Tugas Kelompok 6 SP Rendah Diri-1
Tugas Kelompok 6 SP Rendah Diri-1
TUGAS
Tugas pada Mata Kuliah Keperawatan Jiwa 1
Program Studi Ilmu Keperawatan Semester IV
Dosen Pengampu :
1. Alvira 18.1420130.28
2. Indah Batari Toza 18.1420130.29
3. Arwin Hudawan 18.1420130.30
4. Yuliana Purnamasari 18.1420130.31
1
STIK BINA HUSADA
DAFTAR ISI
LAPORAN PENDAHULUAN
I. Masalah Keperawatan :
2
STIK BINA HUSADA
a Pengertian
1. Harga diri merupakan tingkat penilaian yang positif atau negative yang
berkenaan dengan konsep diri seseorang (Lenner dan Spanier 1980 dalam
candra ,2017 )
2. Mukhlis (2000) menyatakan bahwa pembentukan harga diri pada individu
dimulai sejak individu mempunyai pengalaman dan interaksi social, yang
sebelumnya diketahui dengan kemampuan mengadakan persepsi. Seperti
olok-olok, hukuman , larangan ,dan perintah yang berlebihan akan
membuat anak merasa tidak dihargai.
b Faktor Predisposisi
Berbagai faktor menunjang terjadinya terjadinya perubahan dalam
konsep-diri seseorang. Dalam tinjauan life span history klien, penyebab
terjadinya harga diri rendah adalah padamasa kecil sering disalahkan,
jarang diberi pujian atas keberhasilannya. Saat individu mencapai masa
remaja keberadaannya kurang dihargai, tidak diberi kesempatan dan tidak
diterima.menjelang dewasa awal sering gagal disekolah, pekerjaan atau
pergaulan. Harga diri rendah muncul saat lingkungan cenderung
mengucilkan dan menuntut lebih dari kemampuannya (Yosep, 2009).
Faktor predisposisi terjadinya harga diri rendah kronis adalah
penolakan orang tua yang tidak realistis, kegagalan berulang kali, kurang
mempunyai tanggung jawab personal, ketergantungan pada orang lain,
ideal diri yang tidak realistis.
Biologi
Menurut Wuryani,EW.2018 Merupakan factor-faktor yang
berhubungan dengan kondisi fisiologis klien dan turut berkontribusi
sebagai stressor terjadinya masalah keperawatan. Beberapa teori ini dapat
menyebabkan ancaman yang memicu munculnya masalah psikososial .
Beberapa kondisi dapat memicu melemahnya fungsi ego, seperti : riwayat
kegagalan, penolakan dari orang lain, gangguan integritas
fisik,kehilangan sumber dukungan, dan sebagainya. Teori perilaku
meyakini bahwa masalah psikososial merupakan produk frustasi, yaitu
segala sesuatu yang mengganggu kemampuan seseorang untuk mencapai
tujuan yang diinginkan.
3
STIK BINA HUSADA
Psikologi
Faktor yang mempengaruhi identitas diri.Meliputi ketidak percayaan, teka
nan dari teman sebaya dan perubahanstruktur sosial. Orang tua yang selal
u curiga pada anak akan menyebabkananak menjadi kurang percaya diri, r
agu dalam mengambil keputusan dandihantui rasa bersalah ketika akan m
elakukan sesuatu. Control orang yang berat pada anak remaja akan meni
mbulkan perasaan benci kepada orang tua.Teman sebaya merupakan fakt
or lain yang berpengaruh pada identitas.Remaja ingin diterima, dibutuhka
n dan diakui oleh kelompoknya,
Social
Menurut Wuryani,EW.2018 Merupakan factor yang berhubungan
dengan cara hidup klioen di Masyarakat yang dapat berkontribusi
terhadap timbulnya masalah psikososial (Stuart , 2013 ) . Faktor
predisposisi social budaya dianalisa melalui dua teori yaitu teori
interpersonal dan social budaya dianalisa melalui dua teori yaitu teori
interpersonal dan social budaya. Hubungan interpersonal yang tidak
adekuat adekuat pada saat bayi akan menjadi penyebab disfungsi tugas
perkembangan seseorang sesuai dengan usia. Konsep diri
c Faktor Presipitasi
4
STIK BINA HUSADA
Berikut ini adalah tanda dan gejala klien dengan gangguan harga diri rendah
kronis:
1) Mengkritik diri sendiri
2) Perasaan tidak mampu
3) Pandangan hidup yang pesimistis
4) Tidak menerima pujian
5) Penurunan produktivitas
6) Penolakan terhadap kemampuan diri.
7) Kurang memperhatikan perawatan diri
8) Berpakaian tidak rapi
9) Selera makan berkurang
10) Tidak berani menatap lawan bicara
11) Lebih banyak menunduk
12) Bicara lambat dengan nada suara lemah.
e Batasan Karakteristik
f Akibat
g Rentang respon
5
STIK BINA HUSADA
Despolarisasi
Aktualisasi diri Konsep diri positif Harga diri Rendah Kerancuan identitas
Gambar 1.1 Rentang Respon Konsep Diri Rendah Sumber : (Fajariyah, 2012)
Keterangan:
1. Aktualisasi diri
adalah pernyataan diri positif tentang latar belakang pengalaman nyata yang s
ukses diterima.
2. Konsep diri positif
adalah individu mempunyai pengalaman yang positif dalam beraktualisasi.
3. Harga diri rendah
adalah transisi antara respon diri adaptif dengankonsep diri maladaptif.4.
4. Kerancuan identitas
adalah kegagalan individu dalam kemalanganaspek psikososial dan kepribadia
n dewasa yang harmonis.
5. Depersonalisasi
adalah perasaan yang tidak realistis terhadap dirisendiri yang berhubungan de
ngan kecemasan, kepanikan serta tidakdapat membedakan dirinya dengan ora
ng lain
h Sumber Koping
semua orang tanpa memperhatikan gangguan perilakunya, mempunyai
beberapa bidang kelebihan personal meliputi :
1) Hobi dan kerajinan tangan
2) Pendidikan atau pelatihan
3) Pekerjaan, vokasi atau posisi
4) Aktivitas olah raga dan aktivitas diluar rumah
5) Seni yang ekspresif
6) Kesehatan dan perawatan diri
i Mekanisme koping
Mekanisme koping menurut Deden (2013) :
a. Jangka pendek :
(1) Kegiatan yang dilakukan untuk lari sementara dari krisis : pemakaian
obat-obatan, kerja keras, nonoton tv terus menerus.
(2) Kegiatan mengganti identitas sementara: ikut kelompok sosial, keaga
maan, politik.
(3) Kegiatan yang memberi dukungan sementara : kompetisi olah raga ko
ntes popularitas.
(4) Kegiatan mencoba menghilangkan anti identitas sementara : penyalah
gunaanobat-obatan.
b. Jangka Panjang :
6
STIK BINA HUSADA
1) Menutup identitas :
terlalu cepat mengadopsi identitas yang disenangi dari
orang-orang yang berarti, tanpa mengindahkan hasrat, aspirasi atau p
otensi diri sendiri.
2) Identitas negatif : asumsi yang pertentangan dengan nilai dan harapan
masyarakat
Isolasi Sosial
7
STIK BINA HUSADA
Menurunkan produktivitas
Penolakan terhadap
kemampuan diri
Kurang memperhatikan
perawatan diri
Berpakaian tidak rapi
Berkurangnya selera makan
Tidak berani menatap lawan
bicara
Lebih banyak menundunk
Bicara lambat dengan nada suara
lemah
8
STIK BINA HUSADA
9
STIK BINA HUSADA
10
STIK BINA HUSADA
harian klien.
Memberikan kesempatan kepada
klien berkenalan dengan dua
orang atau lebih.
Menganjurkan kepada klien
memasukkan dalam jadwal
kegiatan harian.
2) Rencana tindakan keperawatan
untuk keluarga
Strategi pelaksanaan 1 (SP 1) untuk
keluarga.
Mendiskusikan masalah yang
dirasakan keluarga dalam
merawat klien.
Menjelaskan pengertian, tanda
dan gejala isolasi sosial beserta
proses terjadinya.
Menjelaskan cara-cara merawat
klien isolasi sosial.
Strategi pelaksanaan 2 (SP 2) untuk
11
STIK BINA HUSADA
keluarga.
Melatih keluarga mempraktikkan
cara merawat klien isolasi sosial.
Melatih keluarga melakukan cara
merawat langsung kepada klien
isolasi sosial.
Strategi pelaksanaan 3 (SP 3) untuk
keluarga.
Membantu keluarga membuat
jadwal aktivitas di rumah
termasuk minum obat.
Menjelasjkan follow up klien
setelah pulang.
12
STIK BINA HUSADA
Damaiyanti, Mukhripah dan Iskandar. 2012. Asuhan Keperawatan Jiwa. Bandung : Refika
Aditama.
Fitria, Nita. 2014. Prinsip Dasar dan Aplikasi Penulisan Laporan Pendahuluan dan Strategi
Pelaksanaan Tindakan Keperawatan (LP dan SP). Jakarta : Salemba Medika
Wuryaniningsih ,E.W .2018. Buku Ajar Keperawatan Kesehatan Jiwa 1 .Jember : Universitas
Jember
13
STIK BINA HUSADA
A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi Klien :
DS : Keluarga Klien mengatakan bahwa NN.Y Suka menyendiri dan
melamun.
DO : Klien terlihat sedang sendiri di sudut ruang dengan pandangan yang
kosong. Kaki serta tangan dilipat. Saat perawat menghampiri, klien hanya
menjawab ya dan tidak. Terlihat seperti tidak ingin ditemani dan klien
mengatakan bahwa dirinya tidak suka berbicara dengan teman-temannya yang
lain karena dirinya tidak gila.
2. Diagnosa Keperawatan :
Isolasi Sosial
3. Tujuan Khusus :
a Membina hubungan saling percaya
b Menyadari penyebab Isolasi Sosial
c Mengetahui keuntungan dan kerugian berinteraksi sosial
a. Rencana Tindakan Keperawatan : Membina Hubungan saling percaya
1.) Mengucapkan salam setiap kali berinteraksi dengan klien
2.) Berkenalan dengan klien. Perkenalan nama dan nama panggilan
yang disukai
3.) Menayakan pereasaan dan keluhan klien hari ini.
4.) Buat kontrak asuhan keperawatan mencakup hal yang akan
dilakukan bersama klien, lama waktu dan tempat.
5.) Jelaskan saudara akan merahasiakan informasi yang diperoleh
untuk kepentingan terapi.
6.) Tujukan sikap empati kepada klien setiap saat.
7.) Penuhi kebutuhan dasar klien bila memungkinkan.
b. Menyadari penyebab isolasi sosial
1.) Tanyakan siapa saja yang tinggal satu rumah dnegan klien
14
STIK BINA HUSADA
2.) Tanyakan siapa saja orang yang dekat dengan klien dan apa
sebabnya
3.) Tanyakan siapa orang yang tidak dekat dengan klien dan apa
sebabnya,
c. Mengetahui keuntungan dan kerugian bila klien tidak berinteraksi
dengan orang lain.
1.) Tanyakan pendapat klien tentang kebiasaan berinteraksi dnegan
orang lain
2.) Tanyakan apa yang menyebakan klien tidak ingin berinteraksi
dengan orang lain.
3.) Diskusi dnegan klien keutungan bila mempunyai banyak teman
dan bergaul akrab dengan mereka.
4.) Diskusi dengan klien kerugian bila tidak mempuanyai teman dan
tidak bergaul akrab dengan mereka
5.) Jalaskan pengaruh isolasi sosial terhadap kesehatan fisik klien.
b. Evaluasi/validasi :
“Bagaimana perasaan nona Y hari ini”
c. Kontrak
Topik
“Seperti janji saya seminggu yang lalu, hari ini kita akan diskusi tentang
penyebab nona Y kurang suka bergaul, apa saja keuntungan bergaul, dan
apa saja kerugian bila tidak bergaul dengan orang lain”
Waktu
Nona Y ingin bercakap-cakap
Tempat:
“Bapak/Ibu ingi bercakap-cakap dimana? Bagaimana diruang duduk?”
15
STIK BINA HUSADA
3. Fase Terminasi
a. Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan
Evaluasi klien ( subjektif ) :
“ bagaimana perasaan Nona Y setelah kita berdiskusi mengenai
penyebab bapk/ibu tidak mau bergaul dengan orang lain? Beserta
keuntung dan kerugiannya”
c. Rencana tindak lanjut (apa yang harus dilakukan klien sesuai hasil tindakan
yang telah dilakukan) :
“ bagaimana Nona apakah Nona Y ingin belajar bergaul dengan orang
lain ?”
Waktu :
“Nona mau jam berapa? Bagaimana kalau jam 13.00 setelah bapak/ibu
makan siang?
Tempat :
“dimana nanti kita akan berbicara? Bagaiman jika disini lagi?”
16
STIK BINA HUSADA
17
STIK BINA HUSADA
18
STIK BINA HUSADA
19