Anda di halaman 1dari 11

DOSEN PENGAMPU : KAIRUNNISA,S.pd.,M.

pd

HAKIKAT PENDIDIKAN
DI SUSUN OLEH :

KELOMPOK 3

NURUL AISYIAH 1906103030045

PENDIDIKAN FISIKA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SYIAH KUALA

2020
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan penulis kemudahan sehingga
penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Hakikat Pendidikan” dengan
tepat waktu.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini yaitu untuk memenuhi tugas landasan
pendidikan . Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan
tentang hakikat pendidikan bagi para pembaca dan bagi penulis.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak khususnya kepada dosen
Landasan Pendidikan yang telah membimbing dalam pembuatan makalah ini.
Penulis menyadari, makalah yang ditulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu,penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar makalah ini
dapat lebih baik.
Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih.

Banda Aceh,Februari 2020

NURUL AISYIAH

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................  i
DAFTAR ISI......................................................................................................  ii
Bab I Pendahuluan
                     1.1    Latar Belakang .......................................................................................1
                     1.2     Rumusan Masalah ..................................................................................1
                     1.3    Tujuan .....................................................................................................1
1.4 Manfaat ..................................................................................................1
Bab II Pembahasan
              2.1   Pendidikan Menurut Pakar Indonesia............................................................ 2
  2.2    Pendidikan Menurut Pakar Asing................................................................  2
  2.3 Pengertian Pendidikan dan Implikasi
2.3.1 Menurut Para Ahli................................................................................3
2.3.2 Menurut UU SISDIKNAS No.20/2003................................................4
2.3.3 Pendidikan Sebagai Sistem...................................................................5
Bab III Penutup
                    a.       Simpulan ..................................................................................................6
                    b.      Saran .........................................................................................................6
           DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... iii

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1     Latar Belakang
Pendidikan merupakan sesuatu yang tidak asing bagi kita, terlebih lagi karena
kita bergerak di bidang pendidikan.Pendidikan merupakan salah satu kebutuhan
pokok dalam kehidupan manusia yang berfikir. Manusia diberikan kelebihan oleh
Allah dengan suatu bentuk akal pada diri manusia yang tidak dimiliki mahluk Allah
yang lain dalam kehidupannya.Untuk untuk mengolah akal pikirnya diperlukan suatu
pola pendidikan melalui suatu proses pembelajaran dan pendidikan itu tidak dapat
luntur atau tidak dapat dilupakan sampai akhir hayat. Juga pasti kita sepakat bahwa
pendidikan diperlukan oleh semua orang. Bahkan dapat dikatakan bahwa pendidikan
ini dialami oleh semua manusia dari semua golongan. Tetapi seringkali orang
melupakan makna dan hakikat pendidikan itu sendiri.

1.2    Rumusan Masalah
1.     Apa arti pendidikan menurut para ahli di Indonesia ?
2.     Apa arti pendidikan menurut para ahli luar negeri?
3.    Bagaimana pendidikan menurut Undang-Undang?
4.    Bagaimana peran pendidikan sebagai suatu sistem?

1.3   Tujuan Penulisan


1.      Untuk mengetahui arti pendidikan menurut para ahli di Indonesia
2.      Untuk mengetahui arti pendidikan menurut para ahli luar negeri
3.      Untuk mengetahui arti pendidian dalam Undang-Undang
4.      Untuk mengetahui peran pendidikan sebagai sistem

1.4 Manfaat
1. Dapat mengetahui arti pendidikan menurut para ahli
2. Dapat mengetahui arti pendidikan menurut Undang-Undang
3. Dapat mengetahui peran pendidikan sebagai sistem

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1     Pengertian Pendidikan Menurut Para Ahli di Indonesia

 Menurut Ki Hajar Dewantara


Dia mengatakan pendidikan merupakan permintaan dalam kehidupan anak-anak.
Intinya adalah bahwa pendidikan mengarah semua kekuatan yang ada di alam agar
peserta didik sebagai manusia dan anggota masyarakat dapat mencapai keselamatan
yang tinggi dan kebahagiaan hidup.

 Menurut Muhibbin Syah, 2010: 10


Pendidikan berasal dari kata “didik”, lalu kata ini mendapat awalan “me” sehingga
menjadi “mendidik” artinya, memelihara dan memberi latihan. Dalam memelihara
dan memberi latihan diperlukan adanya ajaran, tuntunan, dan pimpinan mengenai
akhlak dan kecerdasan pikiran.

 Menurut Soekidjo Notoatmodjo, 2003: 16


mendefinisikan secara umum “Pendidikan adalah segala upaya yang direncanakan
untuk mempengaruhi orang lain baik individu, kelompok, atau masyarakat sehingga
mereka melakukan apa yang diharapkan oleh pelaku pendidikan.”

2.2 Pengertian Pendidikan Menurut Para Ahli Luar Negeri

 Menurut Aristoteles
Pendidikan adalah salah satu fungsi dari suatu negara, dan dilakukan, terutama
setidaknya, untuk tujuan Negara itu sendiri. Negara adalah institusi sosial tertinggi
yang mengamankan tujuan tertinggi atau kebahagiaan manusia. Pendidikan adalah
persiapan/bekal untuk beberapa aktivitas/pekerjaan yang layak. Pendidikan
semestinya dipandu oleh undang-undang untuk membuatnya sesuai (koresponden)
dengan hasil analisis psikologis, dan mengikuti perkembangan secara bertahap, baik
secara fisik (lahiriah) maupun mental (batiniah/jiwa).

 Menurut Socrates
Pendidikan adalah suatu sarana yang digunakan untuk mencari kebenaran.
2

 Menurut Plato
Pendidikan adalah sesuatu yang dapat membantu perkembangan individu dari
jasmani dan akal dengan sesuatu yang dapat memungkinkan tercapainya sebuah
kesempurnaan. Menurut Plato pendidikan direncanakan dan di-program menjadi tiga
tahap dengan tingkat usia, tahap pertama adalah pendidikan yang diberikan kepada
murid hingga sampai dua puluh tahun; dan tahap kedua, dari usia dua puluh tahun
sampai tiga puluh tahun; sedangkan tahap ketiga, dari tiga puluh tahun sampai usia
empat puluh tahun.

2.3 Pengertian Pendidikan dan Implikasi

2.3.1 Menurut Para Ahli

Prof. Dr. John Dewey


Menurutnya pendidikan merupakan suatu proses pengalaman. Karena kehidupan
merupakan pertumbuhan, maka pendidikan berarti membantu pertumbuhan batin
manusia tanpa dibatasi oleh usia. Proses pertumbuhan adalah proses penyesuaian
pada setiap fase dan menambah kecakapan dalam perkembangan seseorang melalui
pendidikan.

M.J. Langeveld
Pendidikan merupakan upaya dalam membimbing manusia yang belum dewasa
kearah kedewasaan. Pendidikan adalah suatu usaha dalam menolong anak untuk
melakukan tugas-tugas hidupnya, agar mandiri dan bertanggung jawab secara susila.
Pendidikan juga diartikan sebagai usaha untuk mencapai penentuan diri dan tanggung
jawab.

Driyarkara
Pendidikan diartikan sebagai suatu upaya dalam memanusiakan manusia muda atau
pengangkatan manusia muda ke taraf yang insani.
3
2.3.2 Menurut Undang-Undang SISDIKNAS No.20/2003

.       Berdasarkan undang-undang Sisdiknas No.20 tahun 2003 Bab I, bahwa


pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan
proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya
untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat,
bangsa dan negara.

2.3.3 Pendidikan Sebagai Sistem

Menurut Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (1984/1985) setiap sistem


mempunyai ciri – ciri sebagai berikut :

a.       Tujuan
Setiap sistem mempunyai tujuan. Sebagai contoh tujuan lembaga pendidikan adalah
memberi pelayanan pendidikan kepada yang membutuhkan. Tujuan pengajaran
adalah agar siswa belaja perilaku tertentu yang ditetapkan terlebih dahulu.

b.       Fungsi – fungsi


Adanya tujuan yang harus dicapai oleh suatu sistem menuntut terlaksananya berbagai
fungsi yang diperlukan untuk menunjang usaha mencapai tujuan tersebut. Misalnya
suatu lembaga pendidikan dapat memberikan pelayanan pendidikan dengan baik,
perlu adanya fungsi perencanaan, pelaksanaan, pengawasan dan penilaian.

c.        Komponen – komponen


Bagian suatu sistem yang melaksanakan suatu fungsi untuk menunjang usaha
mencapai tujuan sistem disebut komponen. Jadi, komponen mempunyai fungsi
khusus, misalnya komponen instruksional meliputi manusia (guru, konselor,
administrator, petugas – petugas lainnya), material (buku, papan tulis, fotografi, slide,
film). Masing – masing komponen diatas menjalankan fungsinya untuk mencapai
tujuan belajar yang sudah ditetapkan. Komponen diatas disebut juga komponen
integral, yaitu komponen yang harus ada pada setiap kegiatan instruksional.
4
d.       Interaksi atau saling hubungan
Semua komponen dalam suatu sistem, seperti komponen – komponen instruksional
tadi saling berhubungan satu sama lain, saling mempengaruhi dan saling
membutuhkan.

e.        Penggabungan yang menimbulkan jalinan perpaduan


Misalnya, dalam kegiatan belajar mengajar guru berusaha menimbulkan jalinan
keterpaduan antara berbagai komposer instruksional dengna melaksanakan
pengembangan sistem instruksional untuk mencapai hasil belajar yang optimal.

f.         Proses transformasi


Semua sistem mempunyai misi untuk mencapai suatu tujuan, untuk itu diperlukan
suatu proses yang memproses masukan (input) menjadi hasil – hasil (output).

g.       Umpan balik untuk koreksi


Untuk mengetahui apakah masing – masing fungsi terlaksana dengan baik diperlukan
fungsi kontrol yang mencakup monitoring dan koreksi. Hasil monitoring dijadikan
dasar pertimbangan untuk melaksanakan perubahan – perubahan, penentuan,
perbaiakan, atau penyesuaian – penyesuain agar masing – masing berprestasi tinggi.

h.       Daerah batasan dan lingkungan


Antara suatu sistem dan bagian – bagian lain atau lingkungan di sekitarnya akan
terjadi interkasi. Namun, antara suatu sistem yang lain mempunyai daerah batasan
tertentu. Suatu sistem dapat pula merupakan subsistem dari sistem yang lebih besar
(suprasitem).
5
BAB III
PENUTUP

3.1     Kesimpulan
Dari materi diatas dapat disimpulkan bahwa Hakikat Pendidikan adalah
1.   Pendidikan merupakan proses interaksi manusiawi yang ditandai keseimbangan
antara kedaulatan subjek didik dengan kewibawaan pendidik.
2.   Pendidikan merupakan usaha penyiapan subjek didik menghadapi lingkungan
yang   mengalami perubahan yang semakin pesat;
3.   Pendidikan meningkatkan kualitas kehidupan pribadi dan masyarakat.
4.   Pendidikan berlangsung seumur hidup, Pendidikan merupakan kiat dalam
menerapkan prinsip-prinsip ilmu.

Pendidikan sangat bermanfaat dikehidupan selanjutnya karena pendidikan dapat


mengangakat harkat dan martabat seseorang, dan pendidikan tidak akan pernah
pudar.

3.2     Saran
1.  Sebaiknya kita tidak hanya mendengar kata pendidikan, tapi kita harus mengetahui
apa arti sebenarnya dari pendidikan, dan apa yang dimaksud dengan pendidikan.
2.  Sebaiknya kita harus mengejar pendidikan, atau mempelajari suatu ilmu, karena
pendidikan digunakan sepanjang hayat.
6

DAFTAR PUSTAKA

Muhibbin Syah. 2010. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya.

Notoatmodjo, Soekidjo. 2003. Pendidikan Dan Perilaku Kesehatan. Rineka Cipta.


Jakarta.

Suryabrata, S. (2010). Psikolog Pendidikan. Jakarta: PT. Raja Grafindo.

Republik Indonesia, “Undang-Undang RI Nomor. 20 Tahun 2003 tentang Sistem


Pendidikan Nasional, Bab I Pasal 1 ayat 6”, (Jakarta: Sinar Grafika, 2003).
iii

Anda mungkin juga menyukai