Anda di halaman 1dari 2

Latar Belakang Masalah

Setelah jepang menyerah kepada sekutu pada tanggal 15 Agustus 1945, hali ini
menyebabkan Vacuum of Power (kekosongan kekuasaan) di Hindia-Belanda. kekosongan
kekuasaan tersebut tidak disia-siakan oleh bengsa Indonesia untuk segera memproklamasikan
kemerdekaan Indonesia dibacakan pada tanggal 17 agustus 1945 di Jalan Pegangsaan Timur
No.56, hal ini merupakan bukti bahwa Indonesia telah menjadi bangsa yang merdeka dan
terbebas dari penjajahan. Namun pada kenyataannya kemerdekaan Indonesia tidak mutlak
dapat dirasakan oleh seluruh rakyat di Indonesia. Rakyat Indonesia dihadapkan oleh masalah
yang cukup besar yaitu mempertahankan kemerdekaan Indonesia dari ancaman bangsa asing
khususnya Belanda yang ingin menguasai kembali Indonesia.

Belanda bersiap-siap kembali ke bekas jajahannya sebagai penguasa. Kekalahan


Jepang oleh sekutu, dijadikan kesempatan oleh Belanda untuk menguasai kembali Indonesia.
Sekutu datang ke Indonesia dengan memboncengi orang-orang NICA. Pada saat pasukan
Sekutu sedang melucuti senjata tentara- tentara Jepang di Indonesia, Belanda mengambil
kesempatan untuk menyusupkan tentara-tentaranya ke daerah-daerah yang dianggap sangat
penting. Situasi keamanan dengan cepat merosot dan menjadi sangat buruk. Sejak saat itu
NICA mempersenjatai kembali tentara KNIL yang telah dilepaskan dari tawanan Jepang dan
mengadakan provokasi-provokasi bersenjata dan agresi militer di berbagai daerah, Salah
satunya adalah di Ambarawa. Pertempuran Ambarawa atau dikenal dengan istilah Palagan
merupakan sebuah peristiwa perlawanan rakyat terhadap sekutu yang terjadi di Ambarawa,
sebelah selatan Semarang, Jawa Tengah. Peristiwa tersebut dimulai pada tanggal 20 Oktober
1945, tantara sekutu di bawah pimpinan Brigadir Bethell mendarat di Semarang dengan
maksud mengurus tawanan perang dan tentara Jepang yang berada di Jawa Tengah.

Latar Belakang dari peristiwa ini dimulai dari Insiden yang terjadi di Magelang.
Sesudah mendaratnya Brigade Arteleri dari Diivisi India ke-23 di Semarang pada tanggal 20
Oktober 1945, pemerintah memperkenankan pasukan tersebut untuk mengurus tawanan
perang yang berada di penjara Ambarawa dan Magelang. Kedatangan sekutu ini awalnya
disambut baik akan tetapi kedatangan sekutu ini ternyata diboncengi oleh tentara NICA yang
kemudian mempersenjatai para tawanan perang di penjara Ambarawa dan Semarang. Hal ini
menimbulkan amarah dari pihak Indonesia. Insiden bersenjatapun timbul dikota Magelang
hingga terjadi Pertempuran.
Pertempuran di Ambarawa, merupakan pertempuran yang cukup penting, sebab pertempuran
Ambarawa merupakan salah satu dari rangkaian peristiwa mempertahankan kemerdekaan
Indonesia pada masa revolusi. Sebab, bagi Indonesia revolusi ini bertujuan untuk melengkapi
dan menyempurnakan proses penyatuan dan kebangkitan nasional yang telah dimulai empat
dasawarsa sebelumnya. Namun di sisi lain pihak, bagi Belanda merupakan keberlanjutan dari
masa lampau untuk melakukan penjajahan yang menurut mereka sudah dilakukan salama 350
tahun lamanya. Demikian pentingnya arti pertempuran Ambarawa bagi bangsa Indonesia
dalam rangka mempertahankan kemerdekaan Indonesia.

Daftar Pustaka
Utami, S. R. (2018). Revolusi Kemerdekaan Indonesia 1945-1949. Pontianak: Derwati Press.
Wismulyani, E. (2018). Revolusi Kemerdekaan Indonesia. Klaten: Cempaka Putih.

Anda mungkin juga menyukai