SAP 2
REVIEW ARTIKEL NASIONAL DAN INTERNASIONAL
KELOMPOK V
Ida Ayu Nirma Prameswari (1881611026 / 01)
Ni Made Mei Anggreni (1881611037 / 12)
Putu Nirmala Chandra Devi (1881611043 / 18)
I Dewa Ayu Nyoman Stari Dewi (1881611044 / 19)
MAGISTER AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS UDAYANA
2019
REVIEW ARTIKEL INTERNASIONAL
SAP 2
2. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam artikel ini yaitu Rumusan masalah dari penelitian ini yaitu
apakah akuntan atau bookkeppers, (orang yang menyusun laporan tahunan dan laporan
untuk keperluan pajak) pada organisasi di Slovenia peka terhadap ethically-sensitive
scenario?
3. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengeksplorasi tingkat persepsi etis akuntan
terhadap ethically-sensitive scenario pada organisasi-organisasi terpilih di Slovenia.
4. Landasan Teori
Grand theory yang digunakan penelitian ini yaitu teori akuntansi positif, dimana
manajemen adalah rasional dan akan memilih metode pelaporan yang akan memenuhi
kepentingannya sendiri. Selain itu, hasil penelitian sebelumnya juga diungkapkan sebagai
penunjang referensinya yaitu penelitian dari Leuz, Nanda, dan Wysocki (2003),
Burgstahler, Hail, dan Leuz (2006), yang menunjukkan bahwa faktor-faktor institusional
memiliki pengaruh penting pada kualitas pelaporan akuntansi. Rausch, Lindquist, dan
Steckel (2014) menemukan budaya yang lebih individualistis mengarah pada kesadaran
etis individu yang lebih besar, dibandingkan dengan budaya yang lebih didasarkan pada
konsensus sosial.
5. Hipotesis Penelitian
Hipotesis penelitian ini adalah sebagai berikut.
H1: Akuntan di perusahaan yang menyediakan jasa akuntansi eksternal akan membuat
penilaian etis yang lebih lunak dibandingkan dengan akuntan yang bekerja secara internal
dalam suatu perusahaan.
H2: Akuntan yang memiliki sertifikat profesional akan membuat penilaian etis yang lebih
ketat daripada akuntan yang tidak memiliki sertifikat
H3: Wanita akan membuat penilaian etis yang lebih ketat daripada rekan pria mereka
6. Metodologi Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Variabel dependen dalam
penelitian ini adalah tingkat penerimaan scenario sensitif etis (ethically-sensitive scenario),
sedangkan variabel independennya adalah gender, umur, tingkat Pendidikan, tempat
akuntan bekerja, jenis sertifikat yang dimiliki, dan ukuran perusahaan. Penelitian ini
menggunakan analisis statistik deskriptif dan menguji hipotesis dengan analisis regresi
probit.
Penelitian ini menggunakan kuesioner dalam mengumpulkan data. Kuesioner
tersebut dibagikan kepada beberapa Akuntan di Slovenia, yaitu seperti bagian pembukuan
yang menyusun laporan keuangan dan perpajakan). Terdapat 2824 akuntan yang terdafttar
di Slovenia. Jumlah kuesioner yang kembali adalah sebesar 546 kuesioner (tingkat
pengembalian adalah 19,3%), sehingga sampel akhir penelitian adalah 451 responden.
Kuesioner digunakan untuk melakukan pengumpulan data terkait persepsi etis
akuntan professional dalam menjalankan manajemen laba yang berbeda. Kuesioner terdiri
dari 10 indikator, dimana indikator 1-3 yaitu pendapatan responden mengenai kaitan antara
manipulasi akuntansi dengan manajemen laba untuk tujuan pelaporan laporan keuangan
eksternal, bank dan perpajakan, sedangkan indikator 4-10 terkait dengan tingkat
penerimaan dari scenario sensitivitas etis.
Judul : Dilema Etika pada Akuntan – Sebuah Studi Persepsi Mahasiswa Akuntansi
Penulis : Dwi Marlina Wijayanti, Frisky Jeremi Kasingku, dan Risa Rukmana
Sumber : Jurnal Dinamika Akuntansi dan Bisnis Vol. 4(2), 2017, pp 159-172
2. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam artikel ini adalah apakah gender, usia, dan tingkat
Pendidikan mempengaruhi perilaku etis individu
3. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian dalam artikel ini adalah menguji apakah gender, usia, dan tingkat
Pendidikan mempengaruhi perilaku etis individu. Pentingnya penelitian ini dilakukan
mengingat adanya beberapa kasus yang melibatkan kondisi dilema etis, hal tersebut
menunjukkan bahwa mereka belum memiliki keyakinan terkait kebijakan etis akan
meningkatkan perilaku etis karyawan dan manajer. Oleh karena itu pentingnya memahami
perilaku individu dalam sebuah organisasi.
4. Landasan Teori
Penelitian ini menggunakan teori agensi sebagai teori utama dalam menjelaskan
hubungan antar variabel. Teori agensi menjelaskan bahwa seseorang akan berusaha untuk
mendapatkan kesejahteraan individu tanpa memperhatikan apa yang menjadi kepentingan
banyak pihak, hal ini dapat menyebabkan kurang pentingnya dimensi etis dipertimbangkan
dalam sebuah konflik antara diri sendiri dengan individu atau kelompok, akibatnya banyak
penyimpangan yang akan terjadi.
5. Hipotesis Penelitian
Hipotesis penelitian ini terdiri dari:
a) H1 : Perbedaan gender mempengaruhi keputusan pada kondisi dilema etika
b) H1a : Wanita menunjukkan dilema etika lebih sering daripada pria.
c) H2 : Perbedaan usia mempengaruhi keputusan pada kondisi dilema etika.
d) H2a : Individu dengan usia yang lebih tua menunjukkan dilema etika lebih sering
daripada individu dengan usia yang lebih muda.
e) H3 : Tingkat pendidikan mempengaruhi keputusan pada kondisi dilema etika.
f) H3a : Mahasiswa pascasarjana menunjukkan dilema etika lebih sering daripada
mahasiswa sarjana.
6. Metodologi Penelitian
Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner yang dimodifikasi dari
Aluchna & Mikołajczyk, (2013) dan Eweje & Brunon, (2010). Mahasiswa S1 dan S2
jurusan akuntansi yang menempuh studi di universitas negeri yang ada di Yogyakarta
sebagai responden, mereka ditanyakan pendapatnya mengenai isu-isu etika yang di
jabarkan dalam 11 skenario yang berbeda-beda.
Secara garis besar responden diberikan pertanyaan mengenai apakah perilaku
yang dilakukan etis (ya/tidak), apakah responden akan melakukan hal yang sama
(ya/tidak), menurut responden apakah teman-teman dari responden akan melakukan
hal yang sama (ya/tidak), perilaku atas isu tersebut (baik/buruk). Jumlah responden
dalam penelitian ini adalah 106 mahasiswa dengan jumlah mahasiswa strata satu
sebanyak 87 dan sisanya merupakan mahasiswa strata dua. Alat uji yang digunakan yaitu
uji Chi-Square, karena data yang diolah adalah data nominal.