A. Definisi Trauma
Trauma meupakan kerusakan atau luka yang menyebabkan terputusnya kontinuitas normal suatu
struktur jaringan, yang disebabkan oleh cedera fisik. Mekanisme cedera yang menyebabkan trauma
diataranya:
5. Explosive
6. Luka bakar
7. Dll
B. Epidemiologi
Di seluruh dunia, trauma merupakan penyebab kematian terbanyak pada populasi usia < 45 th.
Merupakan 10% penyebab kematian di dunia tiap tahun lebih besar dari malaria, tbc dan
HIV/AIDS.
90% dari angka kematian tersebut terjadi di negara berkembang, yang 11% diantaranya
menyebabkan kecacatan.
Trauma tumpul, trauma penetrasi, tenggelam dan luka bakar , mekanisme trauma paling sering.
Kematian
Kecacatan
Penurunan produktivitas
Pembiayaan
i. Primary Survey
B = Breathing — B/G dada, jejas, Frek. Nafas, JVP, suara nafas tambahan, posisi trakhea, perkusi
dada jika perlu + Oksigenasi.
C = Circulation — Nilai nadi, CRT, TD, cari perdarahan aktif + Bleeding Control.
Head to toe exam —> dari kepala sampai kaki, termasuk RT pada pasien dgn trauma pelvis
dan kecurigaan ruptur uretra.
Anamnesis history — Allergies Medication Past illness Last meal Event/evironment (AMPLE)
related injury.
Lab : darah rutin (Hb, Ht, L, Th), kimia klinik (ur/cr, sgot/sgpt, GDS, PT/aPTT) +/- AGD, laktat.
Foto roentgen : untuk kasus trauma mayor —> cervical lateral, thorax AP, pelvis AP. Foto
lain sesuai indikasi kecurigaan trauma.
“ Separah apapun kejadian trauma, baik itu ringan / berat, trauma multipel/ single —> selalu menilai
status general dahulu (primary survey) sebelum status lokalis.“
D. Sumber perdarahan besar Yang bisa menyebabkan kematian
Trauma dermato-muskuloskeletal
Definisi : Termasuk di dalamnya trauma pada kulit, soft tissue, otot, pembuluh darah, saraf, jaringan
penyambung (tendon, ligamen, meniskus) dan tulang.
“ Tubuh akan berusaha mengembalikan cedera kembali ke kondisi seperti normal —> proses
homeostasis “
1. Haemostasis => vasokonstriksi, platelet plug formation (agregasi trombosit), pembentukan fibrin
melalui kaskade koagulasi
3. Neuro-endokrin
Patofisiologi
Resistensi insulin
Fluid retention
0-2 minggu
2-3 minggu
Angiogenesis
3-6 minggu
Callus merupakan material fibrous dan kartilago, membentuk jembatan penghubung antara
fracture site, Memberikan stabilisasi awal, tetapi belum cukup kuat.
4. BH-bone remodelling
Resorpsi kartilago
No scar formed
LOOK — swelling, deformitas, angulasi, pemendekan, open wound, jejas, perdarahan, warna
kulit, etc.
FEEL — krepitasi, nyeri tekan, sensasi hangat/dingin, pulsasi nadi proks dan distal.
1. Stop the bleeding — Balut tekan, Koreksi deformitas dengan reduksi/reposisi fraktur.
2. Replace blood loss — Blood product (PRC) jika memungkinkan, crystalloid, colloid.
3. Stabilisasi dan immobilisasi — dengan pembidaian, Gips atau Operasi fiksasi.
4. Monitoring vital sign, pulsation and temperature of limb, tanda2 sindroma akut kompartemen
segera rujuk / konsul Spesialis.
Ketika tungkai tidak bisa dipertahankan lagi —> secara klinis mati .
Menilai dengan sistem skoring Trauma severity of extremities —> Mangled Extremity Severity
Score.
Any fracture or muscles injury with unstable haemodynamic (umumnya : fr pelvis, fr femur,
crush injury).
Crush syndrome.
Burn injury.
Etc.