Anda di halaman 1dari 16

ISOLASI DAN IDENTIFIKASI AMILUM

LABORATORIUM KIMIA FARMASI

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA

‘’ ISOLASI DAN IDENTIFIKASI AMILUM‘’

OLEH :

NAMA : ADRIANA NUR FAS’YA.MILWAN

STB : 15020190195

KELAS : C9C10

KELOMPOK : 3 (TIGA)

ASISTEN : ANDI NUR ALAM AMALIAH ZAINUDDIN

PROGRAM STUDI SARJANA FARMASI

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

MAKASSAR

2020

ADRIANA NUR FAS’YA ANDI NUR ALAM AMALIAH ZAINUDDIN


15020190195
ISOLASI DAN IDENTIFIKASI AMILUM

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Secara Biokimia, karbohidrat adalah polihidroksil-aldehida atau polihidroksil-


keton, atau senyawa yang menghasilkan senyawa-senyawa ini bila dihidrolisis.
Karbohidrat mengandung gugus fungsi karbonil (sebagai aldehida atau keton)
dan banyak gugus hidroksil. Pada awalnya, istilah karbohidrat digunakan untuk
golongan senyawa yang mempunyai rumus (CH2O)n, yaitu senyawa-senyawa
yang n atom karbonnya tampak terhidrasi oleh n molekul air. Namun demikian,
terdapat pula karbohidrat yang tidak memiliki rumus demikian dan ada pula yang
mengandung nitrogen, fosforus, atau. sulfur.

    Karbohidrat menyediakan kebutuhan dasar yang diperlukan tubuh makhluk


hidup. Monosakarida, khususnya glukosa merupakan nutrien utama sel.
Misalnya, pada vertebrata, glukosa mengalir dalam aliran darah sehingga
tersedia bagi seluruh sel tubuh. Sel-sel tubuh tersebut menyerap glukosa dan
mengambil tenaga yang tersimpan di dalam molekul tersebut pada proses
respirasi selular untuk menjalankan sel-sel tubuh. Selain itu, kerangka karbon
monosakarida juga berfungsi sebagai bahan baku untuk sintesis jenis molekul
organik kecil lainnya, termasuk asam amino dan asam lemak.

1.2 Maksud
Adapun maksud dari percobaan ini adalah mampu menjelaskn tentang cara
mengisolasi amilum dari kentang, mampu menjelaskan tentang cara menghitung
rendamen amilum isolasi, dan mampu menjelaskan tentang cara mengidentifikasi
amilum solani.

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui dan memahami cara mengisolasi amilum dari kentang.
2. Untuk mengetahui dan memahami cara menghitung rendamen amilum solani.
3. Untuk mengetahui dan memahami cara mengidentifikasi amilum solani
dengan pereaksi iod.

ADRIANA NUR FAS’YA ANDI NUR ALAM AMALIAH ZAINUDDIN


15020190195
ISOLASI DAN IDENTIFIKASI AMILUM

BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Teori Umum
Karbohidrat itu sendiri merupakan senyawa karbon, hidrogen dan oksigen
yang terdapat di alam. Senyawa ini pernah disangka “hidrat dari karbon”,
sehingga disebutlah karbohidrat. Pada tahun 1880 dinyatakan bahwa gagasan
“hidrat dari karbon” merupakan gagasan yang salah dan sebenarnya karbohidrat
adalah polihidroksi aldehida dan keton atau turunan keduanya (Fessenden
1986).
Karbohidrat didefinisikan secara umum sebagai senyawa dengan rumus
molekul Cn(H2O)n. Karbohidrat adalah turunan aldehid atau keton dari alkohol
polihidroksi atau senyawa turunan sebagai hasil hidrolisis senyawa kompleks
(Girinda, 1986). Karbohidrat yang dihasilkan oleh tumbuhan merupakan
cadangan makanan yang disimpan dalam akar, batang, dan biji sebagai pati
(amilum). Karbohidrat dalam tubuh manusia dan hewan dibentuk dari beberapa
asam amino, gliserol lemak, dan sebagian besar diperoleh dari makanan yang
berasal dari tumbuh-tumbuhan.
Karbohidrat terdiri dari 3 kelompok yaitu monosakarida, oligosakarida dan
polisakarida. Monosakarida merupakan karbohidrat yang paling sederhana.
Oligosakarida merupakan senyawa yang dihidrolisis menghasilkan 2 sampai 6
gula monosakarida sedangkan polisakarida merupakan monomer-monomer
yang berasal dari monosakarida (Respati, 1990).
Monosakarida atau gula sederhana terdiri dari hanya satu unit
polisakarida aldehid atau keton. Oligosakarida (bahasa yunani oligos “sedikit”)
terdiri dari rantai pendek unit monosakarida yang digabungkan bersama-sama
oleh ikatan kovalen. Sedangkan polisakarida terdiri dari rantai panjang yang
mempunyai ratusan atau ribuan unit monosakarida. Beberapa polisakarida
seperti selulosa, mempunyai rantai linear. Sedangkan yang lain seperti glikogen,
mempunyai rantai bercabang (Maggy, 1990).
Menurut Lehninger (1982), monosakarida yang paling sederhana yaitu
gliseraldehid dan dihidroksiaseton. Contoh monosakarida yang penting yaitu
glukosa, fruktosa, galaktosa, dan pentosa. Oligosakarida yang lain ialah
trisakarida yaitu yang terdiri atas tiga molekul monosakarida dan tetrasakarida
yang terbentuk dari empat molekul monosakarida. Oligosakarida yang paling
ADRIANA NUR FAS’YA ANDI NUR ALAM AMALIAH ZAINUDDIN
15020190195
ISOLASI DAN IDENTIFIKASI AMILUM

banyak terdapat dialam ialah disakarida. Golongan disakarida yaitu sukrosa,


maltosa, laktosa, dan trehalosa. Golongan yang termasuk oligosakarida adalah
rafinosa yang bila dihidrolisis menjadi galaktosa, glukosa, dan fruktosa.
Polisakarida umunya berupa senyawa berwarna putih dan tidak berbentuk
Kristal, tidak mempunyai rasa manis dan tidak mempunyai sifat mereduksi.
Beberapa polisakarida yang penting di antaranya ialah amilum, glikogen,
dekstrin, dan selulosa.

Amilum adalah jenis polisakarida yang banyak terdapat dialam, yaitu


sebagian besar tumbuhan terdapat pada umbi, daun, batang, dan biji-bijian
(Poedjiadi, A. 2009).

Amilum merupakan suatu senyawa organik yang tersebar luas pada


kandungan tanaman. Amilum dihasilkan dari dalam daun-daun hijau sebagai
wujud penyimpanan sementara dari produk fotosintesis. Amilum juga tersimpan
dalam bahan makanan cadangan yang permanen untuk tanaman, dalam biji,
jari-jari teras, kulit batang, akar tanaman menahun, dan umbi. Amilum
merupakan 50-65% berat kering biji gandum dan 80% bahan kering umbi
kentang (Gunawan,2004).
Secara umum, amilum terdiri dari 20% bagian yang larut air (amilosa) dan
80% bagian yag tidak larut air (amilopektin). Hidrolisis amilum oleh asama
mineral menghasilkan glukosa sebagai produk akhir secara hampir kuantitatif
(Gunawan, 2004).
Bentuk sederhana amilum adalah glukosa dan rumus struktur glukosa
adalah C6H11O6 dan rumus bangun dari α- D- glukosa. Amilum dapat dihidrolisis
sempurna dengan menggunakan asam sehingga menghasilkan glukosa.
Hidrolisis juga dapat dilakukan dengan bantuan enzim amilase, dalam air ludah
dan dalam cairan yang dikeluarkan oleh pankreas terdapat amilase yang bekerja
terhadap amilum yang terdapat pada makanan kita. oleh enzim amilase, amilum
diubah menjadi maltosa dalam bentuk β – maltosa (Poedjiadi,A. 2009).
Amilum juga disebut dengan pati. Pati yang diperdagangkan diperoleh dari
berbagai bagian tanaman, misalnya endosperma biji tanaman gandum, jagung
dan padi ; dari umbi kentang ; umbi akar Manihot esculenta (pati tapioka);
batang Metroxylon sagu (pati sagu); dan rhizom umbi tumbuhan bersitaminodia

ADRIANA NUR FAS’YA ANDI NUR ALAM AMALIAH ZAINUDDIN


15020190195
ISOLASI DAN IDENTIFIKASI AMILUM

yang meliputi Canna edulis, Maranta arundinacea, dan Curcuma angustifolia


(pati umbi larut) (Fahn, 1995).
Amilum digunakan sebagai bahan penyusun dalam serbuk dan
sebagai bahan pembantu dalam pembuatan sediaan farmasi yang meliputi
bahan pengisi tablet, bahan pengikat, dan bahan penghancur. Sementara
suspensi amilum dapat diberikan secara oral sebagai antidotum terhadap
keracunan iodium dam amilum gliserin biasa digunakan sebagai emolien dan
sebagai basis untuk supositoria (Gunawan, 2004).

Fungsi amilum dalam dunia farmasi  digunakan sebagai bahan


penghancur atau pengembang (disintegrant), yang berfungsi membantu
hancurnya tablet setelah ditelan (Syamsuni H,A. 2007).

2.2 Uraian Bahan


1. Aquadest (Ditjen POM, 1979; hal, 96)
Nama resmi : AQUA DESTILLATA
Nama lain : Air Suling
Berat molekul : 18 g/mol
Rumus molekul : H2O
Rumus struktur :

Pemerian : Cairan jernih, tidak berwarna, tidak berbau,

tidak berasa.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat .
Kegunaan : Sebagai zat tambahan.

2. Amilum ( FI III : 93 )
Nama resmi : AMYLUM
Nama lain : Amilum
Rumus molekul : C6H20O10
Pemerian : Serbuk halus kadang-kadang berupa gumpalan-
gumpalan kecil, tidak berbau, tidak berasa.

ADRIANA NUR FAS’YA ANDI NUR ALAM AMALIAH ZAINUDDIN


15020190195
ISOLASI DAN IDENTIFIKASI AMILUM

Kelarutan : Praktis tidak larut dalam air dingin dan dalam


Etanol (95%)
Kegunaan : Sebagai sampel
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik

3. Iodium ( FI III : 316 )


Nama resmi : IODUM
Nama lain : Iodium
Rumus molekul : I2
Berat molekul : 126,91 g/mol

Pemerian : Keping atau butir, berat, mengkilat seperti logam,

bau khas

Kelarutan : Larut dalam kurang lebih 3500 bagian air, dalam

13 bagian Etanol (95%), dalam kurang lebih 80


bagian Gliserol P
Kegunaan : Sebagai zat tambahan dan pereaksi
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat

4. NaOH ( FI III : 142 )


Nama resmi : NATRII HYDROXYDUM
Nama lain : Natrium Hidroksida
Rumus molekul : NaOH
Berat molekul : 40,00 g/mol
Pemerian : Bentuk batang, butiran, massa hablur atau keping,
kering, keras, rapuh dan menunjukkan susun
hablur;
putih, mudah meleleh basah. Sangat alkalis dan
korosif. Segera menyerap karbondioksida.
Kelarutan : Sangat mudah larut dalam air dan etanol 95% P
Kegunaan : Sebagai zat tambahan
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik

ADRIANA NUR FAS’YA ANDI NUR ALAM AMALIAH ZAINUDDIN


15020190195
ISOLASI DAN IDENTIFIKASI AMILUM

5. Etanol (FI V : 399)

Nama Resmi : ETANOL

Nama Lain : Alcohol

Berat Molekul : 46,07 g/mol

Rumus Molekul : C2H6O


Pemerian :Cairan mudah menguap,jernih,tidak
berwarna bau khas dan menyebabkan rasa
terbakar pada lidah.
Kelarutan : Bercampur dengan air dan praktis bercampur
dengan semua pelarut organic.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat dan jauh dari api

6. HCl ( FI V : 156 )
Nama resmi : ACIDUM HYDROCHLORIDUM
Nama lain : Asam Klorida
Rumus molekul : HCl
Rumus struktur : H-Cl
Berat molekul : 36,46 g/mol
Pemerian : Cairan tidak berwarna, berasap, bau
merangsang.
Jika diencerkan dengan 2 bagian air, asap hilang.
Kelarutan : Larut dalam air dan etanol
Kegunaan : Sebagai zat tambahan
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat

2.3 Prosedur Kerja

1. Isolasi amilum dari kentang

Cuci kentang dengan air mengalir hingga bersih. Kupas kulit kentang dan
potong-potong kecil. Timbang kentang sebanyak 500 gram. Masukkan ke

ADRIANA NUR FAS’YA ANDI NUR ALAM AMALIAH ZAINUDDIN


15020190195
ISOLASI DAN IDENTIFIKASI AMILUM

dalam blender, tambahkan 500 ml akuades, haluskan. Saring menggunakan


kain saring putih, tampung filtrat (supernatan). Diamkan selama semalam (24
jam) hingga terbentuk 2 fase. Lakukan dekantasi untuk membuang fase
cairan. Tambahkan kembali akuades secukupnya, aduk, lalu diamkan selama
beberapa jam hingga terbentuk lagi 2 fase. Lakukan dekantasi kembali.
Dekantasi terakhir dengan 100 ml etanol 96%, saring menggunakan kertas
saring yang telah ditara. Keringkan pada oven suhu 70 OC hingga benar-benar
kering. Timbang pati yang diperoleh. Hitung % rendamennya.

2. Identifikasi amilum dengan pereaksi Lugol/iodin


Timbang 1 gram amilum (hasil isolasi). Tambahkan 100 ml akuades. Didihkan
hingga amilum larut, terbentuk larutan bening (1%).
Perlakuan Tabung 1 Tabung 2 Tabung 3 Pembanding
Larutan amilum (1%) 5 ml 5 ml 5 ml 5 ml
HCl 0,1 N - 2 tetes - -
NaOH 0,1 N - - 2 tetes -
Pereaksi Lugol 1 tetes 1 tetes 1 tetes 1 tetes
Pengamatan warna ............... ............... ............... ...............
Pemanasan pada Panaskan Panaskan - Panaskan
bunsen
Pengamatan warna ............... ................ - ...............
Biarkan dingin Dinginkan Dinginkan - Dinginkan
Pengamatan warna ............... ................ - ...............

2.4 Perhitungan

Rumus menghitung rendamen :

berat rendamen(g)
% rendamen= x 100 %
berat kentang (g)

ADRIANA NUR FAS’YA ANDI NUR ALAM AMALIAH ZAINUDDIN


15020190195
ISOLASI DAN IDENTIFIKASI AMILUM

BAB 3
METODE KERJA
1. Isolasi amilum dari kentang
A. Alat :
Adapun alat yang digunakan pada praktikum ini yaitu
1. Baskom
2. Blender
3. Orong
4. Gegep kayu
5. Gelas kimia
6. Kain saring
7. Kertas saring
8. Pipet tetes
9. Pisau
10. Talenan
11. Timbangan
B. Bahan :
Adapun bahan yang digunakan pada praktikum ini yaitu :
1. Kentang
2. Aquades
3. Etanol 96 %
C. Prosedur Kerja
1. Dicuci kentang dengan air mengalir hingga bersih
2. Dikupas kulit kenyang dan potong-potong
3. Ditimbang kentang sebanyak 500 mg
4. Dimasukkan kedalam blender, tambahkan 500 ml aquades,
haluskan
5. Saring menggunakan kain saring putih, tampung fitrat
(supernatan)
6. Diamkan selama semalam (24 jam) hingga terbentuk 2 fase.
Lakukan dekantasi untuk membuang fase cairan

ADRIANA NUR FAS’YA ANDI NUR ALAM AMALIAH ZAINUDDIN


15020190195
ISOLASI DAN IDENTIFIKASI AMILUM

7. Ditambahkan kembali aquades secukupnya, aduk, lalu


diamkan selama beberapa jam hingga terbentuk lagi 2 fase.
Lakukan dekantasi kembali
8. Dekantasi terakhir dengan 100 mL etanol 96%, saring
menggunakan kertas saring yang telah ditara
9. Keringkan pada suhu 70 derajat C hingga benar-benar kering
10. Ditimbang pati yang diperoleh
11. Dihitung % rendamennya.

2. Identifikasi amilum dengan pereaksi Lugol/Iodin


A. Alat
Adapun alat yang digunakan pada praktikum ini yaitu :
1. Tabung reaksi
2. Rak tabung
3. Bunsen
4. Gegep kayu

B. Bahan
Adapun bahan yang digunakan pada praktikum ini yaitu:
1. Larutan amilum
2. Aquades
3. HCL 0,1 N
4. NaOH 0,1 N
5. Pereaksi lugol

C. Prosedur Kerja
1. Ditimbang 1 gram amilum (hasil isolasi)
2. Ditambahkan 100 ml aquades
3. Didihkan amilum larut, terbentuk larutan bening (%)
4. Siapkan 4 tabung reaksi
5. Tabung A berisi amilum kentang 5 ml ditambahkan 2 tetes
NaOH 0,1 M
6. Tabung B berisi amilum kentang 5 ml ditambahkan 2 tetes
asam klorida 0,1 M
ADRIANA NUR FAS’YA ANDI NUR ALAM AMALIAH ZAINUDDIN
15020190195
ISOLASI DAN IDENTIFIKASI AMILUM

7. Tabung C berisi amilum kentang 5 ml ditambahkan 2 tetes


asam klorida

8. Setiap tabung ditambahkan larutan iod 0,1 M sebanyak 1 tetes


9. Dihomogenkan
10. Diamati perubahan warna yang terjadi
11. Tabung yang berwarna di panaskan pada lampu spiritus secara
hati-hati sambil digoyangkan secara perlahan hingga terjadi
perubahan warna
12. Tabung pembanding dipanaskan hingga terjadi perubahan
warna
13. Setelah semua tabung dipanaskan, kemudian didinginkan
hingga terjadi perubahan warna
14. Dicatat perubahan warna masing-masing perubahan warna
sebelum pemanasan, setelah pemanasan, dan setelah
pendinginan

ADRIANA NUR FAS’YA ANDI NUR ALAM AMALIAH ZAINUDDIN


15020190195
ISOLASI DAN IDENTIFIKASI AMILUM

BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil pengamatan


1. Isolasi amilum dari kentang
No. Data Hasil
1 Berat kentang 500 gram
0,44 gram
2 Berat kertas saring
0,44 gram + 5,11 gram = 5,55 gram
3 Berat kertas saring + amilum

4 Berat amilum (poin 3 – poin 2) 5,55 gram – 0,44 gram = 5,11 gram
berat rendamen
5 Rumus % rendamen % rendamen = ×100 %
berat kentang
6 Hasil %rendamen 5,11 gr
% rendamen= x 100 %
500 gr

= 1,022 %

2. Identifikasi amilum kentang dengan pereaksi Lugol/iodine

Perlakuan Tabung 1 Tabung 2 Tabung 3 Pembanding Pembanding Pembanding


3
1 2
Larutan amilum 5 ml 5 ml 5 ml 5 ml 5 ml 5 ml
(1%)
HCl 0,1 N - 2 tetes - - 2 tetes -

NaOH 0,1 N - - 2 tetes - - 2 tetes


Pengamatan Berwarna Berwarna Berwarna putih Berwarna Berwarna putih Berwarna putih
warna putih keruh putih keruh keruh putih keruh keruh keruh
Pereaksi Lugol 1 tetes 1 tetes 1 tetes 1 tetes 1 tetes 1 tetes

Pengamatan Bening Biru tua Bening Biru tua Biru tua Bening
warna

ADRIANA NUR FAS’YA ANDI NUR ALAM AMALIAH ZAINUDDIN


15020190195
ISOLASI DAN IDENTIFIKASI AMILUM

Pemanasan Panaskan Panaskan - Panaskan Panaskan -


pada bunsen
Pengamatan Bening. Bening Bening Bening Bening Bening
warna
Biarkan dingin Dinginkan Dinginkan - Dinginkan Dinginkan -
Pengamatan Bening Bening Berwarna putih Biru tua Bening Berwarna putih
warna keruh keruh

4.2 Pembahasan

karbohidrat adalah polihidroksil-aldehida atau polihidroksil-keton, atau


senyawa yang menghasilkan senyawa-senyawa ini bila dihidrolisis. Karbohidrat
mengandung gugus fungsi karbonil (sebagai aldehida atau keton) dan banyak
gugus hidroksil.

Pada praktikum ini kita melakukan isolasi dan identifikasi amilum pada
kentang, setelah kentang dihaluskan dan ditambah dengan aquades lalu di
saring, lalu ditampung kemudian di diamkan selama 24 jam. Maka akan
terbentuk yang namanya endapan (2 fase), lalu dilakukan dekantasi sebanyak 2
kali. Untuk dekantasi terakhir kita berikan etanol 96% kemudian di keringkan
pada suhu 70° C. setelah itu hasil amilumnya ditimbang dan dihitung %
rendamennya.

Langkah pertama, yang kita lakukan yaitu membuat larutan amilum 1% dan
amilum pembanding. Kemudian, dimasukkan larutan amilum 1% sebanyak 5mL
ke dalam tabung 1, tabung 2, dan tabung 3. Untuk tabung 4,5,dan 6 diisi
dengan larutan amilum pembanding.

Langkah kedua, tabung 2 dan tabung pembanding yaitu tabung 4 ditetesi


larutan HCl 0,1 N 2 tetes dan amati perubahan warnanya, di mana warnanya
ialah putih keruh begitu juga dengan tabung pembanding yaitu tabung 4.

Langkah ketiga, tabung 3 dan tabung pembanding yaitu tabung 5 ditetesi


dengan larutan NaOH 1 % 2 tetes dan amati perubahan warnanya, di mana
perubahan warnanya putih keruh.

ADRIANA NUR FAS’YA ANDI NUR ALAM AMALIAH ZAINUDDIN


15020190195
ISOLASI DAN IDENTIFIKASI AMILUM

Selanjutnya, tabung 1, tabung 2, tabung 3, dan tabung pembanding ditetesi


pereaksi iod 0,01 N dan amati perubahan warnanya.

Pada tabung 1 terjadi perubahan warna bening, pada tabung 2 terjadi


perubahan warna menjadi biru tua, dan tabung 3 terjadi perubahan bening.
Kemudian, setelah itu dilakukan pemanasan pada tabung 1, tabung 2, tabung
pembanding dan diamati perubahan warnanya Tabung 1, tabung 3, dan tabung
pembanding berwarna bening. Tabung 2 biru tua. Setelah itu, dilakukan
pendinginan dan amati perubahan warnanya. Setelah didinginkan tabung 1,
tabung 2, dan tabung 5 berwarna bening, tabung 3 dan tabung 6 berwarna
menjadi putih keruh. Dan tabung 4 berwarna menjadi biru tua.

Dari hasil pengamatan dapat diketahui bahwa uji iodida memberikan uji
positif yaitu munculnya warna biru pada amilum yang direaksikan dalam
suasana asam dan warna biru muda pada suasana netral, sedangkan pada
suasana basa tidak menghasilkan perubahan warna, larutan tetap bening.Hal
tersebut dikarenakan ikatan antara amilum dan larutan iodida adalah ikatan
semu sehingga jika dipanaskan akan terjadi pemutusan ikatan sehingga pada
sampel mengalami perubahan warna menjadi bening.

4.3 Reaksi
a. Reaksi antara amilum dengan iodin menghasilkan warna biru tua

b. Reaksi antara iodin dengan NaOH tidak mengalami perubahan


warna

ADRIANA NUR FAS’YA ANDI NUR ALAM AMALIAH ZAINUDDIN


15020190195
ISOLASI DAN IDENTIFIKASI AMILUM

BAB 5
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari hasil praktikum yang kita amati, disimpulkan bahwa didapatkan kadar %
rendamen, dengan berat amilum = 5,11 gr dibagi dengan berat kentang = 500 gr
dikalikan dengan 100% sehingga didapatkan hasil kadar % amilum dari kentang
adalah 1,022 %. Dari hasil pengamatan juga dapat diketahui bahwa uji iodida
memberikan uji positif yaitu munculnya warna biru pada amilum yang
direaksikan dalam suasana asam dan warna biru muda pada suasana netral,
sedangkan pada suasana basa tidak menghasilkan perubahan warna.

5.2 Saran

Sarannya yaitu dari praktikum kali ini adalah praktikan harus lebih teliti lagi
dalam melakukan suatu praktikum meskipun praktikum kali ini melalui daring.
Dan semoga Praktikan Dan Asisten masih semangat untuk menjalani praktikum
daring ini, semoga semuanya cepat berlalu,agar Praktikum dapat berjalan secara
langsung.

ADRIANA NUR FAS’YA ANDI NUR ALAM AMALIAH ZAINUDDIN


15020190195
ISOLASI DAN IDENTIFIKASI AMILUM

DAFTAR PUSTAKA

Fessenden dan Fessende. 1989 . Kimia Organik Edisi ke 3 Jilid 2. Jakarta :


Penerbit
Erlangga .
Meggy. 1990. Bioteknologi, Suatu Revolusi Industri Yang Baru. Jakarta : Penerbit
Erlangga .
Lehninger,A.L. 1982. Biokimia I. Jakarta : Gramedia.
Poedjiadji,A. 2007. Dasar-dasar Biokimia. Jakarta : Universitas Indonesia Press.
Respati. 1990. Pengantar Kimia Organik Jilid 1. Jakarta : Aksara Baru.
Gunawan,D dan Mulyani S. 2004. Ilmu Obat Alam . Jakarta : Penebar Swadaya.
Fahn,A. 1995. Anatomi Tumbuhan Edisi 3 (Ed. Tjitrosomo,S.S.) ,Yogyakarta:
Gajah
Mada University Press.
Syamsuni,H.A. 2006. Ilmu Resep. Jakarta : Penerbit Buku EGC.

ADRIANA NUR FAS’YA ANDI NUR ALAM AMALIAH ZAINUDDIN


15020190195

Anda mungkin juga menyukai