Persiapan alat:
a. Sumber oksigen/tabung oksigen/outlet oksigen. Konsentrasi oksigen/flow meter
c. Head box
d. Nasal prong, 1 mm dan 2 mm
e. Kateter nasal, 6 F dan 8 F
f. Sungkup muka
g. Incubator dengan oksigen , Oksimeter
i. Air steril , Stetoskop
k. Selang oksigen/kanul atau masker oksigen/face mask
l. Plester , Gunting , Cuci tangan
yang mana tindakan ini memberikan oksigen kedalam paru-paru sehingga konsentrasi oksigen
meningkat dalam tubuh.
TUJUANnya: Mencegah terjadinya dis fungsi pernafasan, dan melonggarkan jalan nafas anak.
Berlangsung 10-15 menit.
Tahap Kerja
1. Atur posisi posisi semi fowler (kepala lebih tinggi )
2. Pasangkan dan cek pemasangan sumber oksigen, flow meter, humidifayer dan alat bantu
napas
Dengan tehnik Hed Boxs
a. Atur kecepatan oksigen. Kecepatan rendah 3 Liter per menit. Kecepatan tinggi 5
Liter per menit
b. Pasang headbox menutup kepala bayi
c. Pastikan kepala bayi tetap di dalam hedboxs, meskipun bayi bergerak-gerak
Dengan Kanula hidung/ Prong Nasal
a. Atur kecepatan rendah 0,5 liter /menit dan tinggi 1 liter /menit
b. Letakan prong di dalam cuping hidung bayi
c. Fiksasi prong dengan plester elastik non alergi
Dengan Kateter Nasal
a. Atur kecepatan aliran oksigen. Kecepatan rendah 9 0,5 liter per menit, dan kecepatan
tinggi 1 liter per menit )
b. Ukur jarak dari lubang hidun ke batas dalam alis. Jika sudah masukkakn pipa
swpanjang ukuran jarak lubang hidung ke batas alis.
c. Masukkan pipa ke lubang hidung
d. Lihat mulut bayi. Pipa tidak boleh terlihat dari belakang rongga mulut. Bila pipa masih
terlihat maka tarik dengn perlahan sampai pipa tidak terlihat lagi
Dengan Sungkup Muka
a. Atur kecepatan aliran oksigen. Kecepatan rendah ( 1 liter / menit dan kecepatan tinggi
lebih dari 2 liter/ menit )
b. Pasang sungkup di muka bayi, menutup mulut dan hidung. Jangan sampai menekan
mata karena dapat( menstimulasi reflex vagal )
c. Fiksasi dengan menggunakan plester elastik jika diperlukan
Dengan Incubator
a. Gunakan hedboxs atau hubungkan oksigen ke incubator sesuai dengan petunjuk
pabrik penggunaan incubator
2
Persiapkan alat:
a. Mesin dan kanula saksien
c. Tabung penampung
d. Sarung tangan steril
e. Bak instrument
f. Bengkok 2
g. Air steril / normal saline NACL dalam tempatnya
h. Tissue
i. Cairan desinfektan di dalam tempat. untuk merendam selang
TUJUANNYA: untuk membersihkan jalan napas, dan menghisap sekret, lendir, atau cairan
lainnya, dari faring. 10-15menit.
Tahap Kerja
1. Cuci tangan
2. Tes tekanan suction
a. < 1 tahun : 45-65 mmHg
b. 1-6 tahun : 65-80 mmHg
c. > 6 tahun : 80-100 mmHg
3. Mengatur posisi nyaman atau semi fowler (setengah duduk )
4. Menyambungkan selang suction dengan mesin dan nyalakan ke listrik. biarkan selang suction
di kantong sterilnya.
5. Memasang sarung tangan steril
6. membasahi ujung selang suction dengan NACL steril
7. sebelum memasukkan selang ukur terlebih dahulu. Kemudian masukkan ujung selang suction
ke mulut dengan tangan kanan kemudian tangan kiri menutup konektor.
8. tarik selang suction sambil diputar. sekitar 3-4 detik sampai cariran atau sekret keluar.
9. Bila orofaringeal/nasofaringeal suction:
10. Memasukkan ujung selang suction kedalam orofaringeal / nasofaringeal (bayi dan anak
kecil : 1-8 cm dan untuk anak lebih besar : 8-12 cm)
11. Membilas ujung selang suction dengan NACL 0,9%
12. (setelah bagian mulut selesai, lanjutkan ke bagian hidung)
13. Kemudian rapikan alat, kembalikan pasien ke posis semula
14. Cuci tangan
Dokumentasi
Catat waktu, tanggal jam, karakteristik sputum
3
Demam > 39o – 40oC, demam yang tidak memberi respon terhadap antipiretik atau merasa
sangat tidak nyaman (demam > 40o C)
Tujuannya; menurunkan suhu tubuh pada anak yang mengalami hipertermia
Siapkan alat-alat
a. Termometer
b. Cairan desinfektan, air sabun, dan air bersih dalam tempatnya
c. Kain kasa/ kertas tisu
d. Washlap, Handuk, Nierbekken
e. Air bersih dengan suhu 1o – 2o lebih rendah dari suhu anak
f. Pakaian/baju tidur anak , Jam tangan
g. Buku catatan tanda-tanda vital
Tahap Kerja
1. Dekatkan alat-alat
2. Pasang sampiran
3. Perawat cuci tangan, pakai handskon dan atur posisi anak
4. Ukur suhu, nadi dan pernafasan
5. Lepaskan pakaian anak pada daerah yang terdapat pembulu darah besar seperti ketiak dan
inguinal
6. Basuh/kompres dengan air hangat pada bagian wajah (5 menit),
7. Bagian aksila
8. ekstremitas atas (5 menit) kemudian dada dan punggung (10 menit).
9. Ekstermitas bawah 5 menit
10. Keringkan dengan handuk dan kenakan pakaian/baju tidur atau popok tipis dan
letakkan pada tempat tidur yang kering
11. Ukur kembali suhu anak
12. Prosedur dapat diulang setelah 30 menit (permukaan kulit kembali hangat)
13. Atur posisi klien kembali
14. Merapikan alat-alat
15. Perawat mencuci tangan
Dokumentasikan : tanggal, jam, hasil pengukuran, keadaan klien, dan tanda tangan perawat.
PEMASANGAN INFUS
4
Persiapan alat :
a. Infuse set (gunakan tetesan mikro)
b. Cairan yang dibutuhkan
c. Jarum infuse / Abokat sesuai (0 – 6 Thn : No 22 – 24 G ,6 – 12 Thn : No 18 – 24 G)
d. Spuit 1 cc yang berisi NaCl 0,9%
e. Kain kassa steril
f. Kapas alcohol
g. Betadin/Salep antiseptic (dapat dimasukan ke dalam spuit 10 cc)
h. Tourniket, handscon steril
j. Pengalas, Plester, Gunting plester
m. Perban, Bidai, Bengkok
p. Standar infuse
pemberian cairan elektrolit, pengobatan, nutrisi ke dalam vena.
Tujuan :Memenuhi kebutuhan cairan dan elektrolit pada anak.10-15 menit.
Tahap Kerja
1. Cuci tangan
2. pasang pengalas
3. pasang set infuse dengan botol
4. alirkan cairan ke selang infus dan mengeluarkan udara dari selang (bila digunakan set
jarum kupu-kupu, isi set jarum dengan cairan)
5. Pasang handscon
6. Menentukan tempat penusukan intravena. (Jika vena sulit ditemukan, kompres hangat
atau balut dengan kain hangat area penusukan dengan melebarkan pembuluh darah vena.)
7. (Jika klien tidak bisa mentolerir nyeri pakai teknik non farmakologi atau farmakologi)
8. Memasang tourniket
9. Mendesinfeksi kulit pada vena yang dipilih menggunakan kapas alkohol
10. Tak perlu di baca. (Minta pertolongan asisten untuk membantu menekan kulit sekitar
vena yang berfungsi sebagai torniket dan restrain. Bila menggunakan vena ditangan, kaki,
lengan atau tungkai, asisten menggerak-gerakkan anggota gerak diatas daerah insersi
yang dipilih. Bila menggunakan vena kulit kepala, asisten menekan vena dibawah daerah
insersi yang dipilih. Bayi direstrain dengan “mummy restrain” (di bedong).
11. Bersihkan kulit diatas vena yang dipilih dengan menggunakan kapas alcohol, biarkan
mengering.
12. Tusukan jarum dengan posisi lubang jarum menghadap ke atas dengan sudut 23 - 300
- Bila menggunakan jarum kupu-kupu, sejumlah kecil darah akan masuk ke dalam
pipa infuse. saat jarum menusuk vena. Jangan memasuk jarum lebih dalam lagi
- Jila menggunakan kanula apabila darah sudah mengisi ujung kanula, tarik
sebagian jarum kemudian dorong kanula lebih dalam. ketika pangkal kanula
sudah mengenai kulit tempat tusukan, tarik kembali seluruh jarum.
- Lepas turniket
- Jika terjadi pembengkakan, cabut jarum dan ulangi prosedur dengan menggunakan vena
yang lain.
13. menyambungkan kanula dengan spuit ukuran 1 cc. suntikan cairan untuk mengecek
kepatenan vena.
14. Fiksasi kanula atau jarum kupu-kupu.( Jika diperlukan gunakan bantalan fiksasi).
15. Hubungkan set infuse ke kanula atau jarum kupu-kupu. Masukkan cairan infuse ke dalam
vena beberapa detik untuk mengecek bahwa kanula sudah berhasil masuk ke dalam vena.
16. Menghitung tetesan infuse sesuai kebutuhan
17. Membereskan peralatan
18. Mencuci tangan
Evaluasi
Mengevaluasi cairan yang diberikan : jenis, jumlah tetesan
Prinsip 6 benar berian obat: benar pasien, obat, dosis obat, rute, waktu, dokumentasi.
5
PEMBERIAN OBAT ORAL
Obat oral diberikan jika anak tidak mengalami gangguan menelan dan absorpsi saluran cerna
serta dianggap sudah mampu bekerjasama. Berupa sirup, serbuk, tablet).
Pre Interaksi
Cek catatan keperawatan dan medis klien
Cek obat yang akan diberikan sesuai program : misal 3 kali sehari satu sendok teh
Persiapan Alat :
- Obat oral
- Sendok teh
- Gelas berisi air putih / air gula
- Catatan dan pena
Tujuannya: Mempercepat proses penyembuhan
Tahap Kerja
1. Sediakan gelas berisi air dekat pada anak, untuk anak yang sudah besar bisa dilibatkan
memegang gelas
2. Berikan obat sesuai dosis. Tunggu hingga anak menelan obatnya
3. Anjurkan anak untuk minum (sebab obat sirup perlu didorong/dibilas dengan air untuk
efektifitas jumlah obat yang masuk ke saluran cerna)
4. Berikan pujian atas kerjasama dan keberhasilan usaha anak
Tahap Terminasi
5. Dokumentasikan : nama obat, dosis, jam pemberian, rute dan tempat pemberian, nama
dan paraf perawat
6
Persiapan Alat : Obat tetes , Kapas bersih ,Tissue, Catatan dan pena
Tujuannya: mengobati infeksi dari rongga hidung dan sinuss. 10-15 menit
1. Cuci tangan. Atur posisi anak dengan kepala ekstensi kepala melampaui pinggir bantal
2. Jika pasiennya bayi. Fiksasi bayi dengan memposisikan bayi seperti memegang bola
(badan bayi diapit badan dan lengan perawat dengan wajah saling berhadapan. Tangan dan
kaki bayi difiksasi dengan tangan perawat).
3. Bersihkan hidung
4. Teteskan obat ke lobang hidung anak sesuai dosis
5. Pertahankan posisi anak selama 1 menit
6. Rapikan alat, rapikan posisi klien, cuci tangan
Tahap Terminasi
Dokumentasikan : nama obat, dosis, jam pemberian, rute dan tempat pemberian, nama dan paraf
perawat
7
Yang mana tindakan ini memasukkan air atau cairan tertentu dan kemudian mengeluarkannya
dengan menggunakan alat NGT yang dimasukkan melalui hidung sampai ke lambung.
cek catatan kep dan catatan medis
siapan Alat
a. Selang Naso Gastrik/ Naso Gastric Tube
b. Syringe/ spuit berukuran besar untuk irigasi (50 – 100 cc)
c. Air atau normal saline(RL/ NaCl 0,9%)
d. Tempat penampung
e. Stetoskop & Neirbekken
f. Sarung tangan bersih
g. Handuk kecil
h. Jelly & tisu
Tujuannya: membuang cairan atau pertikel seperti darah dari lambung. 10-15 menit
Tahap Kerja
1. Atur posis klien
2. Dekatkan alat, pasang sampiran
3. Cuci tangan, pasang perlak pengalas di atas dada klien
4. Pasang Handscon bersih
5. Olesi jeli pada selang ngt 10-20cm.
6. Pasang selang NGT (mengukur dari ouncak lubang hidung ke daun telinga dan keprosesus
ekspoideus)
7. Aspirasi selang NGT untuk untuk melihat isi lambung untuk memastikan selang sudah masuk
ke lambung.
8. Masukkan 50-100ml NACL. Lakukan irigasi.
9. tampung darah yanng keluar pada kom atau tempat penampungan. Biarkan mengalir
10. Ulangi tindakan samapi cairan yang keluar berwarna pink atau bening
11. Perhatikan jenis cairan, bau cairan yang keluar
12. observasi keadaan umum dan tanda vital pada saat di lakukan tindakan. 9jika tindakan
sudah selesai)
13. Rapikan alat-alat dan buka handscon
14. Cuci tangan setelah tindakan
15. Dokumentasi tanggal , jam, hasil pemeriksaan.