Tugas Kelompok 9
Tugas Kelompok 9
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 9
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Tuhan yang Maha Esa Allah SWT, berkat rahmat dan
karunia Nya kami dapat menyelesaikan tugas makalah keperawatan Kritis ini yang
Kami menyadari bahwa teknik penyusunan dan materi yang kami sajikan masih
kurang sempurna.Untuk itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang mendukung
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................................................i
DAFTAR ISI........................................................................................................ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang …....................................................................................1
B. Tujuan……...............................................................................................2
C. Ruang Lingkup.........................................................................................2
BAB II
TINJAUAN KASUS
A. Identitas Klien…..………………………………………………………..3
B. Primary Survey………………………………...………………………...3
C. Secondary Survey ……………………………………………………….4
D. Analisa Data.…………………………………………..............................6
E. Diagnosa Keperawatan………………………………………………….7
F. Perencanaan Keperawatan……………………………………………...7
G. Pelaksanaan dan Evaluasi Keperawatan………………………………8
BAB III
PEMBAHASAN
A. Pengkajian Keperawatan……………………………………………..10
B. Diagnosa Keperawatan……………………………………………......10
C. Perencanaan Keperawatan………………………………………….11
D. Pelaksanaan Keperawatan…………………………………………..11
E. Evaluasi Keperawatan……………………………………………….11
ii
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan…………………………………………………………..13
B. Saran…………………………………………………………………13
DaftarPustaka
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Saat ini Congestive Heart Failure (CHF) atau yang biasa disebut gagal
berkisar antara 5-10% pertahun pada gagal jantung ringan yang akan meningkat
menjadi 30-40% pada gagal jantung berat. Selain itu, gagal jantung merupakan
tubuh (Ebbersole, Hess, 1998). Risiko CHF akan meningkat pada orang lanjut
usia(lansia) karena penurunan fungsi ventrikel akibat penuaan. CHF ini dapat
penyakit katub jantung, kardiomiopati, dan lain-lain. CHF juga dapat menjadi
1
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
kongestif
jantung kongestif
janutng kongestif
jantung kongestif
kongestif
C. Ruang Lingkup
Adapun ruang lingkup dalam penulisan makalah ini adalah tentang asuhan
keperawatan pada klien dengan gagal jantung kongestif di ruang IGD RSUD
Dabo Singkep.
2
BAB II
TINJAUAN KASUS
Pada bab ini, penulis akan menyajikan asuhan keperawatan yang dilakukan pada Ny.S
dengan Gagal Jantung Congestif. Pengkajian dilakukan pada saat klien datang ke ruang
A. Identitas Klien
Kilen bernama Ny.S, umur 64 tahun, nomer rekam medik 832201, klien tinggal di
Pasien datang ke IGD dengan keluhan sesak 3 hari SMRS, sesak pada saat
terkontrol dan DM. Riwayat stroke tidak ada, nyeri ulu hati, posisi nyaman 2-3
bantal. Obat yang pernah dimakan adalah clopidogrel, simvastatin dan aspilet.
B. Primary Survey
Airway :Tidak ada sumbatan jalan nafas, tidak ada trauma cervikal atau fraktur
wajah.
Breathing :Frekuensi nafas 30x/menit, irama teratur, gerakan dada simetris, suara
nafas vesikuler, tidak ada tanda jejas, hasil thorax foto kesan pembesaran pada
jantung (cardiomegali).
3
Tindakan keperawatan yang telah dilakukan adalah memberikan posisi fowler,
Circulation :Teraba nadi 109x/menit, teratur, denyutan kuat, tidak ada ketegangan
pada vena cordis, tekanan darah 110/60 mmHg, suhu 36,1 C, ektremitas hangat,
ada edema pada ekstremitas bawah, capirally refill kanan 3 detik dan kiri 2 detik,
Disability :Jam 20.57 WIB, GCS 15 (E4 V5 M6), pada ekstremitas tidak terjadi
fraktur, kondisi kulit tidak ada lesi, turgor elastis. Data lainnya mata klien sebelah
C. Secondary Survey
memegangi dada sebelah kiri, posisi klien duduk dengan 2-3 bantal. Klien
mengatakan sesak 3 hari SMRS saat aktivitas dan nyeri pada dadanya.
diabetes melitus.
c) Pemeriksaan fisik :
tingkat kesadaran compos mentis, GCS 15, pupil isokor, hasil tanda tanda
4
d) Kepala/leher : tidak ada lesi, tidak ada fraktur, tidak ada distensi vena
cordis
1. Laboratorium darah
2. EKG
3. Foto Thorax
Therapy :
1. Spironolacton 1x50 mg
2. Furosemide 3x20 mg
5
3. Bisoprolol 1x5mg
D. Analisa Data
DO :
3. Hasil TTV
6
6. Capirally refill kanan 3 detik,
kiri 2 detik
berkeringat
9. Hasil laboratorium :
E. Diagnosa Keperawatan
F. Perencanaan Keperawatan
7
G. Pelaksanaan dan Evaluasi Keperawatan
Suhu 36,1 C
Hasil : darah diambil sebanyak 3 cc, hasil laboratorium Hemoglobin 13,9 g/dl,
1) Bisoprolol 1x5mg
8
2) Furosemide 2x20mg
9
BAB III
PEMBAHASAN
Pada bab ini akan membahas tentang “Asuhan Keperawatan pada Ny.S dengan
CHF” diruang IGD RSUD Dabo. Asuhan keperawatan ini dilaksanakan selama 1 jam
pada tanggal 19 Oktober 2020. Pada bab ini penulis mencoba menganalisa setiap
masalah yang terdapat pada klien dengan membandingkan dengan teori yang ada.
A. Pengkajian Keperawatan
klien dan keluarga, melakukan pemeriksan fisik secara bertahap, serta mendapatkan
Pada manifestasi klinis data yang ada pada teori tetapi tidak terdapat pada kasus
adalah ketegangan vena cordis. Pada kasus tidak ditemukan ketegangan vena cordis.
Penatalaksanaan yang ada pada teori dan kasus sudah dilakuakan seperti
B. Diagnosa Keperawatan
Dalam diagnosa tidak ada kesenjangan dan sudah sesuai dengan teori yaitu
10
yang tidak muncul pada kasus adalah bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan
C. Perencanaan Keperawatan
teori. Dalam merencanakan tujuan terdapat kesenjangan antara teori dengan kasus yaitu
pada kasus alokasi waktu tidak ditentukan karena berdasarkan penanganan segera dan
catatan medik, dan catatan keperawatan. Sedangkan faktor penghambat yaitu semua
pemecahan masalah yang penulis lakukan yaitu dengan bekerjasama dengan perawat
ruangan.
D. Pelaksanaan Keperawatan
Pada tahap pelaksanaan pada teori dan kasus tidak ada kesenjangan. Tahap
pelaksanaan dalam kasus sudah sesuai dengan teori. Adapun faktor pendukung dalam
pelaksanaan adalah kerja sama dengan perawat rungan dan dukungan dari sikap klien
E. Evaluasi Keperawatan
Pada tahap ini, penulis menilai sejauh mana tujuan keperawatan sudah
tercapai dan masalah keperawatan sudah teratasi dan tindakan keperawatan dihentikan.
11
Adapun masalah keperawatan yang belum teratasi adalah penurunan perfusi
jaringan berhubungan dengan menurunnya curah jantung. Untuk diagnosa pola nafas
tidak efektif berhubungan dengan penurunan volume paru tidak terdapat pada kasus.
12
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
melalui wawancara dengan klien dan keluarga, melakukan pemeriksaan fisik secara
bertahap serta mendapatkan informasi dari perawat rungan dan catatan medik klien.
Pada manifestasi klinis data yang ada pada teori tetapi tidak terdapat pada kasus adalah
ketegangan vena cordis. Pada kasus tidak ditemukan ketegangan vena cordis.
Hematokrit 201.000 /ul,Ureum42 mg/dl, Creatinine 1,0 mg/dl, GDS 183 mg/dl. Hasil
Diagnosa keperawatan di teori yang tidak muncul dalam kasus ini yaitu
bersihan jalan napas tidak efektif berhubungan dengan penumpukan sekret. Dalam
perencanaan keperawatan tujuan dan tinjaun teori mengalami kesenjangan yaitu pada
teori menggunakan alokasi waktu sedangkan pada kasus tidak dilakukan alokasi waktu
karena keperawatan gawat darurat bersifat segera dan tidak dibatasi waktunya.Untuk
13
B. SARAN
mengidentifikasi kelebihan dan kekurangan yang ada, maka selanjutnya kami akan
menyampaikan saran yang ditujukkan pada perawat ruangan, klien dan keluarga
sebagai berikut :
1. Kerjasama dengan klien dan keluarga tetap dipertahankan dan ditingkatkan agar
14
DAFTAR PUSTAKA
Smeltzer, Bare. (2001). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah, Bruner & Suddart.
15