Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME
(10) rajin
(1) mengingat,
(2) menunjukkan,
(4) menyalin;
(1) mengklasifikasikan;
(2) mengidentifikasi,
(3) menerapkan atau menggunakan simbol, keadaan, dan proses untuk menyelesaikan masalah matematika,
(4) menjelaskan atau membenarkan satu cara menyelesaikan masalah yang diberikan
Siswa memiliki keterampilan berpikir dan bertindak melalui pengalaman pembelajaran dan kegiatan meliputi
Siswa memiliki keterampilan berpikir dan bertindak melalui pengalaman pembelajaran dan kegiatan meliputi
Siswa memiliki keterampilan berpikir dan bertindak melalui pengalaman pembelajaran dan kegiatan meliputi
(1) bertanya dengan kritis
Siswa memiliki keterampilan berpikir dan bertindak melalui pengalaman pembelajaran dan kegiatan meliputi
Siswa memiliki keterampilan berpikir dan bertindak melalui pendekatan ilmiah meliputi
(1) mengamati,
(2) menanya,
Siswa memiliki keterampilan berpikir dan bertindak melalui pendekatan ilmiah meliputi
Seluruh guru menyusun perangkat pembelajaran untuk memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi:
Seluruh guru menyusun perangkat pembelajaran untuk menunjukkan keterampilan berfikir dan bertindak:
(1) kreatif,
(2) produktif,
(3) kritis,
(4) mandiri,
(5) kolaboratif,
(6) komunikatif.
Menyesuaikan
(2) tingkat keingintahuan siswa baik itu pada tingkat dasar, teknis, spesifik, detil, dan/atau kompleks,
(3) bidang kajian pembelajaran bedasarkan bakat dan minat siswa untuk memecahkan masalah meliputi bidang: ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan/atau humaniora.
(1) Menyesuaikan dengan perkembangan siswa pada jenjang SD/MI yaitu pada konteks diri sendiri, keluarga, sekolah,
masyarakat dan lingkungan alam seki-tar, bangsa, dan negara.
(2) Menyesuaikan dengan perkembangan siswa pada jenjang SMP/MTs yaitu pada konteks diri sendiri, keluarga,
sekolah, masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, dan kawasan regional.
(3) Menyesuaikan dengan perkembangan siswa pada jenjang SMA /SMK yaitu pada konteks diri sendiri, keluarga,
sekolah, masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, kawasan regional, dan internasional.
(2) meliputi seluruh guru mata pelajaran, konselor (guru Bimbingan dan Konseling), dan komite sekolah atau
penyelenggara pendidikan dibuktikan dengan dokumen penugasan dan
(3) memiliki pedoman pengembangan kurikulum yang diketahui tim pengembang kurikulum sekolah sebagai dasar
pengembangan.
(3) aturan beban belajar siswa dan beban kerja guru pada tingkat kelas,
(1) tahapan analisis ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai kurikulum; analisis konteks untuk kebutuhan
siswa, sekolah, dan lingkungan serta analisis ketersediaan sumber daya pendidikan,
(3) tahapan penetapan yang dilakukan kepala sekolah berdasarkan hasil rapat dewan pendidik sekolah dengan
melibatkan komite sekolah serta
(4) tahapan pengesahan yang dilakukan oleh pemerintah daerah sesuai dengan kewenangannya.
(10) Pedoman pendidikan kepramukaan yang dapat diakses oleh warga sekolah.
2.3.1. Menyediakan alokasi waktu pembelajaran sesuai struktur kurikulum yang berlaku
(2) alokasi waktu Kelas I 30 jam pelajaran; Kelas II 32 jam pelajaran; Kelas III 34 jam pelajaran; Kelas IV, V, dan VI 36 jam
pelajaran untuk setiap minggu
(3) alokasi per semester Kelas I, II, III, IV, V 18-20 minggu; Kelas VI 18-20 minggu (semester ganjil); 14-16 minggu
(semester genap); dan
(2) alokasi waktu Kelas VII, VIII dan IX 38 jam pelajaran untuk setiap minggu
(3) alokasi per semester Kelas VII dan VIII 18-20 minggu; Kelas IX 18-20 minggu (semester ganjil); 14-16 minggu
(semester genap);); dan
(2) alokasi waktu Kelas X 42 jam pelajaran; Kelas XI dan XII 44 jam pelajaran. [ Kelas X, XI dan XII 48 jam pelajaran (khusus
SMK)] untuk setiap minggu
(3) alokasi per semester Kelas X dan XI 18-20 minggu, Kelas XII 18-20 minggu (semester ganjil); 14-16 minggu (semester
genap); dan
Bentuk pendalaman materi yang diatur berupa kegiatan pengarahan materi, penugasan terstruktur dan kegiatan
mandiri tidak terstruktur. ...........(ya/tidak)
(1) Beban belajar penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri untuk SD, paling banyak 40% dari waktu kegiatan tatap
muka mata pelajaran yang bersangkutan.
(2) Beban belajar penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri untuk SMP, paling banyak 50% dari waktu kegiatan tatap
muka mata pelajaran yang bersangkutan.
(3) Beban belajar penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri untuk SMA/SMK, maksimal 60% dari waktu kegiatan tatap
muka mata pelajaran.
Menyelenggarakan minimal 2 dari 4 aspek yang disediakan untuk mata pelajaran seni budaya, prakarya, dan
kewirausahaan.
(2) terdapat program kegiatan ekstrakurikuler berupa kegiatan kagamaan, kegiatan krida, latihan olahbakat dan latihan
olah-minat;
(3) terdapat program kegiatan ekstrakurikuler berupa Kegiatan Ilmiah Remaja (KIR), kegiatan penguasaan keilmuan dan
kemampuan akademik, penelitian, kelompok pencinta teknologi informasi dan komunikasi, rekayasa, dan lainnya
(4) terdapat pengalaman pembelajaran dalam bentuk praktik di laboratorium. penelitian sederhana, studi wisata,
seminar atau workshop, peragaan atau pameran, pementasan karya seni dan lainnya dan
(7) penilaian,
Silabus dikembangkan
(1) berdasarkan Standar Kompetensi Lulusan dan Standar Isi untuk satuan pendidikan dasar dan menengah sesuai
dengan pola pembelajaran pada setiap tahun ajaran dan
(2) memuat
(a) Tujuan pembelajaran yang dirumuskan berdasarkan kompetensi dasar, dengan menggunakan kata kerja operasional
yang dapat diamati dan diukur, yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan;
(d) Materi dan metode pembelajaran yang menyesuaikan rumusan indikator pencapaian kompetensi
(2) bekerjasama dengan Kelompok Kerja Guru (KKG), Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP), Lembaga Penjamin
Mutu Pendidikan (LPMP), atau Perguruan Tinggi
(3) menyusun RPP yang terdiri atas komponen Identitas sekolah, Identitas mata pelajaran, Kelas/semester, Materi
pokok, Alokasi waktu, Tujuan pembelajaran, Kompetensi dasar dan indikator pencapaian kompetensi, Materi
pembelajaran, Metode pembelajaran, Media pembelajaran, Sumber belajar, Langkah-langkah pembelajaran dan
Penilaian hasil pembelajaran;
(4) disusun berdasarkan KD atau subtema yang dilaksanakan kali per-temuan atau lebih;
Dievaluasi oleh kepala sekolah dan pengawas dan memiliki dokumen evaluasi/telaah RPP.
Rasio siswa per rombel maksimum 28 siswa per rombel untuk SD, 32 siswa per rombel untuk SMP dan 36 siswa per
rombel untuk SMA/SMK.
(1) menjelaskan kepada siswa silabus mata pelajaran tiap awal semester
(3) menyiapkan siswa secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses pembelajaran;
(4) memotivasi siswa belajar sesuai manfaat dan aplikasi materi ajar dalam kehidupan sehari-hari;
(5) mengajukan pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari
(2) mengembangkan rasa keingintahuan dan pemahaman baru bedasarkan pertanyaan siswa sendiri;
(5) untuk mengolah dan menganalisa data dan informasi yang telah dikumpulkan;
(7) memikirkan dengan kritis dan masuk akal untuk membuat penjelasan bedasarkan bukti yang ditemukan
(1) berfokus pada hasil pembelajaran yang mampu ditunjukkan oleh siswa;
(2) memfasilitasi siswa yang mampu menunjukkan penguasaan hasil pembelajaran terkait KD yang diharapkan untuk
mencapai KD selanjutnya;
(3) menyediakan akses materi pembelajaran kepada siswa untuk dapat mengembangkan kompetensi mereka secara
mandiri;
(4) melakukan penilaian sumatif secara berkala untuk mengidentifikasi hasil pembelajaran siswa
(5) fleksibel dalam lama ketuntasan pembelajaran setiap siswa dalam menguasai KD yang diharapkan.
(2) Proses pembelajaran di SMP disesuaikan dengan karakteristik kompetensi yang mulai memperkenalkan mata
pelajaran dengan mempertahankan te-matik terpadu pada IPA dan IPS.
Seluruh guru
(4)memulai dengan memberikan permasalahan kepada siswa untuk dipecahkan atau dipelajari lebih lanjut dalam bentuk
skenario atau studi kasus yang menyerupai kehidupan nyata;
(5) mengajak siswa melakukan penelitian yang diperlukan dan berdiskusi untuk berbagi dan meringkas hasil temuan
mereka dan menyajikan hasil kesimpulan yang berisikan satu atau lebih solusi/jawaban atas hasil temuan atau bahkan
tidak ada solusi/jawaban yang ditemukan.
(4) memulai dengan menentukan tujuan menciptakan karya/produk akhir dan men-gidentifikasi penggunanya;
(5) mengajak siswa menyelesaikan karya/produk akhir, dan menunjukkan karya mereka dan mengevaluasi
penggunaannya.
3.2.9. Mengutamakan pemberdayaan siswa sebagai pembelajar sepanjang hayat Seluruh guru
(1) mengajarkan pada siswa untuk lebih menyadari dan menghargai proses yang mereka lalui;
(2) menunjukkan bagaimana mengelola proses yang dilalui sebagai pembelaja-ran yang lebih efektif untuk hidup
mereka;
(3) membantu siswa untuk menyiapkan diri dalam menyusun strategi bagi diri mereka sendiri untuk sukses mencapai
tujuan mereka;
(4) Mengenalkan dalam merumuskan strategi, memonitor dan mengevaluasi atas pembelajaran yang dilalui oleh siswa.
3.2.10. Menerapkan prinsip bahwa siapa saja adalah guru, siapa saja adalah siswa, dan di mana saja adalah kelas.
Seluruh guru
(3) memberi kesempatan untuk berbagi pengalaman dan pengetahuan yang mereka miliki;
(4) memberikan pekerjaan rumah yang menuntut siswa untuk berkolaborasi dengan lingkungan keluarga dan
masyarakat.
3.2.11. Mengakui atas perbedaan individual dan latar belakang budaya siswa.
Seluruh guru
(1) memberikan penguatan dan umpan balik terhadap respon dan hasil belajar siswa selama proses pembelajaran
berlangsung;
(2) menyesuaikan pengaturan tempat duduk siswa dan sumber daya lain sesuai dengan karakteristik;
(3) menyesuaikan materi pelajaran dengan kecepatan dan kemampuan belajar siswa.
(1) ceramah,
(2) demonstrasi,
(3) diskusi,
(5) simulasi,
(8) seminar,
(9) tutorial,
(11) induktif.
3.2.13. Memanfaatkan media pembelajaran dalam meningkatkan efisiensi dan efektivitas pembelajaran
Seluruh guru memanfaatkan media pembelajaran berupa alat bantu proses pembelajaran berupa hasil karya inovasi
guru maupun yang sudah tersedia.
(1) buku,
Seluruh guru
(1) mengevaluasi seluruh rangkaian aktivitas pembelajaran dan hasil-hasil yang diperoleh untuk selanjutnya secara
bersama menemukan manfaat langsung maupun tidak langsung dari hasil pembelajaran yang telah berlangsung;
(3) Melakukan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pemberian tugas, baik tugas individual maupun kelompok.
(4) Menginformasikan rencana kegiatan pembelajaran untuk pertemuan berikutnya dan
(2) otentik secara komprehensif, baik di kelas, bengkel kerja, laboratorium, maupun tempat praktik kerja, dengan
(2) sebagai bahan untuk memperbaiki proses pembelajaran sesuai Standar Penilaian Pendidikan.
Dilakukan
(1) oleh kepala satuan pendidikan dan pengawas secara berkala dan berkelanjutan;
(2) pada tahap perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian hasil pembelajaran serta
(3) melalui diskusi kelompok terfokus, pengamatan, pencatatan, perekaman, wawancara, dan dokumentasi.
Kepala sekolah/guru senior yangdiberi wewenang oleh kepla sekolah melakukan pengawasan dalam bentuk supervisi
proses pembelajaran terhadap guru
(2) dibuktikan dengan memeriksa dokumen bukti pelaksanaan supervisi proses pembelajaran;
(3) dilakukan pada tahap perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian hasil pembelajaran yang
(4) ditindaklanjuti dengan cara: pemberian contoh, diskusi, konsultasi, atau pelatihan.
(1) dilakukan saat proses pembelajaran dan di akhir satuan pelajaran dengan
(2) menggunakan metode dan alat: tes lisan/perbuatan, dan tes tulis.
(1) disusun dalam bentuk laporan untuk kepentingan tindak lanjut pengembangan keprofesian pendidik secara
berkelanjutan;
(2) dilakukan dalam bentuk: Penguatan dan penghargaan kepada guru yang menunjukkan kinerja yang memenuhi atau
melampaui standar dan
(3) pemberian kesempatan kepada guru untuk mengikuti program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB).
Hasil penilaian
(1) pencapaian pengetahuan dan keterampilan siswa disampaikan dalam bentuk angka dan/atau deskripsi;
Penilaian
(1) didasarkan pada prosedur penilaian, kriteria penilaian, dan dasar pengambilan keputusan
(1) dalam bentuk penilaian berupa tes, pengamatan, penugasan perseorangan atau kelompok, dan bentuk lain yang
sesuai dengan karakteristik kompetensi dan tingkat perkembangan siswa
(2) memenuhi persyaratan substansi, konstruksi, dan bahasa, serta memiliki bukti validitas empirik
(3) Memiliki prosedur penilaian, kriteria penilaian, dan dasar pengambilan keputusan yang dapat diketahui oleh pihak
yang berkepentingan.
Ditindaklanjuti untuk
(2) melakukan perbaikan dan/atau penjaminan mutu pendidikan pada tingkat satuan pendidikan;
(3) menetapkan kriteria ketuntasan minimal serta kriteria dan/atau kenaikan kelas siswa.
Sekolah
(1) melaporkan hasil belajar kepada orang tua siswa, komite sekolah , dan institusi di atasnya;
(2) menyampaikan kepada peserta-didik dan orang tua dalam bentuk rapor dan/atau paspor keterampilan yang berisi
tentang skor disertai dengan deskripsi capaian kompetensi
(3) memiliki dokumen laporan hasil penilaian pada setiap akhir semes-ter atau tahun dalam bentuk laporan prestasi
belajar siswa;
(4) melaporkan hasil penilaian pendidikan pada akhir semester dan akhir tahun ditetapkan dalam rapat dewan pendidik .
Penilaian aspek sikap dilakukan melalui observasi/pengamatan dan teknik penilaian lain yang relevan.
Penilaian aspek pengetahuan dilakukan melalui tes tertulis, tes lisan, dan penugasan sesuai dengan kompetensi yang
dinilai;
Penilaian keterampilan dilakukan melalui praktik, produk, proyek, portofolio, dan/atau teknik lain sesuai dengan
kompetensi yang dinilai.
Penilaian
(5) melaporkan hasil penilaian dalam bentuk angka dengan skala 0-100 dan deskripsi.
(5) melaporkan hasil penilaian dalam bentuk angka dengan skala 0-100 dan deskripsi.
(2) mepertimbangkan penyelesaian seluruh program pembelajaran; Ujian sekolah; Ujian sekolah berstandar nasional,
Penilaian sikap, Penilaian pengetahuan, dan Penilaian keterampilan.
(1) Untuk SD harus memiliki kualifikasi akademik pendidikan minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1) dalam
bidang pendidikan SD/MI (D-IV/S1 PGSD/PGMI) atau psikologi yang diperoleh dari program studi yang tera-kreditasi.
(2) Untuk SMP/SMA/SMK (pada kelompok mata pelajaran normatif dan adaptif) harus memiliki kualifikasi akademik
pendidikan minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1) program studi yang sesuai dengan mata pelajaran yang
diajarkan/diampu, dan diperoleh dari program studi yang terakreditasi.
(1) Guru pada SD terdiri atas guru kelas dan guru mata pelajaran yang penu-gasannya ditetapkan oleh masing-masing
satuan Pendidikan sesuai dengan keperluan serta rasio minimal jumlah siswa adalah 20:1.
(2) Guru pada SMP dan SMA mengajar dengan rasio minimal jumlah siswa adalah 20:1.
(3) Guru pada SMK mengajar dengan rasio minimal jumlah siswa adalah 15:1.
5.1.3. Tersedia untuk tiap mata pelajaran........... ( YA / TIDAK)
(1) Guru mata pelajaran pada SD mencakup guru mata pelajaran agama dan akhlak mulia serta guru mata pelajaran
pendidikan jasmani, olah raga, dan kesehatan.
(2) Guru pada SMP dan SMA terdiri atas guru mata pelajaran yang penugasannya ditetapkan oleh masing-masing satuan
pendidikan sesuai dengan keperluan.
(3) Guru pada SMK terdiri atas guru mata pelajaran dan instruktur bidang kejuruan yang penugasannya ditetapkan oleh
masing-masing satuan pendidi-kan sesuai dengan keperluan.
(1) mengintegrasikan karakteristik siswa dari aspek fisik, agama dan moral, sosial, kultural, emosional, dan intelektual
dalam pembelajaran;
(2) Memilih teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik siswa;
(5) menggunakan teknologi informasi dan komunikasi serta bahan ajar untuk kepentingan penyelenggaraan kegiatan
pengembangan yang mendidik dan
(1) bertindak sesuai dengan norma agama, hukum, sosial, dan kebudayaan nasional Indonesia;
(2) menampilkan diri sebagai pribadi yang jujur, berakhlak mulia, dan teladan bagi siswa dan masyarakat;
(3) menampilkan diri sebagai pribadi yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan berwibawa;
(4) menunjukkan etos kerja, tanggung jawab yang tinggi, rasa bangga men-jadi guru, dan rasa percaya diri;
(1) menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang men-dukung mata pelajaran yang diampu;
(2) menguasai kompetensi inti dan kompetensi dasar mata pelajaran yang di-ampu;
(5) memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk berkomunikasi dan mengembangkan diri.
(1) komunikasi sesama guru dibuktikan melalui pengamatan asesor selama visitasi
(2) Komunikasi guru dengan tenaga kependidikan dibuktikan melalui pengamatan asesor selama visitasi.
(3) Komunikasi guru dengan siswa dibuktikan melalui wawancara, observasi kelas, dan melihat hasil supervisi kepala
sekolah.
(4) Komunikasi guru dengan orangtua dibuktikan melalui dokumen pertemuan berkala guru dengan orangtua dan
catatan guru BK.
(5) Komunikasi guru dengan masyarakat dibuktikan melalui dokumen per-temuan guru dengan masyarakat.
Memiliki kualifikasi akademik sarjana (S1) atau diploma empat (D-IV) kependidikan atau nonkependidikan pada
perguruan tinggi yang terakreditasi
Memiliki pengalaman mengajar sekurang-kurangnya 5 (lima) tahun menurut jenjang sekolah masing-masing.
Memiliki pangkat serendah-rendahnya III/c bagi pegawai negeri sipil (PNS) dan bagi non-PNS disetarakan dengan
kepangkatan yang dikeluarkan oleh yayasan atau lembaga yang berwenang.
Memiliki sertifikasi pendidik yang dikeluarkan oleh lembaga pendidik dan tenaga kependidikan
Memiliki sertifikat kepala sekolah yang diterbitkan oleh lembaga yang ditetapkan Pemerintah
(3) memiliki keinginan yang kuat dalam pengembangan diri sebagai kepala sekolah;
(5) mengendalikan diri dalam menghadapi masalah dalam pekerjaan sebagai kepala sekolah;
(3) memimpin sekolah dalam rangka pendayagunaan sumber daya sekolah secara optimal;
(4) mengelola perubahan dan pengembangan sekolah menuju organisasi pembelajar yang efektif;
(5) menciptakan budaya dan iklim sekolah yang kondusif dan inovatif bagi pembelajaran siswa;
(7) melakukan monitoring, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan program kegiatan sekolah dengan prosedur yang tepat,
serta merencanakan tindak lanjutnya
(2) bekerja keras untuk mencapai keberhasilan sekolah sebagai organisasi pembelajar yang efektif;
(3) memiliki motivasi yang kuat untuk sukses dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya sebagai pemimpin sek…
(1) merencanakan program supervisi akademik dalam rangka peningkatan profesionalisme guru;
(2) melaksanakan supervisi akademik terhadap guru dengan menggunakan pendekatan dan teknik supervisi yang tepat;
(3) menindaklanjuti hasil supervisi akademik terhadap guru dalam rangka peningkatan profesionalisme guru.
(1) Kepala TAS SD berpendidikan minimal lulusan SMK atau yang sederajat, program studi yang relevan dengan
pengalaman kerja sebagai tenaga administrasi sekolah minimal 4 (empat) tahun.
(2) Kepala TAS SMP berpendidikan minimal lulusan D3 atau yang sederajat, pro-gram studi yang relevan, dengan
pengalaman kerja sebagai tenaga administrasi sekolah minimal 4 (empat) tahun
(3) Kepala TAS SMA/SMK berpendidikan S1 program studi yang relevan dengan pengalaman kerja sebagai tenaga
administrasi sekolah minimal 4 (empat) ta-hun, atau D3 dan yang sederajat, program studi yang relevan, dengan
pengalaman kerja sebagai tenaga administrasi sekolah minimal 8 (delapan) tahun
Memiliki sertifikat kepala tenaga administrasi sekolah dari lembaga yang ditetapkan oleh pemerintah.
(1) Pelaksana Urusan Administrasi Kepegawaian diangkat apabila jumlah pendidik dan tenaga kependidikan minimal 50
orang;
(4) Pelaksana Urusan Administrasi Hubungan Sekolah dengan Masyarakat diangkat apabila sekolah memiliki minimal 9
(sembilan) rombongan belajar;
(6) Pelaksana Urusan Administrasi Kesiswaan diangkat apabila sekolah memiliki minimal 9 (sembilan) rombongan belajar
(7) Pelaksana Urusan Administrasi Kurikulum diangkat apabila sekolah memiliki minimal 12 rombongan belajar;
(10) Tukang Kebun diangkat apabila luas lahan kebun minimal 500 m2.;
(11) Tenaga Kebersihan;
(13) Pesuruh
(1) Pelaksana Urusan Administrasi Kepegawaian berpendidikan minimal lulusan SMA/MA/SMK/MAK atau yang
sederajat,
(2) Pelaksana Urusan Administrasi Keuangan berpendidikan minimal lulusan SMK/MAK, program studi yang relevan,
atau SMA/MA dan memiliki sertfikat yang relevan.
(3) Pelaksana Urusan Administrasi Sarana dan Prasarana berpendidikan minimal lulusan SMA/MA/SMK/MAK atau yang
sederajat.
(4) Pelaksana Urusan Administrasi Hubungan Sekolah dengan Masyarakat ber-pendidikan minimal lulusan
SMA/MA/SMK/MAK atau yang sederajat.
(5) Pelaksana Urusan Administrasi Persuratan dan Pengarsipan berpendidikan minimal lulusan SMK/MAK, program studi
yang relevan.
(6) Pelaksana Urusan Administrasi Kesiswaan berpendidikan minimal lulusan SMA/MA/SMK/MAK atau yang sederajat.
(7) Pelaksana Urusan Administrasi Kurikulum berpendidikan minimal lulusan SMA/MA/SMK/MAK atau yang sederajat.
(8) Pelaksana Urusan Administrasi Umum untuk SD/MI/SDLB berpendidikan minimal SMK/MAK/SMA/MA atau yang
sederajat.
(11) Tenaga Kebersihan berpendidikan minimal lulusan SMP/MTs atau yang sede-rajat.
(12) Pengemudi berpendidikan minimal lulusan SMP/MTs atau yang sederajat, memiliki SIM yang sesuai.
(5) fleksibilitas;
(6) ketelitian;
(7) kedisiplinan;
(1) melaksanakan administrasi kepegawaian, keuangan, sarana dan prasarana, hubungan sekolah dengan masyarakat,
persuratan dan pengarsipan, kesiswaan, kurikulum, layanan khusus;
(4) menguasai penggunaan peralatan pertanian dan atau perkebunan, pemeliharaan tanaman, teknik-teknik kebersihan,
teknik mengemudi, teknik perawatan kendaraan, prosedur pengiriman dokumen dinas.
Minimal sarjana (S1) untuk jalur guru/Minimal diploma tiga (D3) untuk jalur laboran/teknisi.
Memiliki sertifikat kepala laboratorium sekolah dari perguruan tinggi atau lembaga lain yang ditetapkan oleh
pemerintah.
Minimal 3 tahun sebagai pengelola praktikum untuk jalur guru dan minimal 5 tahun sebagai laboran atau teknisi untuk
jalur guru.
(1) Minimal lulusan program diploma dua (D2) yang relevan dengan peralatan laboratorium, yang diselenggarakan oleh
perguruan tinggi yang ditetapkan oleh pemerintah dan
(2) Memiliki sertifikat teknisi laboratorium sekolah dari perguruan tinggi atau lembaga lain yang ditetapkan oleh
pemerintah
(1) Minimal lulusan program diploma satu (D1) yang relevan dengan jenis laboratorium, yang diselenggarakan oleh
perguruan tinggi yang ditetapkan oleh pemerintah dan
Memiliki kompetesi:
(1) menampilkan diri sebagai pribadi yang dewasa, mantap, dan berakhlak mulia dan
Memiliki kompetesi:
(5) mengevaluasi kinerja teknisi dan laboran serta kegiatan laboratorium sekolah
Memiliki kompetesi:
(1) Serendah-rendahnya diploma empat (D4) atau sarjana (S1) untuk jalur guru
(2) Berkualifikasi diploma dua (D2) Ilmu Perpustakaan dan Informasi bagi pustakawan
(3) Berkualifikasi diploma dua (D2) non-Ilmu Perpustakaan dan Informasi bagi yang bukan pustakawan
Memiliki sertifikat kompetensi pengelolaan perpustakaan sekolah dari lem-baga yang ditetapkan oleh pemerintah untuk
jalur guru dan yang bukan pustakawan
5.5.4. Memiliki Kepala Tenaga Pustakawan berpengalaman sesuai......(YA/TIDAK)
Minimal 3 tahun untuk guru dan minimal 4 tahun di perpustakaan sekolah untuk yang bukan pustakawan
(2) bersertifikat kompetensi pengelolaan perpustakaan sekolah dari lembaga yang ditetapkan oleh pemerintah.
Memiliki kompetensi:
Memiliki kompetensi:
Memiliki kompetensi:
Memiliki kompetensi:
(1) Satu SD/MI memiliki minimum 6 rombongan belajar dan maksimum 24 rom-bongan belajar.
(2) Satu SMP/MTs memiliki minimum 3 rombongan belajar dan maksimum 24 rombongan belajar.
(3) Satu SMA/MA memiliki minimum 3 rombongan belajar dan maksimum 27 rombongan belajar.
(4) Satu SMK/MAK memiliki sarana dan prasarana yang dapat melayani minimum 3 rombongan belajar dan maksimum
48 rombongan belajar.
(1) dapat menampung sarana dan prasarana untuk melayani jumlah rombongan belajar minimum,
(3) adalah seratus per tiga puluh dikalikan luas lantai dasar bangunan ditambah infrastruktur, tempat
bermain/berolahraga/upacara, dan luas lahan praktik.
Lahan
(1) terhindar dari potensi bahaya yang mengancam kesehatan dan keselamatan jiwa, serta memiliki akses untuk
penyelamatan dalam keadaan darurat,
(2) Kemiringan rata-rata kurang dari 15%, tidak berada di dalam garis sem-padan sungai dan jalur kereta api,
(3) terhindar dari gangguan-gangguan pencemaran air, kebisingan dan pencemaran udara,
(4) memiliki status hak atas tanah, dan/atau memiliki izin pemanfaatan dari pemegang hak atas tanah sesuai ketentuan
peraturan perundang-un-dangan yang berlaku untuk jangka waktu minimum 20 tahun.
(1) dihitung berdasarkan banyak dan jenis program keahlian, serta banyak rombongan belajar di masing-masing program
keahlian dan
Tata bangunan
(1) dengan koefisien dasar bangunan tidak melebihi 30 %, koefisien lantai bangunan, koefisien ketinggian maksimum dan
jarak bebas bangunan sesuai Peraturan Daerah,
(2) memenuhi persyaratan keselamatan memiliki konstruksi yang stabil, kukuh, tahan gempa dan kekuatan alam lainnya,
(3) dilengkapi sistem proteksi pasif dan/atau proteksi aktif untuk mencegah dan menanggulangi bahaya kebakaran dan
petir,
(7) dilengkapi instalasi listrik dengan daya minimum 900 watt untuk SD, 1300 watt untuk SMP dan SMA serta 2200 watt
untuk SMK.
(9) dilengkapi izin mendirikan bangunan dan izin penggunaan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan yang
berlaku
(5) jamban;
(6) gudang;
(1) Jumlah minimum ruang kelas sama dengan banyak rombongan belajar kecuali untuk SMK adalah 60% dari jumlah
rombongan belajar;
(1) dapat menampung minimum satu rombongan belajar, kecuali SMK cukup menampung setengah rombongan belajar;
(2) rasio minimum luas ruang laboratorium IPA untuk SMP adalah 2,4 m2/siswa dan untuk SMK adalah 3 m2/siswa;
(1) Luas minimum sama dengan luas uang kelas, kecuali SMK minimum 96 m2;
(2) terletak di bagian sekolah yang mudah dicapai sekelompok ruang kelas;
(3) dilengkapi sarana terdiri dari: buku, perabot, media pendidikan, perlengkapan lainnya.
(4) berada pada tempat yang tidak mengganggu proses pembelajaran di kelas;
(6) dilengkapi sarana peralatan Pendidikan dan perlengkapan lain minimal yang tersedia dalam jumlah minimal sesuai
deskripsi kondisinya.
Cara menjawab:
1. jika pertanyaan mengarah kepada siswa, mis: sekolah A jlh siswa =100 org, maka
1.1.1. Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME
90
(1) berdoa sebelum dan setelah melakukan aktivitas, 90 orang, .............berarti 10 0 x 100= 90
99
(2) mengucapkan salam saat bertemu dengan orang lain, 99 org..................... berarti . x100= 99
100
90
(3) menjalankan ibadah sesuai dengan agama yang dianut dan 90 org … … … … berati x100=90
100
80
(4) melaksanakan aturan agama yang dianut, 80 0 rg … … … … … … … … … … . .berarti . x100=80
100
Jlh =359:4=89,75
Seluruh guru menyusun perangkat pembelajaran untuk memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi:
9
(1) pengetahuan faktual,.9 org ................... x 100=90
10
10
(2) pengetahuan konseptual,10 org............... x100=100
10
7
(3) pengetahuan prosedural,7 org................ x100=70
10
(1) merencanakan program supervisi akademik dalam rangka peningkatan profesionalisme guru; ya =100
(3) menindaklanjuti hasil supervisi akademik terhadap guru dalam rangka peningkatan profesionalisme guru ya=100
Jlh=200:3=66,66