TP Pendahuluan Karbohidrat
TP Pendahuluan Karbohidrat
FAKULTAS FARMASI
OLEH :
STB : 15020190195
KELAS : C9C10
KELOMPOK : 3 (TIGA)
FAKULTAS FARMASI
MAKASSAR
2020
BAB 1
PENDAHULUAN
1.2 Maksud
Adapun maksud dari percobaan ini adalah mampu menjelaskn tentang cara
mengisolasi amilum dari kentang, mampu menjelaskan tentang cara menghitung
rendamen amilum isolasi, dan mampu menjelaskan tentang cara mengidentifikasi
amilum solani.
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui dan memahami cara mengisolasi amilum dari kentang.
2. Untuk mengetahui dan memahami cara menghitung rendamen amilum solani.
3. Untuk mengetahui dan memahami cara mengidentifikasi amilum solani
dengan pereaksi iod.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Teori Umum
Karbohidrat itu sendiri merupakan senyawa karbon, hidrogen dan oksigen
yang terdapat di alam. Senyawa ini pernah disangka “hidrat dari karbon”,
sehingga disebutlah karbohidrat. Pada tahun 1880 dinyatakan bahwa gagasan
“hidrat dari karbon” merupakan gagasan yang salah dan sebenarnya karbohidrat
adalah polihidroksi aldehida dan keton atau turunan keduanya (Fessenden
1986).
Karbohidrat didefinisikan secara umum sebagai senyawa dengan rumus
molekul Cn(H2O)n. Karbohidrat adalah turunan aldehid atau keton dari alkohol
polihidroksi atau senyawa turunan sebagai hasil hidrolisis senyawa kompleks
(Girinda, 1986). Karbohidrat yang dihasilkan oleh tumbuhan merupakan
cadangan makanan yang disimpan dalam akar, batang, dan biji sebagai pati
(amilum). Karbohidrat dalam tubuh manusia dan hewan dibentuk dari beberapa
asam amino, gliserol lemak, dan sebagian besar diperoleh dari makanan yang
berasal dari tumbuh-tumbuhan.
Karbohidrat terdiri dari 3 kelompok yaitu monosakarida, oligosakarida dan
polisakarida. Monosakarida merupakan karbohidrat yang paling sederhana.
Oligosakarida merupakan senyawa yang dihidrolisis menghasilkan 2 sampai 6
gula monosakarida sedangkan polisakarida merupakan monomer-monomer
yang berasal dari monosakarida (Respati, 1990).
Monosakarida atau gula sederhana terdiri dari hanya satu unit
polisakarida aldehid atau keton. Oligosakarida (bahasa yunani oligos “sedikit”)
terdiri dari rantai pendek unit monosakarida yang digabungkan bersama-sama
oleh ikatan kovalen. Sedangkan polisakarida terdiri dari rantai panjang yang
mempunyai ratusan atau ribuan unit monosakarida. Beberapa polisakarida
seperti selulosa, mempunyai rantai linear. Sedangkan yang lain seperti glikogen,
mempunyai rantai bercabang (Maggy, 1990).
Menurut Lehninger (1982), monosakarida yang paling sederhana yaitu
gliseraldehid dan dihidroksiaseton. Contoh monosakarida yang penting yaitu
glukosa, fruktosa, galaktosa, dan pentosa. Oligosakarida yang lain ialah
trisakarida yaitu yang terdiri atas tiga molekul monosakarida dan tetrasakarida
yang terbentuk dari empat molekul monosakarida. Oligosakarida yang paling
ADRIANA NUR FAS’YA ANDI NUR ALAM AMALIAH ZAINUDDIN
15020190195
ISOLASI DAN IDENTIFIKASI AMILUM
tidak berasa.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat .
Kegunaan : Sebagai zat tambahan.
2. Amilum ( FI III : 93 )
Nama resmi : AMYLUM
Nama lain : Amilum
Rumus molekul : C6H20O10
Pemerian : Serbuk halus kadang-kadang berupa gumpalan-
gumpalan kecil, tidak berbau, tidak berasa.
bau khas
6. HCl ( FI V : 156 )
Nama resmi : ACIDUM HYDROCHLORIDUM
Nama lain : Asam Klorida
Rumus molekul : HCl
Rumus struktur : H-Cl
Berat molekul : 36,46 g/mol
Pemerian : Cairan tidak berwarna, berasap, bau
merangsang.
Jika diencerkan dengan 2 bagian air, asap hilang.
Kelarutan : Larut dalam air dan etanol
Kegunaan : Sebagai zat tambahan
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat
Cuci kentang dengan air mengalir hingga bersih. Kupas kulit kentang dan
potong-potong kecil. Timbang kentang sebanyak 500 gram. Masukkan ke
2.4 Perhitungan
berat rendamen(g)
% rendamen= x 100 %
berat kentang (g)
BAB 3
METODE KERJA
1. Isolasi amilum dari kentang
A. Alat :
Adapun alat yang digunakan pada praktikum ini yaitu
1. Baskom
2. Blender
3. Orong
4. Gegep kayu
5. Gelas kimia
6. Kain saring
7. Kertas saring
8. Pipet tetes
9. Pisau
10. Talenan
11. Timbangan
B. Bahan :
Adapun bahan yang digunakan pada praktikum ini yaitu :
1. Kentang
2. Aquades
3. Etanol 96 %
C. Prosedur Kerja
1. Dicuci kentang dengan air mengalir hingga bersih
2. Dikupas kulit kenyang dan potong-potong
3. Ditimbang kentang sebanyak 500 mg
4. Dimasukkan kedalam blender, tambahkan 500 ml aquades,
haluskan
5. Saring menggunakan kain saring putih, tampung fitrat
(supernatan)
6. Diamkan selama semalam (24 jam) hingga terbentuk 2 fase.
Lakukan dekantasi untuk membuang fase cairan
B. Bahan
Adapun bahan yang digunakan pada praktikum ini yaitu:
1. Larutan amilum
2. Aquades
3. HCL 0,1 N
4. NaOH 0,1 N
5. Pereaksi lugol
C. Prosedur Kerja
1. Ditimbang 1 gram amilum (hasil isolasi)
2. Ditambahkan 100 ml aquades
3. Didihkan amilum larut, terbentuk larutan bening (%)
4. Siapkan 4 tabung reaksi
5. Tabung A berisi amilum kentang 5 ml ditambahkan 2 tetes
NaOH 0,1 M
6. Tabung B berisi amilum kentang 5 ml ditambahkan 2 tetes
asam klorida 0,1 M
ADRIANA NUR FAS’YA ANDI NUR ALAM AMALIAH ZAINUDDIN
15020190195
ISOLASI DAN IDENTIFIKASI AMILUM
BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN
4 Berat amilum (poin 3 – poin 2) 5,55 gram – 0,44 gram = 5,11 gram
berat rendamen
5 Rumus % rendamen % rendamen = ×100 %
berat kentang
6 Hasil %rendamen 5,11 gr
% rendamen= x 100 %
500 gr
= 1,022 %
Pengamatan Bening Biru tua Bening Biru tua Biru tua Bening
warna
4.2 Pembahasan
Pada praktikum ini kita melakukan isolasi dan identifikasi amilum pada
kentang, setelah kentang dihaluskan dan ditambah dengan aquades lalu di
saring, lalu ditampung kemudian di diamkan selama 24 jam. Maka akan
terbentuk yang namanya endapan (2 fase), lalu dilakukan dekantasi sebanyak 2
kali. Untuk dekantasi terakhir kita berikan etanol 96% kemudian di keringkan
pada suhu 70° C. setelah itu hasil amilumnya ditimbang dan dihitung %
rendamennya.
Langkah pertama, yang kita lakukan yaitu membuat larutan amilum 1% dan
amilum pembanding. Kemudian, dimasukkan larutan amilum 1% sebanyak 5mL
ke dalam tabung 1, tabung 2, dan tabung 3. Untuk tabung 4,5,dan 6 diisi
dengan larutan amilum pembanding.
Dari hasil pengamatan dapat diketahui bahwa uji iodida memberikan uji
positif yaitu munculnya warna biru pada amilum yang direaksikan dalam
suasana asam dan warna biru muda pada suasana netral, sedangkan pada
suasana basa tidak menghasilkan perubahan warna, larutan tetap bening.Hal
tersebut dikarenakan ikatan antara amilum dan larutan iodida adalah ikatan
semu sehingga jika dipanaskan akan terjadi pemutusan ikatan sehingga pada
sampel mengalami perubahan warna menjadi bening.
4.3 Reaksi
a. Reaksi antara amilum dengan iodin menghasilkan warna biru tua
BAB 5
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari hasil praktikum yang kita amati, disimpulkan bahwa didapatkan kadar %
rendamen, dengan berat amilum = 5,11 gr dibagi dengan berat kentang = 500 gr
dikalikan dengan 100% sehingga didapatkan hasil kadar % amilum dari kentang
adalah 1,022 %. Dari hasil pengamatan juga dapat diketahui bahwa uji iodida
memberikan uji positif yaitu munculnya warna biru pada amilum yang
direaksikan dalam suasana asam dan warna biru muda pada suasana netral,
sedangkan pada suasana basa tidak menghasilkan perubahan warna.
5.2 Saran
Sarannya yaitu dari praktikum kali ini adalah praktikan harus lebih teliti lagi
dalam melakukan suatu praktikum meskipun praktikum kali ini melalui daring.
Dan semoga Praktikan Dan Asisten masih semangat untuk menjalani praktikum
daring ini, semoga semuanya cepat berlalu,agar Praktikum dapat berjalan secara
langsung.
DAFTAR PUSTAKA