8 34 2 PB PDF
8 34 2 PB PDF
INFORMASI ARTIKEL:
Riwayat Artikel :
Tanggal diterima : Mei 2016
Tanggal direvisi : Oktober 2016
Tanggal Publikasi : Desember 2016
ABSTRAK ABSTRACT
Telepon : 085274991855. Alamat E-mail: aldinaayundainsani@ymail.com
22
Telepon : 085274991855. Alamat E-mail: aldinaayundainsani@ymail.com
23
yang sudah diidentifikasi. Langkah ini dilaksanakan secara efisien dan aman.
membutuhkan antisipasi, bila memungkinkan Perencanaan ini biasa dilakukan seluruhnya oleh
dilakukan pencegahan, pada langkah ini bidan bidan atau sebagian dilakukan oleh bidan dan
juga melakukan pikiran kritis sehingga bersiap- sebagian lagi oleh klien, atau anggota tim
siap bila diagnosa/masalah potensial benar-benar kesehatan yang lain. Jika bidan tidak melakukan
terjadi. sendiri ia tetap memikul tanggung jawab untuk
Langkah keempat yaitu mengidentifikasi mengarahkan pelaksanaannya (misalnya:
kebutuhan dan tindakan segera. memastikan agar langkah-langkah tersebut
Mengidentifikasi perlunya tindakan segera oleh benar-benar terlaksana).
bidan atau dokter dan/atau untuk dikonsultasikan Bidan berkolaborasi dengan dokter, untuk
atau ditangani bersama dengan anggota tim menangani klien yang mengalami komplikasi,
kesehatan yang lain sesuai dengan kondisi klien. maka keterlibatan bidan dalam manajemen
Langkah ini mencerminkan kesinambungan dari asuhan bagi klien adalah bertanggung jawab
proses manajemen kebidanan. terhadap terlaksananya rencana asuhan bersama
Manajemen bukan hanya selama asuhan yang menyeluruh tersebut. Manajemen yang
primer periodik atau kunjungan prenatal saja, efisien akan menyingkat waktu dan biaya serta
tetapi juga selama wanita tersebut bersama bidan meningkatkan mutu dari asuhan klien.
namun berkelanjutan atau terus-menerus. Langah ketujuh yaitu evaluasi. Pada langkah
Langkah kelima yaitu perencanaan. Pada ketujuh ini dilakukan evaluasi keefektifan dari
langkah ini direncanakan asuhan yang asuhan yang sudah diberikan meliputi
menyeluruh, ditentukan oleh langkah-langkah pemenuhan kebutuhan akan bantuan apakah
sebelumnya. Pada langkah ini informasi/data benar-benar telah terpenuhi sesuai dengan
dasar yang tidak lengkap dapat dilengkapi. kebutuhan sebagaimana telah diidentifikasi di
Rencana asuhan yang menyeluruh tidak dalam masalah dan diagnosa. Rencana tersebut
hanya meliputi apa yang sudah teridentifikasi dapat dianggap efektif jika memang benar
dari kondisi klien atau dari setiap masalah yang efektif dalam pelaksanaanya. Ada kemungkinan
berkaitan tetapi juga dari kerangka pedoman bahwa sebagian rencana tersebut telah efektif
antisipasi terhadap wanita tersebut seperti apa sedang sebagian belum efektif.
yang diperkirakan akan terjadi berikutnya, Pola pikir yang digunakan oleh bidan dalam
apakah dibutuhkan penyuluhan, konseling, dan asuhan kebidanan mengacu kepada langkah
apakah perlu merujuk klien bila ada masalah- Varney dan proses dokumentasi manajemen
masalah yang berkaitan dengan sosial-ekonomi, asuhan kebidanan menggunakan Subjectif,
kultural atau masalah psikologis. Objectif, Assesment, Planning (SOAP) dengan
Asuhan terhadap wanita tersebut sudah melampirkan catatan perkembangan.
mencakup setiap hal yang berkaitan dengan Subjectif merupakan hasil dari anamnesis,
semua aspek asuhan. Setiap rencana asuhan baik informasi langsung dari klien maupun dari
haruslah disetujui oleh kedua belah pihak, yaitu keluarga. Anamnesis yang dilakukan harus
oleh bidan dan klien, agar dapat dilaksanakan secara terperinci sehingga informasi yang
dengan efektif karena klien merupakan bagian diharapkan benar-benar akurat. Pada langkah ini,
dari pelaksanaan rencana tersebut. Oleh karena diharapkan bidan menggunakan daya nalarnya
itu, pada langkah ini tugas bidan adalah terkait informasi yang didapatkan.
merumuskan rencana asuhan sesuai dengan hasil Objectif merupakan hasil dari pemeriksaan
pembahasan rencana bersama klien, kemudian yang dilakuan oleh bidan. Pemeriksaan tersebut
membuat kesepakatan bersama sebelum meliputi pemeriksaan keadaan umum,
melaksanakannya. pemeriksaan tanda-tanda vital, pemeriksaan fisik
Pada langkah ini pikiran kritis dari bidan secara head to toe, pemeriksaan penunjang
untuk meyakinkan klien sangatlah diperlukan (pemeriksaan laboratorium baik darah, urin, tinja
karna akan menentukan langkah selanjutnya. atau cairan tubuh). Data hasil kegiatan subjectif
Langkah keenam adalah pelaksanaan. Pada dan objectif akan beriringan. Hal ini meyakinkan
langkah keenam ini rencana asuhan menyeluruh bidan untuk melakukan langkah selanjutnya
seperti yang telah diuraikan pada langkah ke 5 yaitu assessment.
Telepon : 085274991855. Alamat E-mail: aldinaayundainsani@ymail.com
24
Pada langkah assessment, bidan akan berargumen serta aplikasi dari ilmu yang
melakukan 3 poin pokok, yaitu menegakkan dipahami untuk membuat suatu keputusan dan
diagnosa kebidanan baik aktual maupun memutuskan sesuatu setelah hal tersebut ia
potensil, menentukan masalah (aktual dan yakini, (Glaser dalam Alec Fisher, 2001;
potensial) dan menentukan kebutuhan. Diagnosa OU,2008).
kebidanan mengacu kepada nomenklatur, artinya Berpikir kritis dan penalaran klinis
diagnosa yang ditegakkan merupakan diagnosa adalah bentuk hipotetis-deduktif. Berpikir dan
hasil anamnesis dan pemeriksaan yang penalaran yang berfokus pada fakta-fakta
merupakan kasus kebidanan, kasus yang biofisik sehingga memastikan bahwa keputusan
menjadi hak, kewajiban dan wewenang bidan diagnostik dan pengobatan nantinya didasarkan
untuk memberikan asuhan kebidanan. pada pemikiran logis (Jefford, et al., 2011).
Pada langkah planning atau perencanaan, Berpikir kritis memungkinkan bagi
bidan akan merencanakan asuhan kebidanan bidan untuk memanfaatkan potensi dirinya
yang akan diberikan kepada klien sesuai dengan melihat, memecahkan masalah dan menciptakan
diagnosa kebidanan yang telah ditegakkan, suatu hal baru dalam manajemen asuhan
sesuai dengan kebutuhan yang telah disusun kebidanan.
pada langkah assessment. Pada langkah Berpikir kritis meningkatkan
perencanaan ini, bidan mempertimbangkan kemampuan verbal dan analitik yang sistematis
seluruh kebutuhan baik fisik maupun psikologis sehingga mengeksplorasikan gagasan-gagasan,
klien. Tindakan apa yang akan dilakukan, menganalisis masalah hingga memahami
mengapa tindakan tersebut dilakukan, kapan masalah khususnya dalam manajemen asuhan
tindakan tersebut dilakukan, siapa yang kebidanan.
melakukan dan bagaimana caranya tindakan Berpikir kritis meningkatkan kreatifitas.
tersebut dilakukan. Untuk menghasilkan solusi kreatif terhadap
Tahap perencanaan ini terdapat beberapa suatu masalah tidak hanya memerlukan gagasan
analisis yang dilakukan oleh bidan meliputi baru namun dengan berpikir kritis dapat
tahap prioritas, mempertimbangkan apakah klien mengevaluasi gagasan lama dan baru, memilih
dan keluarga diikutsertakan dalam tindakan yang terbaik dan memodifikasi bila perlu.
kebidanan, apakah intervensi yang direncanakan Berpikir kritis merupakan upaya refleksi
dan dilakukan sesuai dengan permasalahan dan diri, evaluasi diri terhadap nilai, keputusan yang
penyakit klien, membuat rasional tindakan dan diambil sehingga hasil refleksi dapat diterapkan
dokumentasi. Setelah tahap perencanaan dalam kehidupan sehari-hari. (Lai Emily, 2011;
dilakukan oleh bidan maka bidan melanjutkan Jefford et al, 2011)
kegiatan pemberian asuhan. Penelitian yang dilakukan oleh Fenech
Kegiatan asuhan yang diberikan oleh bidan, (2015) pada bidan dan perawat yang melakukan
dilakukan dokumentanya dalam bentuk catatan refleksi praktik dengan Protection Motivation
perkembangan. Pada catatan ini, bidan secara Theory (PMT) diyakini bahwa bidan akan dapat
terperinci membuat asuhan yang diberikan bekerja dalam kemitraan dengan dokter
dengan melampirkan hari, tanggal, waktu, tanda kandungan untuk memberikan perawatan yang
tangan dan nama petugas yang melaksanakan. aman dan efektif dalam lingkup praktek dan
Setiap asuhan yang diberikan harus tidak adanya rasa takut.
melampirkan hal tersebut. Bidan sebagai praktisi maupun dalam
pendidikan harus menggunakan unsur-unsur
dasar dalam berpikir kritis agar asuhan
kebidanan yang akan diberikan berkualitas.
Berpikir Kritis Unsur pertama dalam berpikir kritis adalah
Berpikir kritis merupakan seni (Paul and konsep. Seorang bidan harus memahami konsep
Linda Elder, 2006) gambaran sikap seseorang dasar manajemen asuhan kebidanan, konsep-
dalam menganalisis, mengevaluasi sesuatu yang konsep dasar kebidanan baik definisi, aturan
ia lihat, mengklarifikasi yang di dengar, metode yang mengikat atau etika profesi dan prinsip-
pengetahuan untuk berfikir logis dan prinsip dari konsep kebidanan tersebut.
Telepon : 085274991855. Alamat E-mail: aldinaayundainsani@ymail.com
25
Telepon : 085274991855. Alamat E-mail: aldinaayundainsani@ymail.com
26
kredibilitasnya, merefleksika kandungan teks berpikir kritis dapat dipengaruhi oleh usia, lama
dengan pendapat sendiri dan membandingkan pendidikan dengan peningkatan jenjang
tes yang satu dengan yang lainnya yang pendidikan, filsafat (Brown, 2001; Schin, 2006).
memiliki keterkaitan (OU, 2008) Berpikir kritis berdampingan dengan
Cara kedua adalah menulis dengan berpikir kreatif, artinya kemampuan berpikir
kritis. Seorang profesi bidan yang telah seorang bidan untuk membuat hubungan yang
melakukan membaca dengan kritis harus baru dan yang lebih berguna dari informasi yang
menuliskan semua pemahaman yang ada dalam sebelumnya sudah diketahui oleh bidan. Bidan
bentuk tulisan. Salah satu contohnya adalah melakukannya dengan cara membangkitkan
dokumentasi dalam manajemen asuhan sejumlah besar ide-ide, menerima hal yang baru
kebidanan. Dokumentasi tersebut merupakan dan tidak cepat mengambil keputusan. Semua
suatu media bagi profesi bidan untuk informasi yang didapatkan diolah dengan
menuangkan semua asuhan yang telah diberikan membuat suatu hubungan sebab akibat dengan
dan menjadi acuan untuk asuhan berikutnya. teknik brainstorming, idea writing, mind
Cara ketiga adalah meningkatkan mapping, forcing new connections and relaxers.
analisis dari yang dibaca dan ditulis. Asuhan Berpikir kritis yang dilakukan seorang
kebidanan yang telah dituliskan dapat menjadi bidan tidak terpisah dari clinical reasoning,
bahan diskusi untuk dievaluasi atau mencari artinya seorang bidan memusatkan pikirannya
penyelesainan masalah atau mendiskusikan hal kea rah diagnosa kebidanan yang
terburuk yang mungkin terjadi. memungkinkan berdasarkan campuran pola
Cara keempat adalah mengembangkan pengenalan dan penalaran deduktif hipotetik.
kemampuan observasi. Observasi atau Para ahli mengorganisasikan pengetahuan
mengamati suatu kondisi klien akan melalui tiga fase, yaitu akumulasi pengetahuan
memudahkan seorang profesi bidan untuk dasar, proses penggabungan pengetahuan dasar
menarik kesimpulan dari kondisi klien yang dengan kasus nyata dan proses menggunakan
diamati. Pengamatan tersebut dikritisi dan script yang sesua untuk menangani kasus yang
pengamatan yang ia dapatkan bisa menjadi baru.
acuan untuk menarik kesimpulan yang Fase pertama merupakan proses
berdampak pada pembuaan keputusan. akumulasi pengetahuan dasar tentang penyakit,
Cara kelima yaitu meningkatkan rasa dapat dicontohkan bidan seperti patofisiologi
ingin tahu, kemampuan bertanya dan dan patogenesis. Patofisiologi persalinan,
refleksi.Pengajuan pertanyaan yang bermutu patofisiologi seorang perempuan hamil dengan
yaitu pertanyaan yang tidak memiliki jawaban penyakit asma, potogenesis suatu penyakit. Fase
benar atau salah atau pertanyaan yang kedua adalah proses penggabungan pengetahuan
mengharuskan seorang profesi bidan dasar dengan kasus nyata melalui pengalaman
menjelaskan sehingga memperbanyak berpikir. menangani klien atau dikenal dengan istilah
Berpikir kritis memungkinkan perawat illness script. Fase ketiga merupakan proses
dan atau bidan untuk memenuhi kebutuhan klien menggunakan script yang sesuai untuk
sesuai dengan data yang ia dapatkan, mampu menangani kasus yang baru.
mempertimbangkan alternatif, sehingga asuhan Strategi clinical reasoning menggunakan
kebidanan dan perawatan klien berkualitas tinggi logika induktif dan deduktif untuk membuat
dan berpikir reflektif berarti bidan bukan hanya kesimpulan atau dikenal metode analitik
menerima laporan dan tugas melakukan asuhan hipotetico-deductive. Strategi reasoning data dan
kebidanan lanjutan tanpa pemahaman yang informasi yang diperoleh dari klien
signifikan dan evaluasi (Mottola, 2001) digeneralisasikan menjadi hipotesis sebagai
Praktisi terampil dapat berpikir kritis diagnosis banding. Diagnosis banding yang
karena mereka memiliki keterampilan kognitif dihasilkan digunakan sebagai dasar untuk
dengan mencari informasi, diskriminasi, menentukan data yang masih diperlukan,
menganalisis, mengubah pengetahuan, membedakan berbagai penyakit dalam
prediksi/asumsi, menerapkan Standar, dan hipotesisnya. Data yang dikumpulkan akan
alasan-alasan logis. Kemampuan bidan untuk
Telepon : 085274991855. Alamat E-mail: aldinaayundainsani@ymail.com
27
Telepon : 085274991855. Alamat E-mail: aldinaayundainsani@ymail.com
28
mendokumentasikan hasil observasinya yang sheet lebih sering digunakan di unit gawat
relevan dan kejadian secara kronologis. darurat, terutama data fisiologis.
Keuntungan catatan naratif diantaranya Lembar alur yang unik, berupa
adalah memudahkan penafsiran secara berurutan kesimpulan penemuan , termasuk flowsheet
dari kejadian dari asuhan/tindakan yang instruksi dokter/perawat, grafik, catatan
dilakukan, memberi kebebasan kepada bidan pendidikan dan catatan pemulangan klien.
untuk mencatat menurut gaya yang disukainya Rangkaian informasi dalam sistem pendekatan
dan format menyederhanakan proses dalam orientasi masalah. Catatan ini dirancang dengan
mencatat masalah, kejadian perubahan, format khusus pendokumentasian informasi
intervensi, reaksi klien dan outcomes. mengenai setiap nomor dan judul masalah yang
Kelemahan catatan naratif diantaranya sudah terdaftar. Flow sheet sendiri berisi hasil
adalah cenderung untuk menjadi kumpulan data observasi dan tindakan tertentu. Beragam format
yang terputus-putus, tumpang tindih dan mungkin digunakan dalam pencatatan walau
sebenarnya catatannya kurang berarti, sulit demikian daftar masalah, flowsheet dan catatan
mencari informasi tanpa membaca seluruh perkembangan adalah syarat minimal untuk
catatan atau sebagian besar catatan tersebut. dokumentasi pasien yang adekuat/memadai.
Mengabdikan sistem menguburkan pesanan Berpikir kritis dalam manajemen asuhan
dimana mencatat masalah pasien secara kebidan menggambarkan bahwa seorang bidan
suferpisial/dangkal daripada mengupasnya tersebut memiliki basis pengetahuan dan
secara mendalam. Beberapa penulis juga kemampuan untuk menganalisis dan
menyatakan bahwa dalam pencatatan secara mengevaluasi pengetahuan terbaru,
naratif juga memiliki kekurangan diantaranya mengaplikasikan logika dan rasionalnya untuk
perlu meninjau catatan dari seluruh sumber mengambil sutu keputusan klinis. Berpikir kritis
untuk mengetahui gambaran klinis pasien secara diiringi pengalaman bidan maka akan
menyeluruh, membuang banyak waktu karena meminimalkan atau tidak adanya kesalahan,
format yang polos menuntun pertimbangan hati- bekerjasama dengan tenaga kesehatan lain akan
hati untuk menentukan informasi yang perlu menjadikan bidan lebih memahami kebutuhan
dicatat setiap klien, kronologis urutan peristiwa klien.
dapat mempersulit interpretasi karena informasi Bidan menerapkan setiap kegiatan
yang bersangkutan mungkin tidak tercatat pada manajemen asuhan kebidanan selalu
tempat yang sama dan harus mengikuti menggunakan penalaran, berpikir kritis. Hal ini
perkembangan klien yang bisa menyita banyak dapat dilakukan evaluasi. Evaluasi merupakan
waktu. proses pengukuran pencapaian tujuan yang
Flow sheet atau lembaran ceklist diinginkan dengan menggunakan metode yang
memungkinkan bidan untuk mencatat hasil teruji validitas dan reliabilitasnya. Beberapa
observasi atau pengukuran yang dilakukan penelitian mengevaluasi kemampuan
secara berulang yang tidak perlu ditulis secara berpikir kritis dari aspek ketrampilan
naratif, termasuk data klinik klien tentang tanda- intelektual seperti ketrampilan menganalisis,
tanda vital (tekanan darah, nadi, pernafasan, mensintesis, dan mengevaluasi dengan
suhu), berat badan, jumlah masukan dan menggunakan pertanyaan-pertanyaan yang
keluaran cairan dalam 24 jam dan pemberian berbasis taxonomi Bloom. Sedangkan tujuan
obat. Flow sheet yang biasanya dipakai adalah pengajaran berpikir kritis meliputi ketrampilan
catatan klinik, catatan keseimbangan cairan dan strategi kognitif, serta sikap.
dalam 24 jam, catatan pengobatan catatan harian Colucciello menggabungkan berbagai
tentang asuhan keperawatan. Flow sheet elemen yang digunakan dalam penelitian dan
merupakan cara tercepat dan paling efisien komponen pemecahan masalah keperawatan
untuk mencatat informasi. Selain itu tenaga serta kriteria yangdigunakan dengan
kesehatan akan dengan mudah mengetahui komponen ketrampilan dan sikap berpikir
keadaan klien hanya dengan melihat grafik yang kritis. Elemen tersebut antara lain
terdapat pada flow sheet. Oleh karena itu flow menentukan tujuan, menyusun pertanyaan
atau membuat kerangka masalah, menunjukkan
Telepon : 085274991855. Alamat E-mail: aldinaayundainsani@ymail.com
29
Telepon : 085274991855. Alamat E-mail: aldinaayundainsani@ymail.com
30
Telepon : 085274991855. Alamat E-mail: aldinaayundainsani@ymail.com