya seperti: polusi air, pencemaran
makanan dan ketidakamanan perumahan dan yang kedua adalah pelayanan
kesehatan individu seperti imunisasi, perawatan bayi, keluarga berencana, dan
juga perawatan pada individu dengan pengakit seks menular. (sumijatun dkk,
2006)
3 Tujuan Keperawatan Komunitas
Tujuan Keperawatan Komunitas adalah untuk pencegahan dan peningkatan
kesehatan masyarakat melalui upaya-upaya sebagai berikut:
1. Pelayanan keperawatan secara langsung terhadap individu, keluarga, dan
kelompok dalam konteks komunitas
2. Perhatian langsung terhadap kesehatan seluruh masyarakat dengan
mempertimbangkan permasalahan atau isu kesehatan masyarakat yang dapat
mempengaruhi keluarga, individu, dan kelompok.
Selanjutnya secara spesifik diharapkan individu, keluarga, kelompok, dan
masyarakat mempunyai kemampuan untuk:
a. Mengidentifikasi masalah kesehatan yang dialami
b. Menetapkan masalah kesehatan dan memprioritaskan masalah tersebut
c. Merumuskan serta memecahkan masalah kesehatan
d. Menanggulangi masalah kesehatan yang mereka hadapi
e. Mengevaluasi sejauh mana pemecahan masalah yang mereka hadapi, yang
akhirnya dapat meningkatkan kemampuan dalam memelihara kesehatan secara
mandiri
4 Sasaran Keperawatan Komunitas
Sasaran Kesehatan Komunitas adalah seluruh masyarakat, termasuk individu,
keluarga, dan kelompok; baik yang sehat maupun yang sakit, khususnya mereka

7
yang beresiko tinggi mengalami masalah kesehatan dalam masyarakat, yaitu
sebagai berikut.

1. Individu
Individu adalah anggota keluarga sebagai kesatuan utuh dari aspek biologi,
psikologi, sosial, dan spiritual. Apabila individu tersebut mempunyai masalah
kesehatan karena ketidakmampuan merawat dirinya sendiri oleh karena
sesuatu hal dan sebab, maka akan dapat mempengaruhi anggota keluarga
lainnya dan keluarga yang ada dilingkungan disekitar tempat tinggal mereka.
Disini peran perawat komunitas adalah membantu individu agar dapat
memenuhi kebutuhan karena adanya kelemahan fisik dan mental yang dialami,
keterbatasan pengetahuan, serta kurangnya kemauan menuju kemandirian.
2. Keluarga
Keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala
keluarga, anggota keluarga lainnya yang berkumpuldan tinggal dalam satu
rumah tangga karena pertalian darah dan ikatan perkawinan atau adopsi.
Antara keluarga satu dan yang lainnya saling tergantung dan berinteraksi.
Apabila salah satu atau beberapa anggota keluarga mempunyai masalah
kesehatan, maka akan berpengaruh terhadap anggota yang lainnya dan
keluarga yang ada di sekitarnya. Dari permasalahan tersebut di atas, maka
keluarga merupakan fokus pelayanan kesehatan yang strategis, sebab:
a. Keluarga sebagai lembaga yang perlu diperhitungkan
b. Keluarga mempunyai peran utama dalam pemeliharaan kesehatan seluruh
anggota keluarga
c. Masalah kesehatan dalam keluarga saling berkaitan
d. Keluarga sebagai tempat pengambilan keputusan (decision making) dalam
perawatan kesehatan
e. Keluarga merupakan perantara yang efektif dalam berbagai usaha usaha
kesehatan masyarakat

8
3. Kelompok khusus
Kelompok khusus adalah sekumpulan individu yang mempunyai kesamaan
jenis kelamin, usia, permasalahan (problem). Kegiatan yang terorgannisasi
sangat rawan terhadap masalah kesehatan. Kelompok khusus yang ada di
masyarakat dan di institusi dapat di klasifikasikan berdasarkan permasalahan
serta kebutuhan yang mereka hadapi, diantaranya sebagai berikut.
a. Kelompok dengan kebutuhan kesehatan khusus sebagai akibat
perkembangan dan pertumbuhan (growth and development)
b. Kelompok dengan kesehatan khusus yang memerlukan pengawasan dan
bimbingan serta asuhan keperawatan
c. Kelompok yang mempunyai risiko tinggi terserang penyakit
5 Strategi Intervensi Keperawatan Komunitas
1. Proses kelompok (group process)
Seorang dapat mengenal dan mencegah penyakit, tentunya setelah belajar
dari pengalaman sebelumnya, selain dari faktor pendidikan atau pengetahuan
individu, media massa, televisi, penyuluhan yang dilakukan oleh petugas
kesehatan, dan sebagainya. Begitu juga dengan masalah kesehatan lingkungan
sekitar masyarakat, tentunya gambaran penyakit yang paling sering mereka
temukan sebelumnya sangat memengaruhi upaya penanganan atau pencegahan
penyakit yang mereka lakukan. Jika masyarakat sadar bahwa penanganan yang
bersifat individual tidak akan mampu mencegah, apalagi memberantas
penyakit tertentu, maka mereka telah melakukan pendekatan pemecahan
masalah kesehatan menggunakan proses kelompok.
2. Pendidikan kesehatan (health promotion)
Pendidikan kesehatan adalah proses perubahan perilaku yang dinamis,
dimana perubahan tersebut bukan sekedar proses transfer materi atau teori dari
seseorang ke orang lain dan bukan pula seperangkat prosedur.
Tujuan dari pendidikan kesehatan menurut Undang-Undang Kesehatan No. 23
Tahun 1992 maupun WHO yaitu “meningkatkan kemampuan masyarakat

9
untuk memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan; baik fisik, mental, dan
sosialnya; sehingga produktif secara ekonomi maupun secara sosial.
Pendidikan kesehatan di semua program kesehatan seperangkat prosedur.
Tujuan dari pendidikan kesehatan menurut Undang-Undang Kesehatan No. 23
Tahun 1992 maupun WHO yaitu “meningkatkan kemampuan masyarakat
untuk memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan; baik fisik, mental, dan
sosialnya; sehingga produktif secara ekonomi maupun secara sosial.
Pendidikan kesehatan di semua program kesehatan baik pemberantasan
penyakit menular, sanitasi lingkungan, gizi masyarakat, pelayanan kesehatan
maupun program kesehatan lainnya.
3. Kerja Sama (Partnership)
Berbagai persoalan kesehatan yang terjadi dalam lingkungan masyarakat jika
tidak ditangani dengan baik akan menjadi ancaman bagi lingkungan
masyarakat luas. Oleh karena itu, kerja sama sangat dibutuhkan dalam upaya
mencapai tujuan asuhan keperawatan komunitas, melalui upaya ini berbagai
persoalan di dalam lingkungan masyarakat akan dapat diatasi dengan lebih
cepat.

2.4 Tahap-tahap Perawatan Kelompok Khusus

1. Tahap persiapan
a. Mengidentifikasi jumlah kelompok khusus yang ada dimasyarakat dan
jumlah panti atau pusat-pusat rehhabilitas yang ada disuatu wilayah
binaan.
b. Mengadakan pendekatan sebagai penjajagan awal pembinaan kelompok
khusus terhadap institusi yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan
terhadap kelompok khusus dan kelompok yang ada di masyarakat
c. Identifikasi masalah kelompok khusus di masyarakat dan dipanti/institusi,
melalui pengumpulan data
10
d. Menganalisa data kelompok khusus di masyarakat dan di institusi
e. Merumuskan masalah dan prioritas masalah kesehatan dan keperawatan
kelompok khusus di masyarakat dan di institusi
f. Mulai dari tahap mengidentifikasi masalah, Analisa data, perumusan
masalah dan prioritas masalah kesehatan/keperawatan kelompok khusus
melibatkan kader kesehatan dan petugas panti
2. Tahap Perencanaan
Menyusun perencanaan penanggungan masalah kesehatan/keperawatan
bersama petugas panti (bagi yang di institusi) dan kader kesehatan (yang di
masyarakat). Yang menyangkut:
a. Jadwal kegiatan (tujuan, sasaran, jenis pelayanan, biaya, kriteria hasil)
b. Jadwal kunjungan
c. Tenaga pelaksana pengorganisasian kegiatan
3. Tahap Pelaksana
Pelaksanaan didasarkan atas rencana kerja yang telah disepakati bersama,
yang disesuaikan dengan kebutuhan yang ada. Pelaksanaan kegiatan dapat
berupa:
a. Pendidikan dan pelatihan kader dan petugas panti
b. Pelayanan kesehatan dan keperawatan
c. Penyuluhan kesehatan
d. Imunisasi
e. Penemuan kasus dini
f. Rujukan bila dianggap perlu
g. Pencatatan dan pelaporan kegiatan
4. Penilaian
Penilaian atas keberhasilan kegiatan didasarkan atas kriteria yang telah
disusun. Penilaian dapat dilakukan selama kegiatan berlangsung dan setela
kegiatan dilakukan secara keseluruhan. Apakah itu penilaian terhadap program
jangka pendek, jangka menegah maupun jangka Panjang.

2.5 Tahapan pencegahan


Kegiatan pencegahan penyakit melindungi dari penyakit dan efeknya.
Leavell dan Clark (1958) mengidentifikasi 3 level pencegahan yang umumnya
digunakan di praktik keperawatan: Pencegahan Primer, Pencegahan Sekunder,
dan Pencegahan Tertier.
1. Pencegahan Primer berkaitan dengan kegiatan yang diarahkan pada
pencegahan sebuah masalah. Sebelum masalah tersebut terjadi
dengan mengubah kerentanan atau mengurangi paparan pada

11
individu yang rentan. Pencegahan primer terdiri dari 2 elemen:
promosi kesehatan umum dan perlindungan spesifik. Upaya-upaya
promosi kesehatan meningkatkan factor ketahanan dan
perlindungan serta mempunya target populasi yang pada dasarnya
baik. Contohnya termasuk promosi gizi yang baik, penyediaan
tempat tinggal yang baik, dan mengalakan olahraga teratur. Upaya
perlindungan khusus mengurangi atau menghilangkan berbagai
factor resiko mencakup langkah-langkah seperti imunisasi dan
pemurnian air (Keller et al, 2004a; McEwen dan Pullis, 2009).
2. Pencegahan skunder mengacu kepada deteksi dini dan intervensi
segera selama periode awal pathogenesis. Pencegahan skunder
dilakukan setelah masalah terjadi namun tanda dan gejala belum
muncul serta populasi yang memiliki factor resiko menjadi target
(Keller et al, 2004a). Mammography, screening tekanan darah,
scoliosis screening, dan Papanicolaou smears adalah beberapa
contoh pencegahan skunder.
3. Pencegahan tersier menargetkan populasi yang telah mengalami
penyakit atau cedera dan berfokus pada pembatasan kecacatan
serta rehabilitas. Tujuan pencegahan tersier adalah untuk mencegah
masalah kesehatan menjadi semakin buruk, untuk mengurangi efek
dari penyakit, cedera, dan mengembalikan fungsi individu ke level
optimal (Keller et al, 2004a; McEwen dan Pullis, 2009). Misalnya
mengajarkan cara perawatan suntikan insulin, menejemen penyakit
untuk papsien dengan diabetes, merujuk pasien dengan cedera
tulang belakang untuk terapi okupasi dan fisik dan memimpin
kelompok konseling untuk orang tua yang berduka.

Sebagian besar praktek perawatan kesehatan komunitas atau public


diharapkan untuk mencegah perkembangan penyakit sedini
mungkin atau segera setelah gejala terlihat dengan menuggunakan
tingkat pencegahan yang tepat. Sebagai contoh, ketika menerapkan
“level pencegahan” kepada klien dengan HIV/AIDS, seorang
perawat mungkin menjalan intervensi-intervensi sebagai berikut:

4. mengajarkan siswa tentang praktik pantang seksual atau “seks


aman” dengan menggunakan metode barrier (pencegahan primer)
5. mendorong klien yang dieketahui terpapar atau yang berada dalam
kelompok yang bersiko tinggi untuk melakukan tes dan konseling;
merujuk klien dengan hasil test HIV positif sebagai upaya tindak
lanjut (pencegahan skunder)

12
6. memberikan Pendidikan tentang menejemen infeksi HIV, advokasi,
menejemen kasus, dan intevensi lainnya bagi klien yang positif
HIV (pencegahan tersier) (McEwen dan Pullis, 2009).

BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Keperawatan komunitas adalah kasatuan yang unik dari praktik keperawatan
dan kesehatan masyarakat yang ditujukan pada pengembangan serta
peningkatakan kemampuan kesehatan, baik diri sendiri sebagai perorangan
maupun secara kolektif sebagai keluarga, kelompok khusus, atau masyarakat.
Pelayanan tersebut mencakup spektrum pelayanan kesehatan untuk masyarakat.

13
Keperawatan kesehatan masyarakat adalah suatu upaya pelayanan
keperawatan yang merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan yang
dilaksanakan oleh perawat dengan mengikut sertakan tim kesehatan lainnya dan
masyarakat untuk memperoleh tingkat kesehatan individu, keluarga, dan
masyarakat yang lebih tinngi.
3.2 Saran
Diharapkan bagi pembaca setelah membaca makalah ini khususnya perawat
dapat memahami dan mengerti serta dapat mengaplikasikan keperawatan
komunitas serta mampu berfikir kritis dalam melaksanakan proses keperawatan
komunitas.

DAFTAR PUSTAKA

Mubarak, Wahit Iqbal & Chayatin, Nurul, 2013, “Ilmu Keperawatan Komunitas
Pengantar dan Teori”, Jakarta : Salemba Medika.

Potter & Perry, 2005, “Buku Ajar Fundamental Keperawatan volume 1”,
Jakarta : EGC.

Sumijatun et all, 2005, “Konsep Dasar Keperawatan Komunitas”, Jakarta : EGC.

14
Sahar Junaiti, DKK, 2019, “Keperawatan Kesehatan Kounitas dan Keluarga”,
Indonesia Pertama: Elsevier Singapore Pte Ltd.

Dermawan Deden, 2012, “Buku Ajar Keperawatan Komunitas”, Sleman,


Yogyakarta: Gosyen Publishing.

15

Anda mungkin juga menyukai