Anda di halaman 1dari 12

PERENCANAAN PASAR KOTA PARIAMAN

DENGAN TEMA HUMANISME


Lia Kartika, Yaddi Sumitra, Al Busyra Fuadi
Program Studi Arsitektur, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Universitas Bung Hatta
Jl. Sumatra, Ulak Karang, Padang, 25133, Indonesia
E-mail : liakartika2193@gmail.com, yaddi_sumitra@yahoo.com, albusyrafuadi@ymail.com

Abstrak

Perancangan pasar tradisional di Kota Pariaman direncanakan untuk fasilitas utama perdagangan pasar
lokal dan pariwisata yang diharapkan apabila dikembangkan lebih representatif dapat mendukung
kawasan perdagangan dan jasa di wilayah tersebut. Secara ekonomis dapat meningkatkan kesejahteraan
ekonomi masyarakat Sumatera Barat pada umumnya serta Kota Pariaman khususnya. Pasar Kota
Pariaman terletak di Kel. Kampung Perak, Kota Pariaman, yang berada pada perlintasan antara beberapa
kota di Sumatera Barat yang merupakan faktor strategis bagi kota ini. Konsep pariwisata pasar tradisional
dengan penunjang pasar yang bersih, rapi dan tertib diharapkan dapat memberi kenyamanan bagi
pengunjung yang datang ke kota ini . Desain pasar ini menggunakan tema Humanisme, yang menjadikan
manusia sebagai dasar pengamatan, komponen pokok perencanaan, maupun penilaian akhir desain.
Penerapan dalam desain dengan bentuk yang terarah (oriented) yang menyediakan area publik dan
sirkulasi yang jelas.

Kata Kunci : arsitektur, pasar tradisional, wisata, humanisme

Abstract

The design of the traditional market in the city of Pariaman, planned for the main facilities of local
markets trading and tourism are expected to be more representative if developed to support the area of
trade and services in the region. In economically, it can improve the economic welfare of the people of
West Sumatra in general, especially the city of Pariaman. Pariaman City Market is located at Kampung
Perak, Pariaman, which is located at the crossing between several cities in West Sumatra that is a strategic
factor for this city. The concept of tourism markets with supporting the market that is clean, neat and
orderly is expected to give comfort for visitors who come to this city. The design of this market using the
theme of humanism, that makes human beings as the basis of the observation, the principal component of
the planning, and the assessment of the end of the design. The applications in the form of targeted design
(oriented) that provides public areas and obviously circulation.

Keywords : Architecture, traditional markets, tourism, humanism

0
1. PENDAHULUAN menambah fasilitas - fasiltas penunjang untuk
Dalam mewujudkan Pariaman sebagai kota pengelolaan pasar yang bersih dan nyaman.
tujuan wisata, Pemerintah Kota Pariaman Perubahan-perubahan di atas akan dirangkum
terus berupaya memberikan kenyamanan bagi secara keseluruhan dengan cara
para wisatawan yang berkunjung ke kota merencanakan pasar kota Pariaman yang
tersebut. Salah satunya dengan konsep sesuai dengan kebutuhan dan fungsinya, agar
pariwisata pasar tradisional dengan menjadi kawasan perdagangan dan jasa yang
penunjang pasar yang bersih, rapi dan tertib. multi fungsi yang tertata dan lebih baik. Pasar
Pengunjung diharapkan akan merasa nyaman tradisional merupakan cultural identity,
dan terkesan baik mengenai pasar Pariaman. identitas atau kepribadian budaya bangsa
Keberadaan pasar Pariaman sebagai pusat yang harus dikembalikan pada local genius.
perdagangan dan pertumbuhan ekonomi bagi Pasar pariaman yang selama ini berfungsi
masyarakat Kota Pariaman, merupakan pasar sebagai pasar tradisional, diharapkan apabila
tradisional yang telah berkembang sesuai dikembangkan lebih representatif dapat
dengan pertumbuhan perekonomian mendukung kawasan perdagangan dan jasa di
masyarakat Kota Pariaman dan sekitarnya 1. wilayah tersebut dan secara ekonomis dapat
meningkatkan kesejahteraan ekonomi
Saat ini terdapat beberapa permasalahan masyarakat Sumatera Barat pada umumnya
pasar tradisional Pariaman yang dibangun serta Kota Pariaman khususnya.
kembali setelah kebakaran pada tahun 2009.
Permasalahan pasar tradisional Pariaman di Rumusan masalah yang menjadi acuan pada
antaranya, yakni kapasitas pasar yang tidak perencanaan ini yaitu :
dapat menampung pedagang resmi dan yang 1) Umum
belum terdata oleh pengelola pasar Pariaman, Bagaimana merencanakan dan
area dagangan yang tidak jelas antara merancang sebuah pasar tradisional yang
komuditas basah dan kering, kurangnya mampu memberikan solusi permasalahan
fasilitas pendukung di pasar, ketidak jelasan arsitektural dalam hal daya tarik,
sirkulasi pedagang, bongkar muat, dan pengaturan tata ruang, aksesibilitas dan
pembeli yang menyebabkan ketidak sistem sirkulasi, serta desain yang
lancarannya sirkulasi di pasar Pariaman mampu memenuhi tuntutan kebutuhan
maupun di jalan sekitar pasar Pariaman. Di sekarang dan yang akan dating ?
dalam pasar Pariaman terlihat kumuh karena 2) Khusus
becek, berbau tidak sedap, dipenuhi sampah, Bagaimana cara merancang sebuah pasar
atapnya rusak dan sistem utilitas yang tidak tradisional melalui pendekatan
bagus. Selain itu, kondisi pasar tradisional humanisme yang mengutamakan
Pariaman ini secara fisik sangat tertinggal, kenyamanan pengguna di dalam suatu
maka perlu ada program kebijakan untuk bangunan dan di sekitar bangunan ?
melakukan pengaturan.
2. KAJIAN LITERATUR
Berdasarkan permasalahan di atas maka perlu 1) Pengertian Pasar
adanya perubahan yang signifikan seperti Pasar adalah tempat bertemunya pembeli
memperbarui bangunan dikarenakan dan penjual untuk melakukan transaksi
bangunan yang sudah lama, menambah jual beli barang atau jasa. Ciri khas
kapasitas daya tampung pedagang, menata sebuah pasar adalah adanya kegiatan
zoning agar tidak terjadi kebigungan dari transaksi atau jual beli. Pasar memiliki
pengunjung, mengatur pola sirkulasi yang sekurang-kurangnya tiga fungsi utama,
baik di dalam pasar maupun luar pasar, yaitu fungsi distribusi, fungsi
pembentukan harga, dan fungsi promosi.
1
http://www.antarasumbar.com/berita/121036/pemkot- Sebagai fungsi distribusi, pasar berperan
pariaman-buka-investasi-penginapan.html sebagai penyalur barang dan jasa dari
1
produsen ke konsumen melalui transaksi yang memiliki kebutuhan dan
jual beli. Sebagai fungsi pembentukan daya beli”.
harga, di pasar penjual yang melakukan c) Pengertian ini merujuk pada dua
permintaan atas barang yang dibutuhkan. hal, yaitu kebutuhan dan daya
Sebagai fungsi promosi, pasar juga dapat beli. Jadi pasar adalah orang-
digunakan untuk memperkenalkan orang yang menginginkan
produk baru dari produsen kepada calon sesuatu barang atau jasa dan
konsumennya. Ada beberapa pendapat memiliki kemampuan untuk
tentang pengertian pasar : membeli.
a. Menurut Stanton (1993), pengertian
pasar yang lebih luas. Pasar Pengertian pasar berdasarkan
dikatakannya merupakan orang- “Kamus Umum Bahasa Indonesia”
orang yang mempunyai keinginan ada beberapa, antara lain :
untuk puas, uang untuk berbelanja,
dan kemauan untuk a. Tempat orang berjual-beli pekan,
membelanjakannya. Jadi, dalam tempat berjual beli yang
pengertian tersebut terdapat faktor- diadakan oleh perkumpulan dan
faktor yang menunjang terjadinya sebagainya dengan maksud
pasar, yakni: keinginan, daya beli, mencari derma.
dan tingkah laku dalam pembelian. b. Tempat berbagai pertunjukan
b. Kotler dan Amstrong (1999) yang diadakan malam hari untuk
mendefinisikan pasar adalah beberapa hari lamanya.
seperangkat pembeli aktual dan 2) Pengertian Humanisme
potensial dari sebuah produk atau Istilah Humanisme berkaitan dengan kata
jasa. Ukuran dari pasar sendiri Latin humus yang berarti tanah atau
tergantung pada jumlah orang yang bumi. Dari kata ini muncul istilah homo
menunjukan kebutuhan, memiliki yang berarti manusia (makhluk Tuhan)
kemampuan dalam pertukaran. dan humanus yang lebih menunjukkan
Banyak pemasar memandang penjual sifat membumi dan manusiawi.
sebagai industri dan pembeli sebagai Pemaknaan ini awalnya adalah untuk
pasar, di mana penjual mengirimkan menunjukkan bahwa manusia berbeda
produk dan jasa yang mereka dengan makhluk ciptaan Tuhan lainnya.
produksi dan mengkomunikasikan Humanisme menganggap individu
atau menyampaikannya kepada pasar rasional sebagai nilai paling tinggi dan
sebagai gantinya, mereka akan menganggap individu sebagai sumber
menerima uang dan informasi dari nilai terakhir (Bagus, 1996:295).
pasar. Pengertian ini membawa dampak yang
c. Menurut Handri Ma’aruf ( 2005 ) kuat pada kebebasan manusia sebagai
kata “pasar” memiliki tiga individu.
pengertian, yaitu :
a) Pasar dalam arti “tempat”, yaitu Arsitektur yang baik adalah yang masih
tempat bertemunya para penjual tetap memperhatikan perbedaan. Tidak
atau produsen dengan pembeli dapat dipungkiri bahwa ada arsitektur
atau konsumen. yang memang memerlukan cara penilaian
b) Pasar dalam arti “interaksi yang beda, yaitu arsitektur yang
permintaan dan penawaran”, dibangun untuk menunjukkan
yaitu pasar sebagai tempat kemegahan, kemajuan; kejayaan sebuah
terjadinya transaksi jual kelompok. Porphyrios (2002),
beli. Pasar dalam arti menunjukkan sense of necessary dan
“sekelompok anggota masyarakat sense of freedom dalam tektonika
2
arsitektur. Arsitektur atau bangunan akan : kantor Dinas Pasar kota Pariaman,
membawa sense of necessary karena Dinas KOPERINDAG kota Pariaman
aturannya dibatasi dengan bentuk sesuai dan instansi terkait. Sedangkan survey
kapasistas pemakaian material sebuah lapangan dilakukan diwilayah lingkungan
naungan; dan sense of freedom karena ia site yang ada sekarang pasar kota
dibentuk oleh aturan yang dibuat yang Pariaman (Kelurahan Kampung Perak,
diletakkan sebagai pengingat bahwa Pariaman Tengah, Kota Pariaman,
manusia adalah homo faber. Sumatera Barat).
e. Analisis Data
Humanisme yang meletakkan manusia Menganalisis data yang diperoleh dan
pada posisi manusia yang tahu diri, mengaplikasikan data lapangan ke dalam
manusia yang tahu batas, manusia yang studi literatur atau studi banding,
dapat menempatkan dirinya dalam situasi kemudian analisis tersebut menjadi acuan
dan kondisi yang baik, tidak merusak, dalam konsep perencanaan dan
namun menjaga dan melindungi serta perancangan.
bertoleransi dengan semua hal, termasuk f. Analisis Site
dengan alam dan manusia yang lain. Menganalisis site sesuai dengan analisis
Melalui penjelasan diatas dapat data yang telah dilakukan di atas.
disimpulkan bahwa humanisme hadir Analisis site dilakukan terhadap bentuk
oleh manusia, untuk manusia dan melalui tapak dan lokasi site yang ada sekarang.
manusia. g. Penemuan Konsep Perancangan
Konsep perancangan didapat berdasarkan
3. METODE PENELITIAN pada olahan analisis site dan analisis
Metode pembahasan dilakukan dengan data, konsep perancangan juga diperoleh
metode deskriptif, yaitu menguraikan dan berdasakan teori dan kondisi lingkungan
menjelaskan data kualitatif, kemudian yang ada. Konsep perancangan
dianalisa untuk memperoleh suatu merupakan motor utama dalam
kesimpulan. mendesain nantinya.

Pengumpulan data diperoleh dengan cara : 4. HASIL DAN PEMBAHASAN


a. Studi Literatur Data dan Analisa Tapak
Melakukan studi literatur dan pustaka 1. Lokasi Tapak
baik melalui media buku, majalah, Lokasi site berada di Pasar Lama Kota
maupun internet tentang pasar dan Pariaman Kel. Kampung Perak, Pariaman
pendekatan arsitektural yang di pakai. Tengah, Kota Pariaman, Sumatera Barat.
b. Studi Kasus Site terletak di kawasan tepi pantai kota
Melakukan perbandingan antara beberapa Pariaman, berbatasan langsung dengan
pasar tradisional didalam negri maupun Stasiun Kereta Api Pariaman, pertokoan
di beberapa Negara. dan pemukiman warga.
c. Survey Site
Melakukan survey terhadap site yang
dipilih, baik secara fisik maupun non
fisik serta kebutuhan ruang di dalamnya.
Survey dilakukan terhadap kondisi yang
ada sekarang dan pengembangannya.
d. Pengumpulan Data
Mengumpulkan seluruh data untuk Gambar 1 : Lokasi Site
kemudian dapat dianalisis. Data yang Sumber : Observasi Lapangan, 2015
diperoleh dari survey instansional ke
kantor pemerintah kota Pariaman, seperti
3
Berdasarkan data diatas dapat disimpulkan : f. Sudah tersedianya infrastruktur
1) Luas Site : 9848.8 m2 / seperti air, listrik dan jaringan
0.98 ha (Site A 6867.7m2 + B 2981.1 m2 ) telephon
2) Fungsi bangunan : Pasar
Tradisional Kota Pariaman Permasalahan Site
3) KDB : 45% - 70%
4) Lantai Maksimal : 4 lantai a. Lalu lintas disekitar site pada jam sibuk
5) Kawasan : Pusat Kota cukup padat
6) Lebar Jalan : 10 m (dua b. Tidak memiliki vegetasi
lajur) c. Banyaknya Pedagang Kaki Lima yang
menggunakan trotoar dan badan jalan
2. Batasan Site untuk berjualan
Utara : Pemukiman Penduduk d. Intensitas angin laut yang cukup tinggi
Selatan : Pemukiman Penduduk rentan menyebabkan timbunya korosi
Barat : Pantai, Stasiun Kreta Api pada bangunan
Timur : Pertokoan dan Parkiran e. Belum tertatanya sirkulasi di dalam dan
Lapangan Merdeka luar site

4. Konsep Desain
Pasar Kota Pariaman terletak di kawasan
wisata bahari yang diharapkan mampu
meningkatkan jumlah pengunjung ke kota
Pariaman tersebut. Pasar merupakan
kawasan publik yang banyak di di
kunjungi, bahkan dapat dikatakan pasar
adalah ruang publik untuk masyarakat.
Salah satu cara penerapan tema
Gambar 2 : Neighboorhood Site
Humanisme pada konsep Perencanaan
Sumber : Observasi Lapangan, 2015 Pasar Kota Pariaman ialah dengan cara
mendesain bangunannya dengan bentuk
3. Potensi dan Permasalahan Site yang terarah (oriented) yang menyediakan
Potensi Site area public dan sirkulasi yang jelas. Zoning
a. Site termasuk di dalam menyesuaikan dengan persepsi kebiasaan
pengembangan pasar wisata di “Pasar sirkulasi yang sesuai standar dan dapat
Lama Kota Pariaman” Kecamatan diprediksi dengan ketentuan pasar.
Pariaman Tengah dalam RTRW Kota
Pariaman pasal 10 huruf a, b dan 1) Konsep Pencahayaan
huruf c pada Perda Kota Pariaman Berdasarkan dari analisa matahari,
nomor 21 tahun 2012 maka kesimpulan yang di dapat untuk
b. Site dekat pusat kota Pariaman konsep pencahayaan adalah :
c. Dekat dengan pemukiman penduduk,
sehingga mempunyai konsumen yang
tetap
d. Dilalui oleh lintasan angkutan umum,
sehingga dapat diakses oleh para
pejalan kaki
e. Site berada di kawasan wisata pesisir
kota Pariaman
Gambar 3 : Konsep Pencahayaan
Sumber : Analisa penulis, Thn 2015
4
2) Konsep Angin
Sistem penghawaan pada pasar
tradisional menggunakan penghawaan
alami dengan ventilasi silang dan
memanfaatkan void yag ada.

Gambar 6 : Konsep Pencapaian ke


Dalam S it e
Sumber : Analisa penulis, Thn 2015

Gambar 4 : Konsep Penghawaan 5) Konsep Orientasi Bangunan


Sumber : Analisa penulis, Thn 2015 Pemanfaatan sisi-sisi kedua arah
bayangan pada bangunan dijadikan
3) Konsep Kebisingan dan Debu sebagai public space yang
Konsep vegetasi yang mengelilingi menjadikanya lebih teduh dan tidak
bangunan dapat meminimalisir debu, terkena sinar matahari langsung.
kebisingan dan korosi pada bangunan, Pengarahan orientasi ini juga
hal ini dilakukan agar pengguna mempertimbangkan bentuk lahan.
bangunan merasa nyaman dan
pemeliharaan bangunan yang dilakukan
tidak mahal.

Gambar 5: Konsep Kebisingan dan


Debu
Sumber : Analisa penulis, Thn 2015

4) Konsep Pencapaian ke Dalam Site


Konsep pencapaian kedalam site Gambar 7: Konsep Orient asi
terbagi menjadi 2, yaitu pencapaian site Bangunan
menggunakan kendaraan pribadi, Sumber : Analisa penulis, Thn 2015
kendaraan umum dan dengan berjalan 6) Konsep Zoning Ruang Luar
kaki. Penzoningan ruang luar berdasarkan
pendekatan humanisme dalam
penerapannya menjadikan ruang
terbuka hijau sebagai paru-paru site,
agar memberikan kenyamanan pada
saat berada di luar ruang.

5
baik, terutama pada pasar dengan zona
basah, sehingga tidak menimbulkan bau,
serta memanfaatkan pencahayaan alami dari
luar.

Gambar 10: Konsep Bent uk Fasade


Gambar 8 : Konsep Zoning Ruang Bangunan
Luar Sumber : Analisa penulis, Thn 2015
Sumber : Analisa penulis, Thn 2015

5. Kriteria Desain
a. Bentuk Massa Bangunan
a) Hubungan ruang dan penataan ruang
dengan akses sirkulasi menjadikan
pasar berfungsi optimal dengan
kesesuaian pada kebutuhan-
kebutuhan dalam pasar.
b) Pembagian masa dengan
menyesuaikan kegitan di dalamnya.
Penggunaan masa ganda, agar dapat
meberikan penataan pada
pembagian aktivitas dengan jelas
dan untuk memaksimalkan bentuk
site yang terpisah oleh jalan.
c) Pada lantai dua bangunan di beri
skybride yang berfungsi sebagai
pengikat bangunan luar dan fungsi
di dalam bangunan.

Gambar 9 : Konsep Bentuk Masa


Bangunan
Sumber : Analisa penulis, Thn 2015
b. Fasade Bangunan
Pada pengolahan fasade kulit luar bangunan
menggunakan kisi-kisi yang berfungsi
sebagai sun shading, hal ini dimaksudkan
agar cahaya dan angin dapat diserap dengan

6
Gambar 11: Block Plan
Sumber : Analisa penulis, 2015

Gambar 12: Tampak Depan Pasar A


Sumber : Analisa penulis, 2015

Gambar 13: Tampak Blakang Pasar A


Sumber : Analisa penulis, 2015

7
Gambar 14: Tampak Depan Pasar B Gambar 15: Tampak Depan Pasar B
Sumber : Analisa penulis, 2015 Sumber : Analisa penulis, 2015

Gambar 16: Tampak Samping Timur


Sumber : Analisa penulis, 2015

Gambar 17: Tampak Samping Barat


Sumber : Analisa penulis, 2015

8
PERSPEKTIF PASAR A

PERSPEKTIF PASAR B

9
PERSPEKTIF

10
5. KESIMPULAN 6. REFERENSI
Setelah melakukan sejumlah evaluasi dari Ananta Heri, S.E. M.M. dkk, Menahan
konsep hingga hasil desain yang dikaitkan Serbuan Pasar Modern: 94-96
dengan skripsi dan gambar pra rencana, maka Indonesia magazine, (1994), Yayasan
dapat disimpulkan bahwa : Harapan Kita, 2015
a. Konsep bentuk bangunan yakni Julius Panero dan Martin Zelnik, Dimensi
mengambil pola-pola simetris . bentuk Manusia dan Ruang Interior. Erlangga.
simetris mengekspresikan kebebasan, Jakarta.2003
explorasi dan tak terbatas. M. Darwis, Penataan Kembali Pasar Kota
b. Orientasi bangunan menghadap ke utara Gede. Skripsi S-1.Fak.
dan selatan site. Teknik.Jur.Arsitektur, Universitas Gajah
c. Bangunan memiliki dua masa bangunan, Mada. 1984
dimana diantara masa tersebut terdapat M.Fuad, Christine H, Nurlela, Sugiarto, dan
jembatan penyebrangan sebagai Paulus Y.E.F. 2000. Pengantar Bisnis.
penghubung yang juga berfungsi sebagai Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
toko. Neufert, Ernst. (1996),” Data Arsitek, Jilid 1
d. Untuk pencapaian ke dalam site terdapat “, Erlangga, Jakarta
satu entrance pada masing-masing masa Neufert, Ernst. (1999),” Data Arsitek, Jilid 2
bangunan untuk kendaraan dan satu “, Erlangga, Jakarta
entrance untuk pejalan kaki pada arah Neufert, Ernst. (2002),” Data Arsitek, Jilid 3
utara dan selatan site (Jalan Sutan “, Erlangga, Jakarta
Syahrir) Peraturan Mentri Perdagangan RI No. 48/M-
e. Bentuk fasade bangunan mengambil DAG/PER/8/2013
konsep kisi-kisi seperti susunan kayu- Rachmawati, Murni. 2012. Disertasi:
kayu yang berfungsi sebagai sun shading. Humanisme (Kembali) Dalam Arsitektur,
Bentuk ini menunjang fungsi bangunan ITS, Surabaya
agar cahaya matahari dan angin dapat RTRW Kota Pariaman 2010-2030
masuk secara baik dan tidak berlebihan, Temu Ilmiah IPLBI 2012 (Agus S Ekomadyo
karena jika didalam bangunan dan Sutan Hidayatsyah), 2015
mendapatkan cahaya yang begitu panas
akan menyebabkan barang dagangan
cepat rusak. http://jateng.tribunnews.com/, 2015
f. Sirkulasi yang terarah dan penandaan http://pariamankota.go.id/, 2015
yang jelas akan memudahkan pengguna http://www.antarsumbar.com/berita/121036/p
bangunan dalam mencari barang yang emkot-pariaman-buka-investasi-
diinginkan. penginapan.html, 2015
www.archdaily.com, 2015
www.boqueria.info/mercat, 2015

11

Anda mungkin juga menyukai