Anda di halaman 1dari 3

Komponen produk sains

Dalam prosedur empirik ilmuwan mengumpulkan informasi dan mengorganisasikan informasi untuk
selanjutnya dianalisi. Prosedur empirik dalam IPA mencakup pengamatan (observasi), klasifikasi dan
pengukuran. Sedangkan dalam prosedur analitik ilmuwan menginterpretasikan penemuan mereka
dengan menggunakan proses seperti hipotesis, eksperimen terkontrol, menarik kesimpulan dan
memprediksi.

IPA adalah apa yang dilakukan oleh para ilmuwan, ilmuwan melakukan suatu proses penyelidikan untuk
mendapatkan produk IPA. Untuk mendapatkan produk ipa yang bener, para ilmuwan melakukan suatu
sikap yang baik seperti jujur, objektif, cermat, berhati terbuka, mempunyai rasa ingin tahu yang tinggi
dan lain-lain

Dengan demikian jika dilihat dari proses terbentuknya, ilmu pengetahuan alam terbagi menjadi tiga
macam yaitu komponen produk, komponen proses dan komponen sikap. Sebenarnya komponen yang
paling dahulu ada dalam IPA ialah komponen proses, lalu kemudian disusul dengan komponen sikap dan
terakhir adalah komponen produk

Komponen produk dalam IPA adalah fakta, konsep, prinsip, teori dan hukum

1. Fakta adalah sesuatu yang betul-betul terjadi. Misalnya fakta bahwa kadal adalah hewan
reptilian, air jika dipanaskan akan menguap dan bila didinginkan akan mengembun besi kalau
dipanaskan akan memuai
2. Konsep adalah suatu ide yang memprsatukan fakta-fakta dalam IPA konsep merupakan
penghubungan contoh semua zat tersusun atas materi-materi
3. Prinsip adalah generalisasi hubungan diantara konsep-konsep IPAcontoh udara yang dipanaskan
akan memuai
4. Hukum adalah prinsip-prinsip yang sudah diterima karena telah mengalami pengujian-pengujian
yang lebih keras meskipun ia juga bersifat tentatif

Sains sebagai proses atau metode penyelidikan meliputi cara berpikir, sikap dan langah-langkah kegiatan
sainitis untuk memperoleh produk-produk sains atau ilmu pengetahuan ilmiah misalanya observasi,
pengukuran merumuskan dan menguji hipotesis, mengumpulkan data, bereksperimen dan prediksi

Sains terdiri dari 3 komponen yaitu :

1. Sains sebagai suatu proses yang merupakan cara untuk memperoleh pengetahuan
2. Sains sebagai produk terdiri dari berbagai fakta, prinsip, konsep dan hukum teori
3. Sains sebagai suatu sikap atau dikenal dengan istilah sikap keilmuan maksudnya berbagai
keyakinan opini dan nilai-nilai yang harus dipertahankan oleh seorang ilmuwan khususnya ketika
mencari atau mengembangkan pengetahuan baru

Nasional Teacher Association (1971) mengemukakan bahwa seorang yang literat sains adalah orang
yang menggunakan konsep sains, keterampilan proses, dan nilai dalam membuat keputusan sehari-hari
kalau ia berhubungan dengan orang lain atau dengan lingkungannya dan memahami interelasi antara
sains, teknologi, dan masyarakat termasuk perkembangan sosial dan ekonomi

Menurut Bambang Sumintono terdapat tiga focus utama pembelajaran sains disekolah yaitu dapat
berbentuk (1) produk dari sains yaitu pemberian berbagai pengetahuan ilmiah yang dianggap penting
untuk diketahui siswa (2) sains sebagai proses yang berkonsentrasi pada sains sebagai metode
pemecahan masalah untuk mengembangkan keahlian siswa dalam memecahkan masalah (3)
pendekatan sikap dan nilai ilmiah serta kemahiran insaniah

Pandangan ini lebih luas daripada pengertian sains yang dikemukakan Hungerford, Volk dan Ramsey
(1990) karena Trowbridge dan Bybee (1990) selain memandang sains sebagai suatu proses dan metode
(methods and processes) serta produk-produk (body of scientific knowl-edge) juga melihat sains
mengandung nilai-nilai (values)

Sebagai body of scientific knowledge, sains adalah hasil interpretasi tentang dunia kealamaan. Hal ini
sesungguhnya sama dengan elemen produk pada definisi mempunyai dampak yang penting, karena hal
ini berhubungan erat dengan (1) keberlangsungan umat manusia didunia ini, khususnya yang
berhubungan dengan pilihan tindakan yang bijak terhadap isu-isu global (pemanasan global), (2)
tuntutan angkatan kerja dalam lingkungan ekonomi yang berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi.
DAFTAR PUSTAKA

Holbrook, J.B (1991). Scientific and Technology Literacy for All, The Role of Education,

science education Internasional. Vol 5 No 3 hal (10-16)

Nuryani, (1992). Pengembangan soal Komponen-komponen sains Bandung : UPI

Toharudin,U, dkk 2011. Membangun Literasi Sains. Bandung : Humaniora

Anda mungkin juga menyukai