Anda di halaman 1dari 4

Penerapan nilai-nilai tasawuf khauf dan raja’ di pondok

pesantren fathul ulum kwagean pare kediri

Proposal

Di ajukan kepada

Sekolah tinggi agama islam miftahul ‘ula nganjuk

Untuk menyelasaikan skrpsi program sarjana

Pendidikan agama islam

Oleh :

Mohammad syukron jajuli za


NIM : 201707075
Nimko :20170880101708
Program studi pendidikan agama islam
Jurusan tarbiyah
Sekolah tinggi agama islam miftahul ‘ula
(STAIM) nganjuk
2020
A. Latar belakang masalah
Masyarakat zaaman sekarang memiliki sikap hidup kapitalistik (bersifat
kapitalis),hedonistik (memperturutkan kesenangan dan kelezatan syahwat),
totaliterisik(inggin menguasahi semua aspek kehidupan ) dan hanya percaya
kepada rumus-rumus pengetahuan empiris saja. serta sikap hidup positivitas yang
berdasarkan kemampuan akal pikiran manusia tampak jelas menguasai menusia
yang memegang ilmu pengetahuan dan teknologi. Pada diri orang-orang yang
berjiwa dan bermental seperti ini, ilmu pengetahuan dan teknologi. Moderen
memang sangat menghawatirkan, karena mereka akan menyebabkan kerusakan di
atas permukaan bumi,sebagaimana firman allah dalam surah ar-rum ayat 41:
Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan
tanggan manusia, supaya allah merasakan kepada mereka sebagian dari (akibat )
perbuatan mereka, agar mereka kembali (kejalan yang benar).
Dari sikap mental di atas kehadiran ilmu pengetahuan dan teknologi telah
melahirkan sejumlah problematika masyarakat moderen. Problematiaka yang
muncul antara lain1 :
1. Penyalahgunaan ilmu pengetahuan dan teknnologi
2. Pendangkalan iman
3. Desintegrasi ilmu pengetahuan
4. Pola hubungan yang materialistik
5. Melegalkan segala cara
6. Kepribadian yang berubah ubah
7. Strees dan frustasi
8. Kehilangan harga diri dan masa depanya
Banyak cara yang di ajukan para ahli untuk menyelesaikan masalah-
masalah masyarakat moderen dan salah satu cara yang di sepakati para ahli adalah
dengan cara menggembangkan kehidupan yang berakhlak dan bertasawuf.
Salah satu tokoh yang memperjuangkan akhlak tasawuf bagi mengatasi masalah
tersebut adalah husain nasr.289-292

1
Abudin nata, akhlak tasawuf ( jakarta :raja grafindo, 1996),hlm.2
Relevansi nilai-nilai tasawuf dengan masalah-masalah manusia zaman
sekarang adalah karena tasawuf secara seimbang memberikan ketenangan hati dan
kedisiplinan menjalankan hukum islam sekaligus
Menurut Dawan raharja ,pesantren bukan hanya sebagai lembaga agama
saja, melainkan sebagai lembaga sosial.2Oleh karena itu keberadaan pondok
pesantren sebagai salah satu lembaga pendidikan agama islam memiliki tugas
yang amat penting untuk mengatasi masalah masyarakat modern tersebut. Pondok
pesantren di samping sebagai tempat memperoleh pengetahuan agama, juga
berguna sebagai sarana pembentukan karakter dan akhlakul karimah. Pengetahuan
diperoleh melalui kegiatan pengajian. Sedangakan karakter dibentuk melalui
segala sesuatu tindakan dan aktifitas santri yang dilakukan di pesantren yang
selalu mendapatkan pantuan dari kyai, pengasuh, maupun pengurus pesantren.atau
santri secara sadar selalu berperilaku baik karena merasa selalu diawasi oleh allah
SWT.kapanpun dan dimanapun berada.
Atas dasar uraian di atas penulis tertarik untuk mengali lebih dalam lagi.
Studi kasus diambil penelitianya di pondok pesantren fathul ulum kwagean yang
didirikan oleh KH. Abdul hannan maksum beliau merupakan orang yang mandiri
dan tekun, sebagai abdul hannan muda yang hormat dan sangat ta’dzim pada sang
guru. Beliau menunjukkan itu semua tak ketinggalan jiwa sosialnya, baik pada
teman atau kawan santri maupun pada pesantren yang membimbing dan
mendidiknya diantaranya sebagai tukang sapu, penimbah kolah, pengajar al-quran
dan merangakap sebagai bendahara.selain usaha dzohir juga usaha batinpun di
lakukannya, bermacam-macam riyadhoh beliau jalani demi cita-citanya, antara
lain3:
1. Puasa ngerowot (makan selain beras) selama 41 hari berturut-turut selama
sepuluh
2. Tahun
3. Puasa tarkudziruh( makanannya tidak berasal dari hewani)
4. Puasa mutih selama 41 hari berturut-turut

2
M.Dawam Raharjo, pengul atau dunia pesantren (jakarta :P3M,1985),hal :17
3
https://WWW.Kwagean.net
5. Tidak pulang selama tiga tahun
6. Sholat jamaah dengan menemui takbirotul ihromnya imam (+3 th)
7. Khidmah (membantu di pesantren dan ndalem kyai)
Dengan semangat dan didasari kecintaan pada ilmu beliau juga dapat
menghafalkan alfiyah 1002 bait dan’uqudul juman 1010 bait.
Setelah melaksanakan pernikahan kurang lebih 15 hari beliau mengadakan
pengajian di rumah mertua dengan peserta kurang lebih 96 peserta dengan
rata-rata usianya lebih tua dari pada beliau. Pada waktu itu ada diantara santri
yang bernama imam mawardi, KH. Masruri (banyumas) dan abdul
qodir(bekasi) yang mmbuat brosur atau plakat (surat edaran) tanpa
sepengetahuan beliau, sebanyak 45 kitab yang di katamkan dalam 11 bulan,
yang waktu itu beliau menetap di rumah mertuanya kurang lebih 11 bulan
B. Rumusan masalah
1. Bagaimana penerapan nilai-nilai tasawuf khauf dan rajak di pondok
pesantren fathul ulum kwagean dalam upaya menghadapi era
moderenisasi?
2. Apa saja faktor pendukung dan penghambat penerapan nilai-nilai
tasawuf di pondok pesantren fathul ulum kwagean dalam upaya
menghadapi era moderenisasi?

Anda mungkin juga menyukai