ANEMIA
Diajukan untuk memenuhi tugas kelompok dari Mata Kuliah PKKMB 1
Di Susun Oleh :
Kelompok 8
Ayu Triani
Eli Ramadanti
Regina Marthatiana
Tingkat 2-B
I. Definisi Penyakit
Anemia adalah suatu kondisi dimana terjadi penurunan kadar hemoglobin (Hb)
atau sel darah merah (eritrosit) sehingga menyebabkan penurunan kapasitas sel darah
merah dalam membawa oksigen (Badan POM, 2011).
Anemia didefinisikan sebagai penurunan volume eritrosit atau kadar Hb sampai
di bawah rentang nilai yang berlaku untuk orang sehat. Anemia adalah gejala dari
kondisi yang mendasari, seperti kehilangan komponen darah, elemen tidak adekuat
atau kurang nutrisi yang dibutuhkan untuk pembentukan sel darah, yang
mengakibatkan penurunan kapasitas pengangkut oksigen darah dan ada banyak tipe
anemia dengan beragam penyebabnya. (Marilyn E, Doenges, Jakarta, 2002)
Dapat disimpulkan bahwa Anemia adalah keadaan dimana jumlah sel darah
merah atau konsentrasi hemoglobin dalam sirkulasi darah menurun.
Pembagian derajat anemia menurut WHO dan NCI (National Cancer Institute)
menurutCorwin, (2009)
VI. Manifestasi Klinis / Tanda dan Gejala Penyakit
a. Lemah, letih, lesu dan lelah
b. Sering mengeluh pusing dan mata berkunang-kunang
c. Menurunnya daya pikir, akibatnya adalah sulit untuk berkonsentrasi
d. Daya tahan tubuh menurun yang ditandai dengan mudah terserang sakit
e. Pada tingkat lanjut atau anemia yang berat maka klien bisa menunjukkan tanda-
tanda detak jantung cepat dan bengkak pada tangan dan kaki.
VII. Komplikasi
Komplikasi umum akibat anemia adalah:
1. gagal jantung
2. kejang.
3. Perkembangan otot buruk ( jangka panjang )
4. Daya konsentrasi menurun
5. Kemampuan mengolah informasi yang didengar menurun
IX. Pengkajian
A. Identitas pasien, meliputi :
Nama, Umur, Jenis Kelamin, Agama, Status perkawinan, Pendidikan, Pekerjaan,
Alamat, Tanggal Masuk, No. Register,
Diagnosa medis : Anemia
Penanggung jawab, meliputi :
Nama, umur, jenis kelamin, agama, pendidikan, pekerjaan, hubungan dengan
pasien
B. Keluhan Utama
Klien mengeluh pusing,lemah,mual dan muntah,badan terasa letih,pucat,akral
dingin
C. Riwayat Kesehatan
1. Riwayat Kesehatan Sekarang
- Keletihan, kelemahan, malaise umum
- Kebutuhan untuk tidur dan istirahat lebih banyak.
- Klien mengatakan bahwa ia depresi
- Sakit kepala
- Nyeri mulut & lidah
- Kesulitan menelan
- Dyspepsia, anoreksia
- Klien mengatakan BB menurun
- Nyeri kepala,berdenyut, sulit berkonsentrasi
- Penurunan penglihatan
- Kemampuan untuk beraktifitas menurun
2. Riwayat kesehatan dahulu
Pengkajian riwayat dahulu yang mendukung dengan melakukan serangkaian
pertanyaan, meliputi:
- Apakah sebelumnya klien pernah menderita anemia.
- Apakah meminum suatu obat tertentu dalam jangka lama.
- Apakah pernah mengalami kekurangan vitamin penting, seperti vitamin
B12 asam folat, vitamin C dan besi.
- Dan lain sebagainya
3. Riwayat Kesehatan Keluarga
- Kecendrungan keluarga untuk anemia.
- Adanya anggota keluarga yang mendapat penyakit anemia congenital.
- Keluarga adalah vegetarian berat.
- Social ekonomi keluarga yang rendah.
GENOGRAM
Untuk mengetahui riwayat penyakit dari keluarga dan klien.
D. PEMERIKSAAN FISIK
Kesadaran : Composmentis
TTV : TD : Biasanya menurun
N : Biasana meningkat
P : Biasanya cepat
S : Biasanya meningkat
1. Kepala
Bagaimana kesimetrisan,warna rambut,kebersihan kepala,rambut kering,
mudah putus, menipis, ada uban atau tidak, sakit kepala, pusing,
2. Mata
Sclera tidak ikterik,konjungtiva anemis,pupil isokor.
3. Telinga
Kesimetrisan telinga, fungsi pendengaran, kebersihan telinga.
4. Hidung
Kesimetrisan, fungsi penciuman, kebersihan, apakah ada perdarahan pada
hidung atau tidak.
5. Mulut
Keadaan mukosa mulut, kebersihan mulut, keadaan gigi, kebersihan gigi,
stomatitis (sariawan lidah dan mulut)
6. Leher
Kesimetrisan, adanya pembesaran kelenjar tyroid / tidak, adanya pembesaran
kelenjar getah bening.
7. Thorax
a. Paru-paru
I : Pergerakan dinding dada, takipnea,orthopnea, dispnea (kesulitan
bernapas), napas pendek, dan cepat lelah saat melakukan aktivitas jasmani
merupakan menifestasi berkurangnya pengiriman oksigen.
P : Taktil premitus simetris
P : Sonor
A : Bunyi nafas vesikuler, bunyi nafas tambahan lainnya
b. Jantung
I : jantung berdebar-debar, Takikardia dan bising jantung
menggambarkan beban jantung dan curah jantung meningkat
P : Tidak teraba adanya massa
P : pekak
A : Bunyi jantung murmur sistolik
8. Abdomen
I : Kesimetrisan,diare,muntah,melena / hematemesis.
A : Suara bising usus
P : Terdapat bunyi timpani,
P : Terabanya pembesaran hepar / tidak, adanya nyeri tekan /tidak.
9. Punggung
Kesimetrisan punggung,warna kulit, dan keberishan
10. Genetalia
Normal / abnormal
11. Ekstemitas
Pucat pada kulit, dasar kuku, dan membrane mukosa, Kuku mudah patah dan
berbentuk seperti sendok, kelemahan dalam melakukan aktifitas.
12. Integument
Mukosa pucat, kering dan Kulit kering
E. DATA PENUNJANG
Pemeriksaan laboratorium untuk diagnosis anemia terdiri dari : pengobatan
(Bakta, 2006).
1. pemeriksaan penyaring (terdiri dari pengukuran kadar Hb, indeks eritrosit,
dan apusandarah tepi).
2. pemeriksaan darah seri anemia (meliputi hitung leukosit, trombosit,
retikulosit, dan lajuendap darah).
3. pemeriksaan sumsum tulang, dan pemeriksaan khusus sesuai jenis anemia.
Selain itu, diperlukan pulaa pemeriksaan non-hematologik tertentu seperti
pemeriksaan faal hati, faal ginjal, atau faal tiroid.
Anemia defisiensi besi perlu dibedakan dengan anemia hipokromik lainnya perti
anemia akibat penyakit kronik, thalassemia, dan anemia sideroblastik. Perbedaan
yang ditemukan diantaranya seperti derajat anemia, (Bakta, 2006)
X. Analisa Data
TRANSFUSI DARAH
A. Pengertian : Tranfusi darah merupakan tindakan yang dilakukan bagi klien yang
memerlukan darah dengan memasukkan darah melalui vena dengan menggunakan set
tranfusi.
B. Tujuan :
1. Meningkatkan volume darah sirkulasi (setelah pembedahan, trauma, atau
perdarahan).
2. Meningkatkan jumlah sel darah merah dan untuk mempertahankan kadar hemoglobin
pada klien anemia berat.
3. Memberikan komponen selular tertentu sebagai terapi sulih (misalnya, faktor
pembekuan untuk membantu mengontrol perdarahan pada pasien hemofilia).
C. Persiapan Alat
1. Filter darah dan set transfusi
2. Cairan intravena (NaCl 0,9%)
3. Darah dalam kantong darah sesuai golongan darah
4. Handscoon
5. Infus pump
6. Plester
7. Perlak dan pengalas
8. Bengkok
9. Kapas alkohol dalam tempatnya
D. Langkah-langkah :
1. Tahap pra interaksi :
a. Identifikasi kebutuhan/indikasi pasien
b. Cuci tangan
c. Siapkan alat
2. Tahap orientasi :
- Beri salam, panggil klien dengan namanya
- Jelaskan tujuan dan prosedur tindakan
- Beri kesempatan pada klien untuk bertanya
3. Tahap kerja :
Ukur vital sign 30 menit sebelum pemberian transfusi, terutama suhu tubuh.
Lapor dokter jika ada peningkatan suhu tubuh.
Kosongkan urine bag
Buka set transfusi, letakkan klem 2-4 cm di bawah tabung drip dalam keadaan
off / terkunci.
Buka tutup botol, lakukan desinfeksi tutup botol cairan, dan tusukkan set
infus ke botol / kantong cairan dengan benar.
Gantungkan botol cairan infus pada tiang infus, isi tabung drip infus ⅓-½
penuh.
Buka penutup jarum dan buka klem untuk mengalirkan cairan sampai ke
ujung jarum hingga tidak ada udara dalam selang, klem kembali, dan tutup
kembali jarum.
Pilih jarum intravena / abbocath.
Atur posisi pasien dan pilih vena.
Pasang perlak dan pengalas
Bebaskan daerah yang akan diinsersi, letakkan tourniquet 10-15 cm proksimal
tempat insersi.
Pakai handschoon
Bersihkan kulit dengan kapas alkohol (melingkar dari dalam ke luar).
Pertahankan vena pada posisi stabil
Pegang IV kateter (abbocath) dengan sudut 20-30º, tusuk vena dengan lubang
jarum menghadap ke atas, dan pastikan IV kateter masuk intavena dengan
tanda darah masuk ke abbocath, kemudian tarik mandrin ± 0.5 cm
Masukkan IV kateter secara perlahan, tarik mandrin, dan sambungkan IV
kateter dengan selang infus
Lepas tourniquet, kemudian alirkan cairan infus
Lakukan fiksasi IV kateter, kemudian beri desinfektan daerah tusukan dan
tutup dengan kasa
Klem selang infus, lepaskan selang infus dari flabot infus dan memindahkan
ke kantong darah
Hitung jumlah tetesan sesuai program
Observasi vital sign dan reaksi pasien setiap 5 menit selama 15 menit, dan
kemudian setiap 15 menit
4. Tahap terminasi :
- Evaluasi hasil / respon klien
- Dokumentasikan hasilnya
- Lakukan kontrak untuk kegiatan selanjutnya
- Akhiri kegiatan, membereskan alat-alat
- Cuci tangan
SATUAN ACARA PENYULUHAN
A. TUJUAN
Tujuan Umum
Setelah mengikuti penyuluhan ini diharapkan sasaran penyuluhan dapat memahami
tentang apa itu anemia
Tujuan Khusus
1. Menjelaskan pengertian anemia.
2. Menyebutkan gejala anemia.
3. Menyebutkan penyebab anemia.
4. Menyebutkan Pencegahan Anemia
5. Menyebutkan Diit Anemia
B. LAMPIRAN
Terlampir
C. METODE
Ceramah
Tanya Jawab
D. MEDIA
Leaflet
E. PELAKSANAAN KEGIATAN/ PENYULUHAN
A. PENGERTIAN ANEMIA
Anemia adalah suatu kondisi dimana terjadi penurunan kadar hemoglobin
(Hb) atau sel darah merah (eritrosit) sehingga menyebabkan penurunan kapasitas sel
darah merah dalam membawa oksigen (Badan POM, 2011).
Anemia didefinisikan sebagai penurunan volume eritrosit atau kadar Hb
sampai di bawah rentang nilai yang berlaku untuk orang sehat. Anemia adalah gejala
dari kondisi yang mendasari, seperti kehilangan komponen darah, elemen tidak
adekuat atau kurang nutrisi yang dibutuhkan untuk pembentukan sel darah, yang
mengakibatkan penurunan kapasitas pengangkut oksigen darah dan ada banyak tipe
anemia dengan beragam penyebabnya. (Marilyn E, Doenges, Jakarta, 2002)
B. PENYEBAB ANEMIA
1. Kurang mengkonsumsi makanan yang mengandung zat besi, vitamin B12, asam
folat, vitamin C, dan unsur-unsur yang diperlukan untuk pembentukan sel darah
merah.
2. Darah menstruasi yang berlebihan. Wanita yang sedang menstruasi rawan terkena
anemia karena kekurangan zat besi bila darah menstruasinya banyak dan dia tidak
memiliki cukup persediaan zat besi.
3. Kehamilan. Wanita yang hamil rawan terkena anemia karena janin menyerap zat
besi dan vitamin untuk pertumbuhannya.
4. Penyakit tertentu. Penyakit yang menyebabkan perdarahan terus-menerus di
saluran pencernaan seperti gastritis dan radang usus buntu dapat menyebabkan
anemia.
5. Obat-obatan tertentu. Beberapa jenis obat dapat menyebabkan perdarahan
lambung (aspirin, anti infl amasi, dll). Obat lainnya dapat menyebabkan masalah
dalam penyerapan zat besi dan vitamin (antasid, pil KB, antiarthritis, dll).
6. Kegagalan sumsung tulang belakang dalam memproduksi darah merah
D. PENCEGAHAN ANEMIA
Beberapa jenis anemia dapat dicegah dan tergantung dari penyebab anemia itu
sendiri. Seperti yang disebabkan karena diet yang salah dan sembarangan. Untuk
pencegahan anemia dengan sebab kesalahan dalam diet anda dapat mengkonsumsi
atau diet dengan memastikan makanan yang anda makan mengandung zat besi.
E. DIIT ANEMIA
Daftar makanan yang kaya akan zat besi
Hati dan daging
Makanan laut
Buah-Buahan yang dikeringkan seperti buah aprikot, buah prem dan kismis.
Kacang-kacangan
Buncis (lima buncis)
Sayuran hijau seperti bayam dan brokoli
Semua jenis padi-padian
Roti atau sereal yagn mengandung zat besi
PENYEBAB ANEMIA
besi
Makanan laut
3. Operasi pengambilan dapat mengkonsumsi atau diet Roti atau sereal yagn mengandung
sebagian atau seluruh dengan memastikan makanan yang zat besi
lambung. anda makan mengandung zat besi.
1. Cepat lelah,
Lemah,
Letih, Lesu
dan Lunglai
2. Pucat ,
Gelisah