Anda di halaman 1dari 6

PERENCANAAN DAN INTERVENSI KEPERAWATAN

TUJUAN UTAMA ASUHAN KEPERAWATAN ..................


  adalah Memelihara agar Kebutuhan Gizi memadai
1. Meningkatkan Nafsu Makan ( Anoreksia )
Intervensi Keperawatan adalah
a. Menghilangkan atau mengurangi kondisi/gejala penyakit yg menyebabkan :
- Menjaga kebersihan/kesehatan kulit
- memberi analgetik untuk nyeri
- memberi antipiretik untuk demam
- menganjurkan istirahat u/ mengurangi kelelahan
b. Memberikan makanan yg disenangi, sedikit demi sedikit tetapi sering dg memperhatikan
kalori tanpa kontradiksi
c. Menata ruang pasien senyaman mungkin; menata ruang : bebas bau obat dan bau lain
yang mengganggu nafsu makan
d. Menurunkan stress psikologi;
- kurang pemahaman tentang terapi dan prosedur operasi,
- rasa takut pada pasien Diskusikan masalah pasien... Dapat
menurunkan stress pasien
A. Pasien Vegetarian
4 Jenis Vegetarian :
1. Vegetarian hanya mengkonsumsi makanan dari tumbuhan
2. Lacto vegetarian : mengkonsumsi makanan dari tumbuhan ditambah telur ( tanpa susu )
3.Lacto-ovo-vegetarian : Mengkonsumsi makanan dari tumbuhan, telur dan susu.
4. Frutarian : hanya mengkonsumsi buah-an, kacang-an, minyak zaitun dan madu
Makanan apa ... Yang harus kita siapkan bagi vegetarian
??????????????
Alternatif makanan bagi vegetarian
a. Buah-buahan dan sayuran ( satu jeruk dan minimal satu sayuran berdaun hijau gelap )
B. Buah-buahan, roti dan sereal ( untuk 4 porsi atau lebih )
c. Susu dan bahan susu ( minimal 2 cangkir )
d. Makanan yg hanya mengandung Protein saja ( keju, kacang polong, kacang kedele
( tahu/tempe) dan telur 3 @ 4 butir per minggu
e. Makanan yg bermineral dan vitamin A serta Vitamin B12
f. Dapatkan Vitamin D dari sinar Matahari atau susu yg tidak terradiasi
g. Jaga kebutuhan kalori ( tambah minyak dan kacang ) ........
.... Untuk vegetarian :
 Gantu susu hewan dengan susu kedelai, sayuran hijau dan buah-buahan,
 untuk memenuhi kebutuhan asam amino setiap kali makan Minimal makan :
- Buah-buahan atau kacang-kacangan,
- Buncis kering atau kedelai rebus ( tahu ),
- Gandum
B. Pasien Buta
Biasakan pasien belajar makan sendiri
Untuk pasien buta sementara ( akibat operasi ), perawat perlu menyuapi pasien,
memperkenalkan ruang atau tempat makan dan jg lupa mengingatkan bahwa makanan
yang diberikan berupa makanan panas.
C. Pasien yang tidak dapat Mengunyah
Penyebab :
- akibat kecelakaan, tumor, operasi maupun fraktur pada rahang perlu suatu
modifikasi.
Tindakan Perawat :
Kemungkinan pasien merasa rendah diri / malu ;
- Menjaga privasy pasien dan harga diri pasien : apakah pasien mau disuapi oleh
siapa ???
Perawat atau keluarga
D. Mempersiapkan pasien makan
Yang Perlu diingat ;
• Beri kesempatan kekamar kecil sebelum makan
• Minta pasien membasuh tangan, berkumur atau gosok gigi dan menyeka muka.
• Atur pasien pada posisi senyaman mungkin :
- duduk dikursi, dipinggir tempat tidur @ bersandar ditempat tidur
• Letakan meja pada posisi yang cocok dan rapikan benda2 yang diperlukan.
• Bawa makanan segera setelah pasien merasa sudah siap, untuk menghindarai rasa
lelah.
• Hindari melakukan test obat yg tidak enak sebelum/sesudah makan
• Buang bau-bau yg tidak sedap
• Tutupi hal-hal yg tidak enak dipandang mata sewaktu makan, mis. Luka / darah.
• Ganti baju pasien bila perlu.
• Bila perlu luangkan waktu untuk bersama selama mungkin
• Jelaskan makanan2 tertentu dan kegunaannya
• Pertimbangkan kebiasaan dan budaya pasien
• Susun hidangan dengan menarik
• Bantu memasang sarbet @ handuk supaya tidak terkena tumpahan makanan
• Temani pasien ketika makan
E. Cara Menyuapi Pasien
Langkah kerja :
- Cuci Tangan
- Usahakan agar pasien merasa nyaman
- Pasang sarbet atau handuk untuk menghindari makanan jatuh ke pakaian pasien
- Letakan hidangan senyaman mungkin
- Jangan terburu-buru
- Duduk dengan santai supaya terasa rileks
- Gunakan alat-alat yang perlu, Spt : garpu/sendok
- Beri tahu pasien jika makanan panas/dingin, anjurkan untuk mencicipi terlebih
dahulu
- Hati-hati terhadap cairan panas
- Suapi sedikit demi sedikit dan kaji pasien, jangan samapai tersedak
- Setelah makan atur posisi sehingga merasa nyaman
E. Memotivasi Pasien Mengkonsumsi Cairan
LISTENING
THANK YOU
Gol. Obat Narkotika
adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik sintetis maupun
semisintetis, yg dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, kehilangan
rasa, rangsangan semangat , halusinasi,  mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri,
dapat menimbulkan ketergantungan.
Peredaran produk jadi obat narkotika dikemas dalam wadah kemasan yg diberi bulatan
berwarna hitam mengelilingi palang merah dengan dasar putih.
• Obat Narkotika bersifat adiksi & penggunaannya diawasi dengan sangat ketat,
sehingga obat golongan narkotika hanya dapat diperoleh di Apotek  dengan
menggunakan  resep dokter yang asli (bukan coppy resep). Bebeerapa contoh dari
obat narkotik diantaranya: Morfin, Heroin, Coca, Codein, Methadone, Cannabis/
marijuana/ganja.
• Dalam bidang kedokteran, obat-obat narkotika biasa digunakan sebagai
anestesi/obat bius dan analgetika/obat penghilang rasa sakit.
Faktor Yang Memengaruhi Kerja Obat   
• Perbedaan Genetik
Susunan genetik memepengaruhi biotransformasi obat. Pola metabolik dalam keluarga
seringkali sama à Alergi
• Variabel Fisiologi
 Jenis Kelamin
 Umur
 Status gizià protein dan enzim
• Kondisi Lingkungan
 Stres dan emosi àhormonal
 Suhu
 Kondisi Ruangan,dll
• Faktor Psikologis à persepsi
• Diet 
See U,,,,,

 PERAN PERAWAT DALAM PELAKSANAAN DIET PASIEN


 Peran perawat Merupakan tingkah laku yang diharapkan oleh orang lain terhadap
seseorang sesuai kedudukan dalam sistem,

dimana

dapat dipengaruhi oleh keadaan sosial baik dari profesi maupun diluar profesi
keperawatan yang bersifat konstan
Peran perawat menurut konsirsium ilmu kesehatan tahun 1989 terdiri dari :
 A. Peran Perawat sebagai pemberi asuhan keperawatan
Peran ini dapat dilakukan perawat dengan memperhatikan keadaan kebutuhan dasar
manusia yang dibutuhkan melalui pemberian pelayanan keperawatan dengan menggunakan
proses keperawatan sehingga dapat ditentukan diagnosis keperawatan agar bisa
direncanakan dan dilaksanakan tindakan yang tepat sesuai dengan tingkat kebutuhan dasar
manusia, kemudian dapat dievaluasi tingkat perkembangannya.
 B. Peran Perawat sebagai advokat klien
Peran ini dilakukan oleh perawat dalam membantu klien dan keluarga dalam
menginterprestasikan berbagai informasi dari pemberi pelayanan atau informasi lain
khususnya dalam pengambilan persetujuan atas tindakan keperawatan yang diberikan
kepada pasien, juga dapat berperan mempertahankan dan melindungi hak-hak pasien yang
meliputi :
 hak atas pelayanan sebaik-baiknya,
 hak atas informasi tentang penyakitnya,
 hak atas privasi,
 hak untuk menentukan nasibnya sendiri dan
 hak untuk menerima ganti rugi akibat kelalaian.
 C. Peran Perawat sebagai Edukator
Peran ini dilakukan dengan membantu klien dalam :
- meningkatkan tingkat pengetahuan kesehatan,
- gejala penyakit bahkan tindakan yang diberikan,
- sehingga terjadi perubahan perilaku dari klien setelah dilakukan pendidikan
kesehatan.
 D. Peran Perawat sebagai koordinator
Peran ini dilaksanakan dengan :
- mengarahkan,
- - merencanakan serta
- -mengorganisasi pelayanan kesehatan dari tim kesehatan
sehingga
pemberian pelayanan kesehatan dapat terarah serta sesuai dengan kebutuhan klien.
 E. Peran Perawat sebagai kolaborator
Peran ini dilakukan karena perawat bekerja melalui tim kesehatan yang terdiri dari :
- dokter,
- fisioterapis,
- ahli gizi dan lain-lain
dengan berupaya mengidentifikasi pelayanan keperawatan yang diperlukan termasuk
diskusi atau tukar pendapat dalam penentuan bentuk pelayanan selanjutnya.
 f. Peran Perawat sebagai Konsultan
Peran ini sebagai tempat konsultasi terhadap masalah atau tindakan keperawatan yang
tepat untuk diberikan.
Peran ini dilakukan atas permintaan klien terhadap informasi tentang tujuan pelayanan
keperawatan yang diberikan.
 G. Peran Perawat sebagai Pembaharuan
Peran ini dilakukan dengan ;
- mengadakan perencanaan,
- kerja sama,
- perubahan yang sistematis dan terarah sesuai dengan metode pemberian
pelayanan keperawatan.
 Selain peran perawat berdasarkan konsirsium ilmu kesehatan, terdapat pembagian
peran perawat menurut hasil lokakarya keperawatan tahun 1983, yang membagi
empat peran perawat
:
 1. Peran Perawat sebagai Pelaksana Pelayanan Keperawatan
Peran ini dikenal dengan peran perawat dalam memberikan asuhan keperawatan secara
langsung atau tidak langsung kepada klien sebagai individu, keluarga, dan masyarakat,
dengan metoda pendekatan pemecahan masalah yang disebut proses keperawatan.
 2. Peran Perawat sebagai Pendidik dalam Keperawatan
Sebagai pendidik, perawat berperan dalam mendidik individu, keluarga, kelompok, dan
masyarakat serta tenaga kesehatan yang berada di bawah tanggung jawabnya.
Peran ini berupa penyuluhan kepada klien, maupun bentuk desiminasi ilmu kepada peserta
didik keperawatan.
 3. Peran Perawat sebagai Pengelola pelayanan Keperawatan
Dalam hal ini perawat mempunyai peran dan tanggung jawab dalam mengelola pelayanan
maupun pendidikan keperawatan sesuai dengan manajemen keperawatan dalam kerangka
paradigma keperawatan.
Sebagai pengelola, perawat melakukan pemantauan dan menjamin kualitas asuhan atau
pelayanan keperawatan serta mengorganisasikan dan mengendalikan sistem pelayanan
keperawatan.
Secara umum, pengetahuan perawat tentang fungsi, posisi, lingkup kewenangan, dan
tanggung jawab sebagai pelaksana belum maksimal.
 4. Peran Perawat sebagai Peneliti dan Pengembang pelayanan Keperawatan
Sebagai peneliti dan pengembangan di bidang keperawatan, perawat diharapkan mampu;
- mengidentifikasi masalah penelitian,
- menerapkan prinsip dan metode penelitian, serta
- memanfaatkan hasil penelitian untuk meningkatkan mutu asuhan atau pelayanan dan
pendidikan keperawatan.
Penelitian di dalam bidang keperawatan berperan dalam mengurangi kesenjangan
penguasaan teknologi di bidang kesehatan, karena temuan penelitian lebih memungkinkan
terjadinya transformasi ilmu pengetahuan dan teknologi,
 Fungsi Perawat Meliputi
A. Fungsi Independen
Dalam fungsi ini, tindakan perawat tidak memerlukan perintah dokter. Tindakan perawat
bersifat mandiri, berdasarkan pada ilmu keperawatan. Oleh karena itu, perawat
bertanggung jawab terhadap akibat yang timbul dari tindakan yang diambil.
Contoh tindakan perawat dalam menjalankan fungsi independen adalah:
1. Pengkajian seluruh sejarah kesehatan pasien/keluarganya dan menguji secara fisik untuk
menentukan status kesehatan.
2. Mengidentifikasi tindakan keperawatan yang mungkin dilakukan untuk memelihara atau
memperbaiki kesehatan.
3. Membantu pasien dalam melakukan kegiatan sehari-hari.
4. Mendorong untuk berperilaku secara wajar.
B. Fungsi Dependen
Perawat membantu dokter memberikan pelayanan pengobatan dan tindakan khusus yang
menjadi wewenang dokter dan seharusnya dilakukan dokter, seperti pemasangan infus,
pemberian obat, dan melakukan suntikan. Oleh karena itu, setiap kegagalan tindakan medis
menjadi tanggung jawab dokter. Setiap tindakan perawat yang berdasarkan perintah dokter,
dengan menghormati hak pasien tidak termasuk dalam tanggung jawab perawat.
C. Fungsi Interdependen
Tindakan perawat berdasar pada kerja sama dengan tim perawatan atau tim kesehatan.
Fungsi ini tampak ketika perawat bersama tenaga kesehatan lainnya berkolaborasi
mengupayakan kesembuhan pasien. Mereka biasanya tergabung dalam sebuah tim yang
dipimpin oleh seorang dokter. Sebagai sesama tenaga kesehatan, masing-masing tenaga
kesehatan mempunyai kewajiban untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada pasien
sesuai dengan bidang ilmunya.
Dalam kolaborasi ini, pasien menjadi fokus upaya pelayanan kesehatan.
Contohnya,
untuk menangani ibu hamil yang menderita diabetes, perawat bersama tenaga gizi
berkolaborasi membuat rencana untuk menentukan kebutuhan makanan yang diperlukan
bagi ibu dan perkembangan janin.
- Ahli gizi memberikan kontribusi dalam perencanaan makanan dan
- perawat mengajarkan pasien memilih makan sehari-hari.
Dalam fungsi ini, perawat bertanggung jawab secara bersama-sama dengan tenaga
kesehatan lain terhadap kegagalan pelayanan kesehatan terutama untuk bidang
keperawatannya.
LISTENING THANK’S

Anda mungkin juga menyukai