Anda di halaman 1dari 3

NAMA : AIS NUR FAIZAH

NIM : 837514249

POKJAR : PAGELARAN UPBJJ UT Malang

MATKUL : Perspektif Pendidikan SD

1. Peran tiga landasan dalam membangun keilmuan pendidikan dasar


- Landasan histori memberikan peranan yang sangat penting karena dari sebuah
landasan histori atau sejarah bisa membuat arah pemikiran kepada masa kini. Sejarah
atau history keadaan masa lampau dengan segala macam kejadian atau kegiatan yang
didasari oleh konsep-konsep tertentu. Sejarah penuh dengan informasi-informasi yang
mengandung kejadian, model, konsep, teori, praktik, moral, cita-cita, bentuk dan
sebagainya (Pidarta, 2007: 109).Informasi-informasi di atas merupakan warisan
generasi terdahulu kepada generasi muda yang tidak ternilai harganya. Generasi muda
dapat belajar dari informasi-informasi ini terutama tentang kejadian-kejadian masa
lampau dan memanfaatkannya untuk mengembangkan kemampuan diri mereka.
Sejarah telah memberi penerangan, contoh, dan teladan bagi mereka dan semuanya
ini diharapkan akan dapat meningkatkan peradaban manusia itu sendiri di masa kini
dan masa yang akan dating. Misalnya, Indonesia dan negara-negara lainnya pada
tahap awal perkembangan ekonomi mereka telah mengembangkan sistem pendidikan
yang baik dan berdasarkan kebudayaan tradisional. Pada masa kolonial, sistem
pendidikan berkembang dengan berdasar pada sistem pendidikan sebelumnya ini.
Pada masa modern seperti sekarang, sistem pendidikan yang berlaku juga
berdasarkan pengembangan dari sistem pendidikan kolonial (Williams, 1977:
17).Dengan kata lain, tinjauan landasan sejarah atau historis Pendidikan Nasional
Indonesia merupakan pandangan ke masa lalu atau pandangan retrospektif (Buchori,
1995: vii). Pandangan ini melahirkan studi-studi historis tentang proses perjalanan
pendidikan nasional Indonesia yang terjadi pada periode tertentu di masa yang
lampau.
- Peranan filsafat pendidikan itu sendiri adalah memberikan inspirasi, yakni
menyatakan tujuan pendidikan negara bagi masyarakat, memberikan arah yang jelas
dan tepat dengan mengajukan pertanyaan tentang kebijakan pendidikan dan praktik di
lapangan dengan menggunakan rambu-rambu dari teori pendidik. Seorang guru perlu
menguasai konsep-konsep yang akan dikaji serta pedagogi atau ilmu dan seni
mengajar materi subyek terkait, agar tidak terjadi salah konsep atau miskonsepsi pada
diri peserta didik. Hubungan Antara Filsafat dan Ilmu, Suatu ilmu baru muncul
setelah terjadi pengkajian dalam filsafat. Filsafat merupakan tempat berpijak bagi
kegiatan pembentukan ilmu itu. Karena itu filsafat dikatakan sebagai induk dari
semua bidang ilmu. Bagi filsafat pendidikan berkepentingan untuk membangun
Filsafat hidup agar bisa dijadikan pedoman dalam menjalani kehidupan sehari-hari,
dan untuk selanjutnya, kehidupan sehari-hari tersebut selalu dalam keteraturan. Jadi
untuk pendidikan, Filsafat memberikan sumbangan berupa kesadaran menyeluruh
tentang asal-mula, eksistensi, dan tujuan kehidupan manusia.
- Pentingnya undang-undang sebagai tumpuan bangunan pendidikan nasional di
samping untuk menunjukkan bahwa pendidikan sangat penting sebagai penjamin
kelangsungan hidup bangsa Indonesia, juga dapat dipedomani bagi penyelenggaran
pendidikan secara utuh yang berlaku untuk seluruh tanah air. Landasan yuridis bukan
semata-mata landasan bagi penyelenggaraan pendidikan namun sekaligus dijadikan
alat untuk mengatur sehingga penyelenggaraan pendidikan yang menyimpang, maka
dengan landasan yuridis tersebut dikenakan sanksi.
2. Dilihat secara sosiologis dan antropologis masyarakat dan bangsa Indonesia sangatlah
heterogen dalam segala aspeknya. Oleh karena itu, walaupun kita secara konstitusional
menganut satu sistem pendidikan nasional, instrumentasi atau pengelolaan sistem pendidikan
itu tidaklah mungkin dilakukan secara homogen penuh. Masyarakat dan bangsa Indonesia
memiliki fenomena yang bersifat pluralistik atau berbhinneka tetapi terikat oleh komitmen
satu kesatuan tanah air, kebangsaan, dan bahasa persatuan. akan mempengaruhi praksis atau
kehidupan nyata pendidikan nasional kita, termasuk pendidikan Sekolah Dasar. Di dalam
faktor psikologis sekurang-kurangnya ada tujuh faktor yang mempengaruhi belajar antara
lain: intelegensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan dan kesiapan. Dan faktor-faktor
inilah yang harus diperhatikan oleh setiap pendidik agar dapat mengendalikan dan mengatur
belajar agar dapat berlangsung efektif, terarah dan optimal
3. Pendidikan SD mempunyai ciri khas yang membedakannya dari satuan pendidikan lainnya.
Paling tidak, ada empat sasaran utama dalam pendidikan SD, yaitu sebagai berikut. (Ditjen
Dikti, 2006)
a) Kemelekwacaan (literacy). Pendidikan SD diarahkan pada pembentukan
kemelekwacaan, bukan pada pembentukan kemampuan akademik. Kemelekwacaan
merujuk pada pemahaman siswa tetang berbagai fonemena/gagasan dilingkungannya
dalam rangka menyesuaikan perilaku dengan kehidupan.
b) Kemampuan berkomunikasi. Pendidikan SD diarahkan untuk pembentukan
kemampuan komunikasi, yaitu mampu mengomunikasikan sesuatu, baik buah pikiran
sendiri maupun informasi yang didapat dari berbagai sumber, kepada orang lain
dengan bahasa Indonesia yang baik dan benar.
c) Kemampuan memecahkan masalah (problem solving) mencakup merasakan adanya
masalah, mengidentifikasi masalah, mencari informasi untuk memecahkan masalah,
mengekspoitasi alternative pemecahan masalah, dan memilih alternatif yang paling
layak.
d) Kemampuan bernalar (reasoning), yaitu menggunakan logika dan bukti-bukti secara
sistematis dan konsisten untuk sampai pada simpulan. Pendidikan SD diarahkan
untuk mengembangkan kemampuan siswa berfikir logis sehingga kemampuan
bernalarnya berkembang.
4. Pendidikan dasar 9 tahun diharapkan bahwa setup warga negara akan memiliki
kemampuan untuk memahami dunianya, mampu menyesuaikan diri bersosiahsasi dengan
perubahan masyarakat dan jaman, mampu meningkatkan mutu kehidupan baik secara
ekonomi, sosial budaya, politik dan biologis, serta mampu meningkatkan martabatnya
sebagai manusia warga negara dari masyarakat yang maju. Dalam dunia baru ini setiap
orang harus memiliki potensi untuk bekerja di berbagai bidang dimanapun juga. Jika
perluasan dan mutu pendidikan dilakukan di dalam kerangka keterkaitan, maka
pendidikan dasar 9 tahun secara langsung berfungsi sebagai strategi dasar dalam upaya:

1. mencerdaskan kehidupan bangsa karena diperuntukkan bagi semua warga negara


tanpa membedakan golongan, agama, suku bangsa, dan status sosial ekonomi.

2. menyiapkan tenaga kerja industri masa depan melalui pengernbangan kemampuan


dan keterampilan dasar belajar, serta dapat menunjang terciptanya pemerataan
kesempatan pendidikan kejuruan dan profesional lebih lanjut.

3. membina penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi, karena melalui wajib


belajar pendidikan dasar 9 tahun ini memungkinkan untuk dapat memperluas
mekanisme seleksi bagi seluruh siswa yang memiliki kemampuan luar biasa untuk
melanjutkan kejenjang pendidikan yang lebih tinggi

Anda mungkin juga menyukai