Anda di halaman 1dari 20

KATA PENGANTAR

Pertama dan yang utama, Penulis panjatkan puji syukur atas Rahmat dan Khidmat dari Tuhan
Yang Maha Esa, karena tanpa Rahmat dan Khidmat -Nya, Penulis tidak akan dapat
menyelesaikan makalah ini dengan baik dan rampung tepat pada waktu yang ditentukan.

Tidak lupa juga Penulis ucapkan terima kasih kepada Dr. Budi Supriyatno, MM.,MSi. sekalu
dosen pengampu mata kuliah “Ekonomi Manajerial” yang membimbing dan mengarahkan
Penulis dalam pengerjaan tugas makalah ini. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada
teman-teman sekalian yang telah membantu dalam segi moril maupun non moril dalam
pembuatan makalah ini .

Pasti dalam pembuatan makalah ini terdapat kesalahan yang belum Penulis ketahui. Sebagai
manusia biasa, Penulis sangat terbuka kepada saran dan kritikan teman-teman maupun dosen.
Demi tercapainya makalah yang lebih baik di masa mendatang.

Tangerang Selatan, 15 September 2020

Penulis
DAFTAR

KATA PENGANTAR ...................................................................................i


DAFTAR ISI ................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................1
1.1 Latar Belakang Masalah ............................................................1
1.2 Rumusan masalah ......................................................................2
1.3 Tujuan ........................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN ...............................................................................3
2.1 Pengertian Peramalan Permintaan............................................3
2.2 Tujuan Peramalan Dilihat Dengan Waktu .............................3
2.3 Tujuan Peramalan Dilihat Dengan Waktu...............................4
2.4 Jenis – Jenis Peramalan ............................................................5
2.5 Metode Peramalan ....................................................................6
2.6 Langkah Proses Peramalan (Forecasting)................................11
BAB III PENUTUP ......................................................................................14
3.1 Kesimpulan .............................................................................14
3.2 Saran .......................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA 
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Peramalan merupakan tahap awal dari perencanaan dan pengandalian produksi.


Peramalan adalah pemikiran terhadap suatu besaran, misalnya permintaan terhadap suatu
atau beberapa produk pada periode yang akan datang. Pada hakekatnya peramalan
merupakan suatu perkiraan terhadap keadaan yang akan terjadi di masa yang akan
datang. Keadaan masa yang akan datang yang dimaksud adalah:

1. Apa yang dibutuhkan (jenis)


2. Berapa yang dibutuhkan (jumlah/kuantitas)
3. Kapan dibutuhkan (waktu)

Tujuan peramalan dalam kegiatan produksi adalah untuk meredam ketidakpastian,


sehingga diperoleh suatu perkiraan yang mendekati keadaan yang sebenarnya. Peramalan
tidak akan pernah “perfect”, tetapi meskipun demikian hasil peramalan akan memberikan
arahan bagi suatu perencanaan.

Dalam pelakukan pemasaran suatau produk atau jasa suatu perusahaan, tentu mengukur
dan meramal permintaan pasar sangatlah penting keberadaannya. Karena dengan
mengukur dan meramal permintaan pasar maka perusahaan dapat mengetahui sejauh
mana konsumen menggunakan produknya dan juga dapat mengetahui bagaimana nasib
produknya dimasa yang akan datang.

Pengukuran Permintaan Pasar adalah Volume total yang akan dibeli oleh kelompok
pelanggan tertentu dalam wilayah geografis tertentu dalam periode waktu tertentu dalam
lingkungan pemasaran tertentu di bawah program pemasaran tertentu.

Suatu produk yang kita hasilkan tentu saja akan dipasarkan, secara umum ada 2
konsumen yang akan menggunakan produk-produk dari suatu perusahaan, yakni business
to business ( untuk industri ) atau kepada konsumen secara individu/keluarga.

Meramalkan permintaan pasar yang dimasuki oleh perusahaan adalah suatu pekerjaan
yang perlu dilakukan oleh setiap manajer perusahaan dalam rangka memprediksi berapa
besar peluang pasar yang tersedia di masa depan. Peramalan permintaan merupakan usaha
untuk mengetahui jumlah produk atau sekelompok produk di masa yang akan datang
dalam kendala satu set kondisi tertentu.

1.2 Rumusan Masalah

Apa pengertian Peramalan permintaan ?

Bagaimana karakteristik peramalan yang baik ?

Apa saja Metode peramalan yang ada ?

Apa saja langkah-langkah dalam melakukan peramalan ?

1.3 Tujuan

Untuk mengetahui tentang peramalan permintaan

Untuk mengetahui karakteristik peramalan yang baik

Untuk mengetahui berbagai macam metode peramalan yang ada

Untuk menjelaskan mengenai langkah-langkah peramalan yang baik


BAB 2

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Peramalan Permintaan

Peramalan adalah proses untuk memperkirakan berapa kebutuhan di masa datang


yang meliputi kebutuhan dalam ukuran kuantitas, kualitas, waktu dan lokasi yang
dibutuhkan dalam rangka memenuhi permintaan barang ataupun jasa. Salah satu jenis
peramalan adalah peramalan permintaan. Peramalan permintaan (forecasting Demand)
merupakan tingkat permintaan produk –produk yang diharapkan akan terealisasi untuk
jangka waktu tertentu pada masa yang akan datang.

Menurut Vincers Gapers didalam Management permintaan ada dua jenis permintaan,
yaitu:

1. Permintaan bebas (Independent Demand)


Merupakan permintaan terhadap material, suku cadang atau produk yang bebas
atau tidak terkait langsung dengan struktur bill of material (BOM) untuk produk
akhir atau item teretentu.
2. Permintaan tidak bebas (Dependent Demand)
Merupakan permintaan terhadap material , suku cadang atau produk yang terkait
langsung dengan atau diturunkan dari struktur bill of material untuk produk akahir
atau item tertentu.

2.2 Tujuan peramalan dilihat dengan waktu:

1. Jangka pendek (Short Term)


Menentukan kuantitas dan waktu dari item dijadikan produksi. Biasanya bersifat
harian ataupun mingguan dan ditentukan oleh Low Management.
2. Jangka Menengah (Medium Term)
Menentukan kuantitas dan waktu dari kapasitas produksi. Biasanya bersifat
bulanan ataupun kuartal dan ditentukan oleh Middle Management.
3. Jangka Panjang (Long Term)
Merencanakan kuantitas dan waktu dari fasilitas produksi. Biasanya bersifat
tahunan, 5 tahun, 10 tahun, ataupun 20 tahun dan ditentukan oleh Top Management.

2.3 Kriteria Karakteristik Peramalan yang baik sebagai berikut:

1. Akurasi

Akurasi dari suatu hasil peramalan diukur dengan hasil kebiasaan dan
kekonsistensian peramalan tersebut. Hasil peramalan dikatakan bias bila peramalan
tersebut bila terlalu tinggi atau rendah dibandingkan dengan kenyataan yang
sebenarnya terjadi. Hasil peramalan dikatakan konsisten bila besarnya kesalahan
peramalan relatif kecil. Peramalan yang terlalu rendah akan mengakibatkan
kekurangan persediaan, sehingga permintaan konsumen tidak dapat dipenuhi segera
akibatnya perusahaan dimungkinkan kehilangan pelanggan dan kehilangan
keuntungan penjualan. Peramalan yang terlalu tinggi akan mengakibatkan terjadinya
penumpukan persediaan, sehingga banyak modal yang terserap dengan sia-sia.
Ketepatan akurasi peramalan sangat berperan penting dalam menyeimbangkan
persediaan yang ideal.

2. Biaya
Biaya yang diperlukan dalam pembuatan suatu peramalan adalah tergantung
dari jumlah item yang diramalkan, lamanya periode peramalan, dan metode
peramalan yang dipakai. Ketiga faktor pemilihan metode peramalan harus disesuaikan
dengan dana yang tersedia . Agar bisa memilih metode yang tepat dalam melakukan
peramalan sesuai dengan kebutuhan dan biaya yang ada.
3. Kemudahan
Penggunaan metode peramalan yang sederhana, mudah dibuat, dan mudah
diaplikasikan akan memberikan keuntungan bagi perusahaan. Adalah percuma
memakai metode yang canggih, tetapi tidak dapat diaplikasikan pada sistem
perusahaan karena keterbatasan dana, sumber daya manusia, maupun peralatan
teknologi.
4. Beberapa Sifat Hasil Peramalan.
Dalam membuat peramalan atau menerapkan suatu peramalan maka ada beberapa hal
yang harus dipertimbangkan yaitu :
A. Ramalan pasti mengandung kesalahan, artinya peramal hanya bisa
mengurangi ketidakpastian yang akan terjadi, tetapi tidak dapat menghilangkan
ketidakpastian tersebut.
B. Peramalan seharusnya memberikan informasi tentang beberapa ukuran
kesalahan, artinya karena peramalan pasti mengandung kesalahan, maka adalah
penting bagi peramal untuk menginformasikan seberapa besar kesalahan yang
mungkin terjadi.
C. Peramalan jangka pendek lebih akurat dibandingkan peramalan jangka
panjang. Hal ini disebabkan karena pada peramalan jangka pendek, faktor-faktor
yang mempengaruhi permintaan relatif masih konstan sedangkan masih panjang
periode peramalan, maka semakin besar pula kemungkinan terjadinya perubahan
faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan.

2.4 Jenis – Jenis Peramalan

Menurut Render dan Heizer (2004) pada jenis peramalan dapat dibedakan menjadi
beberapa tipe. Dilihat dari perencanaan operasi di masa depan, maka peramalan dibagi
menjadi 3 macam yaitu:

1. Peramalan ekonomi (economic forecast) menjelaskan siklus bisnis dengan


memprediksi tingkat inflasi, ketersediaan uang, dana yang dibutuhkan untuk membangun
perumahan dan indikator perencanaan lainnya.

2. Peramalan teknologi (technological forecast) mempehatikan tingkat kemajuan


teknologi yang dapat meluncurkan produk baru yang menarik, yang membutuhkan
pabrik dan peralatan baru.

3. Peramalan permintaan (demand forecast) adalah proyeksi permintaan untuk produk


atau layanan suatu perusahaan.
Peramalan biasanya diklasifikasikan berdasarkan horizon waktu masa depan yang
dicakupnya. Menurut Taylor (2004) dalam hubungannya dengan horizon waktu
peramalan terbagi atas beberapa kategori, yaitu:

1. Ramalan jangka pendek (short-range forecast) mencakup masa depan yang dekat
(immediate future) dan memperhatikan kegiatan harian suatu perusahaan bisnis,
seperti permintaan harian atau kebutuhan sumber daya harian.
2. Ramalan jangka menengah (medium-range forecast) mencakup jangka waktu satu
atau dua bulan sampai satu tahun. Ramalan jangka waktu ini umumnya lebih
berkaitan dengan rencana produksi tahunan dan akan mencerminkan hal-hal seperti
puncak dan lembah dalam suatu permintaan dan kebutuhan untuk menjamin adanya
tambahan untuk sumber daya untuk tahun berikutnya.
3. Ramalan jangka panjang (long-range forecast) mencakup periode yang lebih lama dari
satu atau dua tahun. Ramalan ini berkaitan dengan usaha manajemen untuk
merencanakan produk baru untuk pasar yang berubah, membangun fasilitas baru, atau
menjamin adanya pembiayaan jangka panjang.

2.5 Metode Peramalan

Untuk melakukan peramalan diperlukan metode tertentu dan metode mana yang
digunakan tergantung dari data dan informasi yang akan diramal serta tujuan yang
hendak dicapai. Dalam prakteknya terdapat berbagai metode peramalan antara lain :

Metode Peramalan berdasarkan metode menjadi 2 yaitu :

Model kuantitatif dapat dibedakan menjadi dua yaitu runtun waktu (time series sebutan
lengkap adalah Univariate time series) dan metode kausal. Metode runtun waktu pada
hakekatnya melihat perilaku data historis untuk menentukan nilai dimasa yang akan
datang. Sedangkan metode kausal lebih menekankan pembentukan model yang terdiri
dari variable dependen dan variable independen. Perubahan variable independen akan
memepengaruhi perubahan variable dependen.

1. Peramalan Kuantitatif
Peramalan kuantitatif (quantitative forecast) menggunakan model matematis yang beragam
dengan data masa lalu dan variabel sebab akibat untuk meramalkan permintaan. Adapun
tinjauan metode kuantitatif adalah sebagai berikut:

a. Pendekatan Naif

Pendekatan Naif adalah teknik peramalan yang mengasumsikan permintaan, di periode


mendatang sama dengan permintaan terkini. Terbukti untuk beberapa jenis produk,
pendekatan naif (naive approach) ini merupakan model peramalan objektif yang paling
efektif dan efesien dari segi biaya. paling tidak, pendekatan naif memberikan titik awal untuk
perbandingan dengan model lain yang lebih canggih.

b. Rata-Rata Bergerak

Rata-Rata Bergerak merupakan metode peramalan yang menggunakan rata-rata dari sejumlah
(n) data terkini untuk meramalkan periode mendatang. Rata-rata bergerak berguna jika kita
dapat mengasumsikan bahwa permintaan pasar akan stabil sepanjang masa yang kita
ramalkan.

Rata-Rata Bergerak = ∑ permintaan n periode sebelumnya / n

c. Penghalusan Eksponensial (Exponential Smoothing)

Penghalusan Eksponensial adalah teknik peramalan rata-rata bergerak dengan


pembobotan dimana data diberi bobot oleh sebuah fungsi eksponensial. Penghalusan
eksponensial mungkin terdengar aneh, tetapi sebenarnya banyak digunakan dalam bisnis dan
merupakan bagian penting dari sistem pengendalian persediaan berbasis komputer. d.
Proyeksi Tren Proyeksi Tren merupakan metode peramalan time series yang mnyesuaikan
sebuah garis tren pada sekumpulan data masa lalu, dan kemudian diproyeksikan dalam garis
untuk meramalkan masa depan.

d. Analisis Regresi Linier


Analisis Regresi Linier adalah model matematis garis lurus yang menjelaskan hubungan
fungsional antara variabel bebas dan variabel terikat. Persamaan regresi menunjukkan
bagaimana satu variabel berhubungan pada nilai dan perubahan pada variabel lain.

Bentuk umum persamaan regresi linier sederhana sebagai berikut:

Y = a + bX

Dimana:

Y = variabel tidak bebas (yang diramalkan) X = variabel bebas

a = nilai daripada Y jika X = 0

b = perubahan rata-rata Y terhadap perubahan per unit X

1. Metode runtun waktu

Runtun waktu menggunakan data terurut berdasarkan waktu (harian, mingguan, bulanan,
tahunan dsb). Peramalan dengan runtun waktu mengimplikasikan bahwa nilai suatu variable
hanya diprediksi dari nilai – nilai variable tersebut dimasa lalu dan tidak memperhatikan
variable – variable yang lain meskipun variable – variable tersebut berkaitan erat.

Dekomposisi data runtun waktu

Data runtun waktu memiliki 4 komponen yaitu:

A. Kecenderungan (trend, T): gerak naik turun dalam jangka panjang


B. Musiman (seasonality, S) adalah pola fluktuasi data disekitar kecenderungan pada
setiap tahun
C. Siklus (Cycle/siklus, C): pola data dalam beberapa tahun yang biasanya dikaitkan
dengan siklus bisnis.
D. Variasi acak (random variation, R) : perubahan data yang di sebabkan oleh perubahan
situasi yang tidak biasa.

Metode naïf (Naïve method) Adalah metode runtun waktu yang sederhana. Pengambilan
keputusan meramalkan nilai variable dimasa datang sama dengan nilai variael periode
sebelumnya. Dengan kata lain, nilai variable tahun ini diramalkan sama dengan nilai variable
tahun lalu; nilai variable tahun depan diramalkan sama dengan nilai variable tahun ini.

2. Metode Kualitatif

Metode kualitatif umumnya adalah bersifat subjektif, yang dipengaruhi oleh intuisi, emosi,
pendidikan dan pengalaman seseorang. Oleh karena itu hasil peramalan dari satu orang
dengan orang lain dapat berbeda. Metode peramalan permintaan secara kualitatif
berhubungan dengan data-data kualitatif, misalnya tentang selera konsumen terhadap suatu
produk, atau survey tentang loyalitas konsumen, dan lain-lain. Forecasting kualitatif ini dapat
dikelompokkan ke dalam beberapa metode teknik seperti akan dijelaskan berikut ini :

1. Teknik Survey ( riset pasar/ market research)

Teknik survey ini merupakan suatu alat meramalkan yang cukup penting khususnya untuk
memprediksi kejadian-kejadian atau kecenderungan-kecenderungan dalam jangka pendek
mendatang ini. Survey biasanya menggunakan alat interview atau daftar pertanyaan yang
akan ditujukan para responden yang terpilih dan yang dituju. Sesuai kelompok yang memang
diperkirakan akan menjadi sasaran pasar yang dituju oleh perusahaan.

Survei ini dilakukan untuk meramalkan variabel ekonomi yang memang berhubungan baik
langsung maupun tidak langsung dengan permintaan konsumen atau pasar yang dituju.
Variabel-variabel ekonomi yang disurvey ini misalnya variabel yang berhubungan dengan
budget rumah tangga yang dikeluarkan untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga.

Sasaran dan klasifikasi sasaran dan jenis kebutuhan dan keperluan dari kelompok responden
ini dapat dikategorikan sebagai berikut:

– Survey tentang budget keperluan rumah tangga masyarakat eksekutif bisnis dan
pemerintahan yang sekiranya berkait dengan rencana perusahaan. Survey ini diharapkan
dapat merekam keseluruhan anggaran setiap rumah tangga yang disurvey.
– Survey mengenai barang atau jasa yang diperlukan bagi para pelaku bisnis yang akan
memperdagangkan barang atau jasanya. Mereka ini mungkin pelaku bisnis yang bergerak
pada bisnis distributor, pengecer atau pedagang besar.

– Survey ini dilakukan bagi para rumah tangga umum mengenai keperluan rumah tangga,
produk atau barang apa secara periodic diperlukan dan frekuensi pemenuhan yang dilakukan
untuk masa-masa yang akan datang, dan lain-lain.

Dari metode survey berdasar kelompok sasaran ini sebenarnya terkandung maksud dari
surveyor bahwa barang dan jasa apa saja yang dibutuhkan, berapa frekuensi pemenuhan
kebutuhan dan faktor-faktor apa saja yang pada umumnya yang mempengaruhi perilaku beli
mereka ini. Sehingga secara tidak langsung perusahaan melihat peluang dan apa saja yang
bisa ditarik sebagai kepentingan bagi perusahaan atas hasil-hasil survey ini untuk
memprediksi dan memperkirakan perilaku pasar atau konsumen perusahaan.

Bila diklasifikasikan bahwa hasil survey ini merupakan bagian dari kegiatan riset pasar yang
dilakukan oleh perusahaan. Dari sini berbagai kemungkinan yang diperoleh adalah
munculnya variabel ikutan yang dapat diprediksi Apa yang bisa dimanfaatkan oleh
perusahaan yang hendak atau sudah diproduksi dan dijual kepada pasar yang dituju yang
telah disurvey ini. Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa hasil survey ini sebagian atau
seluruhnya dapat dipergunakan untuk memprediksi permintaan konsumennya dari produk
yang dibuat dan jual oleh perusahaan.

2. Teknik Jajak Pendapat (Opinion Pools).

Teknik jajak pendapat sering dilakukan untuk melengkapi data dari survey. Jajak pendapat
dari para pakar, para eksekutif, dari masyarakat umum, atau dari konsumen. Jajak pendapat
ini lebih bersifat pandangan atau pendapat pribadi (subjektif) dari respondennya, sebaliknya
teknik survey lebih bersifat objektif.

Sebelum peluncuran produk baru, biasanya diadakan pre test dan jajak pendapat terhadap
responden yang menjadi sampel. Teknik pooling ini melibatkan berbagai media seperti media
TV, telepon, koran, surat, SMS, email, atau internet untuk menyebarkan kuesioner atau daftar
pertanyaan tentang berbagai informasi yang dibutuhkan perusahaan.

Laporan atau pernyataan resmi dari suatu perusahaan atau pemerintah suatu negara dapat
digunakan sebagai sumber data guna meramalkan kondisi ekonomi di masa yang akan
datang, sekaligus dapat digunakan untuk membuat strategi bersaing dalam pasar bebas.

3. Metode Delphi,

Pada metode ini sekelompok pakar mengisi kuesioner, Moderator menyimpulkan hasilnya
dan memformulasikan menjadi suatu kuesioner baru yang diisi kembali oleh kelompok
tersebut, demikian seterusnya. Hal ini merupakan proses pembelajaran (learning process) dari
kelompok tanpa adanya tekanan atau intimidasi individu.

4. Analogi historis (Historical Analogy),

Merupakan teknik perencanaan berdasarkan pola data masa lalu dari produk-produk yang
dapat disamakan secara analogi. Misalnya perencanaan untuk pengembangan pasar
televisi multi sistem menggunakan model permintaan televisi hitam putih atau televisi
berwarna biasa. Analogi historis cenderung akan menjadi yang terbaik untuk penggantian
produk di pasar dan apabila terdapat hubungan substitusi langsung dari produk dalam
pasar itu.

5. Dugaan manajemen ( management estimate ) atau Panel Consensus

Dimana perencanaan semata-mata berdasarkan pertimbangan manajemen, umumnya oleh


manajemen senior. Metode ini akan cocok dalam situasi yang sangat sensitif terhadap intuisi
dari suatu atau sekelompok kecil orang yang karena pengalamannya mampu memberikan
opini yang kritis dan relevan. Teknik akan dipergunakan dalam situasi dimana tidak ada
situasi dimana tidak ada alternatif lain yang bisa diterapkan. Bagaimanapun metode ini
mempunyai banyak keterbatasan, sehingga perlu dikombinasikan dengan metode
perencanaan yang lain

2.6 Langkah Proses Peramalan (Forecasting)

Peramalan atau forecasting dilakukan dengan urutan proses sebagai berikut:

1. Penentuan Tujuan

Pada tahap ini penentuan tujuan dari setiap peramalan harus disebutkan secara tertulis, formal
dan eksplisit. Sebelum membuat suatu ramalan kita harus bertanya lebih dahulu mengapa
peramalan tersebut dibutuhkan dan bagaimana menggunakan hasil ramalan tersebut.
Peramalan disipkan sedemikian rupa sehingga manajemen dapat membuat keputusan-
keputusan yang tepat mengenai alokasi sumber daya yang ada sekarang dan oleh karena itu si
pembuat ramalan harus memahami kegunaan-kegunaan dari proyeksi-proyeksi manajerial
yang telah ditetapkan.

2. Pemilihan Teori Yang Relevan

Setelah tujuan peramalan ditetapkan, langkah berikutnya adalah menentukan hubungan


teoritis yang menentukan perubahan-perubahan variabel yang diramalkan. Suatu teori yang
tepat guna akan selalu membantu seorang peramal dalam mengidentifikasi setiap kendala
yang ada untuk dipecahkan dan dimasukkan ke dalam proses peramalan.

3. Pencarian Data Yang Tepat

Tahap ini biasanya merupakan tahap yang cukup rumit dan seringkali merupakan tahap yang
paling kritikal karena tahap-tahap berikutnya dapat dilakukan atau tidak tergantung pada
relevansi data yang diperoleh tersebut.

4. Analisis Data

Pada tahap ini dilakukan penyeleksian data karena dalam proses peramalan seringkali kita
mempunyai data yang berlebihan atau bisa juga terlalu sedikit. Beberapa data mungkin tidak
relevan dengan masalah yang akan kita analisis sehingga mungkin dapat mengurangi akurasi
dari peramalan. Data yang lain mungkin tepat guna tetapi hanya untuk beberapa periode
waktu saja.

5. Pengestimasian model awal

Tahap ini adalah tahap di mana kita menguji kesesuaian (fitting) data yang telah kita
kumpulkan ke dalam model peramalan dalam artian meminimumkan kesalahan peramalan.
Semakin sederhana suatu model biasanya semakin baik model tersebut dalam artian bahwa
model tersebut mudah diterima oleh para manajer yang akan membuat proses pengambilan
keputusan perusahaan

6. Evaluasi dan Revisi Model


Sebelum kita melakukan penerapan secara aktual, suatu model harus diuji lebih dahulu untuk
menentukan akurasi, validitas dan keandalan yang diharapkan. Jika berbagai uji keandalan
dan akurasi telah diterapkan pada model tersebut, mungkin revisi perlu dilakukan dengan
memasukkan faktor-faktor kausal dalam model tersebut

7. Penyajian Ramalan Sementara Kepada Manajemen

Demi keberhasilan suatu peramalan, maka dibutuhkan input dari manajemen. Pada tahap ini
dibutuhkan penyesuaian-penyesuaian jugdemental untuk melihat pengaruh dari resesi suatu
perekonomian, pengaruh perubahan inflasi, kemungkinan pemogokan tenaga kerja atau
perubahan kebijakan pemerintah dan sebagainya

8. Revisi Terakhir

Seperti telah dikemukakan tidak ada ramalan yang bersifat statis. Penyiapan suatu ramalan
yang baru akan dilakukan tergantung pada hasil evaluasi tahap-tahap sebelumnya.

9. Pendistribusian Hasil Peramalan

Pendistribusian hasil peramalan kepada manajemen harus pada waktu tepat dan dalam format
yang konsisten. Jika tidak, nilai ramalan tersebut akan berkurang. Peramal harus menentukan
siapa yang harus menerima hasil ramalan tersebut, tingkat kerincian ramalan sesuai dengan
para penggunanya dan berapa kali para penggunanya harus diberikan dan diperbaiki. Setelah
itu peramal harus selalu melakukan diskusi dengan para pengguna ramalan tersebut
berkenaan dengan kegunaan dari informasi peramalan tersebut.

10. Penetapan Langkah Pemantauan


Suatu kegiatan peramalan yang baik membutuhkan penetapan langkah-langkah pemantauan
untuk mengevaluasi peramalan ketika sedang berlangsung dan langkah pematauan yang
memungkinkan seorang peramal untuk mengantisipasi perubahan yang tak terduga.
Peramalan harus dibandingkan dengan hasil aktual untuk mengetahui akurasi metodologi
yang digunakan. Evaluasi pada tahap ini harus dipandang sebagai suatu proses pengendalian
dan merupakan langkah yang diperlukan untuk menjaga keandalan estimasi masa datang. Jika
ramalan meleset, seorang harus mencari apa sebabnya dan segera memperbaikinya.

BAB 3

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Peramalan adalah proses untuk memperkirakan berapa kebutuhan di masa datang yang
meliputi kebutuhan dalam ukuran kuantitas, kualitas, waktu dan lokasi yang dibutuhkan
dalam rangka memenuhi permintaan barang ataupun jasa. Salah satu jenis peramalan adalah
peramalan permintaan. Peramalan permintaan (forecasting Demand) merupakan tingkat
permintaan produk –produk yang diharapkan akan terealisasi untuk jangka waktu tertentu
pada masa yang akan datang.

Meramalkan permintaan dari pasar yang dimasuki oleh perusahaan adalah suatu pekerjaan
yang perlu dilakukan oleh setiap manajer perusahaan dalam rangka memprediksi berapa
besar peluang pasar yang tersedia di masa depan. Ada beberapa teknik peramalan permintaan,
ada secara kualitatif, seperti teknik survey, teknik jajak pendapat, metode Delphi, analogi
histori dan dugaan management. Selain itu ada juga teknik permlaan secara kuantitatif seperti
teknik time series, causal, dan lain-lain.

Dalam melakukan peramalan perlu memperhatikan beberapa hal diantaranya peramalan pasti
mengandung yang namanya kesalahan dan peramalan jangka pendek pada umunya lebih
akurat daripada jangka panjang. Adapun yang harus diperhatikan dalam peramalan yaitu
Akurasi,biaya, dan kemudahan.

Dalam melakukan peramalan juga perlu memperhatikan langkah-langkah dalam peramalan,


yaitu :

Penentuan tujuan peramalan

Pemilihan teori yang relevan

Pencarian data yang tepat

Analisis yang tepat

Pengestimasian model awal

Evaluasi dan revisi model

Penyajian ramalan sementara ke Manajemen

Revisi hasil peramalan

Pendistribusian hasil peramalan

Penetapan langkah pemantauan

3.2 Saran

Melihat pentingnya suatu peramlan dalam suatu Manajemen organisasi atau perusahaan,
menurut Penulis perlu adanya tim atau orang-orang yang benar-benar menguasai dan bisa
menentukan teknik, maupun metode yang tepat untuk melakukan peramalan dalam suatu
perusahaan agar peramalan yang dilakukan dapat memberikan dampak yang baik bagi
perusahaan baik jangka pendek maupun jangka panjang.
DAFTAR PUSTAKA

Heizer, Jay dan Render, Barry. 2009. Manajemen Operasi, Buku 1 Edisi 9. Jakarta: Salemba
Empat.
Ishak, Aulia. 2010. Manajemen Operasi. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Martiningtyas, Nining. 2004. Buku Materi Kuliah STIKOM Statistika. Surabaya: STIKOM.
Murahartawaty. 2009. Peramalan. Jakarta: Sekolah Tinggi Teknologi Telkom.

Anda mungkin juga menyukai