Anda di halaman 1dari 8

KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang senantiasa
melimpahkan rahmat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.
            Adapun maksud dan tujuan dari penyusunan makalah ini adalah untuk dapat
membangkitkan motivasi generasi muda agar mempunyai cita-cita yang positif menjadi
seorang Da’i atau Pendakwah Islam dan memiliki masa depan yang lebih baik.
            Laporan ini disusun berdasarkan wawancara yang kami lakukan terhadap seorang
narasumber yang bernama saudara Rudi Syahputra.
Dalam kesempatan ini kami mengucapkan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada
semua pihak yang telah membantu dalam membuat makalah ini.
Satu harapan yang kami inginkan semoga karya tulis ini dapat berguna bagi pembaca dan
kami  juga berharap kritik dan saran dari pembaca atas segala kekurangan dalam makalah ini.
                                                                                                                                
`                                                                                                                   Gunungsitoli, 09 Juli
2019
                                                                                                                                   
                                                                                                                                                       
                                                                                                                 Penyusun
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL………………………………………………………………………….
……………..i
KATA PENGANTAR……………………………………………………………………….ii
DAFTAR
ISI…………………………………………………………………………………………… iii
BAB I PENDAHULUAN
A.                Latar Belakang Masalah…………………………………………………...…………1
B.                 Tujuan Penulisan………………………………………………….………………….1
C.                 Metode dan Teknik Penulisan……………………………………………………..…1
D.                Sitematika Penulisan………………………………………………………………… 2
BAB  II  ISI
PEMBAHASAN…………………………………………………………………….............. 3
BAB III
PENUTUP………………………………………………………………………………
A.                Kesimpulan…………………….……………………………………………………. 6
B.                 Saran………………………………………………………………………………… 6
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


           Motivasi merupakan suatu dorongan dimana seseorang ingin meraih suatu prestasi
yang lebih baik lagi dari yang dia raih saat ini.Seseorang yang mempunyai motivasi yang
tinggi biasanya akan lebih berhasil dalam menjalani hidupnya dimasa yang akan datang.
Meniti karier jadi seorang pendakwah merupakan salah satu bentuk perjuangan yang patut
dicontoh oleh generasi muda karena pada kenyataannya banyak generasi muda yang enggan
mendakwahkan islam.
           Kepedulian sosial juga dibutuhkan dalam hidup bermasyarakat .Generasi muda pada
zaman sekarang juga mempunyai kepedulian sosial yang kurang terhadap sesama manusia.
Mereka lebih mementingkan ego masing- masing
B. Tujuan Penulisan
Tujuan disusunnya makalah ini adalah :
·   Untuk membangkitkan motivasi generasi muda agar mempunyai cita-cita yang positif
menjadi seorang pendakwah islam dan memiliki masa depan yang lebih baik.
·   Untuk meningkatkan kepedulian sosial generasi muda.
C.     Metode dan Teknik Penulisan
            Metode dan teknik penulisan dalam penyusunan makalah ini adalah dengan cara
wawancara secara langsung terhadap narasumber.
D.   Sistematika Penulisan
            BAB I PENDAHULUAN
      A.  Latar Belakang Masalah
      B.  Tujuan Penulisan
      C.   Metode dan Teknik Penulisan
D.    Sitematika Penulisan
            BAB II ISI PEMBAHASAN
            BAB III PENUTUP
            A.  Kesimpulan
            B.  Saran
BAB II
ISI PEMBAHASAN

   Narasumber yang kami wawancarai adalah Rudi Syahputra. Rudi Syahputra lahir di
Palembang, 07 Juni 1996. Beliau bekerja sebagai Guru sekaligus Pengasuh di Pondok
Pesantren Hidayatullah Nias. Beliau bekerja sebagai Guru sekaligus Pengasuh di Pondok
Pesantren Hidayatullah Nias sejak  tahun 2015. Untuk lebih jelasnya simak wawancara kami
dengan beliau!

Sejak kapan saudara menjadi guru atau pengasuh?


               Saya menjadi Guru sekaligus Pengasuh di Pondok Pesantren Hidayatullah Nias
sejak tahun 2015. Tetapi, dulu sebelum saya diangkat menjadi pengurus pesantren saya
pernah mengikuti semacam pembekalan atau pelatihan selama kurang lebih 1 tahun, di
Bogor. Lalu sekitar awal tahun 2015 setelah saya selesai mengikuti pembekalan tersebut saya
ditugaskan ke Pondok Pesantren Hidayatullah Nias untuk menjadi pengasuh adek-adek santri
di Pondok Psantren Hidayatullah Nias sampai sekarang.

Apa tugas-tugas yang harus saudara lakukan sebagai Pengasuh?


               Tugas saya sebagai Pengasuh Santri harus menjalankan program kegiatan
kepesantreanan, mengurus atau mengawal kegiatan santri seperti sholat, mengaji dll, mulai
dari bangun tidur sampai tidur lagi, dengan tujuan agar santri bisa memahami dirinya,
memahami lingkungannya , memahami potensi yang ada pada dirinya, dan menyesuaikan diri
dengan lingkungan siswa tersebut agar siswa tersebut mencapai perkembangan yang optimal
sesuai dengan potensi yang dimilikinya.

Dimana saja saudara mengenyam bangku pendidikan?


               Saya sekolah di SDN 1 Tanjung Aur, Palembang tamat tahun 2009 dan saya
menamatkan MTs di MTs. Mardhatillah Tanjung Marbu, Palembang. Setelah tamat MTs.
kemudian saya melanjutkan ke Madrasah Aliyah Hidayatullah Tanjung Morawa, Medan. dan
setelah tamat Aliyah saya mengikuti pelatihan pendidikan Da’i setelah itu saya melanjutkan
kuliah di STAI- Nias mengambil jurusan Manajemen Pendidikan Islam sampai sekarang
masih menduduki semester 6.

Mengapa saudara memilih bekerja sebagai pengasuh santri?


               Saya menyukai pekerjaan sebagai pengasuh santri karena untuk menjadi pengasuh
santri sedikit banyaknya harus mempelajari psikologi. Saya suka mempelajari psikologi
karena psikologi itu mempelajari perilaku dan karakter manusia/ individu, dimana manusia
termasuk makhluk yang unik dan kami dituntut untuk memahami seteiap karakter manusia.
Karena mendakwahkan islam adalah kewajiban setiap individu seorang muslim maka
menjadi pengasuh santri merupakan jalan yang sangat efektif untuk mendakwahkan islam,
dengan cara memberikan pemahaman dan pelajaran islam kepada santri-santri sehingga
melahirkan santri-santri yang memiliki pemahaman agama serta akhlak yang mulia. Dan
semoga bisa menjadi amal jariyah yang tak terputus bagi kita semua Insyaallah.

Apa suka duka yang saudara alami selama menjadi pengasuh santri?
               Banyak suka duka yang saya alami sebagai pengasuh santri salah satu sukanya
adalah kita bisa mempelajari berbagai karakter santri dan ada perasaan bahagia apabila kita
berhasil membantu siswa dalam memberikan pelajaran agama. Kalau dukanya apabila kami
dan pihak Pesantren sudah berusaha untuk membantu santri tapi santri yang bersangkutan
“tidak mau dibantu” bahkan memilih keluar atau drop out karena ada beberapa santri yang
berlatar belakang keluarga broken sehingga orang tua mereka kurang mendukung pendidikan
anaknya.

Bagaimana cara saudara mengatasi masalah-masalah yang timbul sebagai pengasuh?


               Apabila ada santri yang bermasalah, contohnya membolos , kami tidak boleh
memvonis bahwa siswa tersebut nakal. Kami mencari dulu latar belakang penyebab siswa
tersebut bolos. Siswa yang membolos kami ajak bicara dari hati ke hati terlebih dahulu
melalui proses konseling agar mau terbuka. Setelah diketahui latar belakang masalahnya,
baru mencari solusi untuk mengatasi masalahnya. Biasanya siswa bisa mengambil keputusan
terbaik bagi dirinya setelah diadakan konseling.

 Siapa orang yang memotifasi saudara sehingga Ibu sukses seperti sekarang?
               Pada waktu sekolah di Aliyah saya tertarik dengan cermah salah seorang ustad saya
yang kurang lebih ceramah nya begini “Setiap muslim mempunyai kewajiban untuk
menegakkan agama islam, maka setiap kegiatan yang kita lakukan hendaknya mengarah
kepada tegaknya agama islam”. Menurut saya membimbing santri-santri untuk belajar agama
islam yang baik adalah tugas yg sangat mulia serta merupakan kegiatan yang mengarahkan
kepada tegaknya agama islam.
               Kemudian orang tua saya juga mendukung saya untuk terus berada dalam
lingkungan Pesantren dan saya juga ingin menjadi orang yang berguna untuk orang lain.
Kebetulan dengan menjadi pengasuh santri saya bisa membantu santri dalam mengatasi
masalahnya. Saya juga merasa terpanggil untuk bertanggung jawab terhadap perkembangan
moral dan budi pekerti genersai muda.
Tahapan- tahapan apa saja yang telah Ibu lalui?
               Sebelum menjadi pengasuh, saya juga pernah merasakan menjadi seorang santri
selama 6 tahun. Makanya saya faham betul bagaimana perasaan para santri-santri saya yang
jauh dari orang tua, hidup harus mandiri, serta harus mengikuti aturan yang berlaku di
pesantren, namun semua itu bertujuan untuk menempah diri untuk menjadi seorang yng
tangguh, mandiri serta disiplin. Oleh karena itu saya berkeinginan menjadi pengasuh untuk
membantu santri-santri menjalani proses pendidikan di pesntren hidaytullah nias tahapan
demi tahapan sehingga mampu melahirkan generasi yang berakhlak mulia serta berguna bagi
bangsa dan negara. Amiin.
BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
         Keberhasilan seseorang bisa diraih melalui perjuangan dan motivasi yang tinggi untuk
maju. Dalam meraih cita-cita dan posisi yang dia tempati sekarang bisa diraih dengan
perjuangan yang diharapkan bisa membangkitan motivasi generasi muda untuk maju meraih
cita-cita mereka.
         Kepedulian/ rasa sosial juga harus dimiliki oleh setiap generasi muda untuk hidup
bernasayarakat, karena manusia merupakan makhluk sosial yang tidak dapat hidup tanpa
orang lain.
         Maka, untuk mencapai keberhasilan yang sebenarnya, motivasi yang dimiliki oleh
generasi muda juga harus dibarengi dengan kepedulian sosial yang tinggi.

B.     Saran
·                     Generasi muda selayaknya mampu menjadi pelopor dalam medakwahkan agama
islam dengan kemampuannya masing-masing.
·                     Generasi muda selayaknya meningkatkan rasa sosial terhadap sesama manusia.

Anda mungkin juga menyukai