Anda di halaman 1dari 14

9/15/2016

PENGUJIAN BETON
Dr. Eng. EVI NUR CAHYA, ST., MT.

• Tahap Plastis
Ketika bahan-bahan beton pertama kali dicampurkan,
bentuknya menyerupai sebuah “adonan”. Lunak, encer,
sehingga dapat dituang dan dibentuk menjadi
bermacam-macam bentuk. Tahapan ini dinamakan
kondisi plastis. Beton harus dalam kondisi plastis pada
saat penuangan (pengecoran) dan pemadatan
(kompaksi). Karakteristik yang paling penting di kondisi
plastis ini adalah workability dan cohesiveness. Kaki
kita akan tenggelam jika mencoba berdiri di atas beton
yang masih dalam kondisi plastis.

Tahapan Kondisi Beton

1
9/15/2016

• Tahap Setting
Beton akan mulai mengeras dan kaku. Ketika beton
tidak lagi lunak, dan mulai mengeras, kondisinya
dinamakan setting. Setting terjadi setelah kompaksi
(pemadatan) dan pemolesan akhir (finishing). Beton
yang basah seperti becek akan lebih mudah ditempatkan
tetapi lebih sulit untuk dilakukan finishing. Jika kita
menginjakkan kaki di atas beton yang sedang dalam
kondisi setting, kaki kita akan tenggelam, tetapi jejak
kaki kita akan muncul di permukaan beton tersebut.

Tahapan Kondisi Beton

• Tahap Pengerasan (hardening)


Setelah melalui tahap setting, beton mulai mengeras dan
mencapai kekuatannya. Karakteristik yang ada pada tahap
ini adalah kekuatan dan durabilitas (daya tahan). Kaki kita
tidak akan meninggalkan jejak jika diinjakkan di atas
beton yang sudah mengeras.

Tahapan Kondisi Beton

2
9/15/2016

• Uji Tekan
• Uji Slump
• Interpretasi Hasil Pengujian Beton

Pengujian Beton

3
9/15/2016

Campuran beton dikatakan mempunyai sifat


yang baik bila memenuhi persyaratan utama
campuran yaitu mempunyai kemampuan
kemudahan pengerjaan.

Sifat KEMUDAHAN PENGERJAAN sukar


untuk didefinisikan dengan tepat.

SIFAT-SIFAT CAMPURAN BETON

• Kemampuan untuk mudah dipadatkan


(compactibility)
• Kemampuan untuk mudah di alirkan (mobility)
• Kemampuan untuk tetap dapat bertahan
seragam (stability) : tidak terjadi segregasi dan
bleeding

KEMUDAHAN PENGERJAAN

4
9/15/2016

• Metode Pengujian dikembangkan oleh Glanville dari


Inggris tahun 1947
• Untuk mendapatkan derajat kepadatan suatu
pekerjaan
• Brrat beton yang disetengah padat dibandingkan berat
beton setelah dipadatkan pada volume yang sama.
• NIlai Rasion tersebut disebut FAKTOR
PEMADATAN, nilainya selalu < 1.
• Kemudahan pengerjaan berkurang jika faktor
pemadatan naik

PENGUJIAN PEMADATAN

• Dikembangkan oleh Chppmant dari AS tahun 1913


• Metode paling murah dan mudah mengukur
kekentalan campuran
• Alat Uji berbentuk kerucut terpancung dengan
diameter atas 10 cm atau 4 “ diameter bawah 20 cm
atau 8 “ dan tinggi 30 cm atau 12 “
• Nilai slump diperoleh dari selisih antara tinggi alat uji
dengan penurunan kerucut benda uji.
• Semakin besar penurunan, semakin besar nilai slump

SLUMP TEST

5
9/15/2016

slump
12”

1 2 3 4
1. Layer 1: Fill 1/3 full
2. Layer 2: Fill 2/3 full
3. Layer 3: Fill full
4. Lift cone and measure slump (typically 2-6 in.)

SLUMP TEST

• Terdapat korelasi antara slump test dan faktor pemadatan

SLUMP TEST DAN UJI FAKTOR


PEMADATAN

6
9/15/2016

• Definisi : tidak terjadi perubahan terhadap


keseragaman campuran akibat terjadinya pemisahan
butiran agregat dengan pasta semen selama proses
pengangkutan, pengecoran dan pemadatan.
• Bila terjadi pemisahan dikatakan bahwa campuran
tersebut tidak stabil
• Fenomena beton tidak stabil adalah SEGREGASI dan
BLEEDING

SIFAT DAPAT BERTAHAN STABIL

• Beton dapat dianggap sebagai suatu massa dimana


agergat kasar mengambang diatas komponen agregat
halus dan pasta semen, sehingga terjadi pemisahan
antara angegat halus, agregat kasar dan pasta.
• Pemisahan tersebut terjadi jika daya kohesi (tarik
menarik) adukan tidak mampu menahan butiran
agregat untuk tidak mengambang
• Jika kandungan air banyak, akan mudah dikerjakan,
tetapi rentan segregasi.
• Diatasi dengan mengurangi ukuran butir agregat,
mengubah gradasi agregat dan additive

SEGREGASI

7
9/15/2016

• Definisi : Pemisahan air dari campuran beton


• Terjadi setelah pengecoran beton pada cetakan atau
bekisting
• Terjadi jika kadar semen terlalu kecil, banyak air
yang tidak habis bereaksi dan menuju ke permukaan.
• Terjadi juga jika adukan semen terlalu kental.
• Beton dengan kualitas rendah pada permukaan beton
• Kadar air harus dikurangi

BLEEDING

• Setelah beton mengeras, sifat paling penting adalah


KEKUATAN
• Kekuatan beton diuji dengan cara menghitung berapa
beban maksimum yang dapat dipikul oleh suatu
penampang beton.
• Benda uji berbentuk kubus atau silinder
• Benda uji harus direndam sampai dengan sebelum
pengujian

SIFAT BETON SETELAH MENGERAS

8
9/15/2016

• Kuat Tekan
• Kuat Tarik Belah
• Kuat Lentur
• Rangkak
• Susut
• Permeabilitas/Penyerapan

PARAMETER

• Benda uji bisa berupa kubus 15 x 15 x 15 cm


atau 20 x 20 x 20 cm atau silinder dengan
diameter 15 cm dan tinggi 30 cm

UJI TEKAN

9
9/15/2016

PEMBUATAN BENDA UJI

BENDA UJI

10
9/15/2016

UJI TEKAN

UJI TEKAN

11
9/15/2016

UJI TEKAN

• Untuk gedung biasanya yang diperhitungkanhanya


kekuatan tekan

• Berguna untuk beton bagi jalan dan landasan pesawat


terbang

KUAT TARIK BELAH

12
9/15/2016

P
Concrete
Poisson’s Cylinder
Effect

UJI TARIK BELAH

unreinforced concrete
beam
P

fr
Mmax = P/2*a

KUAT LENTUR

13
9/15/2016

• Jika tegangan dipertahankan tetap


• Akan terjadi pertambahan regangan
• Regangan tersebut merupakan fungsi dari waktu
• Disebut CREEP atau RANGKAK

RANGKAK

• Berkurangnya voluem akibat keluarnya


air pada beton
• Disebut SUSUT / SRINKAGE

SUSUT

14

Anda mungkin juga menyukai