Anda di halaman 1dari 2

PENGADAAN OBAT HIGH ALERT

NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN

00 1/1
Rumah Sakit Kusta RSKA / SPO / SKP- Ob /
Alverno 02/II / 2018

Tanggal terbit Ditetapkan


Direktur Rumah Sakit Kusta Alverno
Standar
Prosedur
Operasional
dr. Barita P.Ompusunggu, MKM
NIK 2017010401
24 - 02 - 2018
Pengadaan obat high alert adalah kegiatan penyiapan obat-
Pengertian obat high alert untuk penggunaan di Rumah Sakit Kusta
Alverno Singkawang.
Tujuan Umum: Meningkatkan mutu pelayanan farmasi dan
keselamatan pasien Rumah Sakit Kusta Alverno Singkawang.
Tujuan Khusus: Mendapatkan obat-obat high alert dengan
Tujuan
harga yang layak, dengan mutu yang baik, pengiriman barang
terjamin dan tepat waktu, proses berjalan lancar dan tidak
memerlukan tenaga serta waktu berlebihan.
1.Pengadaan obat high alert dilaksanakan dengan mengacu
kepada Pedoman Pengelolaan Perbekalan Farmasi di
Rumah Sakit terbitan DirJen Bina Kefarmasian dan Alat
Kesehatan Departemen Kesehatan RI tahun 2010
Kebijakan
2.Pengadaan obat high alert dilaksanakan dengan mengacu
kepada buku saku tanggung jawab apoteker terhadap
keselamatan pasien (patient safety) terbitan DirJen Bina
Kefarmasian dan Alat Kesehatan Departemen Kesehatan RI.
PENGADAAN OBAT HIGH ALERT

NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN

00 1/1
RSKA / SPO / SKP- Ob /
Rumah Sakit Kusta 02/II / 2018
1.Petugas logistik membuat daftar pesanan obat high alert
bersama dengan perbekalan farmasi lainnya yang diperlukan
kepada Kepala Instalasi Farmasi untuk melakukan
pemesanan pada masing-masing distributor.
2.Pengadaan perbekalan farmasi dilakukan oleh apoteker
dengan menggunakan surat pesanan yang dilengkapi
dengan tanda tangan Kepala Instalasi Farmasi, NO.
SP/SIPA, dan stempel apotek.
3.Surat pesanan perbekalan farmasi terdiri dari 2 (dua)
Prosedur rangkap, rangkap pertama untuk distributor dan rangkap
kedua untuk arsip rumah sakit (untuk obat non narkotika dan
non psikotropika).
4.Pengadaan perbekalan farmasi harus berdasarkan
kebutuhan rumah sakit yang telah melalui tahap seleksi.
5.Pengadaan perbekalan farmasi dilakukan melalui pembelian
dari distributor farmasi yang resmi dan legal.
6.Apoteker harus memperhatikan mutu produk, reputasi
produsen, harga, berbagai syarat, ketepatan waktu
pengiriman, mutu pelayanan pemasok, dapat dipercaya,
kebijakan tentang barang yang dikembalikan, dan
Pengemasan Farmasi.
Unit Terkait Unit Farmasi

Anda mungkin juga menyukai