Anda di halaman 1dari 3

STRATEGI PELAKSANAAN

TINDAKAN KEPERAWATAN

A. Proses Keperawatan
1. Nama/ Inisial pasien : Tn. M
2. Kondisi Klien
DS:
- Pasien mengatakan lebih suka menyendiri dibanding berkumpul dengan pasien
lainnya
- Pasien mengatkan sering gelisah
DO:
- Pasien selalu diam, duduk sendiri, menunduk ketika ditanya
- Pasien bicara sesekali jika ditanya dan kadang hanya mengangguk
3. Pertemuan : ke-1 (SP1P)
4. Diagnosa Keperawatan
Isolasi Sosial
5. Tujuan Khusus
- Klien mampu membina hubungan saling percaya
- Klien mampu mengidentifikasi penyebab isolasi sosial
- Klien mampu berdiskusi tentang keuntungan dan kerugian mempunyai hubungan
dengan orang lain
- Klien mampu berkenalan dengan perawat, pasien lain, atau tamu.
6. Tindakan Keperawatan
- Membina hubungan saling percaya dengan klien
- Identifikasi penyebab isolasi sosial
- Mendiskusikan dengan klien keuntungan dan kerugian mempunyai hubungan dengan
orang lain
- Melatih cara berkenalan dengan orang lain (perawat, pasien lain, atau tamu)
- Memasukkan pada jadwal kegiatan untuk latihan berkenalan

B. Strategi Komunikasi dalam Pelaksanaan


1. Fase Orientasi
Salam terapeutik:
“Assalamu’alaikum Kak, perkenalkan saya Mahasiswa Keperawatan UNHAS yang
bertugas merawat kakak pagi ini, nama saya Ridha Rahmadani, senang dipanggil Ridha.
Kalau boleh tahu, nama ta’ siapa?”
“Kita senangnya dipanggil apa?”
Evaluasi/Validasi
“Bagaimana kabarnya hari ini Kak? Bagaimana tidurnya semalam?”
Kontrak
a. Topik: “Senangnya berkenalan dengan Kakak hari ini. Bagaimana kalau kita
berbincang-bincang untuk lebih saling mengenal dan membicarakan mengenai
masalah yang terjadi sampai Kakak bisa ada di sini.”
b. Waktu: “Kita akan berbincang kurang lebih 15 menit. Kakak bersedia ji?”
c. Tempat: “Bagaimana kalau kita berbincang di tempat ini saja Kak?”
2. Fase Kerja
“Kak kalau boleh saya tahu, dengan siapa ki tinggal serumah?”
“Siapa keluarga yang paling dekat dengan kita?”
“Siapa anggota keluarga atau teman yang tidak terlalu dekat dengan Kakak?”
“Kalau boleh saya tahu, apa kejadian terkahir yang membuat Kakak dibawa ke sini?”
“Ada pengalaman ta’ yang tidak menyenangkan saat menjalin hubungan dengan orang
lain?”
“Menurut ta’ apakah berkenalan atau berteman dengan orang lain itu merugikan? Apa
kerugiannya menurut ta’?”
“Kalau memang menurut Kakak tidak merugikan, apa kira-kira keuntungannya ketika
kita berteman dengan orang lain? jadi, banyak keuntungannya dih Kak, yang bisa kita
dapatkan jika berteman dengan orang lain”
“Baiklah, kalau begitu Kak saya akan mengajarkan cara berkenalan dengan orang lain.
begini Kak, Kakak bisa latihan dulu dengan saya untuk cara berkenalan. Hal pertama
yang kita lakukan saat berkenalan adalah mengucapkan salam dan memperkenalkan diri.
Contohnya seperti ini ‘Assalamu’alaikum, perkenalkan nama saya Ridha Rahmadani.
Saya senang dipanggil Ridha. Nah, selanjutnya kita tanya’mi nama orang yang kita ajak
berkenalan, contohnya ‘kalau boleh tahu siapa nama ta’? Senangnya dipanggil apa?’
Ayo kak, coba dipraktekkan dengan saya. Ya, bagus sekali Kak.”
3. Fase Terminasi
Evaluasi Respon Klien terhadap Tindakan Keperawatan
a. Evaluasi Subjektif
“Bagaimana perasaannya Kak setelah kita berbincang-bincang?”
“Bagaimana perasaannya Kak setelah tadi latihan berkenalan?”
b. Evaluasi Objektif
“Nah, sekarang coba Kakak ulangi dan peragakan kembali cara berkenalan dengan
orang lain.”
Rencana Tindak Lanjut
“Baiklah Kak, bagaimana kalau 2 kali dalam sehari kita latihan berkenalan? Nanti saya
akan masukkan ke jadwal kegiatan ta’. Kita bisa lakukan pada jam 09.00 dan jam 11.00.
Kakak bisa latihan dengan teman sekamar ta’. Saya akan berikan kertas yang akan
Kakak isi M kalau kakak mampu berkenalan secara mandiri dan isi T jika kakak dibantu
atau diingatkan kembali cara berkenalannya. Mengerti maki kak? Coba diulangi kak!”

Kontrak yang Akan Datang


a. Topik
“Bagaimana Kak kalau besok kita berbincang tentang bagaimana pengalaman ta’
saat berkenalan dengan teman sekamar dan besok kita akan latihan cara berbincang
dengan suatu topik pembicaraan.”
b. Waktu
“Kakak maunya besok jam berapa? Bagaimana kalau jam 10.00?
c. Tempat
“Kakak maunya di mana tempat kita berbincang-bincang? Bagaimana kalau di
tempat ini saja lagi?”
“Baiklah Kak, besok saya akan datang ke sini jam 10.00. Sampai jumpa besok Kak,
saya permisi dulu. Assalamu’alaikum”

Anda mungkin juga menyukai