Anda di halaman 1dari 3

Si Kancil Dan Buaya

Alkisah, pada suatu hari ada seekor buaya dan kancil yang mana keduanya hidup di dalam
satu wilayah yang sama ,entah sudah sejak kapan kancil menjadi icaran buaya.

Akan tetapi, kancil dapat selalu mengelabuhi buaya sehingganya buaya tidak pernah berhasil
mengejar kancil ia sangat pintar dan memiliki seribu akal sehingga membuat buaya merasa
kesulitan untuk menangkapnya.

Pada mulanya kebingungan ada dibenak buaya ketika melihat kancil tidak di tempat biasanya.
Kemeduian pergi dan mulai mencarinya hingga kepelosok hutan, lalu ada yang bertanya
kepada pada buaya.

“Kau mencari kancil buaya? dia pindah ke hilir,” kata burung kecil yang ditanya oleh buaya.

Tentu saja buaya senang mendengar informasi itu. Segera saja ia pergi ke tempat yang
dimaksud oleh si burung.Agar dapat menyebrangi pulau kecil tersebut ,baginya itu cukup
mudah , yakni dengan cara melompati beberapa batu besar yang ada di antara.Aku punya ide!”
seru buaya. Pada saat kancil ke sebuah pulau kecil, ternyata buaya bersembunyi di balik batu
di tengah sungai tersebut . Ia menunggu kancil melompat ke batu itu.

Namun kanci mempunyai akal yang sangat cerdas lalul Segera ia menangkap bahwa ada
sesuatu yang tidak beres.

“Jangan-jangan ada buaya di balik batu itu?” Ucapnya, dengan rasa waswas. Kemudian ia
berpikir bagaimana cara mengelabuhi buaya, setelah lama ia terdiam akhirnya ia menemukan
sebuah. Ia menguatkan nada suara seolah bicara pada batu, “kemudian kacil berkata wahai
batu! Bagaimanakah kabarmu saat?”

“Oh, jadi biasanya batu ini berbicara?” Sahut batin Buaya di batu itu. “hmm baiklah berarti aku
harus menjawabnya supaya kancil tidak curiga.”

“Halo juga, kancil,” jawab buaya.

Kancil terkikik dalam hati melihat kebodohan buaya., “Sedang apa kau dibalik batu itu, ?Kata
kancil,” Tak kusangka, kau mengejarku sampai ke sini.”

Kemudian sanga Buaya merasa terkejut sebab penyamarannya telah diketahui oleh sang
kacil.Hingga tersadarlah ia bahwa sejak tadi kancil sudah menjebaknya dan membuatnya
semakin bertambah marah atas kebodohannya sendiri.

“Ya sejak tadi aku mengikutimu, karena sebenarnya sejak tadi aku ingin memangsamu !”
sambung buaya dengan nada yang kesal.Lagi-lagi selamatlah kancil dari kejaran buaya. Itu
semua berkat kecerdasannya yang jauh melampaui buaya. Ahkhirnya buaya hanya bisa gigit
jari karena selalu gagal menangkap kancil yang sudah lama diincarnya.

Jadi Hikmah yang terkandung pada Cerita Fabel Dongeng Si Kancil Dan Buaya ialah

Orang yang cerdik dan berpengetahuan luas akan mudah untuk dapat menyelesaikan berbagai
permasalahannya dengan baik.  Sementara orang bodoh akan mudah kehilangan kesempatan-
kesempatan berharga sehingga rugilah ia.
Kelinci dan Siput
Pada jaman dahulu hiduplah dua binatang dihutan yang luas. Binatang itu ialah kelinci dan
siput.

Kelinci merupakan seekor hewan yang mempunya sifat yang angkuh ,congkak dan juga
pemarah hingga terkadang ia kerap merendahkan sesama hewan lainnya.

Kemudian pada suatu saat ia sedang berjalan-jalan di dalam hutan, ia berjumpa denga siput
dan ia melihat siput tersebut berjalan dengan sangat lambatnya. “ Hay kau Siput, Sedanbg
apakah gerangan kau disini?tanya kelinci,”,”

Aku sedang hendak mencari sumber kehidupan, jawab siput” sehingganya dengan ucapan
tersebut membuat Kelinci sangat tersinggung sebab ia merasa kalau si siput hanya ingin
menyombongkan dan sekedar ingin mencari penghidupan.

Kemudian si siput berupaya agar dapat menjelaskan mengenai maksud dari jawabannya tadi,
Akan tetapi sanga kelinci masih saja merasa kesal hingga bahkan ia sempat mengancam
bahwa ia akan menginjak tubuh mungil siput tersebut.

Akhirnya siput menantang adu kecepatan dengan kelinci. Mendengar tantangan tersebut sang
kelinci marah besar.

Ia menerima tawaran siput dan berkata dengan keras agar hewan hewan lain menjadi saksi
perlombaan lari antara kelinci dengan siput.

Lalu kemudian tiba lah hari dimana akan digelar perlombaan tersebut , mereka berdua bersiap
untuk menempuh garis finish.

Pada akhirnya mempunyai akal untuk yakni dengan meminta bantuan terhadap siput lainnya
berada pada titik jalur lomba lari sampai ke finish.

Hal ini dikarenakan cangkang semua siput memiiliki kesamaan, dengan begitu hewan hewan
lain tidak akan curiga. Kelincipun melompat dan berlari meninggalkan siput dijalur start.

Maka pada akhirnya semua rencana siput berjalan lancar dan akhirnya siput tadi menjadi
pemenang walaupun sebenarnya yang memasuki finish ialah temannya.

Dari kemenangan siput tersebut membuat kelinci sadar dan tidak akan sombong lagi.

Hikmah dari cerita diatas ialah jangan suka meremehkan orang lain dengan kesombongan kita.
karena hal tersebut dapat merugikan kita dikemudian hari
Kancil yang Licik

Seekor kancil berlari-lari kecil di Jalanan setapak di pinggir hutan. Dengan riangnya, ia
bernyanyi dan menyapa setiap hewan yang ditemui di sepanjang perjalanan. Sampailah ia di
sebuah ladang yang ditumbuhi pohon mentimun. Hari yang sangat terik membuat kancil
tergoda untuk menyantap mentimun yang segar itu.

Namun, kancil harus bersabar karena Pak Tani masih berada di tengah ladang. Menjelang
sore, Pak Tani akhirnya meninggalkan ladang. Karena rasa lapar yang ditahannya sejak siang,
kancil langsung masuk ke ladang dan menyantap mentimun yang ada di sana hingga kenyang.
Kancil baru kembali ke hutan saat hari menjelang malam.

”Besok, aku akan datang ke sini lagi,” pikir si kancil. Esok harinya, Pak Tani terkejut melihat
ladang mentimun miliknya rusak. “Ini tidak bisa dibiarkan. Dari bekas gigitannya, pasti hewan
bergigi kecil. Aku akan memberinya pelajaran.”

Pak Tani berkeliling ladang mencari tahu jenis hewan dan dari mana hewan itu masuk ke dalam
ladang. Setelah cukup lama menyusuri ladang, Pak Tani menemukan bekas-bekas jejak kaki
hewan. Akhirnya, di dekat tempat itu, dibuat sebuah lubang jebakan yang ditutupi dengan
dedaunan.

“Malam ini, hewan itu pasti akan kembali. Namun, kali ini dia tidak akan lolos,” kata Pak Tani
sembari melangkah pulang.

Dugaan Pak Tani ternyata benar. Malam itu, kancil datang kembali melewati jalan yang sama.
Tanpa rasa curiga, ia berjalan melenggang sambil sesekali berlari-lari kecil. Ketika sampai di
pinggir ladang, tiba-tiba tubuhnya terjerembab ke dalam sebuah lubang.

“Bruukl”

Sejenak kancil tertegun dalam lubang yang gelap. Mau tak mau ia harus berpikir panjang, otak
kancil segera mencari akal. Ia pun melantunkan mantra dari dalam lubang.

“Pat-terempat esok hari akan kiamat, masuklah ke lubang agar selamat!” seru kancil dengan
lantang dari dalam lubang.
Seekor tikus yang lewat dan mendengar mantra itu langsung saja menceburkan diri ke dalam
lubang tersebut. Tidak hanya Itu. Kelinci, monyet, kambing, dan ular juga memercayai mantra
tersebut dan ikut masuk ke dalam lubang. Mereka percaya yang berada dalam lubang akan
selamat saat hari kiamat.

Menjelang pagi, lubang kecil Itu sudah penuh. Tiba-tiba, mereka mencium bau yang amat
busuk.

“Teman-teman, siapa di antara kalian yang kentut hingga baunya sangat mengganggu. Lubang
ini terlalu sempit untuk kita. Jadi, yang kentut harus dilempar keluar!” seru si kancil.

Semuanya yang ada di situ terdiam dan memandang satu sama lain.

“Kalau tidak ada yang mengaku, ayo kita periksa,” usul kambing yang disetujui semua hewan
yang berada di situ. Setelah diperiksa, ternyata kancil yang kentut. Akhirnya, dengan terpaksa
ia dilempar ke luar lubang.

Setelah berada di luar lubang, kancil mengucapkan selamat tinggal pada teman-temannya.

“Sampai jumpa lagi, kawan-kawan. Maafkan aku yang telah menipu kalian semua. Hari ini
kiamat ternyata tidak terjadi. Jangan lupa juga sampaikan salamku untuk Pak Tani,” kata kancil
sambil segera berlari kencang menuju hutan.

Anda mungkin juga menyukai