Dari hasil pengumpulan data dalam penelitian tersebut di dapatkan bahwa usia rentan
penderita GCTB adalah 22-24 tahun,GTCB ganas lebih rentan menyerang usia yang sedikit
lebih tua dan GTCB sedikit lebih banyak menyerang wanita. Lokasi tersering yang diserang
GTCB pada umumnya adalah tulang panjang,khususnya femur,radius dan humerus. Jadi,
dalam penelitian tersebut di dapatkan ekspresi cyclin D1 positif baik pada GCTB jinak dan
ganas. Dari hasil statistik mengunakan uji chi-square di dapatkan hasil p=0,018 (p<0,05)
sehingga dapat di nyatakan terdapat perbedaan eskpresi cyclin D1 yang signifikan antara
GCTB jinak dan ganas. Overekpresi siklin D1 muncul pada GCRB jinak maupun yang ganas,
pulasan imunohistokimia yang di lakukan dalam penelitian menunjukan bahwa overekspresi
protein D1 tampak dalam kasusGCTB ganas. Pewarnaan positif juga dapat terlihat di
sebagaian kasus GCTB jinak dan sel mononuklear, meskipun begitu GCTB ganas lebih
menunjukkan ekspresi protein dari sel-sel GCTB jinak. Tidak ada literatur sebelumnya yang
menjelaskan cut off ekspresi cyclin D1 antara GCTB jinak dengan ganas. Pulasan
imunohistokimia juga menunjukkan bahwa overekspresi protein cyclin D1 tampak dalam inti
GCT, tidak ada literatur yang berhubungan dengan overekspresi cyclin D1 dalam sitoplasma.
Jadi, overekspresi cyclin D1 terdeteksi dalam semua kasus GCT. Overekspresi cyclin D1
meningkat dalam kaitannya dengan tingkat keparahan lesi dan bisa dapat membantu dalam
membuat differential diagnosis. Namun, penelitian tambahan juga di perlukan untuk lebih
memperjelas batasan cyclin D1 pada GTCB jinak dan ganas.
Hasil dalam peneltian ekspresi Ki-67 didapatkan rata-rata pada GCTB ganas lebih
tinggi di bandingkan ekspresi Ki-67 jinak. Di tunjang dengan hasil uji analisis yang
menunjukkan bermakna untuk ekspresi protein Ki-67 pada lesi jinak dan neoplasma ganas
(p<0.05). Dalam penelitian tersebut di dapatkan nilai cut off indeks proliferasi Ki-67 untuk
GCTB ganas adalah 34,86%, yang berati bila indeks proliferasi Ki-67 di bawah atau sama
dengan nilai tersebut termasuk dalam kategori GTCB jinak dan apabila di dapatkan indeks
proliferesi Ki-67 di atas nilai tersebut termasuk dalam GTCB ganas. Tetapi, dalam penelitian
terdahulu belum pernah ada yang menjelaskan nilai cut off tersebut.
Analisis dari penelitian ini juga terdapat korelasi-korelasi antara indeks proliferasi Ki-
67 dan tingkat keganasan tumor di tulang sesuai dengan data yang di laporkan sebelumnya
untuk neoplasma. Dalam penelitian Ki-67 menunjukkan aktivitas proliferasi dalam GTCB
yang sesuai dengan penelitian lainnya. Setidaknya dalam lima laporan telah di
dokumentasikan adanya aktivitas proliferasi sel tumor GTCB. Dalam laporan sebelumnya
jika kenaikan indeks proliferasi Ki-67 di recurrent GCT mungkin akan menunjukkan bahwa
recurrent GCT lebih agresif daripada tumor primer. Dalam penelitian ini, untuk tumor GTCB
ganas didapatkan ekpresi Ki-67 yang bervariasi antara 40-80% seperti yang sudah di jelaskan
dalam penelitian sebelumnya bahwa tingginya proses pembelahan sel tidak hanya di
pengaruhi oleh satu jalur pertumbuhan sel namun ada juga beberapa jalur yang terlibat.
Jadi, kesimpulan yang di dapatkan adalah usia yang rentan terkena GTCB berkisar
22-24 tahun dan sedikit banyak menyerang wanita, Lokasi tersering yang diserang GTCB
pada umumnya adalah tulang panjang,khususnya femur,radius dan humerus,dan untuk
membedakan GTCB jinak dan ganas mengunakan ekspresi cyclin D1 dan Ki-67. Ekspresi
protein cyclin D1 dan protein Ki-67 sama-sama di nilai secara virual menggunakan
mikroskop cahay binokuler dan di buat skor secara semikuantitatif dengan menghitung
jumlah sel tumor yang menunjukkan imunoreaktif, yang membedak hanyalah bentuk
skornya.