dalam mengonsumsi makanan yang berasal dari hewan seperti daging, unggas, dan ikan, tetapi
masih mungkin mengonsumsi produk olahan dari hewan seperti telur, keju, atau susu. Orang-orang
yang mempraktikkan gaya hisup vegetarisme disebut vegetarian.
Selain vegetarisme terdapat pula istilah semi-vegetarisme, di mana para penganut gaya hidup ini
masih makan beberapa jenis daging seperti ikanatau ayam. Di Indonesia secara tradisional suku
bangsa pelaut seperti Suku Bajau tidak terlalu banyak mengonsumsi daging dan gemar
mengonsumsi makanan laut dalam menu mereka sehingga dapat dikatakan menjalankan diet semi-
vegetarian.
Etimologi[sunting | sunting sumber]
Penggunaan Istilah vegetarian diketahui sudah sejak 1839, Kata ini diambil dari ‘vegetus’, yang
berasal dari bahasa Latin, yang berarti keseluruhan, sehat, segar, hidup; (namun banyak yang
mengaitkannya dengan kata vegetable (sayur) dan penambahan sufiks -arian) [2].
Awal mula kemunculan istilah ini, terkait dengan Alcott House, yaitu sebuah tempat edukasi yang
berlokasi di sebelah utara dari Ham Common, London, yang dibuka pada bulan Juli 1838
oleh James Pierrepont Greaves, yang pada tahun 1841 dikenal sebagai Concordium, atau Industry
Harmony College, yang ketika itu lembaga ini mulai menerbitkan pamflet-pamflet mereka sendiri
yang berjudul "The Healthian", yang diyakini merupakan kemunculan terawal penggunaan
istilah 'vegetarian' . [3]
Jenis[sunting | sunting sumber]
Semi-vegetarisme[sunting | sunting sumber]
Para semi-Vegetarian, di samping memakan makanan dengan bahan nabati, juga memakan olahan
dari makanan laut, ayam, susu, atau telur, tergantung masing-masing pribadi. Jenis vegetarisme ini
adalah kelompok yang paling rendah.
Lakto-ovo-vegetarisme[sunting | sunting sumber]
Lakto-ovo-vegetarian, selain memakan makanan nabati, juga memakan susu dan telur beserta
olahannya.
Lakto-vegetarisme[sunting | sunting sumber]
Lakto-vegetarian, di samping memakan bahan makanan nabati, susu dan produk olahannya juga
masih ditoleransi.
Ovo-vegetarisme[sunting | sunting sumber]
Para ovo-vegetarian merupakan kebalikan dari kelompok lakto-vegetarian, yaitu menoleransi
produk telur dan olahannya, tetapi tidak hanya dengan susu.
Pesko-vegetarisme[sunting | sunting sumber]
Penganut pesko-vegetarisme tidak ingin memakan daging merah, tetapi masih dapat
memakan ikan, susu, dan telur, beserta olahannya.
Veganisme[sunting | sunting sumber]
Artikel utama: Veganisme
'Veganisme merupakan bentuk paling ketat dari vegetarisme, di mana peng