Anda di halaman 1dari 16

TUGAS BIOLOGI

TANAMAN OBAT

NAMA:FERNANDO LEE
KELAS:X-IIS
Tanaman Jahe; Klasifikasi, Ciri Morfologi, Manfaat, dan Cara Budidayannya

Tanaman jahe merupakan tanaman yang telah lama dikenal dan tumbuh baik di Indonesia.
Tumbuhan jahe merupakan salah satu tanaman rempah penting memiliki rimpang yang sangat
bermanfaat antara lain sebagai bahan bumbu masak, memberi aroma serta rasa pada makanan
seperti biscuit, roti, kue, kembang gula dan berbagai minuman yang berbahan dasar dari jahe.
Jahe juga dimanfaatkan dalam industri obat, minyak wangi dan jamu tradisional.

Bahkan untuk jahe yang masih muda dapat dimakan untuk lalaban, atau diolah menjadi asinan
dan acar. Selain itu, jahe dapat memberi efek rasa hangat dalam perut, maka dari itu jahe juga
dimanfaatkan sebagai bahan minuman seperti bandrek, sekoteng atau sirup.

Sejarah Jahe

Diperkirakan jahe berasal dari India, namun ada juga pendapat yang mengatakan bahwa jahe
berasal dari Republik Rakyat Tiongkok Selatan. Dari daerah India, jahe dibawa sebagai rempah
perdagangan hingga Asia Tenggara, Timur Tengah, Jepang, hingga Tiongkok dan menjadi
komoditas yang populer di Eropa.

Tanaman Jahe

Jahe memiliki nama latin (Zingiber officinale), merupakan tanaman rimpang yang cukup populer
sebagai tanaman rempah serta bahan obat. Rimpang jahe berbentuk seperti jari yang
menggembung diruas tengah. Rasa yang dominan pada jahe yaitu pedas disebabkan karean
senyawa keton bernama zingeron.

Jahe termasuk dalam suku Zingiberaceae (temu-temuan). Awalnaya nama ilmiah jahe diberikan


oleh seseorang bernama William Roxburgh dari kata Yunani zingiberi, Bahasa Sanskerta.
Jahe termasuk dalam tanaman herba yang tumbuh tegak, tingginya dapat mencapai 40 – 100
cm dan dapat tumbuh sampai berumur tahunan. Batang jahe berupa batang semu yang
tersusun dari helai daun pipih memanjang dengan ujung lancip.

Pengertian bunga jahe terdiri dari tandan bunga berbentuk kerucut dengan kelopak berwarna
putih kekuningan. Akar jahe sering disebut dengan rimpang jahe yang memiliki bau harum dan
memiliki rasa pedas. Rimpang jahe bercabang tidak beraturan, mendatar, berserat kasar,
menjalar dan pada bagian dalam berwarna kuning pucat

Klasifikasi Tanaman Jahe

Klasifikasi dari tanaman jahe adalah sebagai berikut

 Kingdom : Plantae

 Sub kingdom : Viridiplantae

 Sup divisi : Spermatophytina

 Divisi : Tracheophyta

 Kelas : Magnoliopsida

 Ordo : Zingiberales

 Family : Zingiberaceae

 Genus : Zingiber Mil

 Spesies : Zingiber officinale Roscoe

Ciri Morfologi Tanaman Jahe

Untuk karaktersitik yang menjadi ciri khas dari tanaman jahe ini, antara lain adalah sebagai
berikut;

Daun

Daun pada tanaman jahe berwarna hijau berbentuk lonjong lancip menyerupai dengan daun
rumput besar. Daun jahe berselang seling dengan tulang daun serta sejajar. Daun tanaman jahe
termasuk daun tunggal dengan ujung  daun berbentuk runcing, tepinya rata dan pangkal daun
tumpul, sedangkan permukaan daun halus serta licin.  Daun tanaman jahe termasuk daun
lengkap karena terdapat helaian daun, tangkai, serta upih daun.

Batang
Batang tanaman jahe memiliki warna hijau, tidak berkayu serta berair dan merupakan batang
semu tumbuh tegak lurus. Batang jahe terdiri dari seludang daun tanaman serta pelepah daun
yang menutupi daun. Bentuk batang jahe bulat serta permukaan dilapisi oleh bulu halus tetapi
tidak memiliki percabangan.

Akar

Akar pada tanaman jahe merupakan akar serabut yang tumbuh pada rimpang serta termasuk
modifikasi dari batang. Akar tersebut memiliki bagian berupa leher akar, tudung akar dan
batang akar.

Bunga

Bunga  tanaman jahe berupa malai yang tumbuh dari dalam tanah berbentuk bulat telur. Bunga
jahe termasuk dalam golongan bunga majemuk tunggal. Mahkota bunga jahe berbentuk
tabung, berwarna hijau kekuningan serta jumlah daun mahkota ada tiga buah yang saling
berlekatan pada bagian bawah helaian yang agak sempit. Kelopak bunga berjumlah tiga buah,
bunga jahe termasuk bunga sempurna karena mempunyai 2 kelamin.

Manfaat Tanaman Jahe

Untuk fungsi yang menjadi kegunaan dari tanaman jahe dalam berbagai bidang, antara lain
sebagai berikut;

Mencegah Penyakit Kanker

Jahe memiliki kandungan antioksidan alami berupa minyak atsiri. Minyak atsiri yang ada pada
jahe berpotensi untuk mencegah masuknya penyakit akibat radikal bebas, seperti penyakit
kanker. Untuk mencegah perkembangan sel kanker dapat mengkonsumsi jahe merah secara
teratur.

Mengatasi Gangguan Pernapasan

Gangguan pernapasan dapat menyerang siapapun dan dimanapun akibat adanya gangguan
asma atau terkena influenza. Apabila mengalami gangguan pernapasan dianjurkan untuk dapat
mengkonsumsi minuman dari ekstrak jahe.

Ekstrak dari tanaman jahe mampu memberikan rasa lega pada saluran pernapasan sehingga
napas menjadi lebih lancar. Dengan mengkonsumsi jahe maka akan memberikan sensasi hangat
sehingga tenggorokan akan terasa lebih nyaman.

Membantu Menjaga Kesehatan Pencernaan


Dengan sering mengkonsumsi ekstrak jahe maka akan membantu menjaga kesehatan
pencernaan. Ekstrak jahe dapat membantu proses pemecahan protein pada makanan yang kita
konsumsi dan dengan mengkonsumsi jahe juga dapat membantu proses penyerapan berbagai
nutrisi makanan dalam tubuh.

Selain itu, kandungan antioksidan yang tinggi pada jahe mampu membuat saluran pencernaan
terhindar dari infeksi berbagai penyakit.

Menyembuhkan Batuk

Dengan meminum ekstrak jahe akan memberikan sensasi hangat pada tenggorokan sehingga
terhindar dari infeksi penyebab penyakit batuk. Sensasi hangat yang diberikan pada jahe juga
mampu membuat dahak mudah dikeluarkan dari tubuh.

Mencegah Mual dan Muntah Saat Mabuk Perjalanan

Berdasarkan hasil penelitian menyebutkan bahwa dengan mengkonsumsi jahe atau ekstraknya
pada saat perjalanan maka dapat menghindarkan tubuh mabuk diperjalanan. Berbagai
kandungan serta nutrisi yang ada pada jahe dapat memberikan sensasi rileks sehingga tubuh
dapat terasa lebih tenang dan nyaman.

Melancarkan Peredaran Darah

Jahe mengandung gingerol yang bersifat antikoagulan, yang artinya gingerol dalam jahe mampu
mencegah terjadi penggumpalan darah, akibatnya aliran darah akan menjadi lebih lancar.
Dengan sering mengkonsumsi ekstrak jahe maka aliran darah dalam tubuh akan menjadi lancar
dan penyakit stroke juga dapat terhindar.

Mencegah Perut Buncit

Dengan sering mengkonsumsi ekstrak jahe dipercaya dapat melancarkan metabolisme dalam
tubuh. Proses pengeluaran lemak dan juga pembakaran dalam tubuh dapat lebih meningkat
sehingga perut tidak buncit. Saat metabolisme dalam tubuh lancar, maka pembakaran kalori
juga dapat dimaksimalkan sehingga tubuh menjadi lebih ramping.

Membantu Pembentukan Otot Baru

Jahe sangat baik dikonsumsi oleh orang yang tengah melakukan latihan fisik. Jahe dipercaya
memiliki kandungan nutrisi yang bersifat inflamasi sehingga mampu membantu pembentukan
otot baru pada orang yang sedang menjalani latihan fisik yang keras. Selain itu dengan
mengkonsumsi jahe juga dapat terhindar dari rasa sakit pada otot tubuh akibat latihan fisik
yang cukup keras.
Mengobati Sakit Kepala

Ekstrak tanaman jahe juga dipercaya mampu mencegah prostaglandin yang merupakan salah
satu penyebab timbulnya sakit kepala. Dengan rutin mengkonsumsi jahe maka diharapkan
dapat  mencegah dan juga mengobati rasa sakit dikepala.

Mencegah Peradangan

Kandungan gingerol yang ada pada tanaman jahe bermanfaat sebagai anti inflamasi meredakan
sekaligus mengobati radang. Umumnya, obat anti inflamasi atau radang juga mengandung
gingerol sebagai komposisi utama bahan buatannya.

Cara Budidaya Tanaman Jahe

Untuk proses dalam pengertian budidaya tanaman jahe, diantaranya adalah sebagai berikut;

Pembibitan

Bibit tanaman jahe dapat diambil dengan cara memotong bagian rimpang tanaman jahe yang
sehat, bagus, tidak terkena hama penyakit juga tidak cacat. Bibit dapat ditanam langsung pada
lahan yang telah disiapkan dengan membuat lubang tanam terlebih dahulu atau juga bisa
dengan cara menunaskan terlebih dahulu baru pindah tanam ke lahan yang lebih luas.

Penanaman

Cara menanam bibit jahe yaitu dengan membuat lubang tanam terlebih dahulu dengan ukuran
kurang lebih panjang 5 cm dan lebar 3 cm. setelah lubang tanam siap maka tanam bibit jahe
yang telah disediakan dari indukan jahe atau rimpang yang telah dipotong serta sehat. Setelah
bibit jahe diletakkan kedalam lubang tanam maka tutup lubang tanam serta biarkan sampai
bertunas dan sipa pindah tanam atau cukup dilahan tersebut.

Pemeliharaan

Pemeliharaan tanaman jahe cukup mudah yaitu cukup dengan mengatur kadar air agar tetap
lembab namun tidak tergenang, dan mengontrol dari serangan hama penyakit juga
pengendalian gulma. Jika kadar air berkurang maka cukup disiram saja sampai kondisi air
terpenuhi, dan jika terjadi serangan hama penyakit maka gunakan insektisida dan fungisida
untuk mengendalikannya.

Jika terdapat banyak gulma disekitar tanaman maka lakukan pengendalian dengan cara manual
yaitu dikoret atau menggunakan herbisida yang sesuai dengan jenis gulmanya.
Panen Cara memanen jahe cukup mudah yaitu cukup dengan mengambil jahe yang tertanam
didalam tanah. Jahe dapat dipanen umumnya 8 bulan setelah tanam, saat panen jahe tidak
perlu khawatir untuk kehabisan karena dengan menyisakan sedikit rimpang jahe maka akan
tetap dapat tumbuh kembali.

Lidah Buaya: Klasifikasi, Ciri Morfologi, Manfaat, dan Cara Budidaya

Pada saat ini banyak berkembang berbagai penyakit yang diderita oleh manusia, terutama bagi
kaum hawa seperti kanker, penyakit kanker merupakan penyakit mematikan akibat
berkembangnya sel yang tak terkendali serta kemampuan sel dalam menyerang bagian biologis
manusia. Sel kanker dapat berkembang dengan bertumbuh kembang secara bersebelahan
atau (invasi) atau dengan cara migrasi sel (metastasis). Sel kanker terjadi akibat rusaknya sel
DNA  akibat mutasi pada gen vital yang berfungsi sebagai kontrol dalam pembelahan sel.

Akibat dari pembelahan sel yang tidak terkontrol inilah penyakit kanker berkembang dan
menjadi salah satu penyakit berbahaya yang ditakuti oleh masyarakat. Salah satu bahan
alternative yang dapat dijadikan bahan alami dalam pengobatan sel kanker adalah tanaman
lidah buaya. Lidah buaya dapat menjadi alternative pengganti obat kimia dalam
menghancurkan sel kanker dengan berbagai kemasan.

Kandungan vitamin A, B, B2, B3, B12, C, dan E, serta choline, inositol, dan asam folat yang
sangat baik dan bermanfaat bagi kesehatan tubuh sehingga membuat tanaman lidah buaya
dapat dijadikan alternative pengobatan terhadap berbagai penyakit berbahaya seperti salah
satunya kanker. Lidah buaya memiliki fungsi sebagai stimulasi kekebalan tubuh terhadap
serangan sel kanker dan juga mencegah penyebaran penyakit kanker.

Lidah Buaya

Tanaman lidah buaya adalah tanaman yang memiliki segudang manfaat. Tanaman yang
memiliki nama latin (Aloe vera) termasuk dalam golongan Liliaceae yang saat ini terus
berkembang untuk dimanfaatkan sehinga terus dibudidayakan.

Karena berbagai manfaat yang terkandung dalam lidah buaya membuat tanaman ini dijuluki
sebagai  master healing plant atau sering disebut juga dengan tanaman penyembuh utama.

Pengertian dari aloe adalah pahit yang bersinar, tanaman ini memiliki Eksudat atau getah yang
menjadikan rasa lidah buaya ini pahit. Meskipun tanaman lidah buaya ini terasa pahit namun
hasil dari daging lidah buaya dapat menjadi berbagai olahan yang dapat langsung dikonsumsi
seperti minuman, makanan, bahan penyegar, kosmetik dan lain sebagainya.

Pada awal sejarahnya, pengertian budidaya tanaman lidah buaya ini hidup ditempat semak
belukar seta gersang, namun karena bentuknya yang unik membuat orang tertarik dan coba
membudidayakannya di pot atau media tanam lain, setelah masyarakat mengetahui manfaat
dari lidah buaya ini maka lidah buaya ini dibudidayakan secara luas dan komersil. Hingga saat
ini, sudah ada lebih dari 350 spesies yang ada diseluruh dunia. Di Indonesia daerah penghasil
tanaman lidah buaya ini yaitu di daerah Kalimantan, yang mampu menghasilkan 200.000 per ha
dengan intensitas panen selama satu bulan sekali.

Klasifikasi Tanaman Lidah Buaya

Tanaman lidah buaya memiliki klasifikasi ilmiah yang tercatat oleh para ahli, diantaranya adalah
sebagai berikut;

 Kingdom : Plantae

 Sub Kingdom : Tracheobionta

 Super Divisi : Spermatophyta

 Divisi : Magnoliopsida

 Kelas : Liliopsida
 Ordo : Asparagales

 Genus : Aloe

 Spesiaes : Aloe vera L.

Ciri Morfologi Tanaman Lidah Buaya

Adapun untuk karakteristik pada tanaman lidah budaya ini, antara lain adalah sebagai berikut;

Batang

Ketika seseorang belum mengetahui secara pasti ciri morfologi batang lidah buaya, pasti akan
mengalami kesulitan untuk membedakan antara batang dengan daun, karena pada dasarnya
bentuk batang dan daun lidah buaya mengalami kesamaan.

Untuk tanaman lidah buaya, batangnya terdapat pada bagian paling bawah atau dekat dengan
akar yang terdapat serat berkayu, panjangnya sekitar 4 sampai 5 cm, jadi wajar saja jika banyak
yang belum bisa membedakan antara batang dengan daun pada tanaman lidah buaya.

Daun

Untuk daun tanaman lidah buaya cukup mudah untuk dikenali, yaitu berbentuk lebar pada
bagian ujung meruncing ditumbuhi duri, selain pangkal daunnya pada bagian pucuk juga
terdapat duri. Daun ini hamper mirip dengan batang, namun bedanya pada bagian duri tidak
terdapat serat berkayu dan lebih panjang dibandingkan dengan batang.

Bunga

Pada tanaman lidah buaya bunga akan muncul ketika sudah cukup tua, letaknya berada di
bagian pucuk daun yang panjang kurang lebih mencapai 1 meter. Biasanya pada tanaman lidah
buaya akan sulit ditemukan bunga jika dibudidayakan secara komersil, berbeda jika tanaman
lidah buaya berada di alam bebas karena jika dialam bebas lidah buaya akan tumbuh lebih
subur tidak ada yang dapat mengganggu proses pertumbuhan dan perkembangannya.

Akar

Tanaman lidah buaya memiliki akar serabut yang terbilang pendek dan menyebar. Akar ini
memiliki fungsi sebagai alat untuk menyerap air serta unsur hara yang ada didalam tanah
kemudian ditranslokasikan keseluruh tubuh tumbuhan. Selain itu, akar memiliki fungsi sebagai
penguat tubuh tumbuhan agar tidak mudah roboh ketika diterjang angina atau makhluk
pengganggu lainnya.

Manfaat Lidah Buaya


Berdasarkan hasil riset menyebutkan bahwasanya pada tanaman lidah buaya memiliki berbagai
kandungan serta vitamin yang bermanfaat bagi kesehatan manusia. Kandungan seluruh vitamin
yang ada pada lidah buaya selain vitamin D dapat digunakan sebagai anti bakteri, anti jamur,
anti inflamasi dan lain sebagainya.

Selain kaya akan kandungan vitamin pada tanaman lidah buaya juga terdapat kandungan
seperti enzim, asam amino, mineral, polisakarida serta berbagai komponen lain yang sangat
bermanfaat bagi kesehatan manusia, penjelasan lebih runtunnya antara lain adalah sebagai
berikut;

Mengobati Luka Bakar dan Iritasi

Lidah buaya dapat digunakan sebagai bahan pengobatan luka bakar serta mencegah dan
mengobati iritasi. Kandungan anti bakteri yang yang ada pada lidah buaya sangat bermanfaat
untuk mengobati infeksi akibat luka bakar, meskipun daging lidah buaya terasa pahit namun
cairan yang terkandung didalamnya bersifat dingin dan sejuk sehingga sangat efektif untuk
mengatasi masalah kulit seperti luka bakar.

Detoksifikasi dan Menurunkan Berat Badan

Terkadang didalam tubuh terdapat racun yang dapat keluar dengan sendirinya atau sering
disebut proses detoksifikasi. Dengan sering mengkonsumsi lidah buaya maka proses
detoksifikasi akan lebih dipercepat karena kandungan senyawa yang ada didalam lidah buaya.
Detoksifikasi merupakan suatu proses pengeluaran racun serta lemak berbahaya yang ada
didalam tubuh, sehingga juga bermanfaat untuk menurunkan berat badan yang berlebih.

Mengobati Penyakit Kanker, dan HIV/AIDS

Selain manfaat yang telah disebutkan diatas, lidah buaya juga berfungsi sebagai alat untuk
menolong tubuh saat terjadi pergantian sel, mengontrol darah bagi penderita diabetes,
mengontrol tekanan darah, merangsang system kekebalan tubuh untuk mencegah dan
mengobati penyakit kanker, juga mendukung sebagai pelengkap nutrisi bagi penderita kanker,
dan media pengobatan bagi penderita HIV/AIDS.

Cara Budidaya Lidah Buaya

Berikut ini merupakan tahapan steep by steep dari tanaman lidah budaya, diantaranya sebagai
berikut;

Persiapan Lahan Budidaya Lidah Buaya


Lidah buaya ditanam pada lahan model tegalan atau sistim ladang yang datar, lahan diolah
pada musim hujan agar tanaman subur. Lidah buaya ditanam pada awal musim hujan dengan
kapasitas air yang cukup dengan sistim drainase yang baik dan dekat dengan sumber mata air.

Suhu yang dibutuhkan untuk menumbuhkan tanaman lidah buaya sekitar 30 derajat celcius
dengan pH 4,5 sampai 5,5 dan ketinggian 100-700 diatas permukaan laut. Lahan diolah dengan
kedalaman 30-40 cm pada permuakan top soil, selanjutnya didiamkan terlebih dahulu selama
kurang lebih 15 hari, setelah 15 hari buat tugalan sedalam 20-30 cm.

Pembibitan dan Penanaman Lidah Buaya

Bibit lidah buaya dapat diambil dari anakan yang menempel pada indukannya dengan cara
dicongkel. Umur bibit untuk dapat dipindah tanam sekitar 3-4 bulan, ditanam pada polybag
kecil atau dapat langsung tanam dilahan terbuka dengan kedalaman tanam sekitar 10 cm atau
lebih agar tanaman tidak roboh saat diterjang angin.

Tanaman Kunyit; Klasifikasi, Ciri Morfologi, Manfaat, dan Cara Budidaya

Kunyit merupakan tanaman rempah yang sangat popular di Negara Asia, kunyit ini sering
dimanfaatkan sebagai bahan bumbu rempah dan bahan obat alami. Kunyit digunakan sebagai
bumbu rempah pada berbagai masakan seperti gulai, rendang, pindang dan berbagai olahan
makanan sebagai pemberi warna alami serta pengawet makanan yang alami.

Berbagai olahan produk berbahan dasar kunyit mampu bersaing dengan beberapa obat paten,
seperti obat untuk peradangan sendi (arthritis-rheumatoid) atau osteo-arthritis dengan bahan
aktif natrium deklofenak, piroksikam, serta fenil butason dan suplemen makanan atau vitamin-
plus yang berbentuk kapsul serta harganya yang cukup mahal.

Biasanya untuk berbagai bahan farmasi seperti suplemen makanan atau vitamin-plus akan
ditambahkan bahan pelengkap seperti vitamin B1, B2, B6, B12, vitamin E, lesitin, amproptab,
Mg-stearat, nepagin serta kolidon 90 yang berfungsi untuk menjaga daya tahan tubuh dan
mengobati beberapa penyakit berbahya.

Tanaman Kunyit

Kunyit memiliki nama latin Curcuma domestica Val atau Curcuma longa linn. Tanaman kunyit


termasuk dalam salah satu tanaman rempah dan obat asli dari kawasan Asia Tenggara.
Selanjutnya tanaman ini menyebar ke daerah Malaysia, Indonesia, Australia, bahkan sampai ke
Negara Afrika.

Hampir seluruh masyarakat Indonesia, India serta Negara Asia pernah merasakan khasiat dan
rasa khas dari kunyit ini karena dapat digunakan sebagai bahan penyedap makanan, bahan obat
untuk kesehatan serta kosmetik untuk kecantikan.

Tanaman kunyit masuk dalam jenis jahe, zingiberaceae yang lebih dikenal sebagai bahan
rempah yang kaya akan manfaat dengan nama dimasing-masing daerah Kunyit (Indonesia dan
Malaysia), Janar (Banjar), Kunir (Jawa), Koneng (Sunda), Konyet (Madura) yaitu turmeric
(Inggris), serta Kurkuma (Belanda),.

Klasifikasi Tanaman Kunyit

Klasifikasi dari tanaman kunyit ini sendiri antara lain adalah sebagai berikut;

 Kingdom : Plantae

 Sub kingdom : Tracheobionta (tanaman berpembuluh)

 Super divisi : Spermatophyta (tanaman yang berbiji)

 Divisi : Magnoliopsida (tanaman berbunga)

 Kelas : Liliopsida (tanaman monokotil)

 Sub kelas : Zingiberidae

 Ordo : Zingiberales

 Family : Zingiberaceae

 Genus : Curcuma

 Spesies : Curcuma longa

Ciri Morfologi Tanaman Kunyit


Kunyit merupakan tanaman perennial yang memiliki bentuk daun elips dan disetiap tanaman
terdapat kira-kira 5-15 helai daun yang panjangnya mencapai 85 cm dan lebar 25 cm. bagian
pangkal ujung daunnya berbentuk runcing dengan warna hijau tua, dan bagian tepi daunnya
rata. Mengetahui lebih dalam lagi, berikut ini ciri morfologi dari tanaman ini. Diantaranya;

Batang

Batang tanaman kunyit memiliki warna hijau dengan tinggi batang mencapai 70 – 100 cm
mengarah lurus ke atas (geotropisme), dengan bentuk bulat dan bentuk rimpangnya tersusun
dari pelepah daun yang sedikit lunak. Bagian kulit luar rimpang memiliki warna jingga
kecoklatan, dan bagian daging buah merah kekuningan.

Bunga

Bunga pada tanaman kunyit muncul dari rimpang yang terletak pada bagian batang. Pada
bagian ibu tangkai memiliki rambut kasar dan tersusun secara rapat, ketika kering tebal bunga
tanaman kunyit mencapai 2-5 mm, serta panjang 4-8 cm. bunga tanaman kunyit memiliki
bentuk majemuk dan pada bagian mahkota memiliki warna putih dengan dilapisi sisik dari
pucuk bagian batang semu yang panjang mencapai 10-15 cm serta ukuran mencapai 3×1,5 cm
berwarna putih kuning.

Akar

Kunyit memiliki bau akar yang khas rasanya pedas dan pahit, jika akar tanaman kunyit ini
dilarutkan kedalam air maka akan memberikan tambahan zat curcuminoid berwarna kuning.

Akar tanaman kunyit berfungsi sebagai rempah dan penyedap serta pewarna alami makanan,
juga berkhasiat untuk melancarkan peredaran darah serta anti bakteri sebagai bahan untuk
melancarkan pengeluaran empedu.

Manfaat Tanaman Kunyit

Tanaman kunyit memiliki kegunaan yang sangat besar selain sebagai rempah ataupun
bergunakan untuk bumbu masakan. Berikut beberapa manfaat dari tanaman kunyit yang belum
diketahui oleh banyak orang. Antara lain;

Mendinginkan Badan

Masih sedikit masyarakat yang tahu bahwa kunyit dapat dimanfaatkan sebagai bahan untuk
mendinginkan badan. Saat tubuh mengalami gejala panas sangat dianjurkan untuk dapat
minum ramuan dari kunyit, hal ini dikarenakan kunyit memiliki khasiat mendinginkan sehingga
tubuh dapat normal kembali.
Membersihkan Tubuh

Akar kunyit sangat bermanfaat bagi seorang wanita yang sedang datang bulan, ramuan ini
dapat berbentuk minuman jamu kunir asem. Anjuran untuk meminum jamu kunir asem ini
dikarenakan kunyit memiliki manfaat membersihkan darah kotor menstruasi.

Kunyit juga bermanfaat untuk  melancarkan darah ketika menstruasi serta mencegah terjadi
penggumpalan darah yang dapat menjadi penyebab penyakit berbahaya dalam rahim. Kunyit
bermanfaat juga untuk mencegah terjadi pendarahan saat menstruasi akibat perubahan
hormon penyakit lain. Selain itu, kunyit juga berfungsi untuk mengurangi bau menyengat pada
darah menstruasi.

Melepas Gas yang Berlebih di Usus

Saat masuk angin terdapat gas yang berlebih dalam tubuh terutama bagian perut. Ternyata
tanaman kunyit bermanfaat untuk membuang gas berlebih dalam perut dengan membuat
ramuan dari akar kunyit, cara membuatnya yaitu rebus menggunakan segelas air, kemudian
minum secara teratur sampai angin dalam tubuh berkurang.

Sebagai Obat Antiseptik dan Gatal

Manfaat kunyit selanjutnya yaitu dapat digunakan untuk mengobati gatal dan antiseptik.
Caranya yaitu dengan membuat ramuan dari air rebusan akar kunyit, selanjutnya minum
ramuan dari kunyit secara teratur sampai gatal atau rasa sakit akibat luka berkurang.

Menjaga Kesehatan Perut

Berdasarkan hasil riset menunjukkan bahwa tanaman kunyit berfungsi untuk membantu
pelepasan empedu. Empedu bermanfaat untuk mencerna makanan sehingga apabila kondisi
empedu normal maka pencernaan juga dapat berjalan dengan lancar.

Cara kerja dari tanaman kunyit yaitu dengan meningkatkan lendir pada dinding lambung yang
bermanfaat sebagai lapisan pelindung untuk menjaga lambung terhindar dari kerusakan. Selain
itu, kunyit juga bermanfaat menstabilkan gerakan peristaltik usus besar untuk mencegah
seseorang terkena penyakit sembelit atau susah buang air besar.

Mencegah Kepikunan atau Alzheimer

Kunyit memiliki kandungan antiinflamasi dan antioksidan yang berkhasiat memecah plak
amyloid pada otak penyebab dari kepikunan atau alzheimer. Menurut Hourigan sumbatan pada
pembuluh darah akan berkurang sehingga bagian tertentu otak dapat lebih mudah menerima
asupan oksigen sehingga otak bisa berfungsi dengan baik.
Mengobati Flu dan Demam

Kunyit juga memiliki fungsi mengurangi infeksi akibat virus dan bakteri yang menyerang tubuh
seperti flu dan demam. Caranya yaitu dengan minum ramuan dari kunyit supaya cepat sembuh,
karena kunyit bermanfaat sebagai antiinfeksi dan antibakteri.

Mengobati Diabetes dan Arthritis

Tanaman kunyit mampu mengontrol insulin dalam tubuh, jika insulin dalam tubuh terkontrol
maka gula darah dalam tubuh juga akan menjadi normal. Selain penyakit diabetes, ada riset
yang menunjukkan bahwa kunyit juga mampu mengurangi penyakit arthritis, hal ini
dikarenakan senyawa aktif yang ada dalam kunyit akan bekerja dengan optimal jika dikonsumsi
sebelum rasa sakit timbul.

Menjaga Kesehatan Kulit dan Program Diet

Kunyit bermanfaat untuk mengurangi penuaan dan jerawat. Jerawat yang timbul kerap kali
disebabkan oleh infeksi bakteri P. Acne serta penyumbatan pori-pori kulit. Kunyit juga berguna
meredakan infeksi karena bakteri. Selain itu, kunyit juga mampu menangkal radikal bebas yang
bisa menyebabkan terjadinya penuaan kulit dengan cara dibuat masker.

Selain itu, kunyit juga berfungsi sebagai bahan untuk mengoptimalkan program diet karena
kunyit bisa menurunkan kadar kolesterol dalam tubuh sehingga bisa mencegah terjadi
pertambahan berat badan.

Cara Budidaya Tanaman Kunyit

Adapun proses dalam pengertian budidaya pada kunyit ini, antara lain sebagai berikut;

Pembibitan dan Penanaman

Kunyit dapat ditanam pada lahan ladang atau kebun pekarangan yang dibudidayakan secara
komersil atau sekedar pemenuhan kebutuhan sehari-hari. Bibit tanaman kunyit dapat diambil
dari akar tanaman kunyit yang panjangnya sekitar 5-10 cm.

Setelah bibit siap, maka buat lubang tanam berukuran 3 – 4 cm dengan kedalaman 6 – 10 cm
agar bibit tidak dapat diambil oleh binatang seperti ayam. Setelah lubang tanam dan bibit siap
maka tanam bibit dan biarkan sampai muncul tunas daun.

Pemeliharaan

Setelah kunyit berumur sekitar 2 atau 3 minggu setelah tanam lakukan penyulaman terhadap
bibit yang tidak bertunas atau tumbuh. Lakukan penyiraman dengan intens saat umur tanaman
masih dalam fase vegetatif, aplikasikan pupuk organik dan non organik ketika umur tanaman
lebih dari 1 bulan. Lakukan penyiangan gulma dan pengendalian hama penyakit untuk
mendapatkan hasil produksi yang tinggi.

Anda mungkin juga menyukai