PENDAHULUAN
Diharapkan dari penulisan makalah mengenai sistem bahan bakar ini dapat memberi
manfaat sebagai berikut.
1.4 TUJUAN PENULISAN
BAB 2
PEMBAHASAN
EFI adalah sebuah sistem penyemprotan bahan bakar yang dalam kerjanya dikontrol secara
elektronik agar didapatkan nilai campuran udara dan bahan bakar selalu sesuai dengan
kebutuhan motor bakar, maka proses pembakaran yang terjadi diruang bakar akan terjadi
secara sempurna sehingga didapatkan daya motor yang optimal serta didapatkan gas buang
yang ramah lingkungan. Proses pemberian bahan bakar dari ECU (Electronic Control Unit)
ke injector yang didasarkan pada signal-signal dari sensor-sensor antara lain sensor air flow
meter, manifold absolute pressure, sensor putaran mesin, water temperature sensor, throttle
position sensor dll. EFI (Electronic Fuel Injection) dipakai oleh merk Toyota, sedangkan
merk lain mempunyai nama yang berbeda, yakni ; PGMFI/ Honda (Programed Fuel
Injection), EPI/ Suzuki (Electronic Petrol Injection), EGI/ Mazda (Electronic Gasoline
Injection), Jetronik (Bosch), Multec/ General Motor (Multi Technology) dan lain-lain akan
tetapi prinsip dari semua sistem tersebut adalah sama.
b. Sytem EFI
Sedangkan pada system EFI suplay bahan bakar saat mesin dalam kondisi dingin akan
ditentukan atau diatur oleh ECU (Electronic Control Unit) yang didasarkan pada informasi
dari kondisi suhu kerja mesin dan besarnya tekanan udara pada intake manifold. Dari
informasi atau data-data tersebut ECU akan memerintahkan injector untuk menyemprotkan
bahan bakar lebih banyak.
b. System EFI
Sedangkan pada system EFI suplay bahan bakar saat mesin diakselerasi akan diatur oleh
ECU berdasar informasi dari besarnya/banyaknya aliran udara yang mengalir ke intake
manifold yang terukur oleh air flow meter. Kemudian dari data tersebut ECU akan
memerintahkan injector menambah bahan bakar yang diinjeksikan.
a.
Umum
b. Basic Injection Control
Referensi :Perbandingan bahan bakar – udara teoritis adalah perbandingan bahan bakar dan
udara dengan oksigen yang cukup agar bahan bakar dapat terbakar secara lengkap. Pada
octan murni perbandingan ini adalah 15:1 ( 15 bagian udara dengan 1 bagian bahan
bakar )
c. Correction Control Control
Referensi :Mesin tidak dapat bekerja dengan baik hanya dengan basic injection volume,
karena mesin bekerja pada berbagai kondisi, oleh karena itu diperlukan peralatan
tambahan( sensor - sensor ) koreksi untuk mengatur perbandingan udara dan bahan bakar
pada berbagai kondisi kerja mesin.
2. SISTEM BAHAN BAKAR ( FUEL DELIVERY SYSTEM )
Bahan bakar dihisap oleh pompa ke saringan kemudian di kirim ke injector dan colt start
injector.Tekanan di fuel line di control pressure regulator dan kelebihan bahan bakar di
kembalikan ke tangki.Bahan bakar di injeksikan ke intake manifold sesuai injection signal
dan colt start injector menginjeksikan bahan bakar ke intake chamber langsung saat cuaca
dingin sehingga mesin bisa hidup.Komponen utama dari fuel delivery system adalah :
1. Fuel pump
2. Fuel filter
3. Fuel pressure regulator
4. Pulsation dumper
5. Injector
1. Fuel Pump
Pada semua tipe mesin dengan injeksi, penempatan pompa bensin selalu ada di dalam tangki
bensin. Tipe yang digunakan adalah elektrik dengan motor listrik. Pompa terdiri atas motor,
pompa itu sendiri, check valve, relief valve dan filter yang diletakkan di saluran masuk
pompa.
Pompa bensin yang biasa digunakan adalah type in tank dan type in line. Type in tank artinya
bahwa pompa bahan bakar berada di dalam tangki bahan bakar dengan posisi terendam bahan
bakar. Sedangkan type in line artinya bahwa pompa bahan bakar berada diluar tangki bahan
bakar.
2. Fuel Filter
Fuel Filter berfungsi menyaring kotoran–kotoran dan partikel asing lainnya dari bensin
supaya tidak masuk ke injektor. Fuel filterdipasangkan pada saluran tekanan tinggi dari fuel
pump. Fuel filter ada yang diletakkan di luar tangki bensin, ada juga yang diletakkan di
dalam tangki bensin.
Gambar :Fuel Filter
Fuel Pressure Regulator berfungsi untuk mengatur tekanan bahan bakar agar tetap konstan
Agar jumlah bahan bakar yang diinjeksikan selalu tetap walaupun tekanan pada intake
manifold berubah – ubah.
Gambar :Fuel Pressure Regulator
4. Pulsation Damper
Pulsation damper terpasang pada delivery pipe berfungsi menyerap variasi tekanan bensin
yang diakibatkan perubahan kevakuman intake manifold dan penginjeksian bensin oleh
injector untuk membantu mempertahankan tekanan bensin pada 2,1–2,6 kg/cm2 di dalam
pipa pembagi (delivery pipe)
Gambar :Pulsation Damper
5. Injector
Injektor adalah nosel electromagnet yang bekerjanya dikontrol oleh ECU untuk
menginjeksikan bensinke intake manifold. Injektor dipasangkan di ujung intake
manifold dekat intake port(lubangpemasukan) dan dijamin oleh delivery pipe.
Gambar : Injector
3. SISTEM PENGONTROL ELEKTRONIK (ELECTRONIC CONTROL SYSTEM)
Sistem control elektronik ( electronic control system ) ,termasuk sensor dan computer untuk
menentukan ketepatan jumlah penginjeksian bahan bakar sesuai signal yang diterima dari
sensor.Sensor ini untuk mengukur jumlah bahan bakar yang di hisap, beban
mesin,temperature air pendingin,temperature udara, saat akselerasi. Komputer mengukur
jumlah yang tepat dan ideal agar menghasilkan tenaga yang maksimal.
Electronic Control Unit merupakan komponen system bahan bakar yang akan menerima
sinyal listrik dari sensor kemudian diolah untuk kemudian dijadikan garis perintah kepada
actuator. ECU mendapat suplay tegangan listrik dari baterai, yang selanjutnya tegangan
listrik tersebut akan dialirkan ke sensor dan actuator yang besar kecilnya teganngan
disesuaikan dengan kapasitas sensor ataupun actuator.
Bagian-bagian ECU :
Micro Processor – mengatur jalannya perintah dan mengambil keputusan data yang telah
diolah berdasarkan informasi dari data yang tersimpan pada memory.
Input/ – memberikan informasi berupa sinyal listrik ke memory untuk diproses oleh micro
processor.
Akuisi Data – data data yang telah diproses oleh micro processor dibedakan kemudian
diinformasikan ke output
Output – Sinyal listrik yang dihasilkan oleh akuisi data kemudian diberikan ke actuator-
aktuator
Sensor CKP digunakan sebagai sensor utama untuk mendeteksi putaran mesin, output signal
dari CKP sensor dikirim ke ECU untuk menentukan besar basic injection volume.
Selain digunakan untuk mendeteksi putaran mesin, sensor CKP juga digunakan sebagai sensor
utama sistem pengapian. Output signal dari sensor CKP digunakan ECU untuk
menentukan ignition timing.
Bila kadar oksigen pada gas buang tinggi, ECU akan menyimpulkan bahwa campuran terlalu
kurus (lebih banyak udaranya)
Bila kadar oksigen pada gas buang rendah, ECU akan menyimpulkan bahwa campuran terlalu
gemuk (lebih banyak bensinnya ).
Pada system EFI tempat penyemprotan bahan bakar terbagi atas injeksi langsung dan tak
langsung. Injeksi langsung artinya bahwa baha bakar diinjeksikan oleh injector langsung ke
dalam ruang bakar, injeksi lagsung (direct injection) digunakan pada mobil Mitsubhisi.
Sedangkan injeksi tak langsung (indirect injection) artinya bahwa bahan bakar yang
diinjeksikan tidak langsung keruang bakar akan tetapi bahan bakar diinjeksikan melalui
intake manifold.
b. Model Grouping
Yang dimaksud ritme penyemprotan model grouping adalah bahwa bahan bakar diinjeksikan
kedalam ruang bakar secara terus menerus sesuai dengan group silinder atau dengan kata lain
penyemprotan bahan bakar dengan meperhitungkan kondisi langkah kerja mesin dan
penyemprotan itu terjadi serentak pada semua silinder tiap 2 putaran Poros engkol (720o).
c. Model Squential
Yang dimaksud ritme penyemprotan model squential adalah bahwa bahan bakar diinjeksikan
kedalam ruang bakar secara terus menerus sesuai dengan FO (Firing Order) atau dengan kata
lain penyemprotan bahan bakar meperhitungkan kondisi kerja mesin, dan penyemprotan itu
terjadi serentak pada semua silinder tiap 2 putaran Poros engkol (720o).
Campuran bahan bakar dan udara yang berada di intake manifold akan menunggu terbukanya
katup masuk, sehingga kejadian tersebut akan menyebabkan pengendapan disepanjang intake
manifold hal ini yang menjadi satu kerugian pada system injeksi single point.
b. Model Multi Point Injection (MPI)
Titik penyemprotan bahan bakar berada pada tiap saluran masuk ke dalam silinder sehingga
efisiensi pemasukan bahan bakar tiap silinder lebih baik.
a. Injeksi Mekanis
Pada system injeksi bahan bakar mekanis, bahan bakar yang diinjeksikan terjadi secara
mekanis artinya bahwa gerakan throttle valve akan mengatur banyaknya udara yang
dibutuhkan oleh mesin dan menggerakan tuas ungkit dan tuas ungkit mendorong tuas
pengukur bahan bakar untuk menentukan jumlah bahan bakar yang akan diinjeksikan.
c. Injeksi Elektronis
Injeksi bahan bakar elektronik merupakan system penyuplaian kebutuhan bahan bakar yang
sedikit banyaknya dan waktu penyuplaiannya diatur secara electronic oleh engine ECU.
Engine ECU akan mengolah data-data yang diinformasikan dari sensor-sensor, informasi
tersebut akan dijadikan pertimbangan untuk menentukan waktu dan jumlah bahan bakar yang
harus diinjeksikan.
Koneksi kelistrikan-mesin/batteray
Ignition system
Injectors
Konektor/kabel/relay ECM
ECM
2. Mesin susah hidup
Cek Komponen :
Koneksi kelistrikan-mesin/batteray
Ignition system
Injectors
Konektor/kabel/relay ECM
ECM
3. Mesin hidup lalu mati
Cek Komponen :
Kebocoran- air intake/vacuum sistem
Konektor/kabel/relay ECM
ECM
4. Mesin dingin –susah idle
Cek Komponen :
Kebocoran- air intake/vacuum sistem
IAC – Idle Air control valve
Tekanan bensin/regulator tekanan bensin
Kebocoran/kerusakan/tersumbat- saluran bensin
ECT/engine coolant temperatur sensor
Injectors
MAP/manifold absolute sensor
Konektor/kabel/relay ECM
ECM
5. Putaran mesin tersendat-sendat
Cek Komponen :
Kebocoran- air intake/vacuum sistem
Injektor
Konektor/kabel/relay ECM
6. Putaran idle terlalu rendah
Cek Komponen :
IAC/idle air kontrol valve
ECM
7. Putaran idle terlalu tinggi
Cek Komponen :
IAC/idle air kontrol valve
Injektor
8. Acceleration terlambat
Cek Komponen :
Bocor/tersumbat – air intake/vacuum sistem
Injektor
Konektor/kabel/relay ECM
9. Backfiring (pengapian balik)
Cek Komponen :
Ignition sistem
CO level
Injektor
Konektor/kabel/relay ECM
Injektor
ECM
12. CO level terlalu tinggi
Cek Komponen :
O2S/Oksigen sensor - HO2S/ Heated oksigen sensor
Injektor
ECM
13. Konsumsi bahan bakar terlalu berlebih
Cek Komponen :
Tekanan bensin/regulator tekanan bensin
Injektor
Setelah dilakukan perbaikan pada gangguan, kode diagnosis yang tersimpan didalam memory
ECU EFI harus dihapus.
Dengan
menggunakan DS
21 atau DS II
Dengan melepas
terminal baterai selama minimal 15 detik.
4. FAIL – SAFE FUNCTION
Fail safe function adalah sebuah fungsi bila terdapat ketidak normalan pada signal dari sensor
– sensor yang terdapat pada tabel dibawah, dan jika mesin tidak bekerja secara normal, maka
pengontrol mendeteksi ketidak normalan, yang akan menghasilkan signal terus menerus,
sistim Fail Safe Function memungkinkan engine kontrol tetap bekerja dengan menggunakan
nilai standar yang tersimpan didalam EFI ECU.
Bila sistem sensor yang terdapat pada tabel diatas terjadi ketidak normalan, pengontrolan
akan segera kembali pada kondisi normal setelah adanya perbaikan, dengan demikian Fail
Safe Function tidak lagi bekerja. Ketidak normalan yang terjadi akan disimpan didalam EFI
ECU sebagai suatu kode ketidak normalan.Seandainya CPU yang terdapat didalam ECU
menemukan adanya ketidak normalan, fungsi ini memungkinkan terjadinya penghentian
putaran mesin dengan pemutusan injeksi bahan bakar menurut data yang tersimpan didalam
ECU. Ketika Back – Up Function bekerja, tidak ada kode diagnosis yang ditunjukkan dan
lampu pemeriksaan tetap menyala.
BAB 3
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Makalah ini dapat disimpulkan bahwa sistem bahan bakar EFI pada mesin bensin
merupakan komponen yang sangat sensitif yang terdiri dari berbagai macam komponen
elektronik, karena komponen tersebut di kontrol oleh ECU sehingga mesin mendapat suplai
campuran bahan bakar dengan udara yang lebih presisi dan lebih irit bahan bakar sehingga
mesin dapat pembakaran yang sempurna dan emisi gas buangnya menjadi rendah.
3.2 SARAN
Dengan makalah ini penulis menyarankan pembaca, ketika terjadi masalah padasistem
bahan bakar EFI seharusnya dapat mengetahui bagian-bagian dari sistem bahan bakarEFI
tersebut, yang dapat berguna dalam perawatan agar sistem bahan bakar EFI mobil dapat
mempuyai usia yang lebih lama.
DAFTAR PUSTAKA
TAM Toyota Astra Motor Manual
Training Center PT. Astra Daihatsu Motor
Modul DIKLAT System Bahan Bakar Injeksi VEDC Malang
Posting Komentar
Mengenai Saya
dio harendapriesta
Lihat profil lengkapku
Arsip Blog
▼ 2015 (10)
o ▼ April (10)
Cara Gampang Membersihkan Injektor Mobil
Cara Memperbaiki Aki Kering
Menganalisa Sendiri Hasil Test Emisi Gas Buang
nozzel
sistem bahan bakar motor diesel
perawatan dan perbaikan EPS
makalah sistem efi
sistem suspensi
sistem rem
sistem kemudi