BPR memiliki bentuk pelayanan hingga kegiatan usahanya dibandingkan bank umum. Perbedaan
tersebut antara lain:
Dibandingkan dengan bank umum, BPR memiliki syarat permodalan yang jauh lebih kecil.
Baca juga: Mahfud MD: Pengiriman Uang Antar-teroris Itu Makin Canggih, Ngeri...
Pada saat pertama kali mendirikan, bank umum konvensional harus memiliki modal setidaknya Rp 3
triliun dan bank umum syariah minimal sebesar Rp 1 triliun.
Sedangkan BPR memiliki variasi modal, tergantung dari zonanya. Menurut Peraturan OJK Nomor
20/POJK.03/2014 terbagi menjadi empat zona, mulai dari Rp 4 miliar untuk zona 4 hingga Rp 14 miliar
untuk zona 1.
Pembagian zona ditentukan berdasarkan potensi ekonomi wilayah dan tingkat persaingan lembaga
keuangan di wilayah kabupaten atau kota yang bersangkutan.
Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting, topik menarik, dan informasi lainnya
AKTIFKAN
Halaman
JELAJAHI
Home Skola
Ilustrasi simpanan
Lihat Foto
BPR hadir untuk melayani para nasabah dengan kebutuhan layanan perbankan yang masih sederhana,
tidak sekompleks bank umum.
Contohnya, membuka tabungan, kredit dengan batasan plafon, dan lainnya. Sedangkan kegiatan bank
lain hingga mengurusi giro, valas, dan asuransi.
BPR dapat melayani kebutuhan nasabah terkait simpanan berupa deposito berjangka, tabungan, dan
atau bentuk lainnya. Dapat melayani kredit, pembiayaan dan penempatan dana.
BPR juga menangani penempatan dana Sertifikat Bank Indonesia (SBI) dan sertifikat deposito.
Baca juga: Eks Dirut Transjakarta Donny Saragih Dituduh Gelapkan Uang Denda Operasional Rp 1,4
Miliar
Sedangkan bank umum melayani semua aktivitas BPR ditambah layanan lain, seperti menerbitkan surat
atas pengakuan utang, membuat surat pengakuan utang, dan lainnya.
Bank umum melayani transaksi kliring, inkaso, valuta asing, dan transfer. Hal tersebut tidak bisa
dilakukan pada BPR.
Layanan kredit dan simpanan BPR dan bank umum berbeda
Bunga deposito BPR juga mendapatkan jaminan dari Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), maksimal 8,75
persen.
Kredit yang disediakan terbatas pada kredit tanpa agunan atau kredit karyawan dan kredit usaha kecil.
Plafon kredit juga terbatas dibandingkan bank umum yang bisa sampai miliar rupiah
Sedangkan bank umum melayani kredit dan simpanan meliputi semua pelayanan BPR, ditambah sebagai
berikut:
Kredit konsumtif seperti KTA, kartu kredit, dan bermacam kredit lainnya.
Simpan nasabah juga dijamin LPS dengan bunga di angka 6,25 persen untuk deposito rupiah dan 0,25
persen deposito valas.
Kehadiran BPR fokus pada layanan mayarakat dengan jangkauan yang terbatas.
BPR hanya melayani di tingkat kecamatan atau kabupaten, tidak seperti bank umum yang memiliki
jangkauan tak terbatas.
BPR dan bank umum memiliki larangan yang sama dalam melakukan penyertaan modal. Di mana
penyertaan modal bukan lagi domain bank.
BPR dan bank umum memiliki fungsi yang sama dalam menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk
simpanan. Simpanan diberikan imbal balik dalam bentuk bunga simpanan yang diberikan oleh bank.
Bank mengelola simpanan tersebut dan menyalurkan kembali ke masyarakat dengan menarik bunga
kredit.
Halaman:
12Show All
Kompas.com Play