Anda di halaman 1dari 5

TUGAS ANALISIS JURNAL

Diajukan untuk memenuhi mata kuliah kesehatan keselamatan kerja

Disusun Oleh
Nama : Fathunnisa Imarah Nusyaibah
Nim : AK 118060
Kelas : 3 D S1 KEPERAWATAN

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN
UNIVERSITAS BHAKTI KENCANA BANDUNG
2018/2020
Jurnal I
Judul : ANALISIS FAKTOR-FAKTOR KEBIJAKAN DALAM IMPLEMENTASI
PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA RUMAH SAKIT (K3RS) DI
INSTALASI GAWAT DARURAT RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA
SEMARANG
Tahun : 2016
Penulis : Ajeng Retno Yunita, Ayum Sriatmi, Eka Yunila Fatmasari
Problem : Faktor-faktor kebijakan implementasi K3RS yang terjadi di RSUD kota semarang
menunjukan adanya kejadian yang beresiko penyakit akibat kerja dan kecelakaan pada
beberapa perawat tidak memakai alat pelindung diri (APD) dan masker saat melakukan
tindakan perawatan di IGD
Intervention : Jenis penelitian yang dilakukan merupakan penelitian deskriptif dengan
pendekatan kualitatif. Deskriptif merupakan suatu metode penelitian yang dilakukan dengan
tujuan membuat gambaran atau deskripsi tentang suatu keadaan secara objektif. Objek yang
akan diteliti dalam penelitian ini adalah sumber daya alam, komunikasi,lingkungan kerja,
SOP dan komitmen
Comparation : Hasil informan utama dan informan tiangulasi berdasarkan penilaian yang
dilakukan, pengetahuan tentang Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja sebagaian
informan sudah mengetahui program tersebut yang terdiri dari penggunaan APD, screnning
kesehatan petugas kesehatan, pengendalian limbah, pendidikan dan pelatihan K3. Walaupun
masih ada beberapa informan yang belum mengetahuinya
Outcome : Dari hasil penelitian Penerapan K3 di rumah sakit , tidak lepas dari sikap
kepatuhan personal baik dari perawat atau manajemen atas dalam melaksanakan peraturan
dan kebijakan perantara K3 , dalam melaksanakan K3 para pekerja rumah sakit mempunyai
resiko untuk terjadinya penyakit akibat kerja (PAK) dan (KAK) . penerapan K3 agar perawat
bisa disiplin memakai APD , masker, dan keselamatan saat melakukan tindakan lainnya.
Hasil Analisis :
Perawat harus lebih memahami kedisplinan dan mengerti informasi mengenai K3RS yang
sudah di terapkan lalu melaksanakannya dengan sesuai SOP di Rumah sakit . menerapkan di
kehidupan sehari-hari selama di rumah sakit. Memiliki ketegasan dan kedisplinan mengikuti
aturan K3RS agar kenyamanan pada pasien .
Jurnal II
Judul : ANALISIS RISIKO KESEHATAN DAN KESELAMATAN PADA PERAWAT
Tahun : 2017
Penulis : Iwan M. Ramdan , Abd , Rahman
Problem : Risiko perawatan mengalami gangguan kesehatan dan keselamatan kerja (K3)
Intervention : Metode penelitian menggunakan metode penelitian campuran kualitatif dan
kuantitatif. Objek dalam penelitian ini adalah bahaya risiko kesehatan dan keselamatan kerja.
Pengambilan data atau penilaian risiko yang digunakan dalam penelitian ini mengacu pada
standar australianew zeland dengan menggunakan Job Hazard analisis (JHA) kemudian
melakukan analisis resiko dengan menentukan nilai consequence, exposure , dan likelihood
dari setiap risiko untuk mendapatkan tingkatan risiko yang ada pada setiap langkah kerja
dalam tahapan pekerjaan perawatan
Comparation : Hasil penelitian membuktikan bahwa rumah sakit adalah salah satu tempat
kerja yang berbahaya dan perawat adalah salah satu petugas kesehatan yang berisko untuk
mengalami gangguan kesehatan dan keselamatan kerja akibat dari pekerjaanya. Biro statistic
ketenagakerjaan dan konsil nasional asuransi ameria (2013) menyimpulkan pada rumah sakit
di amerika setiap 100 jam kerja terjadi 6,8 kejadian kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja
(PAK). Angka ini menempatkan kecelakaan kerja dan PAK di rumah sakit sedikit lebih tinggi
dibanding kecelakaan kerja dan PAK di sector lainnya, seperti sector kontruksi, manufaktur
dan pelayanan professional dan bisnis lainnya. Sebanyak 48% kecelakaan kerja disebabkan
karena penggunaan tenaga atau otot yang berlebihan pasien , seperti mengangkat,
memindahkan pasien. 54% jenis kecelakaan yang dialami berhubungan dengan gangguan
musculoskeletal, seperi sprain dan strain otot.
Penelitiannya lainnya di Negara berkembang seperti india juga menyimpulkan hasil yang
sama . Sandeep , Shreemathi, Kalyan, Teddy, Kapil, dan Pachi (2016) melaporkan dalam 1
tahun terakhir 5,4% perawat rumah sakit di india mengalami luka akibat tertusuk jarum
suntik, 7,4% megalami varises, dan 56,9% mengalami stress kerja.
Outcome : Dari hasil penelitian beberapa tenaga kesehatan beresiko saat melakukan
pelayanan pada pasien karena penggunaan tenaga atau otot yang berlebihan dan beberapa
penelitian lain menyimpulkan perawat rumah sakit mengalami luka akibat tertusuk jarum
suntik, varises dan stress kerja . kesimpulannya pada penerapan K3 agar perawat lebih
berhati-hati melakukan pelayanan terhadap pasien agar tidak terjadi resiko gangguan
kesehatan dan keselamatan
Hasil analisis :
Pada pihak RS harus memberikan informasi dan tujuan yang benar dan jelas pada perawat dan
tenaga kesehatan lainnya agar tidak terjadi resiko pada perawat. Saat perawat melakukan
tindakan harus memakai APD yang lengkap sesuai SOP di Rumah sakit agar menjaga
keselamatan.
Jurnal III
Judul : PELAKSANAAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA TERHADAP
KEJADIAN KECELAKAAN KERJA PERAWAT RUMAH SAKIT
Tahun : 2018
Penulis : Senty Putri, Santoso, Endang Purnawati Rahayu
Problem : Kejadian kecelakaan kerja perawat di Rumah Sakit
Intervention : Jenis penelitian menggunakan kuantitatif analitik suervey dan devenden
penelitian kecelakaan kerja yaitu kecelakaan dialami perawat seperti tertusuk benda tajam,
terjatuh, terpeleset, terkena cairan darah, terjepit, terkena arus listrik. Dan diukur melalui
kuisioner dengan skala ukur ordinal menggunakan hasil ukur pernah dan tidak pernah .
pengambilan sampel dengan populasi seluruh tenaga perawat rumah sakit X yang berjumlah
175 orang. Teknik pengumpulan data menggunakan data primer yang dikumpulkan
memalalui wawancara dengan kuisioner, baik variable promosi dan pengawasan. Hasil uji
bivariate terdapat keseluruhan variable independen mempunyai hubungan yang signifikan
dengan kejadian kecelakaan kerja yaitu pengetahuan, sikap, pelatihan , mengikuti pelatihan 6
kali beresiko terhadap kejadian kecelakaan kerja.
Compation : Menurut peneliti Honda dkk (2014) di Thailand, terdapat hubungan yang
signifikan antara sikap perawat terhadap pencegahan cidera atau kecelakaan akibat benda
tajam dan terjadinya cedera . berdasarkan laporan data kejadian tertusuk jarum tahun 2016
mengalami peningkatan dari tahun 2015 terdiri dari ruang I, P dan ruangan rawat inap.
Peneliti menganalisis hubungan pengetahuan, pelatihan promosi dan pengawasan terhadap
kejadian kecelakaan kerja pada perawat serta menganalisis variable yang paling dominan
terhadap kejadian kecelakaan kerja pada perawat Rumah Sakit
Outcome : Dari hasil penelitian terjadinya peningkatan kecelakaan akibat benda tajam dan
cidera pada perawat , dari kejadian terpapar atau tertusuk jarum infeksius disebabkan oleh
petugas masih melakukan recapping yaitu menutup kembali jarum dan spuit setelah
digunakan dengan dua tangan. Sebaiknya petugas langsung membuang ke tempat sampah
jangan dikumpulkan dalam satu wadah terbuka .
Hasil analisis :
Penerapan K3 keselamatan kerja pada perawat agar perawat mengerti dan paham apa itu K3
dan tujuannya . Perawat harus lebih mengerti dan tau informasi tentang K3 di Rumah Sakit
agar tidak ada kejadian tertusuknya jarum lagi dan kejadian yang lain. Perawat memakai
sarung tangan saat tindakan agar tidak cidera dan mengikuti SOP di Rumah Sakit .
Jurnal IV
Judul : PERILAKU PERAWAT DALAM PENERAPAN MANAJEMEN KESEHATAN
DAN KESELAMATAN KERJA (K3) DI ACEH
Tahun : 2017
Penulis : Riska Nazirah Yuswardi
Problem : Perilaku sikap negative perawat dalam manajemen kesehatan dan keselamatan kerja
(K3)
Intervention : Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dan
eksprolatif dengan desain penelitian cross sectional study melalui kuisioner. Teknik
pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini. Populasi dalam penelitian ini
adalah seluruuh perawat pelaksana Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Umum daerah dr. Zaiboel
Abidin banda aceh berjumlah 264 perawar. Menggunakan simple random sampling dengan
jumlah sampel sebanyak 80 orang. Alat pengumpullan data berupa kuesioner dalam bentuk
dicotomus choice 35 item.
Comparation : Hasil penelitian Demak (2013) mengenai analisis penyebab perilaku aman
bekerja pada perawat di Rumah sakit islam Asshobirin Tangerang Selatan menyatakan bahwa
bentuk perilaku tidak aman pada perawat yaitu tidak memakai sarung tangan ketika tindakan
menyuntik dan memasang infuse serta tidak menggunakan sepatu yang sesuai . semua hasil
penelitian disimpulkan bahwa sebagian besar perawat pelaksana memiliki perilaku yang baik
dalam penerapan manajemen kesehatan dan keselamatan kerja (k3) baik ditinjau dari factor
internal (52,5%) yaitu karakteristik dari individu yang bersangkutan yang bersifat bawaan dan
eksternal (58,8%) berasal dari luar diri seseorang .
Outcome : Dari hasil penelitian bahwa sebagian besar perawat memiliki karakteristik yang
berbeda sebagian dari factor internal dan factor eksternal. Berdasarkan asumsi penliti ada
berbagai factor yang dapat mempengaruhi perilaku perawat ditinjau dari factor internal berada
pada kategori baik, diantaranya persepsi . Persepsi perawat tentang K3 menunjukan
bagaimana perawat harus mampu mencari tahu tentang pentingnya K3 bak melalui brosur,
leaflet, SOP yang disediakan diruangan maupun media informasi lainnya.
Analisis jurnal :
Perilaku perawat dalam penerapan manajemen K3 dari factor internal dan eksternal dalam
kategori baik dan professional , bersikap ramah dan mengikuti SOP di rumah sakit . memakai
APD lengkap dan menerapkan pengetahuan tentang K3 .

Anda mungkin juga menyukai