Bahtera Nuh adalah gambaran (tupos)1 dan bayangan (skia)2 dari pengangkatan Gereja.
Bahtera Nuh memiliki 3 tingkat (berbicara tentang Trinitas : Bapak, Anak dan Roh
Kudus).3
Bahtera ini mempunyai satu pintu (the door of the Ark, ESV), yang melambangkan Yesus.
Dari tingkat yang lebih atas /upper level (tingkat ini disebut tingkat Roh Kudus, yang juga
mewakili loteng atas / upper room) Nuh melepaskan merpati tiga kali sebagai lambang
dari Tiga Pentakosta.
1. Merpati terbang pada kali pertama dan kembali ke bahtera. Ini adalah
Pentakosta Pertama di Yerusalem. Kembalinya merpati ke bahtera menunjukkan
bagaimana Roh Kudus bergerak di wilayah lokal.
2. Merpati terbang pada kali kedua dan pulang ke bahtera membawa sehelai daun
zaitun. Helai daun zaitun ini melambangkan dua hal, yaitu : minyak urapan dan
1
Contoh penggunaan kata “gambaran” : Rom 5:14 Sungguhpun demikian maut telah
berkuasa dari zaman Adam sampai kepada zaman Musa juga atas mereka, yang tidak berbuat
dosa dengan cara yang sama seperti yang telah dibuat oleh Adam, yang adalah gambaran Dia
yang akan datang.
2
Contoh penggunaan kata “bayangan”: Kol 2:16-17 (16) Karena itu janganlah kamu
biarkan orang menghukum kamu mengenai makanan dan minuman atau mengenai hari raya,
bulan baru ataupun hari Sabat; (17) semuanya ini hanyalah bayangan dari apa yang harus
datang, sedang wujudnya ialah Kristus.
3
Kej 6:16 Buatlah atap pada bahtera itu dan selesaikanlah bahtera itu sampai sehasta
dari atas, dan pasanglah pintunya pada lambungnya; buatlah bahtera itu bertingkat bawah,
tengah dan atas.
perdamaian. Ini adalah pencurahan Roh Kudus di Azusa. Peristiwa ini disebut
sebagai “pencurahan” (seperti pada minyak) dan didorong oleh pengurapan.
Peristiwa ini menjangkau (extend) seluruh dunia. Orang Amerika memakai istilah
“extended them an olive branch” (“memberikan untaian daun zaitun”) sebagai
lambang perdamaian dengan negara lain.
3. Merpati terbang pada kali ketiga dan kali ini tidak kembali ke bahtera karena
bumi yang baru telah muncul dan air bah (masa aniaya/tribulasi) telah berlalu.
Terbang pada kali ketiga adalah terbang yang terakhir karena revival akan
menyapu seluruh dunia.
Nubuatan kedua dalam Yoel 2:18-27 adalah tentang tersebarnya orang-orang Yahudi ke
seluruh dunia dan kembalinya mereka ke Yerusalem. Kaum Yahudi kembali ke
Yerusalem pada Mei 1948.
Nubuatan ketiga dalam Yoel 2:28-32 harus terjadi “kemudian”, yaitu setelah kaum
Yahudi kembali ke tanah perjanjian. Kata “kemudian” (afterward) dalam Yoel 2:28
menandakan bahwa peristiwa dalam nubuatan ketiga tidak akan terjadi sebelum
nubuatan pertama dan kedua digenapi.
Yoel 2:28-29
(28) "Kemudian dari pada itu akan terjadi, bahwa Aku akan mencurahkan Roh-Ku
ke atas semua manusia, maka anak-anakmu laki-laki dan perempuan akan
bernubuat; orang-orangmu yang tua akan mendapat mimpi, teruna-terunamu akan
mendapat penglihatan-penglihatan.
(29) Juga ke atas hamba-hambamu laki-laki dan perempuan akan Kucurahkan Roh-
Ku pada hari-hari itu.
Nubuatan ketiga ini ditujukan bagi 6 golongan orang (angka 6 adalah angka manusia),
yaitu :
1. Anak Laki-Laki
2. Anak Perempuan
3. Orang yang Tua
4. Teruna
5. Hamba Laki-Laki
6. Hamba Perempuan
Satu golongan adalah tentang orang tua (angka 1 adalah angka kesatuan).
Lima golongan lainnya mengacu kepada orang muda (angka 5 adalah angka anugerah).
Kata “hamba perempuan” dalam bahasa Ibrani (sipha) juga memiliki nuansa
makna “wanita muda”. Angka 4 (kelompok ke-4) adalah angka 4 penjuru dunia
(Utara, Selatan, Timur, Barat). Jadi, nubuatan tentang kelompok ke-4 ini
menceritakan bahwa Pentakosta Ketiga, yang menyapu seluruh penjuru dunia,
akan memulai suatu revival di kalangan anak muda yang berasal dari sebuah
negara muslim dan akan bergerak sampai kepada bangsa Yahudi. Pentakosta
Ketiga akan dimulai di sebuah negara muslim dan berakhir di Yerusalem untuk
menggenapi kembalinya lagi pencurahan Roh Kudus di tempat yang semula.