BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Salah satu bidang dalam Bimbingan dan Konseling adalah bimbingan
karir. Bimbingan karir merupakan bantuan layanan yang diberikan kepada
individu-individu untuk memilih, menyiapkan, menyesuaikan dan menetapkan
dirinya dalam pekerjaan yang sesuai serta memperoleh kebahagiaan
daripadanya. Berkaitan dengan sekolah, bimbingan karir dapat dipandang
sebagai suatu proses perkembangan yang berkesinambungan yang membantu
terutama dalam hal perencanaan karir, pembuatan keputusan, perkembangan
keterampilan/keahlian informasi karir, dan pemahaman diri.
Perkembangan karir seseorang terbagi menjadi lima tahap yaitu growth (4-
13 tahun), exploration (14-24 tahun), establishment (25-44 tahun),
maintenance (45-65 tahun), dan decline (65 tahun keatas) (Super, 1980). Siswa
Sekolah Menengah Pertama rata-rata berusia 13-15 tahun tengah berada pada
tahap growth dan exploration. Pada tahap ini siswa mulai memikirkan
kemampuan yang dimiliki dan membutuhkan latihan-latihan untuk
mengembangkan kemampuan tersebut. Perkembangan karir siswa juga
dipengaruhi oleh hasil dari interaksi antara faktor hereditas (keturunan) dengan
segala pengaruh budaya, teman bergaul, orang tua, orang dewasa yang
dianggap memiliki peranan yang penting (Purwanta, 2012).
Dalam usaha memenuhi tugas perkembangan ini tidak jarang siswa SMP
mengalami kesulitan. Siswa mengalami kesulitan menentukan pilihan karirnya
ataupun pendidikan lanjutan, sehingga siswa mengambil keputusan yang
kurang tepat. Hal ini bisa terjadi karena pemahaman dan informasi jenis profesi
yang kerja yang masih kurang (Brown, 2010). Salah satu elemen yang
dibutuhkan oleh pembuat keputusan adalah informasi. Informasi diperlukan
sebagai bahan penetapan pilihan.
2
Bimbingan karir perlu diberikan mulai kelas 7 supaya pada saat kelas 9,
siswa dapat menentukan pilihan karirnya sendiri secara tepat dalam bentuk
pilihan sekolah lanjutan. Pola pemberian bibingan karir yang diterapkan oleh
penulis adalah pola segitiga, artinya pada saat kelas 7 siswa diberikan
bimbingan karir yang luas yaitu tentang pengenalan diri sendiri dan macam-
macam profesi, pada kelas 8 lebih menyempit dan pada kelas 9 lebih khusus
pada pilihan macam-macam sekolah lanjutan.
Dari segi keadaan siswa yang berkaitan dengan bimbingan karir, dari 7A
yang dibimbing oleh penulis (34 siswa), 15 siswa (44,1%) belum mampu
mengenal dirinya, 20 siswa (58, 8%) belum mampu menyebutkan cita-citanya
serta syarat-syarat yang dibutuhkan. Berdasarkan kegiatan ekstrakurikuler,
seluruh siswa kelas 7 hanya memilih ektrakurikuler yang wajib, padahal
sebenarnya ada 7 ektrakurikuler pilihan yang bisa dipilih oleh mereka.
baik itu perencanaan jangka pendek, menengah, atau panjang, dengan membuat
perencanaan, siswa akan fokus mengetahui apa yang diinginkannya dan
mengetahui hal-hal atau apa saja yang perlu dipersiapkan dan dilakukan untuk
mencapai tujuannya tersebut.
Dari apa yang telah dipaparkan di atas, maka penulis membuat karya tulis
dengan judul “Penggunaan media “screen” untuk meningkatkan eksplorasi
karir siswa pada kelas 7A SMPN 4 Malang”. Media ini dapat digunakan siswa
secara mandiri untuk mempelajari informasi terkait perencanaan karir dan
digunakan sebagai bahan untuk layanan bimbingan klasikal. Sehingga kegiatan
bimbingan dan konseling dapat berlangsung secata efektif dan efesien.
5
B. Ruang Lingkup
Media screen merupakan singkatan dari self and career knowledge yang
merupakan bagian dari eksplorasi karir yang sesuai dengan perkembangan
siswa kelas 7. Self knowledge berisi tentang pengenalan diri sendiri yang terdiri
dari kelebihan dan kekurangan diri, keunikan diri, dan pengembangan diri.
Career knowledge berisi tentang cara mengetahui cita-cita, syarat-syarat untuk
mencapai cita-cita tersebut dan mengenal sebuah profesi. Media screen ini
dikembangkan dengan autoplay dan fungsi-fungsi yuang terdapat pada
Microsoft excel.
C. Tujuan
Sejalan dengan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah
D. Manfaat
1. Siswa
a. Membantu siswa memahami diri dan mengenal cita-citanya
6
2. Guru BK
a. Mempermudah dalam memberikan layanan informasi bimbingan karir
b. Memanfaatkan IT dalam layanan bimbingan
2. Sekolah
a. Sebagai umpan balik untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas
proses layanan bimbingan konseling khususnya layanan perencanaan
individual tentang bimbingan karir
b. Menambah media bimbingan konseling dalam bidang bimbingan
karir