Anda di halaman 1dari 5

Teknologi

Pemeliharaan Dan
Penangkapan Ikan

‫تيكنوـ لو ڬي ﭭﻣﻠﻳﻬـــﺭﺍﺀﻥ ﺩﺍﻥ‬


‫ڤنڠکڤن ٳکــــن‬

TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mempelajari bab ini, peserta didik diharapkkan mampu:
 Mengidentifikasi teknologi penangkapan ikan
 Mendiskusikn hasil identifikaasi teknologi penangkapan ikan
 Membuat miniatur teknologi penangkapan ikan
A. Pengertian Teknologi
Teknologi merupakan salah satu di antara beberapa komponen kebudayaan
lainnya. Teknologi adalah buah dari budaya yang hadir wujud fisik, tersebab
menanggapi lingkungan, sumber daya dan kessejahteraannya. Teknologi berkaitan
dengan cara-cara atau teknik memproduksi, memakai, serta memelihara segala
peralatan dan perlengkapan. Teknologi hanya muncul dalam cara manusia
mengoperasikan masyarakat, dalam cara manusia mengekspresikan rasa keindahan,
atau dalam meproduksi hasil-hasil kesenian.
Teknologi dilaksanakan sebagai cara mengerjakan sesuatu yang berdasaran
prinsip teori atau ilmu yang khusus, pokok utamanya adalah, bahan dan tata cara,
serta langah-langkah mengerjakannya. Tujuan utama teknologi adalah efisiensi. Ciri
khas budaya berdasarkan teknilogi ialah efisiensi dalam menjalankan sumber dan
menghasilkan barang maupun jasa serta mempermudahkan kerja manusia.
Teknologi tradisional dapat berupa peralatan-peralatan yang disediakan sebagai
usaha pemenuhan kebutuhan ekkonomi. Mencakup peralatan penangkapan ikan,
pertanian, berburu, nelaya, peralatan rumah tangga, transportasi darat, dan air.
Teknologi dihasilkan dari suatu karya cipta tempatan berdasarkan kebiasaan atau
pengalaman (lokal wisdom) yang dikenal dengan beberapa ciri yaitu memanfaatkan
bahan baku dari alam, menggunakan peralatan setempat, menyerap tenaga kerja yang
banyak, dan dirancang tidak merusak alam.
Teknologi orang Melayu di Riau secara keseluruhan adalah upaya untuk
menyediakan sara dan barabg-barang yang diperlukan bagi kelangsungan dan
kenyamanan hidup mereka. Pada masa dahulu hingga sekarang, teknologi Melayu di
Riau terus berkembang terutama teknologi air dan darat. Teknologi Melayu bukanlah
teknologi yang menyebabkan merusak keseimbangan alam. Orang Melayu dikenal
sangan peduli dengan kelestarian alam. Mereka menciptakan teknologi yang selaras
dengan alam wilayah tempat mereka hidup dan berkubur mati.
Pemanfaatan sumber daya alam, menjadikan teknologi tradisional bersifat alami
dan berselaras dengan khazanah alam. Teknologi diciptakan dalam upaya pemenuhan
kebutuhan sebagai hasil karya dan cipta lokal berdasar pengalaman turun turun
menurun. Walau bersifat dinamis, teknologi tradisional menghadirkan ragam
kekayaan budaya Riau.

B. Teknologi penagkapan ikan


Pekerjaan yang dilakukan orang-orang Melayu di Riau tidak berfokus pada satu
pekerjaan saja. Sebagian besar aktivitas mencari ikan menjadi pekerjaan pokokk di
antara beberapa pekerjaan pokok lainnya. Mencari ikan dilakukan untuk pemenuhan
kebutuhan keluarga. Mencari ikan dilakukan pada sore atau malam hari didanau,
anak-anak sungai, atau di sepanjang aliran Sunga di Riau dan di bagian pesisir
meraka menangkap ikan di laut. Berbagai peralatan penangkap ikan semisal jaring,
jala, lukah, dan tajur, pada umumnya dibuat sendiri atau dipesan pada pengrajin yang
tersebar di Riau.
Jenis ikan yang ditangkap terdiri dari beberapa jenis ikan air tawar, ikan lemak,
kapiyek, limbek, rongan, soburuk, tilan, barau, belida, baung, gabus, tapa, patin,
pantai, puyu, tuman, sepat, dan berbagai jenis udang tergantung dimana tempat
pencarian ikan tersebut. Begitu uga di lautan, penagkapan ikan juga dianugerahi ilmu
untuk menangkap ikan jenis yang diinginkan. Setiap jenis ikan menggunakan
peralatan tertentu dan tidak efektif jia digunakan untuk menangkap jenis ikan lain.
Dikatakan teknologi, tersebab pengetahuan orang Melayu mampu memilih dan
memilah terget tangkapannya. Sangat berbeda dengan teknologi penangkapan ikan
yang sering digunakan kapal-kapal pencari ikan orang Cina, yang menggunakan
pukat rapat, semua ikan yang masuk ke dalamnyadengan ukuran dan jenis yang
berbeda-beda. Dengan demikian, cara tersebut tidaklah dapat dikatakan sebagai
teknologi, sebab tidak memberi faedah pada manusia, hewan, dan alam.
Selain mengandalkan teknologi perlengkapan, orang Melayu juga mesti
menguasai musim. Biasanya, tergat tangkapan juga ditentukan musim. Dalam musim
air pasang misalnya, ikan yang banyak ditangkap adalah ikan selais. Cara
menangkapnya menggunakan tajur yang ditahan di rawang-rawang.
Mengikut musim, nasib mujur untung berlabah, penangkapan ikan memperoleh
hasil yang lebih dari keperluan konsumsi, mereka menjual pada tetangga atau pada
hari-hari pekan. Jika mendapat ikan lebih banyak, misalnya pada musim kemarau
dalam tradisi menangkap ikan bersama, ikan disalai sehingga bisa tahan untuk
beberapa bulan.
Beberapa peralatan mencari ikan hingga saat ini masih digunakan secara
tradisional. Penyebutan pekerjaan umumnya berdasarkan peralatan yang digunakan,
misalnya luka ‘melukah’, jala ‘menjala’, jaring ‘menjaring’ dan lain sebagainya.
Tugas!
1. Jelaskan secara rinci yang dimaksud dengan teknologi!
2. Sebutkan tujuan utama dan pokok utama dari teknologi!
3. Sebutkan ciri-ciri teknologi yang dihasilkan dari suatu karya cipta tempatan
berdasarkan kebiasaan atau pengalaman!
4. Dimana dan waktu dan waktu orang-orang Melayu di Riau mencari ikan?
5. Jelaskan bagaimana teknologi yang memberi faedah pada manusia, hewan,
dan alam!

Nb: Kerjakan di kertas selembar dan soal ditulis!


Dikumpulkan hari sabtu, 20 februari 2021

Anda mungkin juga menyukai