PENGGAMBARAN PROYEKSI
Proyeksi merupakan metode dalam mengambarkan bentuk eksak suatu objek melalui
sudut pandang tertentu dengan dua atau lebih bidang tampak yang terpisah. Pada
prinsipnya, proyeksi adalah menangkap bayangan (image) suatu objek pada suatu layar
atau bidang yang diletakkan di antara objek tersebut dengan mata (titik penglihatan).
Gambar proyeksi dapat dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu proyeksi pandangan
tunggal (sentral/pictorial) dan proyeksi pandangan majemuk (orthogonal). Proyeksi
sentral disebut juga teknik perspektif, yaitu benda diproyeksikan dengan mempergunakan
garis-garis yang berpusat pada satu titik. Benda pada proyeksi sentral tergambar secara
proporsional sangat mirip dengan benda atau objek asli sehingga bidang objek tertanggap
lebih dari satu bidang sekaligus. Proyeksi orthogonal adalah gambar proyeksi suatu benda
yang menggunakan garis-garis sejajar dan tegak lurus. Bidang proyeksi orthogonal
diletakkan sejajar dengan salah satu sisi benda sehingga objek tertangkap hanya pada satu
sisi bidang tersebut.
Dimensi lebar (sumbu x) dan tinggi (sumbu z) selalu sama dengan dimensi aktual (sama
dengan benda aslinya sesuai skala), sedangkan dimensi tebal (sumbu y) boleh 50%, 75%
atau 100% dimensi aktual. Apabila ada bentuk lingkaran, pada sisi depan digambar
lingkaran sebagaimana bentuk aslinya, sedangkan di sisi atas atau samping digambar
berbentuk elips (Gambar 9.2). Apabila dimensi sumbu Y adalah 100% dimensi aktual,
gambar tersebut disebut cavalier (Gambar 9.3 (a)). Walaupun secara dimensi pada gambar
cavalier adalah tepat sesuai objek asli, efek penglihatan memberikan penggambaran
bentuk yang berbeda. Apabila dimensi sumbu Y adalah 50% atau 75% dimensi aktual,
gambar tersebut disebut cabinet (Gambar 9.3 (b)).
(a) (b)
Gambar 9.2 Contoh Gambar Cavalier (a) dan Cabinet (b) Pada Proyeksi Miring
b. Proyeksi dimetri
Beberapa kriteria untuk menggambarkan objek melalui proyeksi dimetri adalah sebagai
berikut:
- Objek gambar dibuat miring (Gambar 9.7) sehingga skala perpendekan dua sisi dan dua
sudut terhadap sumbu aktual adalah sama.
- Skala perpendekan pada dua sumbu (misal, x dan y, x dan z, atau y dan z) adalah sama,
sedangkan pada satu sumbu lainnya tidak sama (Tabel 9.1).
- Gambar hasil proyeksi dimetri disebut gambar dimetri (Gambar 9.7).
c. Proyeksi trimetri
Beberapa kriteria untuk menggambarkan objek melalui proyeksi trimetri adalah sebagai
berikut:
- Proyeksi aksonometri dimana skala perpendekan ketiga sisi dan ketiga sudutnya tidak
sama (<A <B <C dan x y z)
- Gambar hasil dari proyeksi trimetri disebut gambar trimetri (Gambar 9.8).
Gambar 9.10 Contoh Gambar Proyeksi Perspektif Satu, Dua, dan Tiga Titik
Bentuk yang rumit ternyata sulit untuk diinformasikan dengan gambar tiga dimensi,
misalnya bagian-bagian yang terhalang atau gambar sebuah ulir. Dengan alasan tersebut,
gambar kerja pada umumnya digambar melalui proyeksi ortogonal (gambar dua dimensi).
Metode pandanga majemuk bertujuan untuk mengkomunikan aspek-aspek teknik dari
gambar secara lengkap dan detil, dari bentuk, dimensi, standar fungsional, hingga standar
bahan.
Prinsip proyeksi ortogonal membayangkan benda tiga dimensi diproyeksikan pada
bidang-bidang yang saling tegak lurus (ortogonal) sehingga menghasilkan gambar dua
dimensi yang disebut pandangan (tampak). Kemudian, bidang-bidang yang saling tegak
lurus tersebut dibentangkan menjadi bidang datar. Bidang datar tersebut disebut bidang
gambar berdasarkan aturan standar internasional.
Susunan gambar proyeksi ortogonal dalam satu penyajian di media gambar (kertas
gambar) disebut juga gambar komposisi. Gambar komposisi harus menginformasikan
dimensi benda atau objek. Pada gambar teknik bangunan, satuan terukur adalah
sentimeter (cm). Apabila dilengkapi dengan berbagai spesifikasi bahan atau objek, gambar
proyeksi tersebut dinamakan gambar kerja. Penyajian gambar komposisi biasanya terdiri
dari tiga pandangan (dari 6 sisi objek), yaitu pandangan depan, samping (kiri atau kanan),
atas, atau bawah (Gambar 9.11). Penentuan pandangan depan sangat penting dalam
gambar teknik. Pandangan depan adalah pandangan utama dalam memberikan informasi
yang paling dominan untuk menvisualisasikan gambar aktual dari objek gambar. Dalam
penggambaran pandangan atau tampak, jenis garis merupakan elemen penting untuk
mendeskripsikan detil gambar. Garis-garis gambar (garis nyata) yang terlihat langsung oleh
pandangan harus digambar dengan garis kontinu, sedangkan garis gambar yang tidak
terlihat langsung atau tersembunyi harus digambar dengan garis terputus (Gambar 9.12).
Gambar 9.12 Penggambaran garis pada Proyeksi Pandangan Majemuk
Berdasarkan arah proyeksi, atau pola penyusunan gambar dari masing-masing kuadran
pada kertas gambar (Gambar 9.13), proyeksi pandangan majemuk terbagi menjadi dua
macam proyeksi:
a. Proyeksi kuadran pertama atau Sistem Eropa (Gambar 9.14).
b. Proyeksi kuadran ketiga atau Sistem Amerika (Gambar 9.14).
(a) (b)
Gambar 9.14 Proyeksi Sistem Eropa (a) dan Proyeksi Sistem Amerika (b)
IX.1.2.1. Kuadran Pertama (Proyeksi Sistem Eropa)
Proyeksi sistem Eropa dikatakan kuadran pertama karena objek seakan-akan diletakkan
di kuadran pertama koordinat bidang proyeksi. Langkah-langkah untuk mengambar objek
melalui sistem ini adalah sebagai berikut:
- Contoh objek untuk diproyeksikan tersaji pada Gambar 9.15. Anak panah dan huruf
menunjukkan arah pandang untuk masing-masing sisi.
Gambar 9.16 Penggambaran Bidang Objek pada Bidang Imajiner Kertas Pada Proyeksi Sistem Eropa
- Dengan demikian, urutan proyeksi sistem Eropa yaitu mata – objek – bidang proyeksi.
- Enam lembar bidang proyeksi dibuka ke arah belakang dan menghasilkan Gambar 9.17.
Gambar 9.17 Bidang Proyeksi Saat Pembukaan Bidang Imajiner Kertas Pada Proyeksi Sistem Eropa
Gambar 9.18 Hasil Proyeksi Sistem Eropa Melalui Penampakan Setiap Bidang Objek
- Dengan demikian, urutan proyeksi sistem Eropa yaitu mata – bidang proyeksi - objek.
- Enam lembar bidang proyeksi dibuka ke arah belakang dan menghasilkan Gambar 9.20.
- Hasil proyeksi disusun pada lembar kerja seperti Gambar 9.21.
Gambar 9.20 Penggambaran Bidang Proyeksi Saat Pembukaan Bidang Imajiner Kertas Pada Proyeksi
Sistem Amerika
Gambar 9.21 Hasil Proyeksi Sistem Amerika Melalui Penampakan Setiap Bidang Objek
IX.2. Tugas 1:
Buatlah gambar proyeksi perspektif dari objek di bawah ini menggunakan jenis
perspektif satu titik, dua titik, dan tiga titik.
IX.3. Tugas 2:
Buatlah gambar proyeksi pandangan majemuk untuk gambar objek di bawah ini dengan
ketentuan sebagai berikut:
- Mahasiswa dengan NIM ganjil memilih objek gambar nomor ganjil. Sebaliknya,
mahasiswa dengan NIM genap memilih objek gambar nomor genap.
- Setiap mahasiswa diwajibkan memilih empat gambar dari enam alternatif gambar.
- Teknik penggambaran dilakukan di kertas A3 dengan aturan kepala gambar serupa
dengan tugas terdahulu.
- Skala ditentukan bebas dengan memperhatikan proporsional gambar.
- Teknik penggambaran menggunakan jenis pensil sesuai dengan kaidah jenis garis pada
penjelasan terdahulu.